Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HUKUM

PERSELISIHAN

MATERI :

TOPIK BAHASAN 1 – BAHASAN 5


DOSEN PEMBIMBING :
PATER Y. ANGWARMASSE, S.H., M.H.

DISUSUN OLEH KELOMPOK:


1. Ilham Triastama (1733 001 259)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA


TAHUN AJARAN 2018/2019

Jalan Raya Jatiwaringin, Jaticempaka, Pondokgede, Kota Bekasi,


Jawa Barat 13077 Telepon: (021) 8462229
Topik bahasan 1
1) Disiplin Ilmu
2) Konsepsi
3) Manfaat
4) Struktur dalam Perselisihan dalam ilmu hukum

 Conflicten Rechts
 Conflict of laws
 HK Perselisihan / Harah
 Perselisihan
 Dispute

Konsepsi :

1. Graveson :
 Branch of English law
 It’s cross section of almost the whole of law
 Deals with casei i which, some facts. ( ketika kasus, ada fakta berarti ada Peristiwa
hukum).
 Has Georgraphical Connectium with Foreign Country.

Kesimpulan bahasan Doktrin :

 Disiplin Ilmu berdiri sendiri


 Berkaitan dengan satu peristiwa hukum berkaitan dengan ilmu negara.

2. Prof Soediman Element


 Semua ketentuan hukum
 Digunakan / diterapkan
 Suatu peristiwa hukum
 Lebih dari satu

Tata hukum = sistem hukum/stelsel hukum.

Kita harus belajar dengan satu struktur pemikiran karena ilmu itu adalah suatu ilmu yg
disusun secara sistematis.
Disiplin2 ilmu yg berkembang di suatu Negara pada asasnya berkembang dari Negara
lain,letoka berkembang di belanda istilahnya adalah conflicted recht. Belanda adalah Negara kecil
namun hukumnya kuat karena dia bagian dari hukum romawi, conflicted artinya konflik /
perselisihan dan recht artinya hukum jadi conflicted recht adalah hukum perselisihan. Belanda
itu civil law, contoh lain inggris common law , civil law berada di daratan eropa .
Di Indonesia dikatakan hukum perselisihan, yg diliat adalah konflik tadi apakah benar
konflik? Arti dari perselisihan itu bisa berarti bahwa ada perbedaan pendapat orang dengan
orang, Negara dengan Negara, artinya secara hakekat nomenklatur tadi kita tanyakan apakah
benar ada satu perselisihan? Untuk menjawab itu kita perlu menjawab konsepsi.
Kita harus punya tolak ukur untuk menentukan sengketa atau tidaknya, jadi jangan
menerka nerka, tolak ukur pertama yg kita pahami adalah doktrin. Arti dari perselisihan itu dari
hakekatnya berate ada perbedaan pendapat perselisihan itu orang dengan orang Negara dengan
Negara. Lalu apakah benar ada perselisihan atau konflik ? untuk menjawab itu kita perlu melihat
konsepsi dahulu. Kita liat arti konflik tadi dengan mencoba mengambil beberapa doktrin.
Mengukur dispute atau bukan kita harus punya ilmu untuk mengukur, dtidak boleh
menerka-nerka , kita membutuhkan konsepsi-konsepsi yg sudah dikatakan para ahli. Agar lebih
obyektif kita ambil lebih dari satu teori. Unsur yg kedua kasus berkenaan dengan perkara2 , kasus
tadi kita jumpai pada satu fakta ketika kasus ada fakta berarti ada satu persitiwa hukum.
Grevson Some of the facts has connection yg kita simpulkan adalah, benar2 disiplin ilmu
sendiri, berkaian dengan peristiwa hukum. Dia katakan cross section (nyebrang) almost the hole.
Prof sadiman adalah ahli hukum persilisihan Indonesia, beiau mengunakan istilah hk
perselisihan. Unsurnya adalah semua ketentuan hukum (berbeda dengan grevson), jika dalam
suatu peristiwa hukum seperti peristiwa ekonomi ada peristiwa jual beli jadi kita belajar peristiwa
hukumnya, konflik terjadi apabila lebih dari satu.
Kenapa disebut tata hukum karena ditata secara teratur atau sistem, maka tata huku tadi
merupakan stelsek hukum. Apabila ada lebih dari satu stelsel hukum yg diterapkan maka akan
terjadi masalah karena tidak ada kepastian. Maka kita harus menentukan hukum mana yang
berlaku. Kesimpulan, semua yg ada kalau memang ada normna yg menjadi solusi kalau ada asas
yg ada untuk menciptakan solusi untuk menyelesaikan perselisihan itu adakah conflict of law.
Mencari solusi saya tidak terjadi satu perselisiihan.
Teori asas dikembangkan oleh para ahli hukum dalam ajarannya yg kita sebut doktrin dan
ajaran itu tekah diakui sebagai salah satu sumber maka dengan ajaran yg 4 itu kita simpulkan
bahwa pendekatannya adakah multi disipliner. Multi disipliner berbeda dengan inter disipliner
meskipu artinya mirip konsepsinya berbeda.
Topik bahasan 2
1. Kelebihan hatah Intern → Ekstern
2. Doktrin dan contoh
3. Sumber- sumber hukum

