Anda di halaman 1dari 1

C.

Udara sebagai sumber energi


Cara kerja
1. Balon ditiup sampai membesar dan kencang, lalu diikat dengan karet.
2. Selongsong bolpoint diisolasi dengan balon
3. Menyiapkan dua sisi penyangga dengan jarak sekitar 1,5 m.
4. Kawat dimasukkan ke dalam selongsong bolpoint, lalu diikat ujung-ujungya pada kedua penyangga.

Gambar 9.4.
Selongsong bolpoint

balon

tiang penyangga

5. Menarik pangkal selongsong bolpont sampai ujung bentangan kawat.


6. Membuka ikatan karet pengikat balin lalu roket bergerak karena adanya tekanan udara di dalam balon
7. Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya kempes. Balon meluncur dengan cepat ±
02,73 detik antara tinagg penyangga.
8. Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan. Balon bergerak ke atas, ke samping, ke bawah tak
beraturan dengan sangat cepat.
9. Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak
roket. Ternyata semakin besar balon makin cepat pula roket meluncur. Hal ini disebabkan balon besar berisi
udara lebih banyak sehingga energi yang ditimbulkan juga besar, karena udara merupakan sumber energi.
10. Selongsong bolpoint plastik diganti dengan bolpoint dari logam. Gerakan roket melambat karena bolpoint dari
logam lebih besar gayanya sehingga memperlambat gerakan roket.

Jawaban Pertanyaan
1. Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara (hampa udara) sehingga
membuat lilin padam.
2. Bukti kalau udara udara seperti balon ditiup, ban sepeda dan lainnya.
3. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, hal ini dibuktikan dengan
padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan
rendah.
4. Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa karena tekanan udara yang tinggi
sehingga dapat mendorong roket meluncur.

Anda mungkin juga menyukai