Anda di halaman 1dari 51

STRATEGI PENERAPAN TEKNIK KIMIA

PADA BIOTEKNOLOGI DAN IMPLIKASINYA


TERHADAP DUNIA INDUSTRI KIMIA, BIOTEKNOLOGI
DAN LINGKUNGAN

oleh

lgn. Suharto

Perpustakaan
Universitn�, ' ;1,, 1:),-,ra
"-"" � . t:.<.. i,yan
ll g"'
t,,.
. a..1

J l • '' r • 1 " k :1 1 9
H A. D U JV c;

Pidato Pengukuhan
Penerirnaan Jabatan Guru Besar
Dalarn llrnu Teknik Kirnia dan Bioteknologi
pada
Fakultas Teknologi lndustri
Universitas Katolik Parahyangan
(UN PAR)

Bandung, 12 November 1994


Ad M aiorem Dei G loriam

Yang terhormat:
1 . Para Pejabat Pemerintah ,
2 . Ketua/Anggota Badan Pengawas,
3. Ketua/Anggota Dewan Pengurus Yayasan U n par,
4. Rektor/Ketua Senat,
5. Para Guru Besar dan seluruh Anggota Senat U n pa r,
6 . Para Pejabat U niversitas dan Fakultas di Lin g kungan U np ar,
7. Civitas Akademika U n par,
8. Para Mahasiswa Unpar yang saya cintai, dan
9 . Para Tamu U ndangan, H adirin yang dimuliakan.

Pertama-tam a perkenankanlah saya mengaj a k h adirin sekalian u ntuk


memanjatkan puji d a n syukur kepada Tuhan Yang Maha E:sa dan Maha Kasih, atas
limpahan kekuata n , berkat, karunia dan Rahmat-Nya yang dicurahkan kepada kita
semuC\ sehingga lbu Bapak sekalian bersedia meluangkan waktu untuk m e n g hadiri
upacafa yang terho rmat ini. Saya juga bersyukur kepada Allah Bapa, kare n a a n u gerah
iman dan ilmu yang diberikan-Nya telah memberikan kekuata n , berkat dan R a hmat­
Nya sehingga mengantarkan saya pada forum penerimaan pengukuhan yang m ulia ini.
Saya menyadari bahwa pengabdian yang saya lakukan adalah demi kemuliaan Tuhan,
dan berbakti kepada n usa dan bangsa.
Pada kesempatan ini perkenankanlah saya menyoroti strategi penera p a n teknik
kimia pada bioteknologi untuk memperoleh produk kimia, produk bioteknologi d a n
teknologi rendah limbah (/ow waste technology) yang perl u d ikembangka n , ditera p kan
dan dimanfaatkan bagi umat manusia. Pada GBHN 1 993 sudah memberi arah betapa
pentingnya sumber d aya manusia berkualitas dan mampu menguasai dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi g u n a mengolah sumber d aya alam
untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Pada Pelita V I yang dimulai tah u n 1 994/ 1 995
dicirikan dengan tahap tinggal landas dan seka lig us dimulainya era industrialisasi.
Pada tahun 1 992 , surnbangan s e ktor industri dalam Prociuk Domestik Bruto ( P D B)
sudah mencapai 2 0 , 7%, sedangkan sektor pertanian 18,5%, ini berarti sudah terjadi
keseimbangan antara sektor industri dan pertanian untuk meningkatkan pertumbuhan
e konomi. Pada gilira n nya, pembangunan sektor industri masa kini dan m endatang
perl u didukung oleh strategi penerapan teknik kimia pada bioteknologi dan non­
bioteknologi u ntuk memperoleh produk baru yang berd aya saing kuat yang berbasis
keunggulan kompetitif. lndustri kimia, lndustri bioteknologi dan lingkungan meru pakan
industri yang menggunakan teknologi tinggi, padat modal g u n a mengolah sumber daya
alam menjadi pro d u k unggulan serta berpotensi mencemari lingkun g a n bila tida k
dikelola dengan teknologi rendah limbah (/ow waste technology).
Hadirin yang saya hormati, judul pidato pengukuhan yang saya ajukan meru pakan
instrumen strategi yang perl u dipahami :
Strategi Penerapan Teknik Kimia
Pada Bioteknologi Dan lmplikasinya
Terhadap Dunia lndustri Kimia,
Biotekno/ogi dan Lingkungan
Keberhasilan pengembangan dan inovasi judul tersebut akan membawa dan
mengantarkan kehidupan yang lebih baik bagi umat manusia, sementara itu kelestarian
lingkungan tetap terpelihara. Penerapan teknik kimia akan mem beri warna,wawasan
dan cakrawala baru bagi tumpu a n kehidupa n bioteknologi modern. Bahan baku
biomassa yang ada meru pakan "Renewable Frontier" bagi tumpuan kehidupan
bangsa I n donesia. Bahan baku biomassa tersebut ada yang sudah dimanfaatkan,
d i budidayakan dan dikembangka n , namun masih ada yang belum d im a nfaatkan
dan dikembangkan secara efisien. Bahan baku biomassa tersebut dapat d iolah
dengan bioteknolog i tradisional maupun modern menjadi produk baru yang sangat
berharg a . Bioteknologi modern dicirikan oleh a danya rekayasa genetika oleh teknologi
hibridoma , sehingga dimungkinkan produ k-produ k bioteknologi seperti panga n , paka n ,
obat-obatan, kimi a adi dan bioenergi.
Pada ujung tombak teknik kimi a masa kini merupakan uju n g tomb a k
bioteknologi m a s a d e p a n , sehingga penyesuaian i l m u teknik kimia sangat diperlukan.
Pada d ewasa ini teknik kimia merupakan bidang ilmu u ntuk mengkonstruksi proses
kimia, disai n , optim asi dan pengendalian proses kimia dan sistem serta penelitian
dasar d a n pengembangan proses. Sumbangan teknik kimia terhadap penelitian dasar
ialah agar d apat dihasilkan prinsip baru dan prinsip baru ini diharapkan menghasilkan
penemuan b a ru agar mampu mengadakan perubahan teknologi sehingga
meningkatkan kemajuan dunia industri kimia , industri bioteknologi dan kelestarian
lingkungan. Penemuan baru merupaka n resep baru untuk produk baru atau proses
baru. Penemuan baru yang d igunakan u ntuk pertama kalinya meru pakan inovasi para
ilmuwan peneliti. Hal-hal tersebut d iatas dapat dilaksanakan apabila satu kesatuan
kriteria yaitu (a) secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan dan layak perminta a n
p a s a r baik j a n g ka pendek maupun panjang, (economic justified and economic viability),
(b) secara teknis mungkin (technically feasible), (c) secara sosial dikehendaki (socially
desirable), (d) seca ra ekologi sehat dalam arti diperlukan sistem yang sehat dalam
semua kondisi d apat dilaksanaka n . Disamping itu potensi lahan cukup besar yang
mampu menghasilkan bahan baku biomassa yang dapat berfungsi sebagai ujung
tombak bioteknologi masa kini dan masa depan bangsa I n donesia . Sumber bahan
baku biomassa ini dapat diolah menjadi produk material baru baik untuk konsumsi
dalam negeri maupun ekspor. Prociuk baru yang kompetitif, konsisten bermutu ti nggi,
harga bersaing dan tanpa meninggalkan konsep li ngku ngan m erupakan andalan bagi
bangsa I ndonesia.
Pada gambar 1 ditunjukkan bagaimana strategi penerapan teknik kimia pada
bioteknologi u ntuk memperoleh produ k andalan baik untuk kons u m si dalam negeri
maupun ekspor. H a l-hal tersebut berdasarkan atas sumber daya alam terbarukan ,
bersifat stabil, mem bebaskan ketergantungan masyarakat dari bahan s u m ber daya
alam yang tidak terbarukan yang bers ifat tak stabil. Strategi penerapan teknik kimia
· pada bioteknologi merupakan pilihan tepat, sehingga pertumbuhan bioteknologi yang
menakjubkan dalam era dun ia industri baik saat ini maupun mendatang, perlu
dimasyarakatkan .

2
• Biosensor
Teknik
Kimia
+ Rekayasa " Pemantauan
Genetika o Estimasi parameter

0
• Sistem pengendalian fuzzy
5. Biomedikal
o Produk Therapeutic dan diagnosa
• Distribusi obat dalam tubuh manusia
1. Bioproses
• Rekayasa protein untu.k disain sensor signal
2. Lin kun an
• Struktur molekul

0
6. Kultur sel tanaman
• Produk vitamin E
• Produksi caffeine
7. Bioremediasi dan Dekontaminasi
Biochemical
• Logam berat dalam limbah
En ineerin
• Residu pestisida
o Daur ulan g
• Biodcgradasi Limbah beracun
8. Fanuasi
Bahan baku biomassa :::::> + • Vaksin untuk malaria
(renewable frontier) o Antibiotika, steroid
• Vaksin Hepatitis B
Biotecknologi • Insulin oleh teknologi rekombinan DNA
skala niaga
• Hannon pertumbuhan manusia dan ikan
tuna
• Tissue Plasminogen Activator
(Penghancur penggumpalan darah)
• Vitamin C dan Pro-vitamin A, Vitamin B 1,
B2, 136, B l2
9. Industri Kimia
1 .. Disain Bioproscs
• Etanol, butanol, aseton, asam asetat
• Simulasi dan sistem intelligent
• Asam sitrat
• Pemodelan
• Pemanis buatan Aspertame
2. Biokatalis
• Zat wama tekstil dari mikroba
• Fennentasi
• Penghilangan limbah zat wama tekstil oleh
• Biotransfonnasi
B. megaterium dan Phanerochaete chrysporium
• Enzim buatan
• Dekstran, Xantham gum (untuk pengeboran
3. Bioseparasi
minyak bumi)
• Bioaffinity
• Asam adipik, asam akrilik, gliserol
• Pengcndapan
IO Biopestisida : B. thuringiensis
• Ekstraksi
11 Pangan : asam amino, aditif, aroma
• Proses hilir
12 Pakan Temak: protein sel tunggal
• Sistem pemisahan 13. Bioenergi : listrik, metan, etanol
• Affinophoresis 14. Biopolimer
4. Pengendalian Bioproses

Gambar J. Strategi Penerapan Teknik Kimia Pat/a Bioteknologi Terhadap D1111ia brtlustri Kiniia, l"'lustri
Bioteknologi Datt Li11gku11ga11

3
1. Rekayasa Genetika

Teknologi rekayasa genetika yang d igunakan pada tingkat laboratoriu m


untuk menguba h penetu keturunan sesuatu s e l h i d u p sehingga sel yang
bersangkutan d a pat menghasilkan pro d u k dalam jumlah besar untuk melakukan
fungsi yang berbeda, maka pengendalian bioproses perlu dikembangkan dan
d iterapkan. Teknologi rekombinan DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) digunakan u ntuk
membuat h o rmon insulin untuk pengobatan diabetes melitus dan monoclonal
antibodies serta e nzim untuk industri fermentasi.

2. Teknologi Biop roses

Bioproses merupakan p roses yang lebih kompleks bila d i bandingkan dengan


proses kimia, h a l i n i karena bioproses menggunakan enzime sebagai biokatalis
yang sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan mikroba seperti s u h u , p H
dan kadar substrat. Sebagai contoh mikroba mempunyai suhu minimum, opti m u m
dan maksimum untuk pertu m buhannya. Bioproses p a d a d asarnya meliputi
perencanaan, pengoptimasian, pengendalian dan pengalihan proses dari skala
laborato ri u m ke s kala industri. Pada gilira n nya pengendalian b ioproses m e njadi
semakin penting. Aktivitas mikroba dan kondisi lingkungan perlu dikendalikan,
namun h a nya kondisi lingkungan mikroba yang yang d apat d i kendalikan dengan
baik. Pada bioproses hulu dan bioproses hilir maka d i perl u kan landasan teoretik
transpor fenomena karena memegang peranan penting dalam disain biore a ktor,
bioseparasi, biosintesa dan pengendalian serta monitori n g . Pada bioproses hilir,
maka proses pemisahan antara konsentrasi produk yang relatif kecil dalam fluida
dan rendahnya perbedaan densitas antara m ikroba dan fluida, sehingga pemisahan
konvensional sangat sulit dilakukan. Oleh sebab itu harus ada m etoda bioseparasi
yang lebih efisie n , baik alat maupun prosesnya. Sejalan dengan itu diperlukan
prinsip-prinsip dasar ilmu teknik kimia seperti transp or fenomena, kinetika,
bioreaksi, disain, operasi bioreaktor, pengu kuran dan pengendalian b i opro s e s .
Di samping itu beberapa teknik memperbaiki proses fermentasi yaitu ; (a) seleksi
jen is mikroba, (b) optimasi medium fermentasi, (c) disain dan operasi bioreaktor.
Perbaikan p roses fermentasi sangat tergantung pada kecepatan reaksi dan
konstanta kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi pada biop roses sangat tergantung
pada perubahan kondisi lingkungan seperti p H , suhu, tekanan, konsentrasi
substrat, konsentrasi inokulum, dan aktivitas air, baik pada skala laboratoriu m
maupun skala n iaga atau skala industri. P a d a b ioproses, penetapan kon sentrasi sel
mikroba m enjadi sangat penting sekali, maka pendekatan ini dianggap bahwa
berbagai macam n utrien d i konversikan m enjadi sel biomassa dan pro d u k metabolik
dalam rasio stoikiometri, misalnya:
a su bstrat + b02 + cNH3 + � s e l biomassa + d hasil samping + e C02 + f HzO
besaran a, b, c, d, e dan f menunjukkan jumlah mol per 1 kg sel biomassa. Apabila
hubungan stoikiometri antara konsumsi nutrien, sel biomassa, dan hasil samping
diketa h u i , maka konsentrasi sel mikroba dan laju pertumbuhan mikroba d apat
d ihitung berdasarkan pengambilan oksigen oleh sel mikroba dan pemb entuka n gas
karbondioksida yang dari bioreaktor. Pendekatan lain dapat digu nakan dalam
menetapkan konsentrasi mikroba ialah dengan menganggap bahwa semua oksigen
digunakan u ntuk pertumbuhan sel mikroba dan pemeliharaan sel mikro b a , maka
kece patan pengam bilan oksigen oleh mikroba Oxygen Uptake Rate - OUR) d apat
ditetap kan dengan menggunakan parameter sebagai berikut :

4
Pengendalian bioproses dapat dilakukan dengan cara mengendalikan dua variab e l ,
masing-masing sebagi berikut :

1. Variabel Fisika
1. Suhu,
2. Teka n a n ,
3. Massa,
4. Laju aliran m assa ,
5. Permu kaan cairan ,
6. Kecepatan impeler,
7. Kekentalan atau Viskositas,
8. Kecepatan pengaduka n ,
9 . Busa, d a n
10. Tenaga penggerak (Hp)

2. Variabel Kimia
1. Konsentrasi substrat, Cs,
2. Konsentrasi 02, C0 2 ,
3. Konsentrasi C02, Ceo ,
2

4 . Konsentrasi sel mikroba, Cx,


5. p H ,
6. Konsentrasi produk, C p ,
7. Konsentrasi o ksigen terlarut, CL.
8 . Kekeruhan,
9 . Konsentrasi mineral Mg++. K+, Ca++, Na+, Fe++, 804", P04"', R NA, DNA,
ATP, dan
1 0. Redoks.

