MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
kelas IX
SEMESTER I
Oleh :
GUNARDI, S.Pd
NIP. 19760504 200604 1 005
1
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
Jumlah
No Bulan Minggu
1 Juli 2016 4
2 Agustus 2016 5
3 September 2016 4
4 Oktober 2016 4
5 November 2016 5
6 Desember 2016 4
Jumlah 26
Jumlah
No. Bulan Dan Minggu Ke Kegiatan
Minggu
1 Juli minggu ke-1 Libur Sebelum/Sesudah Hari Raya 1
Idul Fitri
2 Juli minggu ke-2 Libur Akhir Tahun 1
3 September minggu ke-3 UTS 1
4 September minggu ke-4 KTS 1
5 Desember minggu ke-1 Ulangan Akhir Semester 1 1
6 Desember minggu ke-2 Paska Ulangan Akhir Semester 1 1
7 Desember minggu ke-3&4 Libur Akhir Semester 1 2
Jumlah 8
2
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Polanharjo
Kelas : IX
Tahun Pelajaran : 2016/2017
menentukan ukurannya.
2.1 Mengidentifikasi unsurunsur tabung, kerucut dan bola 5 Jampel
2.2 Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola 15 Jampel
2.3 Memecah kan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan bola 10 Jampel
3. Melakukan pengolahan dan penyajian data
3.1 Menentukan ratarata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya
8 Jampel
3.2.Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan 6 Jampel
lingkaran
4. Memahami peluang kejadian sederhana
4.1 Menentukan ruang sampel suatu percobaan 4 Jampel
4.2 Menentukan peluang suatu kejadian sederhana 6 Jampel
Ulangan harian, Remidi dan Pengayaan 16 Jampel
Jumlah 90 Jampel
5. Memahami sifatsifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana
8 Jampel
5.1 Mengidentifikasi sifatsifat bilangan berpangkat dan bentuk akar
6 Jampel
5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan
GENAP
bentuk akar
5.3 Memecah kan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan 4 Jampel
berpangkat dan bentuk akar
6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya
dalam pemecahan masalah
4 Jampel
6.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana.
4 Jampel
6.2 Menentu kan suku ken barisan aritmatika dan barisan geometri 8 Jampel
6.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri 4 Jampel
6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
Ulangan harian 7 Jampel
Cadangan 5 Jampel
Jumlah 50 Jampel
4
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
( KKM )
PRASARANASARANA/
KOMPLEKSITAS
SISWAINTEKS
INDIKATOR
KKM
STANDAR KOMPETENSI
PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
5
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
PRASARANASARANA/
KOMPLEKSITAS
SISWAINTEKS
INDIKATOR
KKM
STANDAR KOMPETENSI
PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
6
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Subagyo, S.Pd., M.Pd. Gunardi, S.Pd.
NIP. 19610524 198012 1 003 NIP. 19760504 200604 1 005
7
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
PROGRAM SEMESTER
KELAS IX
SEMESTER I
Uji Materi 2 JP 2
Remedial / Pengayaan 2 JP 2
2. Memahami sifat- 2.1 Mengidentifi-kasi unsur-unsur 5 JP
1 4
sifat tabung, tabung, kerucut dan bola
kerucut dan bola, 2.2 Menghitung luas selimut dan 15 JP
1 4 5 5
volume tabung, kerucut dan bola
9
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Juli Agustus Septem Oktober November Desemb
Standar Alokasi ber er
Kompetensi Dasar
Kompetensi Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
serta 2.3 Memecahkan masalah yang 10 JP
5 5
menentukan berkaitan dengan tabung, kerucut
ukurannya dan bola
Uji Materi 2 JP 2
Remedial / Pengayaan 2 JP 2
3. Melakukan 3.1 Menentu kan rata-rata, median, dan 8 JP
1 5 2
pengolahan dan modus data tunggal serta
penyajian data penafsirannya
3.2 Menyajikan data dalam bentuk 6 JP
3 3
tabel dan diagram batang, garis,
dan lingkaran
Uji Materi 2 JP 2
Remedial / Pengayaan 2 JP 2
4. Memahami 4.1 Menentukan ruang sampel suatu 4 JP
3 1
peluang kejadian percobaan
sederhana. 4.2 Menentukan peluang suatu 6 JP
4 1
kejadian sederhana
Uji Materi 2 JP 2
Remedial / Pengayaan 2 JP 2
10
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Subagyo, S.Pd., M.Pd. Gunardi, S.Pd.
NIP. 19610524 198012 1 003 NIP. 19760504 200604 1 005
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN
11
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
IV. SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Negeri 3 Polanharjo
Kelas : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : I (satu)
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
Standar Kompetensi : 1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Materi Nilai Penilaian Alokasi Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi
Dasar Pembelajaran Karakter Teknik Bentuk Waktu Belajar
1.1 Mengidentifikasi Kesebangunan Mendiskusikan dua bangun yang sebangun Berpikir logis, kritis Mendiskusikan dua bangun yang Tes tertulis Uraian 2x40 menit Buku teks,
atau kongruen melalui bangun datar Komuniktif sebangun atau kongruen melalui bangun lingkungan,
bangunbangun
Kerja sama datar bangun datar
datar yang
sebangun dan Mengidentifikasikan dua bangun datar Berpikir logis, Mengidentifikasikan dua bangun datar Tes tertulis Daftar 3x40 menit dari kawat atau
sebangun atau kongruen Teliti pertanyaan karton
sebangun atau kongruen
kongruen
1.2 Mengidentifikasi Kesebangunan Mencermati perbedaan dua segitiga Berpikir logis, Membedakan pengertian sebangun dan Tes lisan Daftar 2x40 menit Buku teks,
sebangun atau kongruen Teliti pertanyaan lingkungan,
sifatsifat dua kongruen dua segitiga.
bangun datar
segitiga sebangun Berpikir logis,
Mengidentifikasi sifatsifat dua segitiga Menyebutkan sifatsifat dua segitiga Tes tertulis Isian 3x40 dari kawat atau
dan kongruen Teliti singkat menit karton
sebangun dan kongruen. sebangun dan kongruen.