Perselisihan :

1. Dispure
2. Konsepsi
3. Deals
4. Privat & Publik
5. Hatah
- Intern, tolak ukur hukum dari dalam negara
- Ekster, tolak ukur hukum dari luar negara

Landasan Filosofi Hatah Internal.

Menurut Prof. Bayu Seto & Prof. Sidargo Goutama .

 Menurut Prof. Bayu Seto Hukum Perselisihan itu sifatnya publik dan juga private, dimana hanya
ada satu kaidah hukum yang berlaku diantara kaidah- kaidah stesel hukum.

Hukum Perselisihan identik Hattah.

Stesel hk. Ind = Hukum yang berlaku bagi subyek hukum tersebut adalah hukum Indonesia.
Stesel hk. Amerika = berlaku di Amerika
Stesel hk. Internasional = berlaku di Dunia.
 Prof. Goutama mengatakan hk. Hatah, hk. Pertata hukum terjadi karena terdapat beberapa
stesel hukum dalam suatu Peristiwa hukum .

Groves Reacht = tiap- tiap komunitas berlaku hukum itu.

Prof kolowen sebagai pendiri yg membangun hukum perselisihan itu berpendapat hukum
itu dibangung menurut community istilahnya adalah groups recht, karakteristiknya adalah
dibangun untuk suatu komunitas tertentu untuk mana hukum tersebut dibuat bahasa
internasionalnya law making (dibentuk, dan diawasi) itulah yg disebut stelsel hukum
adat/nasional/internasional dan berlaku ditatanan di komunitas tersebut.
Masing2 hukum tadi tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah untuk mana masyarakat
hukum itu berlaku. Contohnya jika saya berada di Indonesia saya akan tetap memegang paspor
Indonesia dan diperlakukan sebagai orang Indonesia. Masing2 stelsel hukum itu independent dan
satu sma lain tidak lebih rendah dari hukum ain contohnya hukum sumatera barat tidak lebih
rendah dari hukum yg ada di NTT.
Berbeda dengan hirarkis peraturan perundang-undang stelsel hukum RI yg dibangun
menurut uu no 12 tahun 2011, pancasila itulah dasar filsafat Negara atas dasar itu dibangun
konstitusi yg mengakomodasi segenap komunitas di Indonesia ada orang papua, Maluku,
sumatera utara adatnya berbeda-beda dalam artian dari pluralism tadi kita membutuhkan satu
filsafah yg dibangun para leluhur kita.
Akibat dari pertama dan kedua tadi asas ini berpengaruh terhadap punya relasi punya
korelasi dengan hukum perselisihan mereka sama maka ketika terdapat ada lebih dari satu stelsel
hukum maka hanya satu yg berlaku, contoh ada hukum Maluku, NTT, Jawa dan apabila mereka
semua bertemu akan terjadi konflik maka mana yg berlaku? Tetapi jika ada satu yg lebih tinggi
dari lainnya maka itu yg kuat.
Topik Bahasan 3
1. Pendakatan
2. Lanjutan sumber hukum Penelitian
3. Norma hukum & penerapan.

1. Multidisipliner
2. Groups Recht
 Pembentukan hukum menurut komunitas untuk mana hukum dibuat.
- Jika satu lebih tinggi, dari yang rendah makan tidak akan ada Perselisihan
Lintas Negara

Privat Privat

Domestik Abroad

Publik Publik

 Apa makna Multidispliner ?