P engendalian bioproses adalah merupakan faktor yang terpenting dalam ind ustri
bioteknologi. Semakin m ajunya rekayasa genetika untuk memperoleh pro d u k baru
bioteknologi, semakin maj u pula teori dan penerapan pengendalian bioproses.
Pada peng e n dalian parameter fisika d a n kimia dalam bioproses diperoleh
g a m baran bahwa semakin dikuasainya pengetah ua n u ntuk mengetahui perilaku
dan perancangan bioproses, semakin efisien dan efektifnya bioproses. Pengertian
perilaku, mekanisme , dan perancangan bioproses yang baik ini pada giliran nya
akan menjadi sangat penting untuk perekayasaan dan rancang bangun yang
merupakan salah satu landasan untuk pengembangan industri bioteknologi di
I ndonesia. Disamping itu diperoleh gambaran pula bahwa penentu a n , penetapan
besaran yang terukur dapat digunakan u ntuk p erancangan proses biotekno l ogi dan
parameter-parameter terse but dapat dikorelasikan secara kuantitatif. Dal a m
menghadapi era peradaban-informasi dewasa ini, m a k a pengendalian bioproses
dengan menggunakan komputer akan semakin penting tidak saja dalam pekerjaan
produ k bioteknologi pada skala laboratorium tetapi sekaligus dalam ind u stri
bioteknologi. Salah satu hambatan yang mung kin timbul pada pengendalian
bioproses dalam pembuatan produk bioteknologi adalah kurangnya instrumen
sensor meskipun di pihak lain telah tersedia cukup pengukuran variabel baku,
metoda baku dan sumber daya manusia yang cendekia dan profesional.

5
Tabel 1 : P okok-pokok parameter fisika dan kimia pada bioproses yang
dikendalikan , diukur dan dihitun g ,

Komponen Dikendalikan Diukur Dihitung


1. Kekentalan, 11 -
..J -

2. Kecepatan aliran udara masuk, Vhm ..J ..J -

3. Kecepatan aliran udara keluar, Vhk ..J ..J -

4. Kadar oksigen masuk bioreaktor, C0 ..J ..J -

2(M)
,

5. Kadar oksigen keluar bioreaktor -


..J -

6. Nilai pH ..J ..J -

7. Kadar oksigen terlarut, C1 ..J ..J -


8. Kecepatan pengadukan, Rpm -
..J -

9. Kadar karbd'dioksid keluar, Go -


..J -

2(K)

10. Kadar substrat, Cs ..J ..J -

1 1. Kadar sel mikroba, ex -


..J -

12. Kecepatan pengambilan oksigen - -


..J
13. Kecepatan spesifik konsumsi substrat, Qs - -
..J
14. Koefisien volum perpindahan oksigen, K1a - -
..J
15. Kecepatan spesifik pertumbuhan sel mikroba, µ - -
..J
16. Kecepatan spesifik pembentukan produk, Qp - -
..J

Dari komponen-komponen tersebut dapat direkayasa adanya suatu skema


pengendalian dan pemantauan bioproses.

2.1. Pengukura n dan Pengendalian Bioproses Seca ra Konvensional dan


Komputer

Pengendalian bioproses dibedakan atas dua metoda yaitu :


1 . Pengendalian Bioproses Konvensional
2 . Pengendalian Bioproses Modern dengan Komputer
Hal - hal di atas dibahas sebagai berikut.

2.1.1. Pengendalian Bioproses Konvensional


Pengendalian biop roses konvensional dilakukan dengan cara
m e manfaatkan pengendalian automatik dengan umpan balik.

6
Gangguan

•- Bioproses 1------1 Keluara.r---

Elemen Pengendal'

I Pemancar l
.________ _.._, Pen endaJ�------'

Set-Point

Gambar 2: Pe11gemlalia11 Bioproses Konvensio11al

Pada g ambar 2 dapat ditunjukkan bahwa variabel pengendali dapat diukur dan
kemudian dicocokkan dengan nilai stand ard. Jika ada penyimpangan a ntara yan g
dibaca pada instrumen dengan nilai yang diinginkan, maka alat pengendali akan
berfungsi. Sistem umpan balik yang terdiri atas alat ukur sensor, a l at u ku r
pemancar, alat pengendali d a n elemen pengendali berfungsi bila ada
penyimpangan pengukuran parameter diluar yang diinginkan. Metoda pengendali
konvensional ini d isarankan untuk digunakan dalam pengendalian terbentuknya
buih.
Pada dasarnya ada tiga macam prinsip pengendali bioproses yang d apat
digunaka n yaitu :
1 . Alat pengendali p ro posional
2: Alat pengendali integral
3 . Alat pengendali d ifferensial.

1 . 1 . Pengendalian Konsentrasi dan Kecepatan Substrat

Pada alat pengendali proposional dapat ditunjukkan bahwa pada alat


pengendali menghasilkan keluaran signal yang proporsional dengan penyimpangan
antara nilai yang ditetapkan dengan nilai sensor yang akan dipancarka n . Disi n i ,
semakin besar penyimpangan semakin besar koreksi y a n g akan dil a kukan. Pada
alat pengendali integral dapat ditunjukkan bahwa kel uaran signal p a da e le m e n
pengendali akan proporsional dengan penyimpangan. P a d a a l a t pengendali
differensial akan berfungsi bila ada penyimpangan yang terjadi.

perpustakaati . ,
• • ; -
•· i,,. I)arahyangan
•lli'-
Univer.:.ita:; ,.;..
cl O
-; 1. e,-. er de k a l9
) . .\ .

BANDUNG

7
Pengendali Konsentrasi Substrat

r
Umpan Substrat

Bioreaktor I Elemen Pengendali

1 -+------•::

2 -+-----•. Pengen a i B

Gambar J : Pe11gem/alian Substral

Pada g a m bar 3 dapat ditunjukkan bahwa konsentrasi substrat di lokasi


nomor 1 akan berbeda dengan konsentrasi substrat di l o kasi n o m or 2. Dalam hal ini
maka d iperlu kan daur ulang substrat agar konsentrasi substrat tetap optimal.
Pengendalian A d a n B akan berbeda konsentrasi substratnya.
Kecepatan a l iran substrat dapat d ikendalikan d e n g a n menggunakan
rotameter ata u "Electromagnetic F lowmeter". Pengendalian aliran substrat perlu
d i lakukan karen a ada beberapa jenis m i kroba yang tidak d apat tumb u h pada
kon d isi kelebihan substrat, misalnya pada pembuatan protein sel tun g g a l dari
metanol d imana mikroba tidak d apat tumbuh dengan baik pada kondisi kelebihan
substrat.

1.2. Pengendalian Suhu


Reaksi bioproses sangat tergantu n g pada suhu sam a halnya p a d a reaksi
kimia. S u h u d apat dikendalikan dengan piranti yang sangat sederhana seperti
termometer, termocouple, dan termistor. Pada bioproses d i g unakan enzim
pertumbuhan mikroba, sehingga mikroba mempunyai suhu maksimum. Pada suhu
di atas suhu maksimum, maka a kan terjadi kerusakan enzim, protein dan mikroba.
Rentang suhu untuk pertumbuhan mikroba sangat sem pit, sehingga pengendalian
suhu digunakan alat pengendali air pendingin.
Pengendali suhu Motor Penggerak

Pemancar

Pcngendali

· ·
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · -j Pendingin air I
............. ... .... . ... ... .. . . ........... . . . Pemanas

Gambar 4: Sistem Pe11ge11ali Sulm Bioproses

8
1.3. Pengendalian Tekanan
Tekanan dalam bioreaktor dijaga konstan selama proses, kare n a dengan
a danya perbedaan tekanan a kan mempengaruhi kelarutan gas oleh kecepatan
a liran udara masuk ke dalam bioreaktor. Pengendalian tekanan dilakukan dengan
memasang manometer untuk mengukur tekanan gas yang keluar dari biore aktor.
Meteran diafragma m u d a h disterilisasikan d i gunakan untuk mengendalikan
tekanan.

1.4. Pengendalian Aliran Udara, Gas dan Cairan.


Aliran udara masuk ke dalam bioreaktor dikendalikan dengan berbagai
macam antara lain :
1. Rota meter berpelampung
2. Flowmeter berdasarkan perbedaan tekanan
3. Flowmeter berputar
4. Flowmeter infrared analyzer atau flowmeter elektromagentik.

1.5. Pengendalian Buih (Busa}


Pada fermentasi aero bik maupun pada fermentasi anaerobik seri n g
terbentuk b uih, sehingga k a l a u buih tidak dikendalikan a k a n terjadi kontamin asi
media fermentasi. Pengendalian buih dilakukan dengan cara mekanis dan
menambah bahan kimia seperti polypropylin g lycol atau e m u lsi silicon yang m u d a h
disterilkan atau dikombinasi antara cara mekanis dan cara kimia. Adanya b usa ata u
buih disebabkan o l e h m etabolit aktif permukaan protei n d a n polisakarida pada
media fermentasi dan sel mikroba.
1. B usa lunak, bersifat tak stabil
2. B usa keras, bersifat stabil.
Disamping penghilangan busa dengan cara mekanis dan kimia ada p u l a
cara memasang probe konduktivitas listrik, probe konduktivitas p a n a s di atas
permukaan substrat fermentasi.

1.6. Pengendalian pH
Pengendalian p H dilakukan agar diperoleh pertumbuhan mikroba dan
pembentukan pro d u k yang optimal. Nilai pH dijaga konstan dalam rentan g nilai
yang sempit. Pengendalian p H dapat dilakukan dengan penyangga pH, pengaturan
produksi, penambahan asam dan basa secara otomatik. Pada u m umnya n ilai
o ptimu m untuk mikroba mendekati nilai pH 7.0. Tanpa pengendalian nilai pH, maka
akan terjadi m etabolisme m ikroba yang menyebabkan terjadinya perubahan nilai
pH, karena terjadinya produk perantara yang bersifat asa m .

1 .7. Pengendalian Oks i g e n


Terlarut
Pad a fermentasi aerobik, oksigen terlarut dalam media fermentasi s a ngat
terbatas karena adanya substrat. Oleh sebab itu perlu adanya pemasok a liran
u dara masuk ke dalam bioreaktor sebanyak-banyaknya agar kadar oksigen terlarut
d a pat dikunsumsi oleh mikroba. Kecepatan aerasi udara ke dalam bioreaktor yang
ting gi belum tentu menjamin kecukupan oksigen terlarut, karena adanya tah a n a n
perpindahan oksigen ke d a l a m media fermentasi. Oleh sebab itu pula diperl ukan
adanya pengadukan media .

9
Kelarutan oksigen pada air suling d itunjukkan menurut persamaan :

Ci= 1 4,60 - 0,3963t + 0. 00774t2 - 0,0000646t3

Kadar oksigen terlarut jenuh Ci pada air suling dengan s u h u 30° C sebesar 7 , 5 9 mg
per liter dan d ihitung sebagai berikut :

2
Ci= 1 4,60 - 0 ,396(30) + 0 ,00774(30) - 0 ,0000646(30) 3

= 7 , 59 mg/I

Pengaruh suhu yang bervariasi antara 5° d a n 30° C dengan udara sebagai s umber
oksigen, maka nilai Ci sebagai berikut :

475

33,5 + t

dengan kadar o ksigen terlarut jenuh C i dalam mg per liter d a n s u h u t dalam °C.

1.8. Pengendalian Pengambilan Oksigen Oleh Mikroba


P enetapan pengambilan o ksigen oleh sel m ikroba berdasarkan neraca
bahan oksigen sekeliling bioreaktor d iperole h persamaan sebagai berikut :

Pengambilan oksigen Komponen oksigen Komponen oksigen


oleh sel mikroba yang masuk yang keluar
Q0 Cx =
VhC 0 Vh C0 2(K
2( ' 2(M) )
Nilai Vh dapat diubah pada suhu dan tekanan o perasi fermentasi, sehingga
persamaan setelah dikoreksi berubah :

OUR= Q02 Cx = (C 02.(M)


-C 0 HK)
)
T1
(22,4)(T )(Vd
0

dengan vh = aliran udara masuk ke bioreaktor, Umenit


VL = volume bioreaktor, L
To. T 1 = s u hu, °K
c 02(M) = konsentrasi oksigen masuk ke bioreaktor, mg/L
Co2(K) = konsentrasi oksigen keluar bioreaktor, mg/L
OUR = Q0 Cx
2
= kecepatan pengambilan oksigen oleh sel mikroba.

10
Sedangkan,
1 dCx dCx 1 1
O U R = -- -- +mCx atau -- =-(OUR - rn-Cx
Yx;. dt dt YYo Y
Yo

dengan ex = konsentrasi sel mikroba


m = koefisien pemeliharaan sel mikrob a
1
--= koefisien hasil biomassa per unit mol o ksigen

Dengan demikian konsentrasi sel mikroba dan kecepatan meningkatnya sel mikro ba
per satuan waktu dapat dikendalikan.

2.2. Penggunaan Komputer Dalam Pengendalian Bioproses


Pada bioproses diperoleh gambara n bahwa bioproses lebih rumit bila
dibandingkan dengan proses kimia, karena pada bioproses sangat sensitive
terhadap perubahan kondisi lingkungan mikroba seperti suhu, pH dan kadar
substrat. Pengend alian bioproses dengan menggun a kan komputer s a ngat
bermanfaat. Pada g a m ba r 5 dan 6 dapat ditunjukkan fungsi komputer dalam
pengendalian bioproses :

Masukan Bioproses Keluaran/produ

Pengaturan * Pengolahan data Proses Automatisasi


Set- oint * Seleksi data
* Konversi
* Uji data
* Analisis data

Ncraca Bahan, Evaluasl ,____ Pcmonitoring Proses

Parameter La poran

Pengendalian f-------'
'------�
Parameter

Gambar 5: Fungsi Komputer Dalmn Bioproses

Bioreaktor

Penghubung

Komputer

Pompa

Gambar 6: Diagram Sistem Pe11gukura11 Perolelw11 Data

11
B ioreaktor tempat berlangsungnya fermentasi. Pompa berfungsi untuk mengambil
cuplikan d a n memasukan ke dalam cuvet, setelah selesai pengukuran misal
konsentrasi m ikroba, maka cuplika n dikembalikan ke b ioreaktor tanpa adanya
operator manusia. Alat penghubung berfungsi untuk mengubah derajat teg angan
sebagai has ii d a ri spektrometer menjadi sinyal-sinyal digita l . Fungsi komputer akan
menjalankan pompa dan membaca hasil spektofotometer serta penayangan pada
l ayar komputer, yaitu besarnya absorbance.

Pada tabel dapat d itunjukkan bahwa parameter fisika dan kimia dapat
d i kendalikan dengan on-line-computer.

Tabet 2 : Proses Parameter Yan g d i kendalikan Oleh Kom puter

Kimia Fisika
1. Konsentrasi sel mikroba, Cx 1. Koefisien perpindahan volume oksigen, KLa
2. Kecepatan pengarnbilan oksigen, OUR 2. Kekentalan, ri
3. Karbondioksida, Ceo, 3. Pengadukan, Rpm

4. Koefisien respirasi, RQ 4. Tenaga


5. Kecepatan konsurnsi substrat, Qs 5. Aerasi
6. Konsentrasi oksigen terlarut, CL
7. pH

Sensor yang digunakan misal pneumatik, voltage, arus l istrik, s inyal digital . Data
dari sensor i n i d i u bah terlebih dahulu melalui i nterface menjadi data d ig ital d a n
diolah d i komputer. Data i n i a kan d i u bah menjadi n i l a i parameter sta n dard
engineering misal suhu dalam °C melalui kalibrasi d a n faktor koreksi. Pada
pengendalian koefisien respi rasi yaitu perbandingan antara jumlah mol gas C02
yang dihasilka n dengan jumlah m o l oksigen yang dikonsumsi o l e h sel m ikroba,
d il a kukan dengan cara pengukuran gas oksigen dan karbondioksida yang keluar
d a ri biore a ktor pada suhu dan tekanan tertentu. Penguku ra n kadar oksigen dan
karbondioksida tersebut d i lakukan oleh Infra Red 02 dan C02 a n a lyser yang dapat
dihubungkan dengan komputer dan pada gilirannya dapat d iperoleh nilai koefisien
respirasi.