1.3 Menggunakan Kesebangunan Mengamati perbandingan sisisisi dua Berpikir logis, Menentukan perbandingan sisi-sisi dua Tes tertulis Uraian 5x40menit Buku teks,
konsep Teliti segitiga yang sebangun dan menghitung lingkungan,
segitiga yang sebangun dan menghitung
kesebangunan panjangnya bangun datar
panjangnya.
segitiga dalam dari kawat atau
pemecahan Menggunakan kesebangunan untuk Berpikir logis, Memecahkan masalah yang melibatkan Tes tertulis Uraian 5x40menit karton
masalah Tanggung jawab kesebangunan.
memecahkan masalah
12
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
Standar Kompetensi : 2. Memahami sifatsifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
Kompetensi Materi Nilai Indikator Pencapaian Penilaian Alokasi Sumber
Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pembelajaran Karakter Kompetensi Teknik Bentuk Waktu Belajar
2.1 Mengidentifikasi Tabung, Mendiskusikan unsur-unsur tabung, Berpikir logis, kritis Menyebutkan unsur-unsur: jari- Tes tertulis Uraian 5x40 menit Buku teks, lingkungan,
Komuniktif
unsurunsur tabung, kerucut, dan kerucut, dan bola dengan menggunakan jari/diameter, tinggi, sisi, alas dari bangun ruang sisi
bola bangun ruang sisi lengkung (kerangka Kerja sama tabung, kerucut dan bola lengkung (kerangka dan
kerucut dan bola
dan padat) padat)
2.2 Menghitung luas Tabung, Mendiskusikan cara menurunkan rumus Berpikir logis, kritis Menghitung luas selimut tabung, Tes tertulis Uraian 5x40 menit Buku teks, lingkungan,
Komuniktif
selimut dan volume kerucut, dan luas selimut tabung, kerucut kerucut, dan bola. bangun ruang sisi
bola Kerja sama lengkung (kerangka dan
tabung, kerucut dan dan bola
padat)
bola Menentukan luas selimut tabung,
kerucut, dan bola.
Mencari volume tabung, kerucut, dan Pantang menyerah Menghitung volume tabung, Tes tertulis Uraian 5x40 menit
bola Teliti kerucut dan bola.
Menggunakan rumus volume untuk Teliti Menghitung unsur-unsur tabung, Tes tertulis Uraian 5x40 menit
menghitung unsur-unsur tabung, kerucut Mandiri kerucut dan bola jika volumenya
dan bola jika volumenya diketahui. Tanggung jawab diketahui
2.3 Memecahkan Tabung, Memecahkan masalah yang berkaitan Pantang menyerah Menggunakan rumus luas selimut Tes tertulis Uraian 5x40 menit Buku teks, lingkungan,
kerucut, dan dengan tabung, kerucut,dan bola dengan Teliti dan volume untuk memecahkan bangun ruang sisi
masalah yang
bola menggunakan rumus luas dan volume Mandiri masalah yang berkaitan dengan lengkung (kerangka dan
berkaitan dengan
Kreatif tabung, kerucut dan bola. padat)
tabung, kerucut dan
bola
13
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
STATISTIKA DAN PELUANG
Standar Kompetensi : 3. Melakukan pengolahan dan penyajian data
Kompetensi Materi Nilai Penilaian Alokasi Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi
Dasar Pembelajaran Karakter Teknik Bentuk Waktu Belajar
3.1 Menentukan rata- Statistika Melakukan pengumpulan data dengan Teliti Mengumpulkan data dengan mencacah, Tes tertulis Uraian 2x40 menit Buku teks,
rata, median, dan mengukur dan mencatat data Mandiri mengukur dan mencatat data dengan lingkungan
modus data (menurus/tally) dengan objek lingkungan Tanggung jawab turus/tally.
tunggal serta
penafsirannya Mengidentifikasi data berdasar urutan Teliti Mengurutkan data tunggal, mengenal Tes tertulis Uraian 1x40 menit
Mandiri data terkecil, terbesar dan jangkauan
data.
Melakukan perhitungan rata-rata, Teliti Menentukan rata-rata, median, modus Tes tertulis Uraian 5x40 menit
median, modus data tunggal serta Mandiri data tunggal serta penafsirannya.
menafsirkan maknanya Tanggung jawab
3.2.Menyajikan data Statistika Membuat tabel, diagram batang, diagram Pantang menyerah Menyajikan data tunggal dalam bentuk Tes tertulis 1.Uraian 4x40 menit Buku teks,
garis, dan diagram lingkaran dari data Kreatif tabel, diagram batang, garis dan lingkungan
dalam bentuk Penugasan 2. Proyek
tunggal lingkaran. kelompok
tabel dan diagram
batang, garis, dan Menafsirkan diagram suatu data Pantang menyerah Membaca diagram suatu data Tes tertulis Uraian 2x40 menit
Kreatif
lingkaran
14
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Penilaian
Kompetensi Materi Nilai Alokasi Sumber
Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi
Dasar Pembelajaran Karakter Waktu Belajar
Teknik Bentuk
Berpikir logis, kritis
4.1 Menentukan Peluang Mendiskusikan pengertian ruang sampel, Menjelaskan pengertian ruang sampel Tes lisan Daftar 2x40 menit Buku teks,
dan titik sampel suatu percobaan. Komuniktif dan titik sampel suatu percobaan. pertanyaan lingkungan,
ruang sampel Kerja sama dadu, mata uang,
suatu percobaan Berpikir logis, kritis
Mendiskusikan untuk menentukan ruang Menentukan ruang sampel suatu Tes tertulis Isian singkat 2x40 menit kartu bridge,
sampel suatu percobaan dengan mendata Komuniktif percobaan dengan mendata titik kartu bernomor
titik sampelnya Kerja sama sampelnya.
4.2 Menentukan Peluang Menentukan peluang masing-masing Teliti Menghitung peluang masing-masing Tes tertulis Isian singkat 2x40 menit Buku teks,
titik sampel pada ruang sampel suatu Mandiri titik sampel pada ruang sampel suatu lingkungan,
peluang suatu Tanggung jawab
percobaan misal melambungkan uang percobaan dadu, mata uang,
kejadian
logam, dadu kartu bridge,
sederhana kartu bernomor
Mencari nilai peluang suatu kejadian Pantang menyerah Menghitung nilai peluang suatu Tes tertulis Uraian 4x40 menit
Teliti kejadian.
Mandiri
Keterangan:
Sesuai Standar Proses, pelaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam silabus ini pada kolom kegiatan pembelajaran hanya berisi kegiatan inti.
15
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
PERANGKAT PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP/MTs.
Kelas/Semester : IX /1
Nama Guru : Gunardi, S.Pd.
NIP : 19760504 200604 1 005
Sekolah : SMP Negeri 3 Polanharjo
16
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P NO. 1 )
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. membedakan dua bangun yang sebangun.
2. membedakan dua bangun yang kongruen.
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. menyebutkan syarat dua bangun yang sebangun.
2. menyebutkan syarat dua bangun yang kongruen.
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. mengidentifikasi dua bangun yang sebangun dan yang tidak sebangun.
2. mengidentifikasi dua bangun yang kongruen dan yang tidak kongruen
F. MATERI PEMBELAJARAN :
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN
A. KESEBANGUNAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa mendengar istilah memperbesar atau
memperkecil foto. Ketika memperbesar (atau memperkecil) foto, maka bentuk gambarnya apakah
berubah? Bentuk benda pada foto mula-mula dengan foto yang telah diperbesar adalah sama, tetapi
ukurannya berlainan dengan perbandingan yang sama. Gambar benda pada foto mula- mula dengan
foto yang telah diperbesar merupakan contoh dua bangun yang sebangun
Dua buah bangun atau lebih dikatakan sebangun apabila memenuhi syarat :
1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut
memiliki perbandingan yang senilai.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar.