Disiplin ilmu yang tunak pada dua stesel hukum, apabila bertemu dengan hukum di Indonesia
subjeknya company pribadi maka berlaku hukum Perdata Internasional.

 Drs. Bayu , Publik & Privat

Hattah = terstruktur membangun secara sistematis menghasilkan stesel hukum.


Hattah Internal

Eksternal = Menurut Prof. Goutama adalah HPI, apabila tidak digandeng dengan Prof.
Bayu hanya ada hk Perdata maka hukum Perselisihan tersebut berdiri sendiri.

 Apakah Hukum Perselisihan berkaitan dengan Dispute ?


Tidak ada kaitan apabila dalam satu peristiwa hukum hanya ada satu stesel hukum. Konflik of
laws tidak identik dengan HPI.
Contoh kasus, hukum privat : karena company Singapore jika ada kasus one only mandatory/
choose. Ada pilihan choose of law.
Salah satu aspek ‘the konflik of law, saat kita masuk ke hukum perselisihan konflik of law terjadi
apabila ada satu konflik lintas negara, adanya unsur abbrow
 Apakah identik dengan hukum perdata ?
Tidak identik namun menjadi ruang lingkupnya dengan subyek hukum korporasi ketika HPI,
maka salah satu sumber hukum Internasional jika hanya di Singapore maka hukum Singapore
 Publik, menurut Prof. Grapison Abbrow
Asas abrow = asas nasionalitas, tidak hanya untuk HPI namun juga HLI
 Hubungan- hubungan orang dengan publik.
Hub. Hukum publik tolak hukum humanislity kewarganegaraan.
 Nationality → warga negara
Bukti lintas negara = Pasport
 Nationality prinsip tidak hanya privat tetapi juga publik asas lex luci.
Contoh : TKI Wanita membunuh diMalaysia, maka yang dibunuh meninggal, maka
yang berlaku adalah hukum menurut TKP diperiksa dan disidik menurut hukum
malaysia.
 Asas HPI :
1. Group Recht
2. Lex louci in corporatic deuctum
3. Choice of laws, diluar mandatory law hukum publik tidak bisa dipilih hukumannya.

- Lex regit actum / hukum yang berlaku berdasarkan hukum yang dilaksanakan
- Pidana = universal
Lex Regit Actum

Lex Louci Delicte

Grevson katakan ada domestik ada abroad. Berarti Indonesia abroad to singapur dan
sebaliknya, satu sama lain abroad. Kita hitung disiplin ilmunya sudah lebih dari satu, kita sebut
multi disilpiner. Ada hukum Indonesia ada hukum singapur. Investor singapur datang ke
Indonesia untuk tanam modal / mendirikan hotel, berarti singapur harus mengikuti peraturan di
Indonesia tentang hukum perumahan.
Tata hukum menoto dengan baik secara terstruktur menjadi ilmu. Prof Gautama
orientasinya adalah HATAH yg identic dengan hukum perdata internasional yg dibagi dua internal
dan eksternal. Abroad tetapi hubungan hukumnya adalah hubungan hukum perdata lintas
Negara. Contohnya hubungan korporasi singapur dan Indonesia mereka bangun hotel di
Indonesia, tapi karena lintas Negara makanya disebut hukum perdata internasional.
Internasional tadi menunjuk bahwa ada unsur asing tadi saya simpulkan bahwa yg eksternal
tadi identik dengan conflict of law.
Topik Bahasan 4

1. Stesel yang setingkat kedudukannya sama/ setara merupakan faktor timbulnya hukum
Perselisihan
2. Penerapan doktrin para ahli terhadap sumber- sumber hukum Perselisihan