Pengambilan Cuplikan, Sistem Pengendalian Dengan "High Performance


Liquid Chromatography'' (HPLC) Pada Proses Fermentasi

Bioreaktor skala laboratorium dilengkapi alat filtrasi cuplika n . Cuplikan d ipompa oleh
pompa A . Setiap perioda tertentu cuplikan dipindahkan dari trap gelembung melalui
saringan steril ke injeksi otomatis oleh pompa B. Kolom digunakan u ntuk
memisahkan detektor ultraviolet dan refraksi indek yang digunakan untuk
menetapkan konsentrasi substrat d a n produk.

12
..-----·-·--··----·--..... ·-··-·.w·..w· ......
" �
· ·""'4�

. PompaHPLC 1----' ak]


Fase Ger

E
�o
r
i
Bioreaktor
\
1-�
i I
i I
; I
j
; i. �RI-D-et-ekt_o_r � '--�
I

LO
' ...-----... '--+-+--'
I
j
__ 1

Perolehan Data dan


Pengendalian

Limbah

Gambar 7: Sistem HPLC U11tuk Pema11taum1 clan Pe11gemlalia11 Ko11se11trasi Substrat da11 Protluk

3. Pemodelan Dan Peningkatan Skala Bioreaktor

1. Siklus Model

Pengembangan model matematika merupakan suatu siklus fenomena terkait


berdasarkan konsep model verbal. Model matematika berwujud dari sederhana
sampai yang rumit dan seni pembuatan batang tubuh model ialah u ntuk
mempero l e h kondisi optimum antara model sederhana dengan keadaan
fenomena agar diperoleh sasaran model. Model matematika sederhana
d ilakuka n namun tidak cukup informasi u ntuk memahami proses yang terjadi.

13
Model
teruji

Penyusunan
Model Verbal

Testing Penyusunan
Model Model Matematika

0pttm1sas1
. . t
i
Model h� atematika

Rancangan Penyelesaian
Percobaan Persamaan Matematika

Analisis
Parameter

Gambar 8: Siklus Pemodela11 Matematika Dalam Bioreaktor

2. Jenis-jenis Pemodelan
J enis-jenis pemodelan yaitu :
2.1. Model Kotak H itam
2 . 2 . Model Kotak A b u-abu

Hal-hal tersebut dibahas sebagai berikut :

2 . 1 . Model Kotak hitam


Model kotak hitam hanya mampu memberikan u raian formal suatu
fenomena dan non-mekanistik yang tidak dapat digunakan u ntuk
menge kstrapolasi, misal peningkatan skala bioreaktor.
2.2. Model Kotak Abu-abu
Model kotak abu-abu ialah kumpulan kecil-kecil kotak h itam, elemen
sistem yang disusun menjadi struktur sistem dan merupakan model
mekanistik. Dalam disain bioreaktor maka pengertian elemen adalah
persamaan kinetika, dan transpor fenomena.
Persamaan Monod adalah salah satu contoh model matematika n on-linier:
cs
µ = µmaks
(Ks + Cs)
N a m u n , berbagai teknik matematika dikembangkan atas dasar persamaan
linier. Model deterministik memberikan uraian rinci sifat-sifat sistem misal :
dC
m
-- =
dt
µ C ataum

cm= cm (µt) oexp

Pada persamaan konstitutif rneliputi kinetika , tra nsport dan


termodinamika mampu menguraikan fenomena da lam bioreaktor. Struktur

14
model kinetika memberikan parameter yang banyak pada skala
laboratorium dan sangat baik untuk kegiatan peningkatan skala bioreaktor.
Pada persamaan n eraca sangat baik u ntuk kegiatan disain bioreaktor,
sebab persamaan n eraca berisi uraian yang rinci tentan g konversi dan
transpor fenomena.

3. Kepekaan Parameter
Pada uji model matematika dengan hasil percobaan, parameter kinetika
seperti �aks. Ks, Y, dan transpor fenomena s eperti KLa serta parameter
termodinamika perlu d iketa h u i . Pengaruh parameter-parameter terhadap model
sangat besar, m aka parameter harus diamati secara teliti dan benar. H a l-hal ini
dapat d i lakuka n dengan :
1 . Tabulasi semua parameter yang terkait
2. Ujika n parameter ini pada model
3. Pisah-pisahkan parameter-parameter ke dalam katagori mana-mana yang
d i h itung , d iu kur dan ditetapkan
4. Berikan batasan persamaan kepekaan parameter

Optimisasi Parameter dan Uji Model


Model matematika disusun mencapai sasaran-sasaran yang
berbed a , maka model matematika juga berbeda. Model kotak h itam dan
model kotak abu-abu perlu dibedakan. Jenis-jenis model ini merupakan
siste m . E kstrapolasi dengan bantuan model, h a nya mungkin bila semua
elemen ada dalam sistem dan d ekat dengan rentang val i d itas selama
e kstrapolasi. Model matematika merupakan suatu siklus fenomena.
R ancan g a n percobaan yang benar-benar d iperlu kan agar dapat dibedakan
optimisasi parameter dan uji model.

µ(t)-�---.i...s stem Nyata--� Y(t)

Prosedur e(t)
Pengaturan
Parameter j
-----.. Sistem Model ------.

Gambar 9 : Optimisasi Parameter

4. Peningkatan Skala Bioreaktor

4.1. Peningkatan Skala Bioreaktor


Pengertian peningkatan skala (scallin g-up) adalah untuk
m e n u njukkan pengertian sistem baru lebih besar dari sistem yang ada,
namun dalam pengertian "Scallin g-up"bioreaktor adalah prosedur yang
digu nakan untu k mendisain dan konstruksi bioreaktor skala besar atau
biore a ktor prototipe berdasarkan hasil percobaan skala kecil di
laboratorium. H al-hal yang perlu d iperhatikan adalah :

15
1 . Fenomena Termodinamika
Pada fenomena termodinamika, misal sifat kalarutan oksigen dalam
substrat tidak d i pengaru h i oleh besar atau kecilnya skala bioreaktor dan
juga sifat kinetika mikroba.
2 . Fenomena M ikro-Kinetika
Pada fenomena mikro-kinetika juga tidak d i pengaruhi oleh besar atau
kecil nya skala bioreaktor.
3. Fenomena Tran spor
Fenomena transpor sangat berkaitan e rat dengan besar atau kecil
skala bioreaktor. Misal oksigen dan nutrie n dalam media fermentasi
d i konsumsi terus menerus dan harus d i pasok oleh fenomena transpor.
D a n juga m ikroba selalu berkaitan dengan fenomena turbulen. Proses
transpor sangat tergantung pada skala biore a ktor, sebagai akibatnya
kondisi lingkungan m i kroba perlu diperhatikan . P roses transpor dalam
b ioreaktor dikendalikan oleh dua mekanisme tra nspor yaitu :
1 . Aliran secara konveksi
2. Diffusi secara konduksi

4.2. Kriteria Disain Bioreaktor


1 . Kinetika pertumbuhan m ikroba dan pembentukan produk d ijabarkan
menurut seleksi mikroba d i bawah kondisi lingkungan mikroba
2. Pemilihan kondisi optimum pertumbuhan m ikroba dan p ertum b u h a n
produk.
3. Persamaan kinetika disisipkan ke dalam n e raca bahan. Pada n e raca
massa, panas dan momentum perlu diselesaikan agar diperoleh
model rinci yang mampu memberikan h ubungan kondisi lingkungan
dalam bioreaktor dan variabel operasi seperti kecepatan pengadukan,
laju aerasi dan substrat.
4. Analisis Dimensi
Analisis dimensi terhadap parameter d ijaga konstan selama
peningkatan skala bioreaktor.
5. Perpindahan Oksigen
Kriteria peningkatan skala bioreaktor berdasarkan p erpindahan
oksigen.

Pg
4.3. Peningkatan Skala Bioreaktor Berdasarkan Nilai dan KLa
v

16
dengan Vh1 = laju udara masuk b iereaktor Ujam, Vh 2 = laju udara
keluar b iereakter Uja m , CM = kensentrasi oksigen masuk b ioreaktor
mg/L, CK = kensentrasi eksigen keluar biereakter mg/L, VL = volume
s u bstrat, T1 dan T0 = s u h u , C L = konsentrasi oksigen terlarut sesaat
(mg/L). B iereakter terdiri atas tinggi H, diameter D, dalam rasie
antara 1 sampai 3. Pengadukan selalu membentuk gelembung­
gelembung dalam fluida dan m ikreb a berputar-putar dalam medium
fermentasi. Berikut adalah contoh spesifikasi bioreaktor dan
pening katan skala biereaktor . .

Spesifikasi Fermenter
Tinggi fermenter, Hf = 35,50 cm
Diameter fermenter, Of = 16 cm
Tinggi medium , Hm = 23 cm
Diameter impeller, Di = 7.98 cm
Panjang impeller, Li = 2 , 23 cm
Lebar impeller , Wi = 1 ,63 cm
Tinggi pengaduk dari dasar, H i = 1 0,4 cm
Diameter sparger, Os = 0, 005 cm

::: -

Df

I D1 I
w�QQ{J
Hf

Hm

I
� � l �Li_,,.

Hi
I

Gambar JO: Skema Bioreaktor Berpenga<luk

17
Tabel 1 : Peningkatan Skala Bioreaktor Dari 4 Liter Menjadi 700 Liter
dengan N ilai KLa Tetap

Parameter B i oreaktor
Skala 1 Skala 2
1. Tinggi Bioreaktor Hr, Cm 35,50 1 56, 1 0
2. Diameter, 01, Cm 16 90,30
3. Tinggi Substrat, Hm, Cm 23 1 09,26
4. Diameter I mpeller, Di. Cm 7 , 98 23,0
5. Panjang Impeller. , L;, Cm 2,23 7
6. Lebar Impeller, W;, Cm 1 ,63 5 , 30
7. J arak Dari Dasar, H;, Cm 1 0,40 23,07
1 0, 1 242
8 . KLa (menif ) 0, 1 242
9. Volume Substrat, VL, L 4 700

4.4. Perbandingan Berbagai Model


Pemodelan didapat disemua bidang ilmu dasar dan teknik. Peneliti
mengembangkan model untuk tujuan yang luas antara lain agar mengerti
proses lebih baik, mempredi k sifat proses, mensimulasi sebagian dari
proses.
Model u ntuk pengendalian berdasarkan atas :

1 . Model Linier
2. Model N on-Linier

Kedua model tersebut termasuk model kotak hitam dengan data masuk d a n
data h a s i l . Model non-linier hanya mampu memprediksi satu tah a p k e
d e p a n , sehingga tidak cukup mengendalikan pro ses. M o d e l l i n i e r dapatt
digun a kan untuk memprediksi beberapa tahap ke depan.

18
substrat sensor busa
lignosellulosa

pengaduk sensor 02 terlarut


? nutrien sensor busa ¥ / pengaduk

sensor C02
sensor CO sensor
temperatur

sensor pH sensor pH

r Produk Asam

I �

mikroba Bioreaktor I
biosirup
�IL
Bio 'eaktor
Produk
peptida sintetik

il D
Tahap seleksi Tahap optimasi variabel Tahap optimasi variabel
Strain sellulolitik fermentasi biosirup/glukosa fermenstasl protein dari
dari serbuk gergaji kayu oleh biosirup/glikosa oleh
mikroba Sellulolitik Saccharomyces cerevisiae

I Scale-up
Bioreaktor
I
I
� i
Fermentasi biosirup/glukosa l'enncntasi protein da1; biosirup glukosa
dari selulosa oleh mikroba olch Saccharomyces cercvisiae skala
Sellulolitik skala semi komersia semi komcrsial.

i
1. Uji coba protein palla ayam pedaging
2. Uji coba untuk pcnyubur lahan pertanlan

Gambar 11 : Co11toli Jsolasi Bakteri Sellulolitik dari Lahan Subur


da11 Pema11faata11 Terhadap Ferme11tasiLimbah Lig11osellulosa
Kayu Menjadi Protein, Pupuk, Peptida Si11tetik

19
4. lmplikasi Strategi Penerapan Teknik Kimia Pada Biotekno l o g i

Hadirin yang saya muliakan,

Strateg i penerapan dan pemanfaatan teknik kimia pada d u n i a


i n dustri kimia dan industri bioteknologi, maka untuk m enjaga keseimbangan
antara teknologi-pembangunan-lingkungan, pihak dunia universitas-industri­
dan pemerintah tidak boleh d i h inggapi penyakit myopia atau rab u n dekat
sehingga memikirkan produktivitas tinggi dan keuntungan besar dalam tempo
yang s i ngkat. Keuntungan besar yang bersifat semu pada gilirannya akan
m enjadi bumerang dan kerugian besar dalam jangka panjang serta sekaligus
keka lahan total . Strategi penerapan teknik kimia pada bioteknologi perlu
dibud ayakan dalam dunia i n dustri. Pembudayaan ini bertujuan meningkatkan
harmonisasi hubungan antara pemerintah, dunia industri dan universita s ,
sehingga kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
d i peroleh selama berpuluh-puluh tahun dapat ditransfer ke dunia industri.
Tukar-menukar i lmuwan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia i n d ustri
akan meningkatkan dan merangsang pertumbuhan industri kim i a , industri
bioteknologi dan sekaligus berwawasan lingkungan. Pada abad kedua p u l u h ,
perubahan dan kebutu han masyarakat sangat tergantung p a d a sumber
s u mber daya alam yang tak terbarukan (non-renewable sources), s e h i ng g a
p a d a a b a d ke 2 1 kebutuhan masyarakat l e b i h d itekankan p a d a sumber d aya
alam terbarukan yang bersifat stabil dan ekologis sehat. Ledakan bioteknologi
ditandai dengan d atangnya rekayasa genetika yang diikuti inovasi teknologi
b i oproses dan biochemical engineering. Di dunia medis sudah d i buat yaitu
TPA u ntuk penangkal penggumpalan darah, kanker, diabetes, vaksi n , dan
teknik memperbaiki kimiawi tubuh . Di dunia pertanian dan peternakan sudah
d itemukan tanaman yang menciptakan pupuknya sendiri , vaksin ternak, bahan
pakaian dari m ikroba yang ditumbu hkan pada limbah. Demikian pula d i d unia
bioen ergi dan industri kimia. Revolusi bioindustri yang berwawasan lingkungan
cukup cerah . Keuntungan yang sangat potensial, penerapan teknik kimia pada
bioteknologi ialah adanya bahan pangan berg izi tinggi, obata-obatan yang
melimpah, produk kimia yang ung g u l , sumber bioenerg i , pakan ternak untuk
ruminansia maupun n o n-ruminansia, demikian pula penanganan pence maran
lingkungan dengan pendekatan bioteknologi tanpa menimbulkan pencemaran
sekunder. Dan juga d i bidang pertahanan dan keamanan , biosensor
m emberikan keuntungan dalam mendeteksi gas beracun dan senjata kimia.
Ancaman pencemaran lingkungan telah menjadi isu nasional, namun
a ncaman pencemaran tersebut dapat diatasi dengan pendekatan
bioteknologi. Buangan minyak bumi, pestisida, limbah industri tekstil , limbah
petrokimia, limbah logam berat, limbah deterjen , dan limbah industri lain dapat
d ikurangi, dihilangkan dan dikendalikan dengan pendekatan bioteknologi.