Atau juga bisa dikatakan :
Bangun-bangun yang sebangun adalah bangun yang :
1. Mempunyai bentuk yang sama
2. Ukuran dan besarnya berlainan
B. KEKONGRUENAN
Kalau kita memperhatikan ubin-ubin yang dipasang di lantai, ubin-ubin tersebut
bentuk dan ukurannya sama. Di dalam matematika, dua atau lebih benda yang memiliki
bentuk dan ukuran yang sama disebut benda- benda yang kongruen.
Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun-bangun tersebut memiliki
bentuk dan ukuran yang sama serta sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Jadi dapat juga dikatakan bahwa dua atau lebih bangun dikatakan kongruen jika
memenuhi syarat-syarat berikut.
1. Bentuk dan ukurannya sama.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Contoh bangun yang kongruen adalah :
a. Dua buah lingkaran yang jari-jarinya sama
b. Dua buah persegi yang panjang sisinya sama
c. Persegi-persegi pada papan catur.
19
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
1. Guru membimbing siswa menemukan syarat dua bangun yang kritis
kongruen Teliti
2. Siswa mengerjakan soal mengenai dua bangun yang kongruen
dilanjutkan pembahasan.
Tanggung
Penutup ( 10 menit ) jawab
1. Merangkum aturan penulisan syarat-syarat dari dua bangun Mandiri
yang kongruen Kreatif
2. Refleksi proses pembelajaran
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-soal pada
buku siswa.
4 5 6.
K. SUMBER PEMBELAJARAN
20
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
1. Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
2. LKS Matematika IX MGMP
3. Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
4. Alat Pelajaran : model bangun datar, penggaris Lingkungan
21
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Sekolah : SMP Negeri 3 Polanharjo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX (sembilan) / 1
Jumlah Pertemuan : 3 pertemuan
C. KOMPETENSI DASAR : 1.2. Mengidentifikasi sifat - sifat dua segitiga sebangun dan
kongruen.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. membedakan apakah dua segitiga itu sebangun atau kongruen.
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun,
2. menyebutkan sifat sifat dua segitiga kongruen.
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. Menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua segitiga yang sebangun
2. Menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua segitiga yang kongruen.
F. MATERI PEMBELAJARAN
1. Dua segitiga dikatakan sebangun, jika sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar.
2. Dua segitiga dikatakan sebangun, jika perbandingan sisi- sisi segitiga
yang bersesuaian sama.
3. Jika dalam suatu segitiga terdapat garis yang sejajar dengan salah
satu sisi segitiga tersebut, maka garis sejajar tersebut membagi kedua
sisi lainnya pada segitiga itu atas dua ruas garis dengan
perbandingan yang sama.
6. Dua segitiga yang kongruen mempunyai sifat, yaitu sisi- sisi yang
seletak sama panjang.
7. Dua segitiga yang kongruen mempunyai sifat, yaitu sudut-sudut
yang seletak sama besar.
8. Dua segitiga akan kongruen jika:
a. ketiga sisi pada segitiga pertama sama panjang dengan
ketiga sisi yang bersesuaian pada segitiga yang kedua(s, s, s).
b. dua sisi pada segitiga pertama sama panjang dengan dua sisi
yang bersesuaian pada segitiga kedua, dan kedua sudut
apitnya sama besar (s, sd, s).
22
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
c. dua sudut pada segitiga pertama sama besar dengan dua
sudut yang bersesuaian pada segitiga kedua, dan sisi yang
merupakan kaki persekutuan kedua sudut sama panjang (sd, s,
sd).
R
C
y
y P
A x
x Q
B
Gambar 1.19
24
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
1. Guru mengingatkan kembali syarat dua bangun datar Rasa ingin tahu
dikatakan kongruen
2. Guru memberikan contoh gambar bangun datar yang Berpikir logis,
memuat dua segitiga kongruen. kritis
3. Siswa diminta membuktikan dua segitiga yang kongruen Kreatif
ii.Elaborasi
1. Pada dua segitiga yang kongruen tersebut siswa diminta Teliti
memperhatikan sisi dan sudut ( s s s , s sd s , sd s sd )
2. Siswa dibimbing menemukan syarat dua segitiga Pantang menyerah
kongruen. Kreatif
3. Dengan berkelompok siswa menyelesaikan soal Demokratis
mengenai segitiga-segitiga kongruen.
iii.Konfirmasi
a. Tiap kelompok menyampaikan pendapatnya dan Komunikatif
kelompok lain menanggapi
b. Guru membimbing siswa dalam pembahasan soal.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
1. Siswa membuat rangkuman materi segitiga kongruen Tanggung jawab
2. Refleksi proses pembelajaran Mandiri
3. Guru memberi tugas/PR Kreatif
PEDOMAN PENSKORAN
No Jawaban Skor
25
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
1 a. belum tentu 1
b. tidak 1
c. ya 1
AB AC BC 2
d. = =
PQ PR QR
2 e. Ya 1
f. ya 1
g. ya 1
h. ya, karena memenuhi syarat s ,s ,s. 2
Total skor 10
K. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
2. LKS Matematika IX MGMP
3. Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
4. Alat Pelajaran : model segitiga, penggaris, Lingkungan
Telah dibahas jika dua buah segitiga memiliki pasangan-pasangan sudut yang sama, maka
kedua segitiga itu sebangun, sehingga kedua segitiga itu memiliki pasangan sisi bersesuaian
yang sebanding.Dengan demikian, jika ketahui dua segitiga memiliki pasangan sudut yang
sama maka dapat ditentukan panjang sisi-sisinya dengan menggunakan perbandingan sisi-sisi
yang bersesuaian.
Catatan.
1. Untuk menentukan sisi yang bersesuaian jika diketahui panjang sisinya, pilihlah ukuran yang
terpanjang dengan terpanjang, yang sedang, dengan sedang ,dan yang terpendek dengan
terpendek.
2. Sudut-sudut yang sama besar menghadap sisi-sisi yang bersesuaian.
Contoh
Perhatikan gambar dibawah. .
L
Penyelesaian.
P Q
K 27
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Diambil dua pasang sisi yang mempunyai perbandingan yang sama, yaitu:
KM KL
PR PQ
24 18
PR 12
18 PR = 24 . 12
PR = 24 . 12
18
PR = 16.
Penutup ( 10 menit )
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran Teliti
yg telah dipelajari Tanggung jawab
2. Refleksi proses pembelajaran Mandiri
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-soal pada Kreatif
buku siswa.
Pertemuan Pendahuluan ( 5 menit )
II - Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit
2. Mengingat kembali tentang pasangan sisi-sisi
dua segitiga yang sebangun.
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Rasa ingin tahu
28
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode pembelajaran
yang akan digunakan
Kegiatan Inti ( 65 menit )
i. Eksplorasi
1. Meminta siswa untuk duduk dalam tatanan pembelajaran Rasa ingin tahu
kooperatif.
