Anda di halaman 1dari 2

A.

Kajian teori

1. Konsep Revitalisasi Kawasan Malioboro:

- Tujuan:Meningkatkan daya tarik kawasan Malioboro sebagai pusat wisata dan perdagangan,
meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

- Ciri-ciri:

- Partisipasi masyarakat yang luas dalam proses perencanaan.

- Pengembangan visi yang jelas dan terukur untuk masa depan kawasan.

- Analisis mendalam tentang masalah yang ada di kawasan dan penentuan prioritas.

- Penetapan indikator keberhasilan yang konkret untuk memantau kemajuan.

2. Pentingnya Fasilitas Publik Inklusif:

- Tujuan: Memastikan bahwa semua individu, termasuk tunanetra, dapat mengakses dan
menggunakan fasilitas publik dengan mudah.

- Ciri-ciri:

- Desain yang ramah bagi semua pengguna, termasuk jalur akses yang aman dan nyaman.

- Aksesibilitas fisik yang terjamin, seperti ram dan trotoar yang datar.

- Penyediaan informasi yang mudah diakses dalam berbagai format, seperti braille, audio, atau besar
huruf.

- Konsultasi dengan kelompok-kelompok masyarakat terdampak untuk memastikan kebutuhan


mereka terpenuhi.

3. Kebutuhan Tunanetra dalam Akses Ruang Publik:

- Tantangan: Kesulitan dalam navigasi, identifikasi rute, dan menghindari bahaya fisik.

- Ciri-ciri:

- Identifikasi rintangan khusus yang dihadapi oleh tunanetra, seperti ketidakmampuan untuk
membaca tanda-tanda atau petunjuk visual.
- Perencanaan dan penataan kawasan yang memperhitungkan kebutuhan navigasi dan orientasi
tunanetra.

- Penyediaan fasilitas seperti guiding block atau batu panduan untuk membantu navigasi.

4. Teknologi dan Metode Fasilitasi Aksesibilitas:

- Solusi: Penggunaan teknologi seperti aplikasi navigasi berbasis smartphone, sistem informasi suara,
atau teknologi wearable.

- Ciri-ciri:

- Teknologi yang mudah diakses dan digunakan oleh tunanetra.

- Integrasi yang baik dengan lingkungan fisik, misalnya, sistem navigasi yang bekerja dengan baik di
area terbuka.

- Pengembangan solusi yang berbasis pada kebutuhan nyata pengguna, dengan melibatkan mereka
dalam proses pengembangan.

5. Aspek Sosial, Budaya, dan Ekonomi:

- Dampak: Perubahan dalam pola penggunaan ruang, pengaruh terhadap kehidupan komunitas lokal,
dan kesempatan ekonomi bagi penduduk setempat.

- Ciri-ciri:

- Penilaian dampak yang komprehensif terhadap masyarakat, lingkungan, dan ekonomi.

- Pengembangan strategi mitigasi untuk mengatasi dampak negatif potensial, seperti peningkatan
harga properti atau gentrifikasi.

- Keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat setempat dan
organisasi tunanetra, dalam proses perencanaan dan implementasi.

Anda mungkin juga menyukai