20
1. Pangan aditif
2. Kimia adi
Produk Kimia 3. Agro-kimia
4. Kimia industri
5. Obat-obatan

1. Listrik dari sampah rumah tangga


Produk Bioenerg·...-----+ 2. Gas metana
3. Alkohol

1. Makanan tradisional
2. Asam-asam amino
Produk Pangan 3. Aroma, flavour, pemanis
4. Enzim
5. Vitamin

1. Air minum
Produk Pemurnian-----• 2. Mineral
3. Bahan bakar fossil

1. Daur ulang
Prospek 2. Minimisasi limbah
Bioteknologi Produk Penanganan Limb � 3. Penanganan limbah Toksik
Dalam Dunia B3 dan Non-B3 . 4. Pengananan lin)bah tekstil oleh B. megaterium
dan lndustri Phanerochaete Chrysosporium
5. Penanganan limbah pencucian pakaian

1. Interferon untuk pengendalian sellular


terhadap infeksi
2. Tissue Plasminogen Activator untuk
melarutkan gumpalan darah
Produk obat�obatan therapeutik ___. 3. Hormon pcrtumbuhan anak-anak
4. Hormon insulin
5. Serum albumin
6. Antibodi monoklonal

1. Pangan
Produk Pertaniau.------•• 2. Pakan
3. Kimia

1. Rcproduksi hcwan : inseminasi buatan,


transfer cmbrio
2. Pakan tcrnak hijauan dan pekatan
Produk untuk Pcternaka..,n---•• 3. Antibodi monoklonal, peptida sintetik,
diagnosa penyakit infeksi
4. Rckayasa gcnetika bibit ternak

1. Insektisida bakteri: B. thuringicnsis


Produk Biopcstisida�-----• 2. Inscktisida viral : Baculoviridae
3. Inscktisida jamur: Aschcrsonia
Produk Biopolimer-----• Plastik polyether, polyurethanes, polyamida,
polycaprolactone, merupakan plastik yang
mudah di biodcgradasi

Gambar 12: Prospek Penerapan Teknik Kimia Pada Bioteknologi Dalam Dmria btdustri.

21
Sumber Daya Alam Terbarukan----1> Teknologi Proses --- --.. Produksi Baru

I
_
llo
:
Limbah Lig oselulosa;
tongkol jagung, jercuni;
serbuk kayu, kulit ketala,
kertas bekas, koran,
bagas tebu, serabut kelapa, dll

m:tr----.i
C i
L
Clostridium Pra-hidrolisa-+ Xylose thermoccllum
acetobutylicum dan Enzimat

Aseton-Dutanol LIGNIN Etanol


t
_o_l_d_a_n..,.
Ph enolik Metil aril
eter, bernilai
Mctanol
oktan tinggi

BIOSIRUP z�ymomonas Etano A. accti Asam Vi nyl asetat


r
mobilis cuka -----

Aspcrgillus nigcr Asam Sitrat,


� Asam Glukonik; Pangan dan obat-obatan

A. terreus Asam Ikatonik


----

Xanthomonas carotae � Xantham Gum Kcdoktcran

Clostridium Isopropil alkoho_l____ Pelarut


aurianticum

r'ln••�l11i11>n '
Asam akrilik ---- Polimcr
propionium

I Klebsiella neumonia Metil-Etil-Keton Pelarut


----

S. ccrcvisiac Gliserol Obat-obatan


------·
Adipik Nylon 66
r
Etanol, etilen Karct styrcnc-butadiene dan
butadiena polybutadicna

A. nigcr �
Protein sci tunggal

P. chrysogenum Peni cill in


S. aurcofacics Antibiotika tetrasiklina


Gi bberell a Hormon Gibbrellin


r
fujikuroi

P. blakcsleeanus 13 - carote atau Pro-vitamin A

Ashbya gossypii Vitamin B2

Streptomyces Vitamin B12


atau B. megaterium
Gambar 13 : Strategi Penerapan Tek11ik Kimia Pada Bioteknologi Limbalt Lignoselulosa

22
B erikut adalah beberapa jen i s limbah ind ustri yang dikendalikan dan diolah
secara bioteknologi.

1. Penghilangan Loga m Berat Dalam C a ira n Buangan.

Logam Berat;
Pb Jamur A ir + mikroba yang
Bersih mengaku m u lasikan
logam berat.

Logam Berat;
Perak + n utrien Thiobacillus A ir + mikroba yan g
Bersih mengakumulasikan
perak.

2. Penghilangan Limbah lndustri Berisi Feno!

Limbah fenol berasal dari industri minyak b umi, i n d ustri p!astik,


industri kimia, industri pestisida, p embang kit l istrik dari batu bara, i n d ustri
cat, industri metalurgi , i n dustri obat-obata n , industri teksti l , dan
pembersihan lantai rumah tangga.

Substrat 1. Candida tropicalis ATCC 750


fenol, + nutrien 2. Pseudom.onas fluorescens ATCC 11172 >.Air+ C02 + H20+1on polimer
kresol, 3. Aspergillus sp Bersih
xylol 4. Penicillin

3. Pengola h a n Air Buangan Pada lndustri Lah a n Sempit Den g a n


Bioreaktor Fluidisasi.

. .
. .

: : ..._
----Udara

Gambar 14: Bioreaktor Fluitlisasi (a) "Internal Loop Bioreactor" da11 (b) "E>ctemal Loop
Bioreactor"

23
3.1. Penanganan senyawa nitrat dalam air buangan oleh Pseudomonas
aeruginosa :
Air Buangan Metanol Pseudomonas
lndustri mengandung + sebagai ----A -- i r
senyawa nitrat sumber C aeruginosa Bersih

3.2. Penanganan logam berat Pb dalam air bangunan oleh jamur


Paecillomyces sp, Aspergillus sp, Penicillium sp.
Air Buangan Jamur
lndustri mengandung + nutrien ------ Air Bersih
logam berat Pb

j
Mikroba m engakumulasi
Kontaminan
atau

mikroba nutrien
+ nutrien mikroba
ontaminan

4. Penanganan Limbah Rumah Sakit


Limbah infeksius d a n radioaktif diatur tersendiri dan terpisah d ari
limbah 8-3. Penanganan limbah i nfeksius dibedakan atas :
4. 1 . Reduks i Sumber Limbah
Pencucian d ilakukan dengan uap dari pada menggunakan
pelarut kimia, pemisahan limbah kemoterapi dari l imbah l a i n .
4.2. Daur Ulang
Pemanfaatan kembali pelarut d a n perak serta merkuri.
4 . 3. Penanganan Limbah l n feksius Dengan l n s i nerator.

5. Penanganan Limbah Proses Film


Jenis limbah cair berisi logam berat chromium (Cr) , Aluminium (Al),
Cyanida, Nitrat, Besi, Seng, larutan asam d a n basa.
5. 1 . Reduksi Sumber Limbah
Menguran g i volume air untuk pencucia n dan pencucian
bertahap.
5.2. Daur Ulang
Pemanfaatan kembali "spent photo resist stripper waste"
5.3. Pengolahan Limbah Proses Foto Film.
Pengeringan padata n , penguran g a n volume padatan d e n g a n
penambahan s o d a kaustik, koagulan fotoelektrolit d a n
pengura n g a n l o g a m berat dalam l i m b a h padat (Cr, Al, Fe, Zn)
dengan cara pertukaran ion-ion.

24
6. Penanganan Limbah Pencucian Pakaian Dengan "Dry Cleaning"
Jenis limbah Dry Cleaning" seperti pelarut perchloroethylene, dan
"

tepung saringan.
6. 1 . Reduksi Sumber Limbah
Memeriksa semua kebocoran pipa, memodifikasi petunj u k
operasi untuk mencegah penguapan pelarut.
6 . 2 . Daur U lang
Oestilasi sisa-sisa pelarut.
6 . 3 . Pengolahan Limbah "Dry Cleaning"
Pengurangan volume l i m bah padatan dan logam berat dengan
pertukaran ion-ion.

7, Penghilangan Limbah Bengkel Kendaraan


· Limbah bengkel kendaraan seperti mobil, truk, kereta api, kapal laut,
dan pesawat terbang, berupa : limba h kaustik mengandung logam,
pelarut mudah terbakar, o l i bekas, bahan bakar, l i m bah batteri/accu
yan g mengandung asam kuat, basa dan timbal dan antifreeze.
7. 1 . Reduksi Sumber Limbah
7.2. Daur U lang
7 . 3 . Pengolahan Limbah.

8. Pengolahan Limbah Beracun dan Berbahaya


Limbah beracun dan berbahaya berupa pada, cair, atau kombinasi
pada dan cair yang bersifat mudah terbakar, mudah bere a ksi, mudah
membuat korosi dan amat toksik serta beracun :
8. 1 . Reduksi Sumber Limbah
8. 2 . Daur U lang
8 . 3. Pengolahan Limbah.

9. Pengolahan Limbah Cair lndustri Tekstil


Limbah cair industri tekstil yang b erisi logam berat, senyawa
anorganik terlarut, partikel kolloid dan bahan padatan dapat diolah
berturut-turut secara :
9 . 1 . Bioteknologi
9.2. Proses Kimia dan Electrofloc.

Substrat 1. B. megaterium
Limbah + nutrien -------+ Air Bersih + miselia
Tekstil 2. Phanerochaete
chrysosporium
Substrat
Limbah -------+ Elektro -------+ Elektro --+ Flokulasi __.. Air
Tekstil koagulasi Flokulasi Kimia Bersih

25
10. Pengolahan Limbah Beracun dan Berbahaya

Transportasi
Pra Analisis
[J
Analisis Kimia
Evaporasi
Produk
Perantara

Kimia Iimbah industri


Liquefaction Fraksionasi

DD
Drum Daur Ulang
DRUM
Dekontaminasi

analisis kimi

Padatan Campuran
Bahan Baka

Produk

Bahan Bakar Kiln Semen

Produk daur ulang


Air Bersih

Gambar: 15: Ma11ajeme11 Limba/i ltidustri Yang Berbalwya dun Beracu11 A1enjadi
Produk Daur Ulang da11 E11ergi Serta Air Bersili.

26
1 1. Pengolahan Sa mp ah Rumah Tangga Menjadi Listrik
� 'P
')\A"''-
ut,i,. u ,� __
·:,. .\.:J�""'
,,,, ,. .; h

13IO!"L2r1�t!K DARI SA:.!PAE n.trnAtr T1UKtGA


Gambar l 6 : !'roses lnsinerntor Sarnpah Rmnah Tangga Mcnjadi Sumber Listrik

Pada gambar ditunjukkan bahwa sampah rumah tangga diangkut


deng an truk, ditimbang, d ikumpulkan dalam bunker, dan sampah diumpankan
ke dalam insinerator. Pembakara n berlangsung secara p roses eksotermik.
U dara dip a naskan denga n uap sebelu m d i umpankan ke dalam insinerator.
Produl<. sampingan abu , d ipisahkan dengan pemisah elektromagnetik sehingga
diperoleh p roduk baru besi skra p , sed an gkan gas panas digunakan u ntuk
membuat uap dan uap digunakan u n tuk pembangkit listrik. Gas yang keluar
dari ketel uap diproses dalam reaktor yang berisi tepu n g kapur u ntuk
meng u rangi gas asam sehingga lingkungan udara bebas asam .Ka p a si stas
sampah rumah tangga sebesa r 400 ton mampu meng hasilkan biolistrik 6 Mega
Watt, hasil samping abu yang men g a n d u n g logam besi, sehingga lingkungan
bersih.

27
Hadirin yang saya muliaka n ,

Tibalah saatnya, p a d a akhir pidato penguk uhan, saya masih i n g i n


menyampaikan pesan y a n g pertama dan utama u ntuk menanggulangi
dampak limbah industri sebagai berikut :
Peranan dan tanggung jawab ilmu pengeta h u a n d a n teknologi harus
m elayani umat manusia, sehingga umat manusia mampu merawat d a n
melestarikan lingkungannya. l l m u untuk mencari kebenaran d a n kebenaran
u ntuk umat manusia agar mampu merefleksikan imajinasinya. S ejalan
dengan itu, limbah industri yang mence mari l i ngkungan dapat d iolah
m e njadi produk baru sebagai berikut :

I P e n g o l a h a n Limbah l n d ustri I
Reduksi

Daur U l a n g

Pro d u k D a u r U l a n ®
Pro ci u k B a ru

A i r Bersih
0a r.0
r

S u bstitusi Bahan B a k a r Q
api
lnsinerator u n t u k
Pem b a n kit Li stri k
T��
listrik

Akhirnya pada penutupan pidato pengukuhan, saya menguca pkan


beribu terima kas i h kepada hadirin yang dengan penuh kesabaran
mengikuti pidato i n i . J ug;:i saya sampaikan penghargaan d a n terima kasih
kepada Pimpin a n , Anggota Senat dan G uru Besar Universitas Katolik
Parahyanga n , dan kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik I n donesia, atas kehormatan dan kepercayaan yang diberikan
kepada saya u ntuk memangku jabatan Guru Besar. Pada gilirannya jabata n
G uru Besar akan menuntut tanggung jawab yang l ebih besar lagi bagi
penga bdian saya u ntuk berperan serta dalam membangun tata�du nia baru

28
d a n menyemangati kaum muda m encintai ilmu pengetahuan dan teknologi
guna kemajuan dan perkembangan ekonomi.
U capan terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada
g u ru-guru saya berturut-turut : Sekolah Rakyat di Yogyakarta, SMP Negeri I
d i Yogyakarta, SMA IV B. Negeri d i Yogyakarta, U G M d i Yogyakarta,
Sekolah Tinggi Teknik Delft d i negeri Belanda, U niversity of N ew S outh
Wales di Sydney-Australia, Kyoto U niversity di Uji-Kyoto-Jepang. Dari
merekalah saya mengenal, memahami, menerapkan ilmu pengetahuan d a n
teknologi b a g i kehidupan, kesejahteraan, kebahagiaan dan kedamaian.
Sebagian dari beliau-beliau telah mendahului kita menghadap ke hadirat
Allah Bapa d i Surga dan semoga Allah Bapa berkenan melimp a h ka n
pahala d a n ampunan kepada beliau-beliau.
Kepada rekan-rekan Dewan Pengurus Yayasan Unpar, Senat
U n ivers itas Katolik Parahyangan dan para Guru Besar yang telah bekerja
sama dengan saya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih.
Kepada bapak-bapak dari instansi Pendidikan Tinggi dan Bapak
Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, saya ucapkan terima kasih
yang sebesar- besarnya atas bantuan yang telah d i berikan dalam
p e m rosesan jabatan Guru Besar saya.
Kepada yang terhormat Ketua L I P I dan Deputi Ketua U P I bidang
l lm u Pengetahuan Teknik di Jaka rta yang telah memberikan persetujuan
resmi untuk membantu peningkatan m utu pendidikan tinggi, saya ucapka n
teri m a kasih.
Secara khusus , saya u capkan terima kasih kepada istri dan anak­
anak tercinta : C h . Sri Rasmuljani, Catharina Damayanti, F. Erwin P utra nto,
P riska S. Desiwati, yang telah merelakan saya bekerja untuk pendidika n
tinggi, a g a r saya dapat berbakti kepada nusa dan bangsa I ndonesia.
Demikian pula kepada almarhum Ayahanda Johanes S oetjijo
Hardjosoesiswo yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan
membesarkan Ananda, Ananda berdoa berikanlah i stirahat kekal kepada
Ayahanda yang telah meninggal dalam Kristus. Kepada lbunda Tri Sang
Soelami, Ananda menghaturkan terima kasih d isertai doa, semoga Allah
Bapa yang Maha Baik senantiasa melimpahkan kurnia Rahmat-Nya.
Akhir kata , sekali lagi kepada seluruh hadirin yang telah berkenan
menghadiri dan bersabar pada acara pengukuhan ini, saya ucapkan terima
kasih.
Tidak lupa pula saya panjatkan p uji dan syukur kepada Allah Bapa
penuh kasih yang telah memberikan kekuatan, berkat, dan Rahmat-Nya
kepada kita semua. Terima kasih.

29
Daftar Pustaka

1. Aiba, S., H u m phrey, A. E., and Millis, N. E., 1 965, "Bia.;he mical
Engineering", pp. 1 7-275 , Academic P ress,
New York.
2. Atkinson, B . , and Mavituna, F., 1 983, " Biochemical Engineering and
Biotechnology H a n d book", McMillan Publisher
Ltd . , Suffolk, England.
3. B rauer, H . , 95, Biotechnology : Biological Waste Water Treatment i n a
Reciprocating Jet Bioreactor. vol 2, S p eyer,
The Federal of Germany. p. 520-52 1 .
4. B rauer, H . , 1 985, Equations for Momentum , Heat a n d Mass Conversion.
Biotechnology, Vol. 2 , VCH Verlasgesellschaft
m b H , D-6940 , Weinheim.
5 . Cevera , J .C . H . , 1 986, The beginning : Searching for enzyme in nature,
Bioprocessing, Proceeding of the Confere n ce
held in; San Franscisco, U SA .
6 . G herma, R . L . , a n d Pienta, P . , 1 969, "Catalogue o f Strain I", The
American Type Culture Collection, 432.
7. Kono, T . , and Asai, T. , 1 969, "Kinetics of Fermentation Process", ·

Biotechnol. Bioeng . , 9, 293-32 1 .