2. Guru memberikan contoh untuk menghitung salah satu sisi Berpikir logis,
dari dua segitiga yang sebangun jika diketahui sisi-sisi yang kritis
lain.
ii. Elaborasi
1. Siswa dalam diskusi kelompok diminta untuk menghitung Toleransi
salah satu sisi dari dua segitiga yang sebangun jika diketahui Kerja sama
sisi-sisi yang lain pada LKS.
2. Meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan Komunikatif
hasilnya, kelompok yang lain memberi tanggapan. (Guru
memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang
benar).
iii. Konfirmasi
1. Secara individu diminta siswa untuk menghitung panjang Teliti
salah satu sisi pada dua segitiga yang sebangun
2. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasilnya Komunikatif
Penutup ( 10 menit )
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
yg telah dipelajari Tanggung jawab
2. Refleksi proses pembelajaran Mandiri
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-soal pada Kreatif
buku siswa.
Pertemuan Pendahuluan ( 5 menit )
III - Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit
2. Mengingat kembali cara menghi-tung panjang
salah satu sisi pada dua segitiga yang
sebangun
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Rasa ingin tahu
yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode
pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti ( 65 menit )
i. Eksplorasi
1. Meminta siswa untuk duduk Rasa ingin tahu
dalam tatanan pembelajaran kooperatif.
2. Guru memberikan contoh penyelesaian soal tentang Berpikir logis
kesebangunan yang berhubungan dengan kehidupan dan kritis
sehari-hari.
ii. Elaborasi
1. Siswa dalam diskusi kelompok diminta untuk menyelesaikan Toleransi
soal tentang kesebangunan yang berhubungan dengan Kerja sama
kehidupan sehari-hari pada LKS.
2. Meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan Komunikatif
hasilnya, kelompok yang lain memberi tanggapan. (Guru
memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang
benar)
iii. Konfirmasi
1. Secara individu diminta siswa untuk menyelesaikan soal Teliti
tentang kesebangunan yang berhubungan dengan kehidupan Pantang
sehari-hari menyerah
2. Meminta salah satu siswa untuk mempresentasikan hasilnya Komunikatif
dan pembahasan dengan bimbingan guru.
Penutup ( 10 menit ) Tanggung jawab
29
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran Mandiri
yg telah dipelajari Kreatif
2. Refleksi proses pembelajaran
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-soal
pada buku siswa.
Pertemuan Pendahuluan ( 5 menit )
IV - Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit
2. Mengingat kembali cara menyele-saikan soal
tentang kesebangunan yang berhubungan
dengan kehi-dupan sehari-hari
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Rasa ingin tahu
yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode pembelajaran
yang akan digunakan
Kegiatan Inti ( 65 menit )
i. Eksplorasi
1. Meminta siswa untuk duduk dalam tatanan pembelajaran Rasa ingin tahu
kooperatif.
2. Guru memberikan contoh-contoh penyelesaian soal yang Berfikir logis
lain tentang kesebangunan yang berhubungan dengan dan kritis
kehidupan sehari-hari dengan pemecahan masalah.
50 5
40
tinggi bingkai bagian luar 50 cm, lebar
bingkai 40 cm. Jarak bingkai luar dengan
foto bagian atas, samping kanan, samping
kiri yaitu 5 cm. Tentukan
a. tinggi foto.
b. jarak antara foto dengan
bingkai luar bagian bawah.
PEDOMAN PENSKORAN
N Jawaban Skor
o
1 panjang AB
panjang BC
panjang PQ panjang QR
1
panjang AB panjang AC
panjang PQ panjang PR
1
2 a. AC = 5 cm 1
b. QR = 8 cm 1
3 a. 37,5 cm 2
b. 7,5 cm 2
Total skor 8
K. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
2. LKS Matematika IX MGMP
3. Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
4. Alat Pelajaran : model segitiga, penggaris, Lingkungan
31
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Subagyo, S.Pd., M.Pd. Gunardi, S.Pd.
NIP. 19610524 198012 1 003 NIP. 19760504 200604 1 005
F. MATERI AJAR
1. Unsur-unsur tabung
a. Sisi
Sisi tabung ada tiga buah yaitu :
Dua buah lingkaran yang kongruen (bidang alas dan atas) dan sisi lengkung yang disebut
selimut tabung atau bidang lengkung tabung
b. Jari dan diameter C D
Sisi alas memiliki jari-jari
dan diameter (d = 2r)
c. Tinggi tabung
BD = tinggi tabung t
d. Rusuk dan titik sudut
Tabung memiliki 2 buah rusuk dan tidak memiliki titik sudut
2. Unsur-unsur kerucut .O r B
A r
a. Sisi
Sisi kerucut ada dua buah yaitu sisi alas (lingkaran) dan sisi lengkung (selimut kerucut)
b. Tinggi
Tinggi kerucut = OA, (t = OA)
c. Diameter dan jari-jari alas
A
BC = diameter
OB = OC = jari-jari alas
d = 2r
d. Garis pelukis
AB = AC = garis pelukis (S)
S2 = r2 + t2 atau S =
A disebut puncak kerucut
3. Unsur-unsur bola B C
O
a. Bola tidak memiliki rusuk
Maupun titik sudut. C
Bola memiliki satu sisi lengkung B
A O
b. Bola memiliki jari-jari dan diameter
OA= r
AB = d
d = 2r
A. Latihan
1. ebuah kerucut memiliki tinggi t : 12 cm dan panjang diameter alasnya adalah 10 cm,
tentukan :
a. Panjang garis pelukisnya
b. Panjang jari-jari alasnya
2. Pada gambar di samping
C
t
C D 33
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
jika AB = 14 cm, tentukan :
a. Diameter tabung dan bola
b. Tinggi tabung kecurut dan bola
B
A O
B. Rangkuman
d = 2r, diameter sama dengan 2 kali jari-jari
S = garis pelukis pada kerucut
S =
Penutup ( 10 menit )
1. Merangkum hasil dari pengamatan unsur-unsur dan jaring- Tanggung jawab
jaring dari tabung dan kerucut Mandiri
2. Memberikan tugas dari LKS Kreatif
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-soal pada
buku siswa.
