Laporan Praktikum Saluran Transmisi Disusun Untuk Melaporkan Hasil Praktikum Saluran Transmisi Semester 4 Dosen Pembimbing Hendro Darmonobeng PDF
Laporan Praktikum Saluran Transmisi Disusun Untuk Melaporkan Hasil Praktikum Saluran Transmisi Semester 4 Dosen Pembimbing Hendro Darmonobeng PDF
SALURAN TRANSMISI
Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi
Semester 4
Dosen Pembimbing
Hendro Darmono,B.Eng.,MT
KELOMPOK 4 – JTD 2A
4 Pendahuluan
Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing-masing pada panjang 25 meter dan
dilengkapi dengan soket, sehingga dapat dipasang dalam hubungan seri.
Dalam percobaan, kapasitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut mempunyai kapasitansi :
5 Langkah Kerja
5.1 Rangkai perangkat seperti dalam diagram rangkaian, ujung saluran dibuka.
Atur Generator U1 = 2 Vpp dan frekuensi diberikan dalam tabel.
Gunakan probe 10:1 pada Oscilloscope dan kalibrasi probe tersebut.
Y1 (1 V/div; 10:1) ke MP1.
Y2 (1 - 2 V/div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
TB diatur sesuai dengan keperluan.
Ground Oscilloscope dan Generator dihubungkan ke MP10. Isi tabel tersebut
Pertahankan U1 = 2 Vpp untuk setiap kenaikkan frekuensi.
Mengapa timbul tegangan pada MP6 dibandingkan MP10 ?
5.3 Y2 ke MP5 dan atur hingga maksimum, dengan Y1 selidiki titik pengukuran 2 sampai 4
dan amati MP5 pada waktu yang bersamaan. Hasilnya ?
5.4 Bila kedua hasil pengukuran dibandingkan, Metoda mana yang lebih baik ?
5.5 Pengukuran dengan instrumen bebas pentanahan.
Atur U1 = -10 dB. Lakukan pengukuran pada MP1 ke MP5 dengan ground dihubungkan
ke titik menyertainya, yakni 1 dan 10, 2 dan 9, dan seterusnya.
6. Hasil Percobaan
Untuk 5.1
Untuk 5.2
U1 = 2 Vpp, menghasilkan U5 maksimum = 6,08 Vpp pada frekuensi = 400 kHz. U5 maksimum
menghasilkan distribusi gelombang tegak yaitu tegangan maksimum muncul pada ujung akhir
saluran.
Untuk 5.3
Untuk 5.4
Metode yang lebih baik adalah metode bebas pertahanan, karena hasil yang didapat lebih
akurat dan lebi lengkap.
Untuk 5.5
Untuk 5.6
Tegangan pada ujung buka, naik sampai frekuensi 1000 kHz atau 1MHz.
Kondisi ini menunjukkan kondisi maksimum
Tegangan maksimum terjadi pada frekuensi 1MHz
Tegangan minimum terjadi pada frekuensi 400 kHz
Tranfer 1:1 (/2) diharapkan terjadi pada frekuensi 1200 kHz atau 1,2 MHz.
Transfer 1:1 artinya Zin = Zout (matching)
Pada percobaan ini terlihat bahwa besarnya tegangan untuk setiap titik pengukuran tidak
sama, hal ini menunjukkan bahwa resistansi dan induktansi tidak dapat diabaikan. Dari alasan
ini mengapa tegangan naik turun sesuai dengan perubahan frekuensi.
8 Kesimpulan
Terhubung buka menyebabkan fasa gelombang tegangan pantul sama dengan fasa tegangan
pantul sedangkan fasa gelombang arus pantul berlawanan dengan fasa gelombang arus
datang. Pada saluran hubungan singkat berlau sebaliknya.
Referensi
Roddy, Dennis dan Coolen, John, Electronic Communication, 2nd edition – Hall of India
Private Limited, New Delhi, 1981.
https://faisaljamil.files.wordpress.com/2011/02/modul-praktikum-teknik-telekomunikasi-2011.pdf
Jawaban Pertanyaan :
1. Jika saluran tidak dibebani sama sekali maka gelombang pantul akan bersuperposisi
dengan gelombang yang datang dan membentuk suatu pola saling menguatkan pada
satu titik dan saling melemahkan pada titik yang lain di saluran transmisi. Superposisi
tersebut adalah gelombang berdiri (standing wave).
2. Gelombang pantul (reflected wave) terjadi jika impedansi beban tidak sama dengan
impedansi karakteristik saluran. Dan gelombang yang ditimbulkan oleh sumber sinyal
dan mengalir pada saluran transmisi disebut gelombang insiden.
3. Untuk mengurangi gelombang pantul adalah dengan menggunakan 3 cara yaitu,
λ λ
STUB, 4 transformer, 2 BALUN.