8 . Mude, R. F. , dan van den Akkes, H. E.A. , 1 992, "Kinetic of Microbial
Processes. Bioprocess Technology : Modelling
and Transport Phenomena, Butterworth­
Heinemann , Avery Hill Road Eltham, London.
9 . N agai, S., 1 979, "Mass and Energy Balances for M icrobial G rowth
Kinetics", Advances in Bioche mical
Engineering, 1 1 , pp. 49-80, Springer Verlag,
Berlin.
1 0. O n ken, U, and Weiland, P., 1 985, Biotechnology : Control a n d
Optimization. V o l 2 , Speyer, The Federa l·

Republic o f Germany, p . 788-804.


1 1 . Sastry, C.A . , 1 986, Application of Biotechnology in Waste Water
Treatment. , First ASEAN Science and
Technology Week, Proceedings of Confe rence,
Vol II, ASEAN COST, Kuala Lumpur.
1 2. Senoko I ncineration Plant, 1 994, Engineering Services Department,
Ministry of The Environment, Singa pore.
1 3. Suharto, l g n , 1 979, "Current Status and Utilization of Carbohydrate
Residues in I ndonesia'', The U nited Nation
University, Tokyo, Japan.
1 4. Suharto , lgn, d a n R . H . Tri sn amurti 1 987, "Mode lling a n d Control of
,

Process in Fermentatio n System", Proceeding


of U NESCO Regional Workshop On Data
Base, System Analysis and P rocess Control I n
Biotechnology, Osaka U niversity, Japan .
1 5. Suharto, l g n , et al, 1 988, "Modelling, Monitoring and Control of
Tetracycline and E rythromycin Fermentation'',
I n ternational Conference On Biotechnology and
Food, Hohenheim U nive rsity, West
Germany.

30
1 6. Suharto, l g n , et a l , 1 988, "Mathematical Model, Design, Constructio n
and l nsta lation of Fluidized B e d Combu stor o f
R ice H ulls F o r H eat and Power I n Indonesia",
A S EAN Workshop On C onversion of Biomass,
P rince of Songkla U niversity, H atyai, Thailand.
1 7. S u harto, l g n , 1 993, " Indonesian H azardous Wastes: Low Waste
Technology and Environment", Proceeding
University of STO Tomas, Manila, Philippines.
1 8. Suharto, lgn, 1 993, "Waste a n d H azardous Material In The
Environment", Pro ceeding U n iversity of STO
Tomas, Manila, P h ilippines.
1 9. Suharto, lgn, dan Kismurtono, 1 993, "Preliminary Design of Equipment
Engin eering On Active Carbon For The Future
Development", 1 1 th Conference of ASEA N
Federation o f Engineering, Singapore.
20. Suharto, lgn, dan Akrom, H, 1 993, "Strategy of Process and
Assessment of Fluidized Bed Combustor of
R ice Hulls For Energy", 1 1 th Conference of
ASEA N Federati o n of Engineering, Singapo re .
2 1 . Suharto, l g n , 1 994, "Modelling and Scaling-Upof Bioreactor F o r Saw
Dust Ferm entation By Cellulolytic and Acetic
Acid Fermentation By A Aceti", Better Living
Through I nnovative Biochemical Engineeri n g ,
N ational U n iversity of Singapore .
22. Suharto, l g n , dan Kismurtono, 1 994, "Effect of Aluminium Concentratio n
a n d M ixing Time On The Treatment o f Paint
Wastewater'', R E D BO, The I nstitutio n of
Engineering, Singapore.
23. Suharto, lgn, 1 994, "Responses To 1 00 Questions About Hazardous
and Non-Hazardous Wastes", Report of Asia
Foundation-USA I D , San Franscisco, USA.
24. Wan g , D . l . C . , et al, 1 979, Fermentation & Enzyme Technology, John
Wiley & Sons, I nc, London, England.

31
RIWAYAT HIDUP

1. Nama : P rof. Dr. I r. lgn. S u h a rto

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Agama : Katolik

4. Tempatrrg l . Lahir :Yogyakarta,28 P ebruari 1 937

5. Susunan Keluarga :
1 . l steri : C h. N . Sri Rasmu lj a n i
2 . A n a k Kan d u n g : Catharina Damajanti
3. Anak Kan d u n g
K e mbar Dam p i t : 3. 1 . F Erwin P utranto
3 . 2 . Priska S. Desiwati
,,.

6. Tempat Tinggal : JI. Gunung Mas C-1 1


Bandung , 40 1 42
Telepon : 233982

7. Pangkat : Pembina Utama IV/E


Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 1 987
(Surat Keputusan Presiden R . I. No. 3/K Tah u n 1 98 7)

8 . Jabatan : 1. Jabatan Fungsional d i U P I


1 . 1 A h l i Peneliti Madya (A PM),
(Associate Research P rofessor)
Terhitung mulai tgl 1 0- 1 0- 1 983, dengan nilai -0 925
1 .2 Ahli Peneliti Utama (A PU),
(Research Professor)
Terhitung mulai tgl. 0 1 -07- 1 986, dengan nilai = 1 . 097 , 7
1 . 3 Ahli Peneliti Utama (A PU), dilanjutkan
Terhitung mulai tgl. 0 1 - 1 2- 1 9 8 8 , dengan n i la i = 1 .224 , 4
1 .4 A h li Peneliti Utama (A PU), d i lanj utkan
Terhitung mulai tgl . 0 1 -03- 1 99 1 , dengan nilai = 1 .270,4
1 .5 Ahli Peneliti Utama (AP U ) , d i lanj utkan
Terhitung mulai tgl. 0 1 -06-1 993, dengan nilai = 1 . 37 9 , 4
2 . Jabatan Fungsional d i U n iversitas Katolik Parahyangan
G u r u B e s a r di Fakultas Teknologi l ndustri
3. Ja bata n Struktura l di U P I
Mantan Direktur Lembaga Kimia Nasional - Lembaga
l l m u Pengetahuan I ndonesia, 1 976 - 1 986 (2 periode).

9 . Jabat a n Org anisasi : 1 . Wakil Ketua Sadan Pengurus Asosiasi P e rg u ru a n


Tinggi Katolik Seluruh I ndonesia (APTI K), 1 988 - 1 990
2 . Vice President of The Federation of Food Science
a n d Technology In The ASEAN Countries, 1 988 - 1 992.

10. Piagam Pengh a rg a a n dari Pemerintah Republik I ndonesia :


1 0. 1 Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik
I ndonesia menganugerahkan TANDA KEHORMATAN

32
B INTANG JASA NARARYA berdasarkan S u rat
Keputusan P residen R.1. No. 033/TK/Tah u n 1 982,
tangga l 5 Agustus 1 982.
1 0.2 Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik
I ndonesia menganugerahkan TANDA KEHORMATAN
SAiYALAN CANA KARYA SATYA TING KAT I
berdasarkan S u rat Keputusa n Presiden Republik
Indonesia No. 050/TK/Tah u n 1 990 tanggal 17 Juli
1 990.
1 0. 3 Piagam Penghargaan Menteri Negara Pengawasan
Pembangunan dan Lingkungan Hidup berdasarkan
piagam No. 0359 tanggal 1 1 Maret 1 983,

1 1 Riwayat Pendidikan dan Pekerj a a n

1 1 .A. P E N D I D I KA N

1 . Pendidikan Dasar
H I S/Sekolah Rakyat di Wonogiri, S urakarta : 1 943-1 946 di Won og iri
Tidak Sekolah karena Perang Belanda - R . I . : 1 947- 1 949 di Wonogiri/Yogya
Sekolah Rakyat (Lanj utan) di Yogyakarta : 1 950-1 953 di Yogyakarta

2. Pendidikan Menengah
2 . 1 Lulus S M P N egeri I , bagian B (I PA) : 1 4 Juli 1 953, di Yogyakarta
2 . 2 Lulus SMA N egeri IV, bagian B (I PA) : 1 Agustus 1 959, di Yogyakarta

3. Pendidikan Tinggi
3. 1 Lulus l n sinyur Teknik Kimia,
U niversitas Gadjah Mada Yogyakarta : 2 8 Mei 1 965
3.2 Studi Post G raduate Teknik Kimia
d i TH-Delft, Delft, Nederland : 1 967 - 1 968
3.3 Lulus Stud i Post Graduate dalam bidang
Teknologi Pangan, U niversity of New
South Wales, Sydney, Australia : : 1 5 Apri l 1 975
3.4 Lulus Doktor llmu Teknik Bidang
" Biotech nology dan B iochemical
Engineering", Universitas Gadjah Mada : 28 Nopember 1 986
3.5 Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi
(SESPA), Lembaga Administrasi Negara dan
Departemen Pertanian, Angkatan X di Ciawi -
Bogor pada tanggal : 20 Desember 1 990
3.6 Visiting P rofessor Progra m di Resea rch
Institute for Food Science, Kyoto
U n iversity, Uji , Kyoto, Japan , : 1 7 Januari - 30 J u ni 1 99 1
3 .7 Environmental Fellows h i p P rogra m d i
California - USA dengan sponsor dari The
Asia Foundation - USA I D : 9 Agustus-2 Septem ber 1 994

1 1 . B . R I WAYAT P E K E RJAAN

1 . Di lingkungan UPI

33
1.1. 1 Juni 1 965 :
Asisten A h l i pada Lembaga Kimia Nasiona l , P u sat Research N asional -
MIPI m e n u rut S K M e nteri Research Nasional N o . 1 /1 . 2 1 8/65 tanggal 26
Juli 1 965, dengan golongan Fiii .
1 .2 . 1 Maret 1 968 :
Penata M uda, golongan I ll/a pada Lembaga Kimia Nasional - P usat
Research Nasional U P I dengan SK Ketua U P I N o . 2 05/U P/ll/68 tanggal
18 J u n i 1 968
1 . 3. 26 Januari 1 970 :
Penata M uda Tingkat l/Asisten Peneliti golongan 1 1 1/b pada Lembaga
Kimia N asional - P u sat Research Nasional UPI dengan SK Ketua U P I
N o . 1 8/Kep/J . 3/1 1/70 tanggal 26 Juni 1 970.
1 .4. 1 April 1 972 :
Asisten Direktur Lembaga Kimia Nasional - P u sat Research Nasional -
U P I dengan S K Ketua U P I No. 1 1 5/Kep/J. 3/ll/70 tanggal 2 1 Agustus
1 972.
1 .5 . · 21 Desember sampai dengan 1 4 Maret 1 975 :
Asisten D i re ktur Lembaga Kimia Nasional - P u sat Research N asional -
U P I dengan S K Ketua U P I No. 1 92/Kep/J . 1 /1 970 tanggal 1 2 Desemb er
1 970.
1 .6. 1 4 Maret 1 975 sampai dengan 1 Maret 1 976 :
Pjs. Dire ktur Lembaga Kimia Nasional - Pusat Research Nasional - U P I
· dengan S K N o . 1 92/Kep/J . 1 /75 tanggal 1 4 Maret 1 975.
1 . 7. 1 Maret 1 976 sampai dengan 1 April 1 980 :
Direktur Lembaga Kimia Nasional - P usat Research Nasional - U P I
dengan S K Ketua U P I No. 26/Kep/J . 1 -d/1 1/1 176 tanggal 1 3 Februari
1 976.
1 .8 . 1 April 1 98 0 s a m p a i dengan 1 Juli 1 986 :
Direktur Lembaga Kimia N asional - Pusat Research Nasional - L I P I
dengan S K Ketua U P I N o . 1 50/Kep/J . 1 -d/l l/80 tanggal 1 0 Maret 1 980.
1 . 9. 1 O September 1 987 sampai dengan 25 Febru a ri 1 99 1 :
Kepala U PT Balai Diseminasi Hasil Lit-Bang dengan SK U P I N o .
1 061 /Kep/J . 1 -d/1 1 1 987 d engan tanggal 1 0 September 1 987.
1 . 1 0. 1 975 - 1 980 :
Kepala P royek ASEAN - Australia Bidang Protei n dengan SK Ketua U P I
N o . 1 2 1 /Kep/B . 8/75 tangga� 9 Juni 1 975.
1.11. 1 982 - 1 990 :
Kepala P royek ASEAN - Australia Bidang Teknologi Pangan d e n g a n S K
Ketua U P I .
1 . 12. 1 973 sampai dengan 1 978 :
Kepala Proyek Peningkatan Penelitian Kimia dengan S K Ketua LI P I N o .
72/Kep/J . 1 /l/73 tanggal 1 Maret 1 973.
1 . 1 3. 1 978 sampai 1 979 :
Kepala Proyek Peningkatan Penelitian Kimia dengan SK
Menteri/Sekretaris N egara R I No. Kep. 07/M. S ESN EG/3/1 987 tanggal 2 1
Maret 1 978.
1 . 1 4. 1 979 sampai 1 980 :
Kepala Proyek Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Pangan
dengan SK Menteri/Sekretaris Negara RI. No. Kep.
1 3/M.SESN EG/3/1 979 tanggal 31 Maret 1 979.

34
1 1 .B.2. Di Lingkungan Menteri Neg a ra Riset
· 1 976 sampai 1 978 :
Staf Tenaga Ahli Direktur Perencanaan pada Proyek PUSPITEK d i
Serpong dengan S K Mente ri Riset N o . 0 1 1 /KepN/77 tanggal 1 0 Mei
1 977.

1 1 .B.3. Di lingkungan Menteri Negara Pengawasan Pembangu n a n d a n


Lingkungan Hidup
1 979 sampai 1 983 :
Anggota Kelompok Kerja l n d u stri Penanggulangan Pencemara n dan
Lingkungan Hidup.

1 1 . 8.4. D i bidang Pendidikan dan Pengajara n


4. 1 . 1 969, 1 970, 1 97 1 , 1 972, 1 973, 1 975, 1 976, 1 977, 1 978, 1 979 :
Dosen Kimia Dasar pada Akademi l ndustri dan Niaga P ropinsi
J awa Barat, sesuai dengan S K G u bernur Kepala Daera h T K I J awa
B a rat No. 54/KS. 32/SK/77 tanggal 1 0 Februari 1 977.
4.2. 1 Janu ari 1 978 sampai dengan 1 Januari 1 979 :
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjara n bidang
b i m bingan Skripsi Teknologi Makanan dengan S K Rektor
U n iversitas Padjadjaran tanggal 1 9 J un i 1 978 N o . 648/U P/7/ 1 978.
4 . 3 . Dosen Progra m Doktor d a n Magister U niversita s Padjadj a ra n
B a n d u ng
1 . Dr.lr. lgn.Suharto sebagai Tim Oponen Akhli pada Sidang Senat
Terbuka Senat U nive rsitas Padjadjaran tanggal 20 Agustus 1 992
untuk menempuh ujian p romosi H. U dj u D. Rusdi (Saat ini Prof.
Dr. H. Udju D. Rusdi)
2 . Pro g ram Doktor Ir. Tjitjah Aisyah, MSc :
P romoter Prof. Dr. H. Didi Atmadilaga
Ko-promotor : P rof. Dr. J uju Wahyu
Prof. Dr. H. Soeharsono, MSc
Prof. D r. I r. lgn. Suharto
3. Program Doktor I r. Willyan Djaj a , MSc :
P ro moter : Prof. Dr. H . Didi Atmadilaga
Ko-promoter : Prof. D r. I r. lgn. Suharto
4. P ro g ram Doktor I r. Hetty Kancana, MSc
Promoter Prof. Dr. H . Maman P. Rukmana
Ko-promoter : P rof. Dr. H . Didi Atmadilaga
Prof. Dr. Tahjan Usri
Prof. Dr.l r.lgn.Suharto
5. Program Doktor : I r. H . Eddy Yusup, MSc
P romoter : Prof. Dr. H . Surachman Sumawihardja
Ko-Promoter : Prof. D r. l r.lgn.Suharto
D r. H . S utaryo Salim . S E .
6. Pro g ram Dokto r : I r. H . A d a n g Kadarusman, M S I E
P romoter Prof. Dr. l r.Tuhpawana P. Sendjaja
Ko-Promoter : Prof. Dr. l r. l g n . Suharto
Prof. Dr. H . J u distira K. Garna
7 . Program Doktor I r. Undang Sentosa, Msc
Penelaah Dise rtasi S-3 : P rof. Dr.l r.lgn. S u h a rto
8 . P rogram Magister Ora . Lia Yulia Budiarti

35
Penelaah Tesis S-2 : P rof. D r. l r. i g n . S u h a rt o
9.Bebe rapa Calon Magister di Program Pasca Sarjana Unpad
yang akan dibimbing sedang diproses.
4.4. Bimbingan Tesis S-1 pada Faku ltas Teknik - U n p a s
4.5. Dosen Teknik Kimia pada Fakultas Tekn ologi l n dustri - U npar.
4.6. Memberi kuliah dan riset bioteknologi d i Research lntitute for Food
Science, Uji, Kyoto U niversity, Japan, 1 7 J a n uari - 17 Juni 199 1 .