34
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Penilaian Instrumen
1. Menyebutkan Tes Lisan Daftar 1. tunjukkan garis pelukisnya, alasnya, diameter
unsur-unsur dari Pertanyaan alas, jari jari alas, tinggi kerucut. Di bawah ini.
kerucut
2. Menyebutkan
unsur-unsur dari
tabung
PEDOMAN PENSKORAN
No Jawaban Skor
1 i. Bisa menunjukkan garis pelukisnya 1
j. Bisa menunjukkan diameter alas 1
1
k. Bisa menunjukkan jari jari alas 1
l. Bisa menunjukkan tinggi tabung
2 a. Bisa menunjukkan alas tabung 1
b. Bisa menunjukkan diameter alas tabung 1
1
c. Bisa menunjukkan jari-jari alas tabung 1
d. Bisa menunjukkan tinggi tabung
Total skor 8
K. SUMBER PEMBELAJARAN
Sumber Pelajaran:
1. Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
2. LKS Matematika IX MGMP
3. Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
4. Alat Pelajaran : model tabung, kerucut dan bola penggaris, lingkungan
35
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P NO. 5 )
C. KOMPETENSI DASAR : 2.2. Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut
dan bola
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. Menyebutkan rumus luas selimut tabung dan kerucut;
2. Menyebutkan rumus luas seluruh permukaan tabung, kerucut, dan bola;
3. Menyebutkan rumus volume dari tabung, kerucut, dan bola.
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. Menghitung luas selimut tabung dan kerucut;
2. Menghitung luas seluruh permukaan tabung, kerucut, dan bola;
3. Menghitung volume dari tabung, kerucut, dan bola..
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. Menghitung unsur-unsur tabung,kerucut dan bola jika volum diketahui.
2. Menghitung unsur-unsur tabung,kerucut dan bola jika luas selimut atau luas seluruh
permukaan diketahui
36
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
F. MATERI AJAR
Luas selimut tabung
r
C D
t
t
A B
Daerah yang tidak di arsir (selimut tabung ) pada gambar 2.5 berbentuk persegi panjang dengan
ukuran sebagai berikut :
= 2. .r x t
= 2. .r.t
Luas selimut
Jadi, tabung = 2..r.t
Volume Tabung
Tabung merupakan prisma tegak yang rusuk alasnya diperbanyak sehingga membentuk
lingkaran. Dengan demikian, Vulome tabung mempunyai rumus yang sama dengan
volume prisma.
Volume tabung = La x t
= π r2 x t
= π r2t
Contoh :
37
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Sebuah tabung mempunyai jari-jari alas 7 cm dan tinggi tabung 10 cm. Tentukan volume
tabung tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : r = 7 cm
t = 10 cm
Ditanya : V ?
Jawab : V = π r2t
22
= x 7 2 x10
7
= 1540 cm3
Latihan
Diameter suatu tabung 20 cm, jika tinggi tabung 25 cm tentukan volume tabung tersebut!
38
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Luas selimut = rs
Sedangkan luas permukaan kerucut
= luas selimut + luas alas kerucut
= rs + r2
= r (s + r)
Volume Kerucut
Sediakan wadah yang berbentuk tabung dan kerucut dengan panjang jari – jari alas kerucut dan tabung
sama, yaitu r dan tinggi kerucut sama dengan tinggi tabung, yaitu t.
Isilah kerucut dengan pasir sampai penuh, kemudian tuangkan pada tabung. Berapa kali kalian harus
menuang kerucut yang berisi pasir agar dapat mengisi tabung sampai penuh?
Ternyata setelah tiga kali menuang kerucut yang berisi pasir barulah tabung terisi penuh.
=
3 x volume kerucut = volume tabung
1
volume kerucut = volume tabung
3
1
Volume Kerucut = Πr 2 t
3
Contoh: Hitunglah volume kerucut dengan ukuran panjang jari-jari alas 14 cm dan tinggi 6 cm.
Penyelesaian:
Diketahui: r = 14 cm
t=6
Ditanyakan: V ?
1
Jawab: V = Πr 2 t
3
1 22
= . .14². 6
3 7
1 22
= . .196. 6
3 7
= 1232
Jadi volume kerucut adalah 1232 cm³
Luas Bola
Perhatikan gambar berikut!
39
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Contoh : Hitunglah luas permukaan bola yang berjari – jari 7 cm dan π = 22/7
Jawab : Luas permukaan bola = 4 π r2
L = 4 x 22/7 x 7 x 7
L = 154 cm2
VOLUME BOLA
r
r
r
gb. (1) merupakan setengah bola dengan jari-jari “ r “ dan gb. (2) merupakan kerucut dengan
jari-jari dan tinggi r .
Kerucut diisi pasir sampaiI penuh (peres) kemudian dituangkan ke setengah bola. Ternyata
setengah bola dapat memuat pasir tepat dua kali volume kerucut sehingga:
V. setengah bola = 2 x V. Kerucut
= 2 x · π · r² · t -----------------> t = r
= 2 x · π · r² · r
= 2 x · π · r³
= · π · r³
= 2x · π · r³
= · π · r³
CONTOH:
JAWAB:
V bola = · π · r³
40
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
= x x 21 x 21 x 21
= 38.808
Jadi Volume bola adalah 38.808..cm³
Penutup ( 10 menit )
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi Tanggung jawab
pelajaran yg telah dipelajari Mandiri
2. Refleksi proses pembelajaran. Kreatif
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-soal
pada buku siswa.
Pertemuan Pendahuluan ( 5 menit )
IV - Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali rumus luas sisi bola
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelaja ran Rasa ingin tahu
yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode
pembelajaran yang akan digunakan
ii.Elaborasi
1. Dengan bimbingan guru secara berkelompok siswa Toleransi
diminta untuk menulis hasil pengamatan dengan Kerja sama
mengerjakan LKS
2. Mengecek hasil kerja kelompok dengan menunjuk salah Komunikatif
satu kelompok untuk mempresentasikan hasilnya (Guru
memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban
yang benar)
iii. Konfirmasi
1. Dengan menggunakan rumus yang telah ditemukan Teliti
siswa mengerjakan soal untuk menghitung volum bola Pantang
pada LKS menyerah
2. Secara individu siswa mengerjakan soal dari buku paket Kreatif
Matematika IX
Penutup ( 10 menit )
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi Tanggung jawab
pelajaran yg telah dipelajari Mandiri
2. Refleksi proses pembelajaran. Kreatif
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan soal-
soal pada buku siswa.
Pertemuan Pendahuluan ( 5 menit )
V - Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali rumus luas sisi dan
volum tabung dan kerucut
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Rasa ingin tahu
yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode
pembelajaran yang akan digunakan
43
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
pembelajaran kooperatif.
2. Siswa dengan bimbingan guru melalui contoh Berfikir logis
kegiatan untuk menemukan besar unsur-unsur tabung
dan kerucut jika diketahui volumnya
ii.Elaborasi
1. Dengan bimbingan guru secara berkelompok siswa Toleransi
diminta untuk menemukan besar Kerja sama
unsur-unsur tabung dan kerucut jika diketahui
volumnya dengan mengerjakan LKS
2. Mengecek hasil kerja kelompok dengan menunjuk Komunikatif
salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya (Guru memandu jalannya
diskusi dan merumuskan jawaban yang benar)
iii. Konfirmasi
1. Dengan menggunakan cara yang sama secara individu Teliti
siswa mengerjakan soal yang dibuat oleh guru Pantang
dilanjutkan pembahasan soal. menyerah
Kreatif
Penutup ( 10 menit )
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi Tanggung jawab
pelajaran yg telah dipelajari Mandiri
2. Refleksi proses pembelajaran Kreatif
3. Memberikan tugas rumah untuk menyelesaikan
soal-soal pada buku siswa.
Pertemuan Pendahuluan ( 5 menit )
VI - Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali rumus luas sisi dan
volum bola
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Rasa ingin tahu
yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode
pembelajaran yang akan digunakan
K. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
2. LKS Matematika IX MGMP
3. Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
4. Alat Pelajaran : model tabung, kerucut dan bola penggaris, lingkungan
46
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P NO. 6 )
PEDOMAN PENSKORAN
No Jawaban Skor
1. 24992 cm2 5
2. 550 cm2 5
3. 110,88 m2 5
4. 1884 cm3 5
Total skor 20
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
C. KOMPETENSI DASAR : 3.1. menentukan rata– rata ,median dan modus data tunggal
serta penafsirannya
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. Menyebutkan pengertian rata-rata, median dan modus data tunggal
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. menghitung rata-rata, median, modus data tunggal serta penafsirannya.
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. mencacah, mengukur dan mencatat data dengan turus/tally
2. mengurutkan data tunggal,mengenal data terkecil, terbesar dan jangkauan
3. menghitung rata-rata, median, modus data tunggal serta penafsirannya.
F. MATERI AJAR
1. Statistika
Adalah ilmu ( metode ilmiah ) yang mempelajari cara mengumpulkan, menyususn,
menyajikan, dan menganalisa data serta cara mengambil kesimpulan yang logis, sehingga
dapat diambil keputusan yang akurat.
50
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan obyek yang memiliki sifat yang sama yang akan diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang benar-benar diteliti dan memiliki sifat yang
lengkap seperti yang dimiliki populasi.
Contoh :
Untuk mengetahui rasa sayur dalam suatu panci, maka kita cukup mengambil satu sendok
sayur untuk dicicipi.
Dalam hal ini :
a. Seluruh sayur dalam satu panci disebut populasi
b. Satu sendok sayur yang diambil untuk dicicipi disebut sampel.
3. Pengertian Data
Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk mendapat gambaran
mengenai suatu keadaan atau untuk memecahkan suatu masalah.
4. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Adalah data yang tidak berupa bilangan diperoleh dari pengamatan sifat atau
karakteristik suatu obyek, misalnya jenis kendaraan, golongan darah, pekerjaan orang
tuanya dan sebagainya.
b. Data Kuantitatif
Adalah data yang berupa bilangan, diperoleh dari hasil pengukuran yang berbentuk
angka atau bilangan.
Data kuantitatif terbagi atas dua bagian
1) Data Cacahan ( data diskrit ) adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung,
misalnya data jumlah keluarga
2) Data Ukuran ( data kontinu ) adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur,
misalnya data tinggi badan siswa.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a. Mencacah
Contoh : Pengumpulan data tentang pekerjaan orang tua siswa dalam satu kelas
b. Mengukur
Contoh : Pengumpulan data tentang tinggi badan siswa dalam satu kelas
c. Mencatat dengan turus ( tally )
Contoh : Pengumpulan data tentang perolehan suara dalam pemilihan ketua kelas IX A
Perhatikan daftar di bawah ini :
Daftar perolehan suara pemilihan ketua kelas
No. Nama Calon Banyak Suara Frekuensi
1. Irkham 22
2. Toni 13
3. Wawan 5
Jumlah 40
Dari tabel diketahui
Banyak suara Irkham = 22
Banyak suara Toni = 13
Banyak suara wawan = 5
Penulisan banyak suara seperti dalam table di atas dinamakan pencatatan data dengan
turus ( tally ).
51
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Dalam tahap pengumpulan data biasanya diperoleh data yang masih acak dan belum
berurutan ukurannya, untuk keperluan penyajian dan pengolahan data, maka data tersebut
perlu diurutkan dari ukuran terkecil ( nilai terendah ) sampai ukuran tinggi ( nilai terbesar ).
Misalnya :
Data nilai ulangan Matematika 10 siswa kelas IX adalah 9, 7, 8, 4, 6, 7, 5, 9, 6, 6.
Data diurutkan dari data terkecil ke data terbesar sebagai berikut : 4, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 9, 9.
Nilai 4 merupakan data terkecil dan nilai 9 merupakan data terbesar. Dan 9 – 4 = 5 disebut
jangkauan
Jadi = selisih data terkecil dengan data terbesar disebut jangkauan.
Contoh :
Berikutadalah data nilaiulanganharian IPA dariFarhandalamdalamsatu semester
6,7,7,6,8,9,7,6, berapakahnilai rata-rata ulanganharian IPA Farhan?
Penyelesaian :
52
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
. .
xi fi
Contoh :
Tabeldibawahiniadalahberatbadandarisiswaputrakelas IXC
Beratbadan (kg) 44 45 46 47 48 49 50
Frekuensi 4 3 6 6 2 5 4
Rata – rata beratbadansiswaputraadalah…
Penyelesaian :
Contoh :
Nilai rata – rata Matematikadari 35 siswa IXA adalah 6, nilai rata-rata Matematika30 siswakelas
IXB adalah 7 dannilai rata-rata Matematika40 siswakelas IXC adalah 6,5 tentukannilai rata-rata
gabungannya!
Penyelesaian:
53
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
680
x gab 6,48
105
Jadi rata – rata nilaiMatematikadariketigakelasituadalah 6,48
iii. Modus
Datum yang menyusun data tertentu bervariasi ada yang muncul hanya sekali ada yang
muncul lebih dari satu kali
Datum yang paling sering muncul dinamakan modus
Modus dilambangkan dengan Mo
Jika frekuensi setiap datum dalam suatu data sama maka data tersebut tidak mempunyai
modus
Contoh : 10,9,8,1,2,3,4,6
Jika suatu data memiliki modus lebih dari dua maka data tersebut disebut polimodal
Contoh : 1,1,2,2,3,3,6,7,8,9
Data ini memiliki 3 modus yaitu 1,2, dan 3
Contoh soal :
1. Tentukan modus dari setiap data berikut :
a. 8,4,7,9,4,7,3,6,5,7
b. Hasil pengukuran berat badan lima siswa
20kg, 30kg, 20kg, 25kg, 28kg
Penyelesaian
a. Data diatas jika diurutkan menjadi
3,4,4,5,6,7,7,7,8,9
Ternyata datum yang paling sering muncul adalah 7 sebanyak 3 kali.
Jadi modusnya adalah 7
b. Dari data 20kg, 30kg, 20kg, 25kg, 28kg
Datum yang paling sering muncul 20kg sebanyak 2 kali
Jadi modusnya adalah 20
56
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
J. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian Instrumen
1. Mengumpulka Tes Uraian 1. Perolehan nilai matematika dari 12
n data dengan, tertulis siswa adalah sebagai berikut:
mencacah, 54, 66, 72, 80, 72, 76, 72, 76, 72, 76,
mengukur dan
mencatat data 64, 76
dengan a. Buatlah tabel skor dengan turus.
turus/tally b. Berapa banyak siswa yang mendapat
nilai 72?
