Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan kerja padaPelayanan Kesehatan favorable bagi berkembang

biaknya strain kuman yang resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli,


bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-benda yang
terkontaminasi, dan udara. Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan
sekreta (misalnya HIV dan Hepatitis B) dapat menginfeksi pekerja sebagai akibat
kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang
terkontaminasi virus.

Angka kejadian infeksi nosokomial di unit Pelayanan Kesehatan cukup


tinggi. Secara teoritis kemungkinan kontaminasi pekerja LAK sangat besar,
sebagai contoh dokter di Rumah Sakit mempunyai risiko terkena infeksi 2 sampai
3 kali lebih besar dari pada dokter yang praktek pribadi atau swasta, dan bagi
petugas Kebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak dengan
bahan yang tercemar kuman patogen maupun debu beracun mempunyai peluang
terkena infeksi.

Pencegahan :

1) Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,


epidemilogi, dan desinfeksi.

2) Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan pekerja untuk memastikan


dalam keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk bekrja dengan
bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi.

3) Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good


Laboratory Practice).

4) Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.

5) Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius, dan
spesimen secara benar.

6) Pengelolaan limbah infeksius dengan benar.

7) Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai. 8) Kebersihan diri dari


petugas.

Triyono, M. Bruri. 2014. Buku ajar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Pajanan bahaya potensial kesehatan sangat tergantung dengan jenis pekerjaan yang dila
kukan
oleh pekerja di rumah sakit tersebut. Dapat juga terjadi suatu bahaya potensial kesehata
n menyebabkan
pajanan pada semua pekerja yang berada ditempat tersebut dan tidak hanya pekerjanya.
Termasuk dalam kelompok biologis adalah virus, bakteri, jamur dan parasit lainnya. Selai
n
kelompok biologis diatas terdapat juga bahaya biologis yang berasal dari serangga, tikus,
dan binatang
pengganggu lainnya. Faktor bahaya biologis merupakan penyebab utama untuk penyakit
akibat kerja.
Untuk itu perlu pengendalian yang lebih untuk faktor bahaya biologis. Berikut ini adalah f
aktor bahaya biologis di rumah sakit:
1.Virus
Dilingkungan rumah sakit akan banyak sekali ditemukan virus. Seperti virus HIV, virus SA
RSdan virus Hepatitis yang merupakan bahaya potensial bagi petugas kesehatan dan mer
eka yangbekerja di lingkungan rumah sakit.Virus Hepatitis B merupakan salah satu faktor
resiko gangguan kesehatan yang ditularkan dengan kontak melalui cairan tubuh.
Sedangkan untuk virus Hepatitis C merupakan jenis pathogen yang tinggi resiko
penularannya pada kelompok pekerja rumah sakit. Risiko penularan Hepatitis C
ini tergantung pada frekuensi terkena darah dan produk darah dan
termasuk dengan cara tertusuk jarum suntik. (Kepmenkes RI, 2007)
2.Bioaerosol
Salah satu faktor biologis yang mengganggu kesehatan dapat masuk kedalam tubuh inhal
asi bioaerosol. Bioaerosol adalah disperse jasad renik atau bahan lain dari bagian jasad
renik di udara. Sumber bioaerosol adalah kapang, jamur, protozoa dan virus. Sumber-
sumber tersebut menimbulkan bahanbahan alergen, pathogen dan toksin dilingkungan.
3.Bakteri dan Patogen lainnya
Petugas kesehatan dan pekerja lain di rumah sakit mempunyai resiko terinfeksi beberapa
jenis bakteri dan pathogen lainnya. Salah satunya adalah Mycobacterium tuberculosis.
Beberapa patogen penyebab infeksi saluran nafas yang banyak terdapat di rumah sakit d
anlaboratorium dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel: Patogen penyebab infeksi saluran nafas pada pekerja di rumah sakit ( Kepmenkes
RI, 2007

Nama umum Organisme penyebab


Q fever Coxiella burnet
Psittacosis Chlamidya psittacia
Histoplasmosis Histoplasma capsulatum
Blastomycosis Blastomyces dermatitidis
Coccidioidomycosis Coccidioides immitis
Anthrax Bacillus anthracis
Demam hemoragic dengan sindrom renal Fransicella tularensis
Selain virus, jamur, bakteri dan parasit faktor biologis penyebab penyakit akibat kerja yan
g lainberasal dari binatang pengganggu seperti serangga, tikus, dan binatang penggangg
u lainnya. Untukbinatang pengganggu jenis serangga memang memerlukan pengawasan
lebih dari binatang yang lain karena sifatsifatnya lebih banyak mendatangkan
penyakit. Diantara jenis serangga yang bisa
menyebabkan infeksi bila menggigit manusia karena bibit penyakit yang dibawa serangga
masuk ke tubuh manusia, contohnya adalah nyamuk aedes
aegypti pembawa virus DHF. Jenis serangga lain yang hidup ditempat-
tempat kotor seperti kecoa, sangat berbahaya bila merayap dialatalat dapur seperti
piring, cangkir dan lainlain karena alat dapur tersebut bisa terkontaminasi
oleh bibit
penyakitKemudian serangga yang suka hinggap pada kotoran yang mengandung bibit pe
nyakit, lalu terbang dan
hinggap pada makanan yang menyebabkan makanan tersebut terkontaminasi bibit peny
akit. Contohnya lalat. Untuk itu pengendalian terhadap serangga, tikus dan
binatang pengganggu lainnya perlu dilakukan untuk mengurangi populasinya
sehingga keberadaannya tidak menjadi vektor penularan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai