Kajian teori
- Tujuan:Meningkatkan daya tarik kawasan Malioboro sebagai pusat wisata dan perdagangan,
meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
- Ciri-ciri:
- Pengembangan visi yang jelas dan terukur untuk masa depan kawasan.
- Analisis mendalam tentang masalah yang ada di kawasan dan penentuan prioritas.
- Tujuan: Memastikan bahwa semua individu, termasuk tunanetra, dapat mengakses dan
menggunakan fasilitas publik dengan mudah.
- Ciri-ciri:
- Desain yang ramah bagi semua pengguna, termasuk jalur akses yang aman dan nyaman.
- Aksesibilitas fisik yang terjamin, seperti ram dan trotoar yang datar.
- Penyediaan informasi yang mudah diakses dalam berbagai format, seperti braille, audio, atau besar
huruf.
- Tantangan: Kesulitan dalam navigasi, identifikasi rute, dan menghindari bahaya fisik.
- Ciri-ciri:
- Identifikasi rintangan khusus yang dihadapi oleh tunanetra, seperti ketidakmampuan untuk
membaca tanda-tanda atau petunjuk visual.
- Perencanaan dan penataan kawasan yang memperhitungkan kebutuhan navigasi dan orientasi
tunanetra.
- Penyediaan fasilitas seperti guiding block atau batu panduan untuk membantu navigasi.
- Solusi: Penggunaan teknologi seperti aplikasi navigasi berbasis smartphone, sistem informasi suara,
atau teknologi wearable.
- Ciri-ciri:
- Integrasi yang baik dengan lingkungan fisik, misalnya, sistem navigasi yang bekerja dengan baik di
area terbuka.
- Pengembangan solusi yang berbasis pada kebutuhan nyata pengguna, dengan melibatkan mereka
dalam proses pengembangan.
- Dampak: Perubahan dalam pola penggunaan ruang, pengaruh terhadap kehidupan komunitas lokal,
dan kesempatan ekonomi bagi penduduk setempat.
- Ciri-ciri:
- Pengembangan strategi mitigasi untuk mengatasi dampak negatif potensial, seperti peningkatan
harga properti atau gentrifikasi.
- Keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat setempat dan
organisasi tunanetra, dalam proses perencanaan dan implementasi.