2. Mengurutkan Tes Uraian 2. Umur 10 siswa SD adalah sebagai
data tunggal, tertulis berikut. 6, 6, 10, 9, 7, 8, 10, 6, 8, 9.
mengenal data a. Urutkan umur ke sepuluh siswa
terkecil, terbesar tersebut dari yang terkecil ke yang
dan terbesar
jangkauan data b. Berapakah selisih antara umur siswa
yang termuda dan yang tertua.
3. menghitung Tes Uraian 3. Hasil ulangan 8 siswa adalah sebagai
mean dan modus tertulis berikut. 7, 6, 6, 5, 7, 8, 8, 7.
dari data tunggal a. Hitunglah rata-rata, median dan
dan modus.
menafsirkannya b. Berapa anak yang mendapat nilai di
bawah rata-rata?
4. menghitung Tes Uraian 4.Diketahui nilai matematika sekelompok
median dan tertulis siswa sbb :
quartil dari data 8,9,8,7,10,9,9,6,5,7,6,5,7,8,7,10
tunggal a. Buatlah urutan data tersebut
b.Tentukan kuartil bawah, kuartil
tengah dan kuartil atas dari data
tersebut.
PEDOMAN PENSKORAN
No Jawaban Skor
1 a.
Nilai turus frekuensi 3
54 I 1
64 I 1
66 I 1
72 IIII 4
76 IIII 4
80 I 1
JUMLAH 12
b. 4 anak 1
2 a. 6, 6, 6, 7, 8, 8, 9, 9, 10, 10 1
b. 4 tahun 1
3 a. rata-rata = (7 + 6 + 6 + 5 + 7 + 8 + 8 + 7) / 8 = 54 / 8 = 6,67 2
median = 7 1
modus = 7 1
b. yang mendapat nilai di bawah rata-rata 3 anak 1
4 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7 , 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9, 9, 10, 10 1
Kuartil bawah = 6,5 1
Kuartil tengah = 7,5 1
Kuartil atas = 9 1
Total skor 15
57
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , sebagai berikut :
K. SUMBER BELAJAR
a. Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
b. LKS Matematika IX MGMP
c. Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
d. Alat Pelajaran : meteran, timbangan dan lingkungan
C. KOMPETENSI DASAR : 3.2. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram
batang, garis dan lingkaran
58
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kognitif : memiliki pengetahuan tentang cara menyajikan data tunggal dlm bentuk tabel
diagram batang, garis & lingkaran
Afektif : memiliki sikap kreatif, kerja keras dan teliti dalam membaca diagram suatu
data.
Psikomotorik : Terampil menyajikan data tunggal dlm bentuk tabel diagram batang, garis & lingkaran
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. Memahami cara menyajikan data tunggal dlm bentuk tabel diagram batang, garis & lingkaran
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. membaca diagram suatu data.
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. menyajikan data tunggal dlm bentuk tabel diagram batang, garis & lingkaran
F. MATERI AJAR
Untuk keperluan laporan atau analisis lebih lanjut, data yang telah dikumpulkan perlu
disusun dan disajikan dalam bentuk visual yang jelas dan baik. Secara umum ada dua cara
penyajian data, yaitu dengan tabel (daftar) dan diagram (grafik). Pada kesempatan ini kita
berfokus pada penyajian data dengan menggunakan diagram atau grafik.
1. Tabel Frekuensi
Penyajian data tunggal dalam bentuk tabel disebut distribusi
frekuensi data tunggal. Untuk mempermudah dalam membuat
tabel frekuensi digunakan tally atau turus.
Contoh 3.6
Diberikan data sebagai berikut.
39 35 38 36 36 35 39 37 39 38
36 36 36 37 38 36 35 36 36 36
37 35 39 38 38 39 38 35 37 38
Buat tabel frekuensinya.
Tabel frekuensinya:
59
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
3. Diagram Batang
Diagram batang biasanya berbentuk batang-batang vertikal (tegak) atau horisontal (mendatar),
dengan alasnya menyatakan kategori dan tingginya menyatakan kuantitas dari kategori berikut. Diagram
batang cocok digunakan jika variabel data berupa kategori.
Diagram batang digunakan untuk membandingkan banyak sesuatu tiap kelompok. Contoh penyajian
data yang menggunakan diagram batangadalah banyak siswa tiap kelas, banyak siswa tiap tahun, atau
lama kegiatan tiap anggota keluarga.
Contoh
Diberikan data siswa baru tahun 2004 - 2007 suatu sekolah sebagai berikut.
60
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
5. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran merupakan salah satu bentuk penyajian yang berbentuk lingkaran, yang telah
dibagi dalam sektor-sektor atau juring-juring. Tiap sektor melukiskan kategori data. Sebelum membuat
diagram ini, terlebih dahulu kita mencari proporsi dari jumlah data keseluruhan, kemudian luas atau
sudut pusat dari juring menyatakan proporsi untuk kategori tersebut.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan sesuatu data terhadap keseluruhan data. Contoh
data adalah banyak pemilih calon ketua kelas, banyak siswa perempuan dan lakilaki dalam suatu kelas,
atau persentase jenis musik kesukaan siswa dalam satu kelas.
Contoh
Diberikan data jumlah pasien pada Rumah Sakit Griya Husada sebagai berikut.
Tifus DB
61
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
TBC
63
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Penilaian Instrumen
1. Menyajikan data Tes Uraian
tunggal dalam bentuk tertulis 1. Berikut ini data umur 20 siswa SMPN 1
tabel, diagram Jatiyoso (dalam tahun):13, 14, 13, 16, 13,
lingkaran dan 14, 15, 16, 14, 13, 13. 16, 15, 13, 14, 15, 13,
diagram batang
15, 13, 14.
a. Sajikan data di atas dalam bentuk tabel dan
diagram lingkaran.
b. Sajikan data tersebut dalam diagram batang.
2.Membaca diagram
suatu data
1.biru : sepakbola
2.ungu 35° : renang
3.hijau 60° :senam
4.coklat 105° : voli
5. putih 40° :basket
6.Berapa persen siswa yang
hobinya main sepakbola?
PEDOMAN PENSKORAN
No Jawaban Skor
64
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
5
b.
65
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kognitif : memiliki pengetahuan tentang pengertian ruang sampel, titik sampel suatu
percobaan
Afektif : memiliki sikap kreatif, kerja keras dan teliti dalam mendata titik sampel suatu
percobaan.
Psikomotorik : Terampil menentukan ruang sampel suatu percobaan.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. pengertian ruang sampel, titik sampel suatu percobaan
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. mendata titik sampel suatu percobaan.