Norma hukum perselisihan yang menatapkan solusi adalah “lex regit actum”
- A seorang TKW, maka stesel hukum Indonesia alat buktinya Paspor
- Lex Patrial = asa Putrinality, yang berlaku adalah asa teritorial sebab asa teritorial itu yang
mempunyai wilayah yang menangani perkara itu/
- Azas Nasional = aktif & pasif
- Locus deuaty = lex regit actum
Hukum yang berlaku dimana peristiwa itu terjadi ex. Perselisihan malaysia, maka hukum yang
berlaku adalah hukum malaysia ( pidana, formil, materil)
- Azas deuaty = hukum setempat dimana kesediaan terjadi (lex regit actum).
- Lex delight tatum = penangkapan WNA dibandara lintas negara yang berhak adalah polisi.
Perselisihan terjadi berkaitan dengan :
1. Azas patrionality / hukum indonesia
2. Azas teritorial / hukum malaysia
3. Azas lex regit actum / lex umum
Investor → membawa korporasi → PT ( di Indonesia )

Titik yang paling tau karakteristik Indonesia mengingat karakteristik the most of cara connection
teori karakteristik.

Publik :

1. PL
2. HPI
Indonesia
3. Azas
4. Ybs
Nasional 5. doktrin

Indonesia Hukum nasional (privat /


Mandatory)

Foreign element
Perbuatan hukum privat
peristiwa perdata subyek privat
Asas hukum umum

Khusus

Dalam doktrin kita jumpai hukum :

1. Hukum Nasional
2. Konvensi HPI
Doktrin Prof. Goutama, fokus HPI Perselisihan berselisih tidak hanya dibuat namun perkembangan
hukum

 Eksternal → Perselisihan lintas negara


 Internal
Jika lex postionari legi priors maka yang berlaku hukum yang baru.
Nasional

struktur / Hierarki

 Hukum antar waktu = lex postionari dnugut legi priors


 Pada wilayah yang sama apabila terjadi perselisihan maka klasifikasi terjadi menyebabkan stesel
hukum.
 Contoh kasus hukum azas Perkawinan :
1. Perkawinan di Indonesia
2. Perkawinan diluar negara

 Sumber hukum antar wilayah Indonesia


UU amandemen 1 tahun 1974
A = muslim
B = katholik
Maka, jika menikah digereja dalam rana hukum nasional jika menikah di KUA maka ‘B’ harus
pindah agama mengikuti ‘A’.
 Perkawinan campuran Hindia- Belanda (Pasal 7)
Ketika pernikahan satu menurut agama masing-masing yaitu karena hukum antar gunaan,
apabila pernikahan itu terjadi maka keabsahan sah menurut hukum itu
Jika muslim menikah di gereja maka berlaku azas lex celebrations.
Jika menikah di gereja katholik pejabat yang menikahkan beragama katholik
 Campuran internasional (Pasal s6 & s7)
 Azas yang dianut azas lex lauci celebration A= WNI, B= WN China, jika mereka menikah
di China maka menurut pasal s6 keasbsahan ditentukan oleh hukum setempat.
Perkawinan bertentangan dengan hukum- hukum yang dianut.

Topik bahasan 5

1. Perkembangan hukum perselisihan di Indonesia diawali dengan perkembangan hukum perselisihan


sebelum kemerdekaan (era kolonial), khususnya di era pemerintahan belanda.

Ketentuan is adalah ketentuan yg mewarnai politik hukum yang dimana pemerintahan Hindia-
Belanda melakukan kegiatan di wilayah dengan membagi 3 golongan penduduk. Stelsel hukum yg
berlaku bagi 3 golongan itu berbeda. (pasal 137- psl 163)

2. Perkawinan

Perkawinan campuran antar golongan (psl 6 ghr)

Contoh : WNI menikah dengan WNA Hongkong,

Pasal 56 = pasal yang membuka ruang untuk pernikahan campuran.

Pasal 57 = yaitu mengatur tindakan keabsahan perkawinan, tidak bertentangan dengan


undang2.

Azaz lex regent actum perkawinan wni dengan bukan wni maka validasinya sah jika dilaksanakan
di tempat / wilayah hukum perkawinan itu berlangsung.

3. sumber hukum perselisihan

Para ahli hukum / mengatakan hukum itu tercermin dari norma dan azaz / kaidah.

Sumber hukum internasional publik antara lain :

1. perjanjian internasional (universal, koversi, argumen) / kaidah

2. Hukum Kebiasaan

3. Azaz

4. Yurisprudensi / Putusan Hakim yg telah termuat dalam azaz.

5. Doktrin

Bahwa ketentuan hukum perselisihan dibawa di tindakan hukum dan norma.

Anda mungkin juga menyukai