1 2. Publikasi/Makalah.

1 2. 1 . Publikasi/Makalah Sendiri
1 2. 1 . 1 . Tingkat l nternasional
1 . lgn. Suharto, 1 9 7 9 , " Current Status and Utilization of Carbohydrate
R esidues in Indonesia" , The U nited N ation
U n iversity, Tokyo, Japan.
2 . lgn. Suharto, 199 1 , Diversification of Substrate On Solid Substrate
1
1

Fermentation By R h izopus sp and Neurospora sp" ,


The Research I n stitute for Food Science, Kyoto
U n iversity, Uji , Kyoto, Japan.
3 . lgn. Suharto 1 9 9 1 , Biotechnology a n d Solid S u bstrate Fermentation
11

O n Traditional Food I n I ndonesia a Review" , The


Food Research l ntitute for Food Science, Kyoto
U niversity, Uji , Kyoto, Japan.
4 . l g n . S uharto, 1992, Cassava As Functional I n g re dients In B read a n d
11

100 Recipes Processing For Diversificatio n of


Staple Foods In I ndonesia" , The Third ASEAN
Science and Technology Week, Singapore .
11
5 . lgn. Suharto, 1 993 , I ndonesian H azardous Wastes : Low Waste
Technology and Enviro n me nt" , Proceeding
U niversity of STO Tomas, M an i l a , Philippi nes.
6. lgn . Suharto, 1 993, " Waste and H azardous Material In The
Environment" , Proceeding U n i versity Of STO
Tomas, M a n i l a , P h i l i p p ines.
7 . lgn. Suharto, 1 993, 11 Principles of Spray Drying On Turmeric And Its
I m plementation On Traditional Soybean C u rd" ,
Contributed Paper at the 26th A n nual Conve ntion
i n Food Horizon, A d e l a i d e , Australia.
8 . lgn. Suharto, 1994, 11 M odelling and Scaling-Up of B ioreactor For Saw
Dust Fermentation By Cellulolytic and Acetic Acid
Fermentation By A aceti" , Textbook of Better
Living Through I n n ovative Biochemical
Engineering" , Departement of Chemical
Engineering and B iopro cessing unit, N atio n a l
U niversity o f Singa pore.
9. lgn. Suharto, 1994, " Responses To 100 Questions About H azardous
and Non-Hazardous Wastes" , The Asia
Foundation - U SA I D and Faculty of I n d u strial
Technology, Catholic University of Parahyan g a n ,
S a n Franscisco, USA.
10. l g n . Suharto, 1994 , " Biodegradable P lastic a n d Biotechnol ogy" ,
N ewsletter of The Asia Foundati o n , San
Franscisco, USA

36
1 1 . l g n . Suharto, 1 994, "Responses To Low Waste Technology About
H azardous and Non-Hazardous of I n d u strial
Wastes",The Asia Foundation-USA I D, San
Fra nscisco, USA.

1 . 1 .2. Tingkat N asional


1 2 . lg n . S u h a rto, 1 973, "Cara Ekstraksi, Minyak H ati l kan Hiu", Proceeding
Seminar Teknologi Pangan I, Balai Penelitian· Kimia,
Bogor.
1 3. lg n . Suharto, 1 973, "Metoda Pengawasan U ntuk Citrus Wastage",
Proceeding Seminar Teknologi Pangan I, Balai
Penelitian Kimia, Bogor.
1 4. l g n . Suharto, 1 978, " Prospek Limbah Pertanian U ntuk Produksi Metama",
Teknologi I ndonesia, Jilid I, No 1 , B a ndung.
1 5. lgn Suharto, 1 978, "l nventarisasi dan Pemanfaatan Lim bah l n d u stri
P e rtanian", Proceeding Diskusi Masalah Bahan B a ku
Kimia U ntuk lndustri", Lembaga Kimia Nasional - U P I ,
Bandung.
1 6. l g n . Suharto, 1 987,"Peranan l l m u Teknik Dalam Meningkatkan M utu
A kademis di Universitas Pasundan", Dies N atalis
XX.VI I U niversitas Pasundan, Bandung.
1 7. lgn. Suharto, 1 988, "Bioreaktor Fluidisasi untuk Mencegah Pencemaran
Bahan Beracun dan Berbahaya", Warta l nsinyur
Kimia I ndonesia, Sadan Keg u ruan Kimia - Persatuan
l n sinyur I ndonesia, Vol I I , No 2 , Jakarta.
1 8. lg n . S u h a rto, 1 990, "Analisa Kasus Pelaksanaan Kredit Usaha Tani (KUT)
d i I n donesia", Kertas Kerja Perorangan Analisis
Kasus, Lembaga Administrasi N egara dan
Departemen Pertanian, Sekolah Staf dan Pimpinan
Administrasi Negara dan Departemen Pertanian,
Sekolah Staf dan Pimpinan Adminstrasi, Angkatan X,
Ciawi, Bogor.
1 9. l g n . S u h a rto, 1 990, "Studi Teknologi Fermentasi Makanan Tradisional
ditinjau Dari Fungsi Manajemen", Kertas
KerjaPerorangan Rencana Kerja,
LembagaAdministrasi Negara dan Oepartemen
Pertanian, Sekolah Staf dan Pimpinan Admin istrasi,
Angkatan X, Ciawi, Bogor
2 0 . l g n . Suharto, 1 992,"Biodegradasi Limbah Fenol", Majalah Tridharma,
N omor 3 Tah u n V, Bandung.
2 1 . l g n . Suharto, 1 993, "Scaling-Up of Solid Subtrate of Cassava Peel
Fermentation By Rhizopus sp To Protein From
Laboratory I nto Semi P ilot Scales", Majalah
Tridharma, Nomor 4, Tahun V, Bandung.
22.lgn Suharto, 1 993, "Prinsip Pengering Kabutan Pada Kunyit dan
Penerapannya Dalam Tahu Kedele", Majalah
Tridharma, N omor 6, Tah u n V, Bandung.
2 3 . l g n . S u h arto, 1 994,"Bioreaktor Fluidisasi dan Teknologi Air Konvensional
", Majalah Tridharma, Nomor 6, Tah u n V I , Bandung.
24. l g n . S u h a rto, 1 994, "Eksistensi S M P d a n SMA Katolik dan Peranan nya
Terhadap Peluang Pembukaan Sekolat1 Menengah
Kejuruan Di Masa Mendatang", Seminar Pendidikan

37
Non- Formal, Lembaga Penelitian dan Sosial -
Konperensi Wali Gereja I ndonesia - Jakarta.
25. lgn.Suharto, 1 994, Penyiapan Sumber Daya Manusia Yang Menguasai
11

llmu dan Teknologi Oleh Lembaga Swasta Katolik" ,


Seminar Pendidikan N on-Formal, Lembaga Penelitian
dan P engembangan Sosial KWI , Yogyakarta.
26. lgn.Suharto , 1 993, 11 Komersialisasi Agro-Teknologi !!mu dan
BisnisVitamin C Sari Buah J a m b u Mete" , Majalah
Tridharma, Nomor 8 , Tah u n V , Bandung.
27. lgn. Suharto, 1 993, 11Manajemen Lim ba h l ndustri", Balai Litbang
lndustri, Semarang.

1 2.2. P ublikasi/Makalah Tim


1 2.2. 1 . Tingkat l nternasional
2 8 . lgn. S u h a rto, et a l , 1 976, 11 Development and Utilization of Locally
Available Cereal With Special Referen ce to
Bread and Cookies Processes" , Proceeding of
The ASEAN Food H abits Workshop, K u a l a
Lumpur, M alaysia.
29. R u s m a n , S and lgn. Suharto, 1 978, 1 1 M a s s Transfer in the D rying of
Coconut" , J . Energy, Heat Mass Tra nsfer, 1 ,
New Delhi, India.
30. lgn. S u h a rto, et al, 1 979, " Mini Ferm entation to Produce Single Cell
Protein From Molasses" , The United Nation
U niversity, Tokyo , J a p a n .
3 1 . Adi Rahardjo, lgn Suharto, et al, 1 98 1 , 1 1 Preliminary Study of The
Potency of Agricultural Waste and Agro­
I n dustrial Waste As Animal Feedstuff" ,
Proceeding of The First A S EAN Workshop On
The Technology of Animal Feed Produstion By
Utilization of Food Material, B a n d u n g,
Indonesia.
32. Heru Prijanto, lgn. Suharto, 1 98 1 , Preliminary Processing of Mixed
11

Concentrated Feed From Non-Conventional


Material For Cattle and Rural Com m u n ities" ,
Proceeding of The First ASEAN Worksh o p o n
The Technology of Animal Fees Production B y
Utilization o f Food Waste Materials, B a n d u n g ,
In d o ne sia.
33. P, I. P u djiono, lgn. Suharto, et al, 1 98 1 , Construction of Equipment For
11

The Production of Mixed Concentrated Feed At


The Village Technology Centre" , Proceeding of
The First ASEAN Workshop on The Technology
of Animal Fees Production By Utilization of Food
Waste Materials, Bandung, Indonesi a .
3 4 . lgn. S u harto, et al, 1 982 , Diffusion of Technology For Pro duction of
11

M ixed Concentrated Feed From Laboratory to


R ural Communities" , Proceeding of The First
ASEAN Workshop o n The Technology of Animal
Feed Production By Utilization of Food Waste
Materials, Bandung, I n d o n e s i a
.

38
35. Siti lsnijah, lgn. S uharto, et al, 1 983, Evaluation of Thermal
11

Processing of Five Kinds of Formulated Tempe


a n d Soybean Curd" Annual Report of The
ASEAN Working Group on Food Technology.
36. H eru Prijanto, lgn. S u h a rto , 1 984, Utilization of Fresh Sugar Cane for
11

Beef Cattle Feedings" , The First L I P l - I LO B


Workshop on Biological, Chemical and P hysical
Evaluation of Lignocellulosic Residues, 22 -
270ctober, Yogyakarta, Indonesia.
37. lgn. S uharto, et al, 1 984, Thermal Death Kinetics of M icroorganism on
11

Canned Fruit Under a n d Post H eat P ro cessing" ,


Annual Report of the ASEAN Working G ro u p
on Food Technology Research and
Development.
38. Siti lsnijah, lgn. S u h a rto, Adi R, 1 986, Preservation of Soybean C u rd
11

by U sing Potassium Sorbate Solution" , Annual


Report of The ASEAN Working Group on Food
Technology Research and Development.
39. lgn. S u harto, et al, 1 986, " Development, Problems and Scalling- U p
Factors in the Methane P roduction of Cassava
Solid Waste" , ASEAN C onference i n Energy
from Biomass Development Towards Efficient
Uti l ization of Biomass E nergy, 1 3- 1 5 October
1 986, Penang, Malaysia.
11
40. lgn. S u h a rto and R o m l a h K, 1 986, Preparation of Cashew Apple J uice
Powder" , Ann ual Report of the ASEAN Working
on Food Technology Research and
Development.
4 1 . lgn. S u h a rto, et al, 1 986, " N ational Survey o n Food I n dustries" , A n n u a l
Report o f the ASEAN Working o n Food
Technology Research and Development.
42 . lgn. Suharto and S umarsono, 1 987, Production and Development of
11

ProVitamin A from Carrot by Spray Drier" ,


Annual Report of the ASEA N Working o n
Tech nology Research a n d Development.
43. lgn. S u h a rto and Sumarsono, 1 987, " Production of Cashew Apple J uice
a Laboratory Scale" , Annual Report of the
ASEAN Working on Food Tech nology Research
and Development.
44. l g n . S u h a rto and Sumarsono, 1 987, " Productio n of High Vita m i n C from
Cashew Apple Juice by Spray- Drier" , A n n u al
Report of the AS EAN Working o n Food
Techn ology Research and Development.
45. lgn. S uharto, et al, 1 987, Transfer of Technology Low Cost Food
11

Production in Indonesia" , A nnual Report of the


ASEAN Working on Food Technology Research
a n d Development.
46. Tri Astuti , lgn. Suharto, 1 987, " Fattening of Beef Cattle On Farmers I n
The Village Using Different System of
Management, Treated and U ntreated Straw
Supplemented With Concentrated Feed" ,
Proceeding The Second Workshop On Crop

39
Residues For Feed and Other Purposes, L I P I -
I LOB Dutch G overnment, Grati.
47. Moch. Kismurtono, l g n . Suharto, 1 987, " Commercial Animal Feed Agro­
I ndustrial Waste in Denpasar" , The Second
Worksh o p On Crop Residues For Feed and
Other Purposes, LIPI - I LOB Dutch G overn ment,
Grati.
48. lgn. S u ha rto, R . H . Trisnamurti , 1 987, " Modelling and Control
Erythromycin Fermentation from G lucose by
Streptomyces Erythreus ATCC 1 6394" ,
Proceeding of UNESCO Regional Worksh o p
Bioinformatics data base, System A naly�is a n d
Process Control i n B i otechnology, 1 0 - 1 4
November 1 987, Osaka University, Osaka,
Japan.
49. R . H . Trisnamurti, lgn. Suharto, 1 987, " Modelling and Control of
Process in Fermentation System" , P roceeding
of UN ESCO R egional Workshop on Data Base,
System Analysis a n d Process Control in
Biotechnology, 1 0 - 14 N ovember 1 987, Osaka
University, Osaka, J a p a n .
50. lgn. Suharto, e t a l , 1 988, Modelling, Monitoring and Control of
11

Tetracycline and E rythromycin Fermentation" ,


International C onference On Biotechnology and
Food 20 - 24 February 1 988, H ohenheim
University, Stuttgart, West Germany.
5 1 . lgn. S u h a rto and Akram H , 1 988, 11 Mathematical Model , Design,
Construction and l nstalation of Fluid ized Bed
Combustqr of R ice Hulls for Heat a n d Power in
Indonesia" , ASEAN Workshop on C onversion of
Biomass, 26 - 2 8 September 1 988, P rince of
Songkla U niversity, Hatya i, Thail a n d .
52 . lgn. S u h a rto, et al, 1 988, Productio n , Development and Utilizatio n of
11

Formulated Food by Steam Processing" ,


Workshop on Low Cost Wea n i n g Food
Production in I ndonesia, 1 1 - 1 2 July 1 986,
Sponsored by I n d onesia and D utch
Government, Jakarta.
53. Romlah K, lgn. Suharto, 1 988, " Optimization and Performance Test of
Extruder Cooker Type K-03 0 -70 Material" ,
Workshop on Low Cost Weaning Food
Production in I ndonesia, 1 1 - 1 2 J u ly 1 988,
Sponsored by I ndonesia and D utch
Govern ment, Jakarta .
54. lgn. S u h a rto, et al, 1 989, " Development of Weaning Food Product
Packaging" , Competitive Technology for The
Food I ndustry in Asia, P ro Pak Asia 89,30 May -

