Anda di halaman 1dari 4

Beberapa Kebutuhan Mendasar Berkaitan dengan Ruang Publik Internal:

1. Kenyamanan (comfort)

Terdiri dari: Faktor Lingkungan (angin, sudut datang sinar matahari, dsb).
Kenyamanan Fisik (ketersediaan perabot lansekap, dsb). Kenyamanan Sosial dan
Psikologi (ketenangan suasana, dsb). Dapat diindikasikan dari kenyamanan
pengguna untuk menghabiskan waktu di ruang publik yang didukung oleh
beberapa kondisi).

2. Relaksasi (relaxation)

Kenyamanan mendukung terciptanya suasana relaksasi, yang secara fisik


terwujud baik melalui penataan elemen alami (pohon, aliran air, dsb) maupun
pemisahan spesial antara jalur kendaraan bermotor dengan jalur pejalan kaki.

3. Penggunaan Secara Pasif (passive engagement)

Penggunaan pasif yang dilakukan oleh pengguna ruang publik adalah mengamati
lingkungan. Setting spasial ruang publik harus memungkinkan pengguna untuk
berhenti bergerak dan menikmati suasana yang didukung oleh perabot lansekap
yang memadai.

4. Penggunaan Secara Aktif (active engangement)

Terjadi dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang secara langsung melibatkan


pengguna. Interaksi yang terjadi dalam bentuk komunikasi anta pengguna ini
dapat terjadi secara spontan maupun dengan stimulus yang disebut tringulasi
(Carmona, et al, 2003)

5. Petualangan/Keanekaragaman Fitur (discovery)

Pengalaman ruang yang beragam akan meningkatkan ketertarikan orang untuk


terlibat di suatu ruang publik. Pengalaman ruang ini dapat terwujud berupa desain
lansekap yang unik, penampilan panorama alami yang menarik, pertunjukan
kesenian, kios, dsb.

Kriteria Ruang Publik Internal yang Berkualitas

Adapun rancangan ruang publik secara umum haruslah mempunyai beberapa


syarat untuk bisa dikatakan ruang publik itu berkualitas.

1. Bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa ada diskriminasi dalam
hal tertentu termasuk untuk penyandang disablilitas. Semisal ruang publik
itu berupa stasiun atau terminal, harus ada jalan atau tempat yang bisa
dilalui oleh penyandang cacat lumpuh berkursi roda.
2. Responsif, dalam arti ruang publik bisa memenuhi kebutuhan masyarakat
yang memakainya. Misal, trotoar. Ruang publik tersebut mesti ada tanda
yang jelas, di mana batas trotoar yang memang untuk pejalan kaki dengan
ruang yang ada di antara trotoar dengan bangunan di sebelahnya. Semisal
ruang publik itu berupa taman, mesti ada elemen pendukung seperti MCK
ataupun tempat duduk yang memang diperuntukan bagi pengguna ruang
publik.
3. Meaningfull, dalam arti ruang publik tersebut benar benar memberi makna
bagi para pemakai ruang publik tersebut. Misal, Museum, mestinya bisa
benar benar memberikan arti kepada setiap pengunjung. Ataau jika di
tempat hiburan anak anak, ruang publik tersebut bisa benar benar
membuat senang anak anak yang datang.
Adapun hal hal yang perlu diperhatikan dalam merancang ruang publik yang
modern dan berkarakter :

1. Pemberdayaan lokasi yang bernilai historis

Ruang publik yang berupa jalan, ataupun tempat yang bernilai sejarah diutamakan
agar terjadi keberlangsungana estafet informasi sejarah bangsa kepada generasi
muda.

2. Mesti bersifat aksesibilitas, mudah dijangkau oleh masyarakat.

Seumpama ruang publik yang ada, ternyata belum ada akses transportasi yang
mencukupi, pemerintah bekerja sama dengan pihak terkait menyediakan akses
yang berkaitan dengan ruang publik yang ada

3. Penggunaan teknologi terkini.

Di beberapa sudut, ruang publik disediakan sejenis call center bila terjadi sesuai
yang tidak di inginkan. Juga adanya pemanfaatan wi fi yang di jaman sekarang
sudah menjadi kebutuhan yang tidak lepas dari masyarakat. Penggunaan teknologi
lain yang bersifat untuk kepentingan umum sesuai ruang publik yang ada.

4. Pengambilan tema atau simbol simbol budaya lokal yang menjadi ciri khas
ruang publik setempat

Misal untuk di daerah Jogja, tempat duduk yang ada ataupun ornamen ornamen
yang terpasang begitu kental dengan adat jawa. Meskipun para pengunjung bisa
jadi dari luar daerah, tapi sangat bisa merasakan nuansa budaya jawa yang ada.

5. Petugas khusus yang melayani atau menjaga ruang publik tetap terasa
nyaman dan menyenangkan.

Adanya petugas yang selalu siap memelihara, melayani juga menjaga ruang
publik agar selalu terasa nyaman, aman dan enak dikunjungi oleh masyarakat.
Internal Public Space Yang Ideal
Ada beberapa kriteria ruang publik yang ideal, antara lain:
a) Kenyamanan, dimaksudkan agar pengguna ruang publik merasa nyaman dalam
melakukan aktivitasnya dalam ruang publik. Dengan demikian perlu dilakukan
upaya pemenuhan kebutuhan pengguna ruang yang lebih bersifat psikologis dan
pendukung aktivitas.18

b) Keselamatan, dimaksudkan untuk melindungi pengguna ruang publik dari


kemungkinan terjadinya musibah seperti kecelakaan atau konflik.19

c) Keamanan, bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi pengguna ruang


publik dalam melakukan aktivitasnya dalam sebuah ruang publik, dan untuk
mencegah terjadinya vandalisme dan kriminalitas dalam ruang.20

d) Aksesbilitas, dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pencapaian ke suatu


ruang tanpa adanya hambatan, gangguan, ataupun halangan. Hal ini juga
menyangkut pada perasaan kemudahan orientasi dalam sebuah ruang, legibilitas
(pemaknaan) ruang, dan permeabilitas dalam ruang.21

e) Daya Tarik, Daya Tarik (Actractiviness) dalam sebuah ruang publikberkaitan


dengan faktor estetika. Namun, bukan berarti ruang tersebut dipenuhi oleh elemen
estetika yang cenderung mahal, tetapi lebih kepada untuk memberikan ciri sebuah
ruang. Ini akan berkaitan dengan sense of place dari ruang tersebut yang akan
menciptakan identitas dan citra ruang pada pengguna. Sehingga pada akhirnya
akan menumbuhkan rasa memiliki ruang. Selain itu daya tarik juga akan
bergantung pada aktivitas yang terjadi didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai