1. Kenyamanan (comfort)
Terdiri dari: Faktor Lingkungan (angin, sudut datang sinar matahari, dsb).
Kenyamanan Fisik (ketersediaan perabot lansekap, dsb). Kenyamanan Sosial dan
Psikologi (ketenangan suasana, dsb). Dapat diindikasikan dari kenyamanan
pengguna untuk menghabiskan waktu di ruang publik yang didukung oleh
beberapa kondisi).
2. Relaksasi (relaxation)
Penggunaan pasif yang dilakukan oleh pengguna ruang publik adalah mengamati
lingkungan. Setting spasial ruang publik harus memungkinkan pengguna untuk
berhenti bergerak dan menikmati suasana yang didukung oleh perabot lansekap
yang memadai.
1. Bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa ada diskriminasi dalam
hal tertentu termasuk untuk penyandang disablilitas. Semisal ruang publik
itu berupa stasiun atau terminal, harus ada jalan atau tempat yang bisa
dilalui oleh penyandang cacat lumpuh berkursi roda.
2. Responsif, dalam arti ruang publik bisa memenuhi kebutuhan masyarakat
yang memakainya. Misal, trotoar. Ruang publik tersebut mesti ada tanda
yang jelas, di mana batas trotoar yang memang untuk pejalan kaki dengan
ruang yang ada di antara trotoar dengan bangunan di sebelahnya. Semisal
ruang publik itu berupa taman, mesti ada elemen pendukung seperti MCK
ataupun tempat duduk yang memang diperuntukan bagi pengguna ruang
publik.
3. Meaningfull, dalam arti ruang publik tersebut benar benar memberi makna
bagi para pemakai ruang publik tersebut. Misal, Museum, mestinya bisa
benar benar memberikan arti kepada setiap pengunjung. Ataau jika di
tempat hiburan anak anak, ruang publik tersebut bisa benar benar
membuat senang anak anak yang datang.
Adapun hal hal yang perlu diperhatikan dalam merancang ruang publik yang
modern dan berkarakter :
Ruang publik yang berupa jalan, ataupun tempat yang bernilai sejarah diutamakan
agar terjadi keberlangsungana estafet informasi sejarah bangsa kepada generasi
muda.
Seumpama ruang publik yang ada, ternyata belum ada akses transportasi yang
mencukupi, pemerintah bekerja sama dengan pihak terkait menyediakan akses
yang berkaitan dengan ruang publik yang ada
Di beberapa sudut, ruang publik disediakan sejenis call center bila terjadi sesuai
yang tidak di inginkan. Juga adanya pemanfaatan wi fi yang di jaman sekarang
sudah menjadi kebutuhan yang tidak lepas dari masyarakat. Penggunaan teknologi
lain yang bersifat untuk kepentingan umum sesuai ruang publik yang ada.
4. Pengambilan tema atau simbol simbol budaya lokal yang menjadi ciri khas
ruang publik setempat
Misal untuk di daerah Jogja, tempat duduk yang ada ataupun ornamen ornamen
yang terpasang begitu kental dengan adat jawa. Meskipun para pengunjung bisa
jadi dari luar daerah, tapi sangat bisa merasakan nuansa budaya jawa yang ada.
5. Petugas khusus yang melayani atau menjaga ruang publik tetap terasa
nyaman dan menyenangkan.
Adanya petugas yang selalu siap memelihara, melayani juga menjaga ruang
publik agar selalu terasa nyaman, aman dan enak dikunjungi oleh masyarakat.
Internal Public Space Yang Ideal
Ada beberapa kriteria ruang publik yang ideal, antara lain:
a) Kenyamanan, dimaksudkan agar pengguna ruang publik merasa nyaman dalam
melakukan aktivitasnya dalam ruang publik. Dengan demikian perlu dilakukan
upaya pemenuhan kebutuhan pengguna ruang yang lebih bersifat psikologis dan
pendukung aktivitas.18