2 June 1 989, Bangkok, Thailand.


55. lgn. S u h a rto, et al, 1 989, Development of Cashew Apple J uice and
11

Vitamin C from Cashew Apple J uice by S p ray


Dryer" , The Asian - Australian Confe re nce

40
B iotechnology Market in ASEA N , 2 1 - 23 August
1 989, P e rth , Australia.
56. A krom, H and lgn. Suharto, 1 989, Construction· of Fluidized Bed
11

Combustor for Rice H u s k i n I ndonesia" ,


P roceeding of The Second ASEAN Fluidized
Combustion (FBC) Design Workshop, 9 - 1 O
November 1 989, Forest Products Research a n d
Development Institute College, Laguna,
Philippines.
57. lgn. S u h a rto and Moch. Kismurtono, 1 993, " Preliminary Design of
Equipment Engineerin g On Active Carbon For
The Future Development" , 1 1 th Conferen ce of
ASEAN Federation of E n g i neeri n g , Singapore .
58. l g n . Suharto a n d A krom, H , 1 993, " Strategy of Process and
Assessment of Fluidized Bed Combustor of R i ce
H ulls For Energy" , 1 1 th Confernce of ASEAN
Federation of Engineering , Singa pore.
59. lgn. S u h a rto and Moch. Kismurtono, 1 994, " Effect of Aluminium
Concentration and Mixing Time On The
Treatment of Paint Wastewater" , I nternational
Convention On Regional Engineering
Development and Business O pportun ities, The
I nstitution of Engineering Singa pore
60. lgn. Suha rto and Stephanus Tumbela ka , 1 994, " Intelligent Comp uter
Assisted Learning" , I nternational Conventi o n On
Regional E ng ineering Development and
Business Opportunities, The I nstitution of
Engineering Singapore

1 2. 2 . 2. Tingkat Nasional/Makalah Tim

6 1 . Adi Rahardjo dan lgn. S u ha rto, 1 972, " Cara E kstraksi Minyak Hati l ka n
H i u" , B uletin Lembaga Kimia Nasional - U P I ,
KJ , Bandung
62. lgn. S u h a rto, et a l , 1 98 1 , Telaah Kelayakan Bawang M e rah dan
11

Lombok Merah" dalam buku terbitan Lembaga


Kimia Nasional LIPI, Bandung.
63. lgn. S u h a rto, et al, 1 98 1 , " Laporan Survey Bahan Baku Kimia U ntuk
l ndustri" , dalam buku terbitan Lembaga Kimia
Nasional - L I P I , Band u n g .
64. l . M . N itis, lgn. Suharto, et al, 1 983, " Pengaruh Limbah Ayam Petelur
Terhadap Penampilan Babi Bali X Saddele Back
Pada S istem Tumpang Sari" , dalam Laporan
Hasil Penelitian Fakultas P etern akan,
U nive rsitas U dayana, Bali.
65. R . S u djana, lgn. Suharto, et a l , 1 983, " Pembuatan Formula Makanan
Campuran Untuk Ternak Sa pi dan
Pemakaiannya" , Dalam Proceeding
Pemanfaatan Limbah Pangan dan Limbah

41
Pertanian untuk Makanan Ternak, terbitan
Lembaga Kimia Nasional- U P I , Bandun g .
66. lgn. S u h arto dan Soefjan Tsauri, 1 983, Penca rian Bahan Baku u ntuk
"

Obat-obatan Bahan B a ku Kimia lndustri Oleh


A ktivitas Jasad Renik" , Dalam Proceeding
Seminar Nasional Kekayaan Alam l nd o n si a
Sebagai Sumber Bahan Baku Obat, ITS
Bandung.
67. A .Subijanto, lgn. Suharto, et al, 1 984, Pengolahan Pucuk Tebu Keri n g
1
1

U ntuk Bahan Pakan Sapi P otong" , Proceeding


Lokakarya Pertam a Evaluasi Biologi, Kimia, d a n
Fisika Limbah Lignoselulosa, terbitan Kimia
Nasional-LI P ! , 22-24 Oktober, Yogyakarta.
68. A . S u b ijanto , lgn. Suharto, et al, 1 984, Pengolahan Pucuk Tebu Keri n g
11

U ntuk Bahan P a k a n Sapi Potong" , Procee d i ng


Lokakarya Pertama Evaluasi Biologi, Kimia, d a n
Fisika Limbah Lignoselulosa, terbitan Kimia
N asional- U P I , 22-24 Oktober, Yogyakarta.
69. M. Nitis, lgn. S u harto, 1 987, Konsentrat Protei n Limbah Rumah Poto n g
11

Sapi d a n Limbah Pengalengan . l kan Makanan


Ayam Petelur" , Fakultas Peternakan,
U niversitas U daya n a , Bali.
70. R . Sarwono, lgn. Suharto, 1 987, P roduksi Gas Bio Dari Onggok
11

Digester Skala Pilot-Plant" , Lembaran P u b l i ka s i


LEMIGAS ISSN : 0 1 2 5-9644.
7 1 . Ahmad, M . B , lgn. Suharto, et al, 1 990, Peningkatan Koordinasi Dalam
·
11

Rangka Pemantapan Keb ijaksanaan Pola P I R


U ntuk Mendorong P e m bangunan Wilayah
Kertas Kerja S u byek I I , Lembaga Administra s i
Negara dan Departemen Pertanian, Sekolah
Staf dan Pimpinan Adminsitrasi Angkatan X,
Ciawi , Bogor.
11
72. J o ko , S . S , lgn. S u ha rto, et al, 1 990, P e n g embangan J abatan
Fungsional Lingkungan Departemen Pertan i a n
Sebagai U paya Pendayagunaan A p a ratur
Pemerintah" , Kertas S ubyek I, Lembaga
Administrasi Negara Departemen P e rta n i a n ,
Sekolah Staf dan P i m pinan Admini strasi,
Angkatan X, C iawi , Begor.
73. E . Pasandaran, lgn. Suharto, et a l , 1 990 , 11 Peningkatan Kepemimpinan
Aparatur Pemerintah Dal am Rangka
Terwujudnya Otonomi yang Nyata dan
Bertanggung jawab Pada Pemerintah di daera h
Di tinjau dari aspek Sumber Daya Manusia
Dalam Sektor Pertanian" , Kertas Kerja Terna ,
Lembaga Administrasi N egara d a n Departem e n
Pertanian, Sekolah Stat dan Administra s i
Angkatan X, C iawi , Begor.
11
74. l g n . Suharto, et a l , 1 .9 84, Suatu Telaah Keadaan Bahan U ntuk
Makanan Campuran Ternak Masalah dan
Potensi Pengembangan" , buku terbitas
Lembaga Kimia Nasional- U P I , Bandung .

42
75. l g n . S u h a rto, et al, 1 984, " Modelling, Monitoring dan Pengendalian
Fermentasi Tetrasiklina dari Asam Asetat Oleh
Streptpmyces sp" , Proceeding Konggres l l m iah
Nasional V l katan Sarjana Farmasi I ndonesia,
26- 28 Agustus 1 984, Bandung.
76. lgn. S u harto, et a l , 1 984, 1 1 Potensi dan Pemanfaatan Tetes di
I ndonesia" , Buku Terbitan Lembaga Kimia
Nasional- U P I , Bandung.
77. E.1. Wiloso, lgn. S u harto,R. Sarwono, 1 986, Percobaan Pro d u ks i G a s
1
1

Bio Dari Onggok (Limbah Padat Tap ioka)


Dengan Sistem Semi Kontinyu pada Digester
Skala 1 76 liter'' , B uletin Limbah Pangan Vol
11(2) , Apri l , Bandung.
78. R . S u djana, R . H . Trisnamurti, lgn. Suharto, 1 986, Stud i Analisa Tekno­
11

Ekonomi Bahan Makanan Campura n U ntuk


Ternak d i Sanggara n , Denpasar, "Bali B uletin
11 ,

Limbah Pangan Vol II (4), Oktober 1 986,


Bandung.
79. S umarsono, lgn. Suharto, Adi Rahardjo, 1 986, 1 1 Fermentasi Perm u kaan
Asam Sitrat dari Tetes Tebu'; ;' Buletin Limbah
Pangan Vol I I (3), Juli 1 986, Bandu n g .
80. Lik Anah, E n y M, lgn. Suharto, 1 987, Pemanfaatan Limbah
11

Peternakan dan Pertanian u ntuk Bahan


Makanan Ternak" , B uletin Limbah Pangan Vol
1 1 1 (2), Apri l 1 987, Bandung. 1
8 1 . Wiloso, E . I , lgn. S u h a rto, R . Sarwono, 1 987, Produksi Gas B i o Dari
11

Onggok pada Digester 1 76 liter dengn Waktu


Tinggal 30, 50, 1 00 hari" , Buletin Limbah
Pangan Vol Ill (2) , April 1 986, Bandung.
82. l g n . Suharto, P Sukapto , 1 993, 1 1 Kesesuaian Manajemen Penelitian dan
Pengembangan Dengan Dunia U saha dan
lndustri" , Balai Litbang lndustri , 30 Nopember -

4 Desember 1 993 , Semarang . .

1 2. 3 . B u ku-b u ku
83. l g n . Suharto, 1 994, 11 Bioteknologi Dalam Dunia lndustri" , Penerbit P.T.
Andi Offset, Yogyakarta.
84. lgn. Suharto, 1 994, 1 1 Responses To 1 00 Questions About H azard o u s and
Non-Hazardous Wastes", The Asia Foundation - San Franscisco - USA.

1 3. Menyajikan M a ka l a h l l m i a h .
1 3. 1 . Menyaj i k a n M akalah l l m i a h Forum D a l a m Negeri

1 . Seminar Teknologi Pangan I Tanggal 26 Februari sampai dengan Tanggal


1 M a ret 1 973, Balai Penelitian Kimia, Bogor.
2 . Seminar Teknologi Pangan I I Tanggal 1 1 sampai dengan 1 3 Maret 1 975,
Balai P e n elitian KimiaBogor.
3 . Seminar Minyak Astiri I I Tanggal 20 sampai dengan 22 April 1 978, Balai
Penelitian Kimia B ogor.
4 . Seminar Makalah Bahan Baku U ntuk l ndustri , 1 2 Agustus 1 978, -

Lembaga Kimia Nasional U PI , Bandung.

43
5. Seminar Nasional Biokimia I I , 5 - 7 Maret 1 979, Yogyakarta.
6. The First A S EAN Workshop On Technology of Animal Feed Production
Utilizin g Food Waste Materials, 26 - 28 Agustus 1 98 1 , Bandung .
7. Seminar Workshop The U s e o f Organic Residues I n Rular Communities,
The U n ited N ations U n iversity, Denpasar.
8. Seminar Pemanfaatan Limbah Pangan d a n Limbah Pertan i a n U ntuk
Makanan Ternak, 1 0 - 1 2 Januari 1 983, Yogyakarta.
9. Seminar Nasional Kekayaan Alam I ndonesia S e bagai Sumber Bahan Baku
Obat, Tanggal 5 - 7 Desember 983, B a n d u n g .
1 0. Seminar Evaluasi Biologi, Kimia d a n Fisika L i rn b a h Lignoselulosa, 22 - 24
Oktober 1 984, L I P l- I LO B , Yogyakarta.
1 1 . Kon g res l l m i a h Nasional V lkatan Sarjana F a rmasi I n donesia, 26 - 2 8
Agustus 1 984, Bandung.
1 2. Secon d Workshop On Crop Residues For Feed And Other P u rpose, 1 6 -
1 7 Nopember 1 987, L I P l -I LOB, Grati.
1 3. National Workshop O n Recent Biomass Development I n Indonesia, 9 - 1 0
Februari 1 988, Jakarta.
1 4. Konvensi V Sadan Kejuruan Kimia P ersatuan l nsinyu r I ndonesia , 1 4 - 1 5
Juli 1 988, J a ka rta.
1 5. Workshop On Low Cost Wea n i n g Food Production U n d e r T h e
Collaborati o n O n M i n istry of Health Republic of I n d onesia And M i nistry For
Development Cooperati o n , The N etherlands, 1 1 - 12 Juli 1 988, Jakarta .
. 1 6. Seminar B iotechnology And Food tanggal 24 Juli 1 99 1 , U niversitas
Pasundan, Bandung.
1 7. Peningkatan Pembinaan Dan Motivasi P i m p i n a n , Staf Dan Administrasi
Balai Penefiti a n Dana Pengembangan l n dustri Seluruh I ndonesia, Balai
Litbang l n dustri, 30 N opember 4 Desember 1 993, Semarang.
-

1 8. Eksisten s i SMP d a n SMA Katofik Pera n a nnya Terhadap Peluang


Pembukaan Sekolah Kejuruan Di Masa Mendatang, Seminar Pendidikan
Non-Formal, Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Sosial-KWI , 1 4 - 1 8
Februari 1 994 , Yogyakarta.
1 9. Penyiap a n S u m ber Daya Manusia Yang M e nguasai l lmu Dan Teknologi
Oleh Lembaga Swasta Katolik, Seminar Pendidika n Non-Formal , Lembaga
Penelitian Dan Pengembangan Sosial- KWI , 1 4 - 18 Februari 1 994,
' Yogyakarta.

1 3.2. Menyajikan M a ka l a h llmiah Dalam Foru m lnternasional

20. The Seco n d ASEA N Food Habits Workshop, 7 - 1 1 Juli 1 979, Kuala
Lumpur, M a laysia.
2 1 . The First A S EA N Workshop On Fermentation Technology, 22 - 24
February 1 982 , Kuala Lumpur, M alaysia.
22. ASEAN Conference On Energy From B i o m a s s , 1 3 1 5 October 1 986,
-

Penang, M a laysia.
23. U N ESCO R e g i o n a l Workshop O n Bioinformatic Data B ase, System
Analysis A n d P rocess Control In Biotechnology, 1 0 - 14 May 1 987, Osaka
University, Osaka, Japan.
24. The ASEAN Fluidized Bed Combustor Study G roup, 1 8 - 2 3 May 1 987,
S I R I M , Kuala Lumpur, Malaysia.
25. I nternational C onference On Biotechnology And Food, 20 - 2 4 February
1 989, H o n h e n h e i m University, Stuttgart, Germa ny.
26. Asian-Australian B i otechnology Markets In ASEA N , 21 - 23 August 1 989,
Perth, Australia.

44
27. Cassava As Functional Ingredients I n Bread And 1 00 R ecipes P rocessing
d
For Diversification of Staple Food I n Indonesia, ( 1 992), 3r ASEAN
Science & Technology Week, Singapore.
28. I ndonesian H azardous Wastes M anagement : Low Waste Technology
And E nvironment By l g n . Suharto, ( 1 993), U niversity of STO Tomas,
Manila, Philippines.
29. Waste And H azardous Materials In The Environment, By l g n . Suharto,
( 1 993) , U n iversity of STO Tomas, M anila, Philippines.
30. P re liminary Design of Equipment Engineering On A ctive Carbon For The
1h
Future Development By lgn. S uharto And M. Kismurtono, ( 1 993), 1 1
Conference of ASEA N Federation of Engineeri n g , Singapore.
31 . Strategy of Process And Assessment of Fkuid ized Bed Comb ustor of
R ice Hull For Energy By lgn. Suharto And Akrom, ( 1 993) , 1 1 1h Conference
of A S EA N Federation of Engineering, Singapore.
32. Modelling And Scalling-Up of Bioreactor For Saw Dust Fermentatio n By
Cellulotyic And Acetic Acid Ferm entation By A Aceti By l g n . S u h a rto,
( 1 994) , National U niversity of Singapore.
33. Effects of Aluminium Sulphate Concentration and Mixing Time On The
P a i nt Wastewater, . 1 3 - 1 5 October 1 994, R ED BO , N ational U nivers ity of
Singapore.