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. menentukan ruang sampel suatu percobaan
F. MATERI AJAR
1. Percobaan Statistika, Ruang Sampel, dan Titik Sampel
Pernahkah kalian melakukan permainan ular tangga? Dalam permainan ini kita
menggunakan dadu. Dengan melakukan lemparan dadu maka kita boleh melangkah. Banyaknya
langkah yang dijalankan tergantung dari mata dadu yang keluar. Ketika kita melakukan lemparan
dadu maka kita telah melakukan percobaan. Percobaan di atas tersebut merupakan salah satu
contoh percobaan statistika. Kita tidak pernah tahu mata dadu mana yang akan keluar, tetapi kita
tahu himpunan dari semua hasil yang muncul. Himpunan yang anggotanya terdiri dari semua
hasil yang mungkin muncul disebut ruang sampel (S). Setiap anggota himpunan dari ruang
sampel disebut titik sampel.
Contoh :
Dalam sebuah pelemparan dadu dilakukan percobaan dengan pelemparan mata dadu. Tentukan
ruang sampel dan titik sampelnya.
Penyelesaian:
Ruang sampel (S): {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Titik sampel: 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
2. Menentukan Ruang Sampel Suatu Percobaan
Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk menentukan ruang sampel suatu percobaan, yaitu:
a. Cara Mendaftar
Seperti yang telah kita pelajari di atas, dalam percobaan melempar dadu bermata enam, kita
tidak dapat memastikan mata dadu mana yang muncul. Tetapi himpunan mata dadu yang
mungkin muncul dan anggota-anggota dari ruang sampel bisa kita ketahui. Ruang sampel dari
dadu bermata enam adalah
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6) dan titik sampelnya adalah 1, 2, 3, 4, 5,dan 6.
Jadi ruang sampel diperoleh dengan cara mendaftar semua hasil yang mungkin. Titik sampel
adalah semua anggota dari ruang sampel.
b. Diagram Pohon
Misal dalam melakukan percobaan melempar sebuah mata uang
logam sebanyak 3 kali, dengan sisi angka (A) dan sisi gambar (G).
Dari diagram pohon berikut kita dapat menuliskan dengan mudah
ruang sampelnya, yaitu:
c. Tabel
Misal kita mempunyai uang logam dengan 2 kali pelemparan.
Maka dengan tabel diperoleh:
66
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Titik sampel: (AA), (AG), (GA), (GG)
Ruang sampel (S): {(AA), (AG), (GA), (GG)}
Dengan menggunakan diagram pohon dan tabel kita bisa mencari titik sampel dan ruang sampel
dari dua buah alat atau lebih.
PEDOMAN PENSKORAN
Jawab Skor
No
1 Masing masing kejadian yang mungkin terjadi dari suatu percobaan 1
2. S = {1,2,3,4,5,6} 1
3. Titik sampelnya adalah A dan G 1
1 2 3 4 5 6
4 A ( A,1) (A,2) (A,3) (A,4) (A,5) (A,6)
G (G,1) (G,2) (G,3) (G,4) (G,5) (G,6) 4
Jadi S={(A,1),(A,2),(A,3),(A,4),(A,5),(A,6),(G,1),(G,2),(G,3),(G,4),(G,5),
(G,6)}
5 U1 U2 4
A (A.A)
A G (A,G)
G A (G,A)
G (G,G) 2
6 Jadi titik sampelnya: (A,A) ,(A,G) ,(G,A), (G,G) . 2
a.Titik sampel mata dadu berjumlah 4 adalah (1.3),(2,2).(3,1)
b.Titik sampel mata dadu berjumlah lebih dari 10 adalah (5,6),(6,5),(6,6). 15
Jumlah skor
Nilai Akhir ═ Jumlah skor x 2 ÷ 3
68
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
Polanharjo, 27 Juli 2016
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru Matematika
69
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kognitif : memiliki pengetahuan tentang pengertian kejadian dari suatu percobaan.
Afektif : memiliki sikap kreatif, kerja keras dan teliti dalam menghitung titik sampel
Suatu kejadian.
Psikomotorik : Terampil menghitung nilai peluang suatu kejadian.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Setelah menerima penjelasan dari guru peserta didik dapat :
1. pengertian kejadian dari suatu percobaan.
Afektif
Setelah Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar, peserta didik dapat :
1. menghitung titik sampel suatu kejadian..
Psikomotorik
Setelah peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal, peserta didik dapat :
1. menghitung nilai peluang suatu kejadian.
F. MATERI AJAR
1. Peluang pada Ruang Sampel
Pada percobaan melempar satu kali dadu bermata enam, dan kemungkinan mata dadu yang
keluar ada enam buah, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6; sebut saja ada 6 buah kejadian yang mungkin
muncul. Jika A merupakan peristiwa muncul mata dadu 5, di mana mata dadu 5 merupakan salah
satu kejadian dari enam kejadian yang mungkin muncul dari setiap pelemparan dadu. Jika dadu
ituseimbang atau kondisi sama, maka peluang muncul 5 yaitu
Jika dituliskan dalam rumus, peluang terjadinya peristiwa A yang dilambangkan P(A)
adalah:
Contoh :
Pada pelemparan sebuah mata dadu, tentukan peluang munculnya:
a. mata dadu 3,
b. mata dadu prima.
Penyelesaian:
Kejadian yang mungkin muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 → n(S) = 6.
a. Kejadian muncul mata dadu 3 ada 1 → n(3) = 1
Jadi peluang muncul mata dadu 3 adalah P (mata 3) =
Jadi, jika ada percobaan sebanyak n kali, ternyata muncul kejadian A sebanyak n 1 , kali
dan B sebanyak n 2 kali sehingga (n 1 + n 2 = n), maka frekuensi relatif dari munculnya A
n1 n
adalah n dan frekuensi relatif dari munculnya B adalah 2
n
70
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
H. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif
2. Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, ceramah dan Pemberian Tugas.
72
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
1.Menghitung Tes Uraian 1.Dalam suatu kelas terdapat siswa laki-
peluang masing- tertulis laki dan perempuan .Jika
masing titik sampel 2
P ( laki laki ) = maka
pada ruang sampel 3
suatu percobaan. P (perempuan ) = … ..
2. Terdapat kumpulan huruf
“WAWASAN”.Jika secara acak dipilih
satu huruf berapakah peluang terambil
huruf W ?
3. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapa
peluang muncul angka genap?
4.Sebuah dadu dan sebuah mata uang
dilempar bersama sama. Tentukan :
a . Peluang muncul angka pada mata
uang dan angka genap pada dadu.
b. Peluang muncul gambar pada mata
uang dan angka prima pada dadu.
5. Dua buah dadu dilempar bersama-sama.
Tentukan:
a. Peluang muncul mata dadu
berjumlah 11.
b. Peluang muncul mata dadu
berjumlah kurang dari 6.
K. SUMBER BELAJAR
1.Buku Paket Matematika IX Kab. Klaten
2.LKS Matematika IX MGMP
3.Buku Pendamping Jenius Matematika 3, Penerbit Aneka Ilmu
73
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo
4.Alat Pelajaran : mata uang logam, dadu, kartu brigde dan lingkungan
74
KTSP SMP Negeri 3 Polanharjo