1 3. 3 . Delegasi I n d onesia Di Forum lnternasional


1 3.3. 1 . Ketua Delegasi
1 . The First Meeting of The ASEAN Working Gro u p On Food Technology
Research Development, 25 - 2 8 February 1 982 , Penang, M alaysia.
2 . The Second Meeting of T h e A S E A N Working G ro u p On Food Technology
Research And Development, 1 - 1 0 October 1 982, Bangkok, Thaila n d .
3 . T h e Fourth Meetin g o f T h e A S EA N Working G ro u p On Food Technology
Research And Development, 3 - 9 October 1 983, P h i l i p p i nes.
4. The Fifth Meeting of The ASEA N Working G ro u p On Food Technology
Research And Development, 1 9 - 24 Febru a ry 1 984, S u ra baya,
Indo nesia.
5. The Tenth Meetin g of The ASEAN Working G roup On Food Technology
Research And Development, 1 8 - 24 October 1 986, Jakarta, Indonesia.
6. The 1 2th Meetin g of The ASEAN Working G roup On Food Technology
Research And Development, 24 - 26 November 1 987, Singapore .
7 . T h e Thirteenth Meeting of T h e ASEAN Working G roup On Food
Technology Research And Development, 4 - 6 February 1 98 8 , B a n d u ng,
Indonesia.
8. The Consultative Meeting of The ASEAN Working Gro u p On Food
Tech n o l ogy Research And Development, 12 - 1 4 May 1 988, Singapore .
9 . The Fourteenth Meeting of T h e ASEAN Working Gro u p On Food
Technology Research And Development, 20 - 22 October 1 98 8 ,
B a n gkok, Thailand.
1 0. The Fifteenth Meeting of The ASEAN Working Gro u p On Food
Techn ology Research And Develop ment, 2 - 4 February 1 989, M a n ila,
Philippines . .
1 1 . The Sixteenth Meeting of The ASEAN Working Gro u p On Food
Technology Research And Development, 22 - 24 June 1 989, Pen a n g ,
M a laysia.

45
1 2. The Consultative Meeting of The ASEAN Working Group O n Food
Technology Research And Development, 6 - 1 O November 1 989, Chiang
M ai, Thailand.
1 3. The First M eetin g of ASEAN Project Management Commitee On Food
Techn o logy Research And Development, 6 - 9 March 1 990, Bali.
1 4. The Second M eeting of ASEAN Project M a na g ement Committee On Food
Technology Research And Development, 30 A u g u st - 1 September 1 990,
Singapore.
1 5. The Third M eeting of ASEAN P roject Management Committee On Food
Techn o logy Research And Development, 2 1 - 23 September 1 992,
Singapore.

1 3.3.2. Anggota Delegasi Indonesia Di Forum l nternasional


1 . International S e m i n a r O n Tech nology Transfer, 1 972, New Dehli.
2 . First Seminar Workshop, ASEA N S u b-Comm ittee On Protei n , 6 - 1 0
Nevember 1 978, M anila, Philippines.
3. The Second ASEAN Food H abits Workshop, 7 - 1 1 July 1 97 9 , Kuala
Lumpur, M a l aysia.
th ·
4. The 9 Meeting of The ASEAN S u b-Committee On Prote i n , 1 9 - 24
February 1 979, Bali, I ndonesia.
5. The Second Meeting of The ASEAN Workin g G roup On Food Waste
Material s , 3 - 4 September 1 979, Ja karta, Indonesia .
6. The Eleventh Meeting of The ASEAN Workin g Group On Food Waste
Materials, 1 2 - 23 J a n uary 1 980, B a n gkok, Thailand.
7. Seminar H PLC Application In The Food A n d Agriculture Fields Held By
Waters Associates Pty. Ltd, March 1 98 1 , B a n d ung, Indonesi a .
8. First AS EAN Workshop O n Ferme ntatio n Technology Applied To The
Utilization On Food Waste Materials, 22 - 24 February 1 982, Kuala
Lumpur, M alaysia .
9 . Food Conference, 1 6 -20 May 1 992, Singapore .
1 0. Kunjungan Di Amerika, Belanda, J e rman Barat, Perancis d a n Jepang
Dalam Rangka Penjajagan Kerjasama Pengembangan Laboratorium
Kimia, Fisika dan M etallurgi-LI P I , Di P u spitek-Serpong, Dari tanggal 25
September sampai dengan 2 9 Oktober 1 983, atas dasar Surat Perintah
Ketua B P P Teknologi No : SP/04 1 /KA/B PPT/IK/83.
1 1 . ASEA N-Australia E nergy Study Tou r 1 983 Ke Australia atas biaya
Department of Resources And Energy And Australian Development
Assita n ce B u reau, Dari tangga l 30 April sampai dengan 1 5 Mei 1 983,
Austra l i a .
1 2. ASEAN Conference O n Energy From Biomass Development Towards
Efficient Utilization of Biomass Energy, 1 3 - 1 5 October 1 986, Penang,
Malaysia.
1 3. Australian I nstitute of Food Science And Technology Conventi o n Papers,
301h April To 5th May 1 989, Perth, Australia.
14. Workshop On Competitive Technology Fot• Food I ndustries In Asia, Pro­
Pak Asia 9, 30 May - 2 June 1 98 9 , B a n g kok, Tha iland.
1 5. I nternational C onference On B iotechnology And Food, 20 - 2 4 February
1 98 8 , Hohenheim U n iversity, Germany.
1 6. Seminar The First Asian-Australian Biotechnology Conference,
Biotechn o logy Market In ASEA N , 2 1 - 23 August 1 989, Perth, Austra l i a .
1 7. ASEA N Workshop O n Thermal C onversion of Bioma s s , 26 - 28
September 1 988, Prince of Songkla U n i versity, Hatyai, Thaila n d .

46
1 8. The ASEAN Fluidized Bed Combustor Study G ro u p , 1 8 - 23 May 1 987,
S I RI M , Kual a Lumpur, M alays i a .
1 9. Asosiasi Perguru a n T i n g g i Kato l i k (APTI K) k e U niversitas-Universitas D i
N eg eri Belanda, tanggal 30 April sampai d e n g a n 8 Mei 1 988,
Netherlands.
20. The Consultative Meeting of The ASEAN Working Group On Food
Technology Research And Development, 12 - 1 4 May 1 988, Singapore.
2 1 . A S EAN Food C onference 1 988, 23 - 26 October 1 988, Bangko k,
Thailand. ·

22. The Fourteenth Meeting of The ASEAN Workin g G roup On Food


Technology Research And Development, 2 0 - 22 October 1 98 8 ,
Bangkok, Thailand.
23. Delegasi Asosiasi Perg u ruan Tinggi Katolik ke Pertemuan " Congre gatio
Educationist Vatican", tanggal 1 8 - 25 Apri l 1 989, Vatican-Roma, Italia.
24. The Fifteenth Meeting of T h e ASEAN Working G roup On Food
Techn ology Research And Development, 2 - 4 February 1 989, M a ni la,
Philippines.
25. The S ixteenth Meeti n g of The ASEAN Workin g Group On Food
Technology Research And Development, 22 - 24 June 1 989, Pen a n g ,
M a l aysia.
26. The Consultative M eeting of The ASEAN Working Group O n Food
Technology Research And Development, 6 - 1 0 November 1 98 9 , C h i a n g
M ay, Thailand.
27. " Codex Alimentari u s Commision" yang Diselenggarakan Oleh FAO dan
WHO, dari tanggal 5 - 1 2 February 1 990, Chiang M ay, Thailand.
28. Mengikuti The Australian And N ew Zealand I n stitutes of F o o d Science
A n d Technology, Food Pasific, 6 - 1 O May 1 990, Gold C oast,
Queensland, Australia.
29. First Asian Confere n ce On F o o d Safety, T h e Challenges of T h e 9 0 s , 2 - 7
September 1 990, Kuala Lumpur, M alaysia.
30. The Colloquium On Faith and Science , Federation of Asian Bishops
Conferences, U niversity of STO Tomas, 30 January - 6 February, M a n i l a ,
Philippines.

1 4. Penatara n Dan Lain-Lai n

1 4. 1 . Penatara n
1 . Penataran P 4 Tingkat P ropinsi Daerah Tingkat I J awa Barat Angkatan XI
Dari tan ggal 5 Nopember 1 979 sampai dengan 2 0 Nopember 1 979 d i
Bandung.
2. Residential Course On The Manegement of Research, Process And
Product Development, from 2 9 November 1 97 1 to 15 December 1 97 1
Held B y The U P I I n Cooperation With The l nveresk Research
I nternational, England.
3. Pendidikan Dan Latihan Manajemen Minaut I ndonesia dari tanggal 9 - 1 3
Agustus 1 976 D i Lembaga Pendidikan Dan Pembinaan Manajemen,
J akarta.
4 . Lokakarya R & D Management Yang Diselenggarakan oleh U P I
Bekerjasama Dengan Denver Reserach I nstitute, U niversity o f Denver,
U SA Dari Tanggal 26 Nopember sampai dengan 1 Desember 1 976.
5. Penataran Third ASEAN Congress of N utriti o n , Yang Diselengga rakan
oleh P ERGIZl-PA N GAN dan P ERSAGI Dari tanggal 6 - 1 0 O ktober 1 980
Di J akarta.

47
6. Diklat Tekni k Kepemimpinan Futurologi Yang Diselenggarakan oleh L I P I
Dari tanggal 3 0 Aprii sampai dengan 2 M e i 1 98 1 d i Bandung.
7. Penataran Kewaspadaan Nasional Dari tanggal 22 Juli sampai dengan
tanggal 3 1 Juli 1 985 Yang Diselenggarakan oleh U PI Bekerjasama
Dengan KOPKAMT I B dan LEMHANMAS d i J akarta.
8. Penataran Pengawasan Melekat Yang Diselenggarakan Pada Tanggal 3G
Nopember 1 988 sampai dengan 2 Desember 1 988 Oleh UPI d i
Bandung.
9. Workshop On Low Cost Weaning Food Produstion, Yan g
Diselenggarakan O l e h Ministry of Health, Republic of I ndonesia A n d
Ministry F o r Development Cooperatio n , The Netherlands, dari tan g g a l 1 1
- 1 2 J u l i 1 988 d i Jakarta.

1 4.2. Lain-Lain
1 . Wakil Ketua Rapat U mum Anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katol i k
Berturut-turut :
1 . Di Semara n g , tanggal 23 - 25 Januari 1 986
2. Di Yogyakarta, tanggal 23 - 25 Januari 1 987
3. Di Malang, tanggal 21 - 23 Januari 1 988
4. Di Kuta Bali, tanggal 1 4 - 27 Feburari 1 989
2 . Anggota Sadan Pengurus Yayasan U n iversitas Katolik Parahyang a n Dari
Tahun 1 987 - 1 988, Bandung.
3. Sekretaris Sadan Pengurus Yayasan U niversitas Katolik Para hyangan
Dari Tahu n 1 982 sampai dengan 1 99 2 , B a n d u n g .
4 . Pembina Penataran P4 Tingkat Propinsi U ntuk Menatar Tingkat l n stansi
Propinsi/Kabupaten/Kotamadya/Kecamatan Berdasarkan S u rat
Keputu san Pembina Penataran Tingkat Propinsi Daerah Tingkat I J awa
Barat, Nomor 07/Ps. 2 1 2 - D I K/SK/80 tanggal 2 Januari 1 980.
5. Anggota Senat Fakultas Teknik U niversitas Pasundan Tahun 1 987, 1 988,
1 989, 1 990 dan 1 99 1 , Bandung .
6. Organizi n g Committee ASEAN FOO D CO N F ERENCE 85, 1 8 - 23
October 1 985, Manila, Philippines.
7. Steering Committee ASEAN FOO D CON FE R EN C E 88, 24 - 26 October
1 988, Bangkok, Thailand.
8 . Anggota Persatuan Teknologi Pangan I ndonesia .
9 . Anggota Perhimpunan Biokimia I ndonesia.
1 0. Pengajar/Anggota Panitia Latihan Pra Jabatan LIPI tanggal 25 Februari
sampai dengan 26 Maret 1 985, Bandung.
1 1 . Panitia " Second Workshop On Cro p-Residues For Feed And Other
Purpose" Yan g Diselenggarakan Oleh L I P I , Fakultas Peternakan
U niversitas G adjah Mada Dan Wageningen Agricultura l University, 16 -
1 7 Nopembe r 1 987, Grati.
1 2 . Penyusunan Materi Dan Rekomendasi Hasil Uji Techno l ogy Pete rnakan
Yang Diselengg arakan Oleh Direktur Bina Produksi Peternakan Dari
tanggal 30 J a nuari sampai dengan 1 Februari 1 986, Cipanas, J awa
Ba rat.
1 3. Penyelanggaraan Wisuda Dan Dies Natalis ke 36 Universitas I ndonesia
Dari tangg a l 2 9 J an uari sampai dengan 3 Februari 1 985, Jakarta.
1 4. Pengarahan ASEAN Working Group Meeting Dan ASEA N E EC
Workshop On Scale-Up, Cost Evaluation And Technology Transfer Of
Biotechnology Processes, 4 - 1 2 Februari 1 988, Bandung .
1 5. Pem bina Koperasi B I NA KI M IA Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Kimia Terapan- L I P I , Bandung.

48
1 6. Pelind u ng/Penasehat Pada Warta Kimia Analitik Terbitan P usat
Penelitian Dan Pengembangan Kimia Terapan-L I P I , Bandung.
1 7. Angg ota Dewan Redaksi Buletin Limbah Pangan, Terbitan P royek
ASEA N Bidang Limbah Pangan, ISSN 02 1 5-01 74, Bandung.
1 8. Konsultasi Pada Laporan Survei Bahan Baku Kimia Untuk lndustri Tah u n
1 980/1 98 1 , Terbitan Lembaga Kimia Nasional - LIPI, Bandung.
1 9. Anggota Team Survei Bahan Baku Kim i a U ntuk l ndasitri Tah u n 1 98 1 /1 982
Dan 1 982/1 983, Terbitan Anggota Lembaga Kimia Nasional - U P I ,
Bandung.
20. Penasehat/Pel i n dung Pada S uatu Telaah Keadaan Bahan Makanan
Campuran Ternak, Masalah Dan Poten s i Pengembangannya, Terbitan
Lembaga Kimia Nasional - U P I , 1 984, Bandung.
2 1 . Penasehat/Pelindung Pada Potensi Dan Pemanfaatan Tetes Tebu Di
I ndonesia, Terbitan Lembaga Kim i a Nasional - UPI, 1 984, Bandung.
22. Consultin g E ditor Pada ASEAN Food Technology Research A n d
Development Project 1 982-1 990, Published By : The Working G ro u p O n
FTRD , ASEAN Committee On Science And Technology. Distribusted B y
I FR P D , Kasetsart U niversity, August 1 990, Bangkok, Thailand.
23. Anggota Dewan Stan darisasi Nasional, Kelompok Kerja Kodeks Pangan
I ndonesia, 1 98 9- 1 99 1 , Jakarta.
24. Seminar Nasional Kekayaan Alam I ndonesia Sebagai S u m be r Bahan
·

Baku Obat Diselenggarakan Oleh Jurusan Farmasi ITB, Bandung, 5 - 7


Desember 1 983.
25. Konven s i Nasional IV BKK- P l l Di Yogyakarta, 2 - 4 Juli 1 985.
26. Seminar Dialo g Antara Iman Dan Kebudayaan Yang Diselenggarakan
Oleh Yayasan Atma J aya, 22 - 23 Februari 1 988, Jakarta.
27. Dalam Kegiatan Seminar Nasional R ekayasa G e rttika Yang
Diselenggarakan Oleh PAU Bioteknologi ITB, 3 - 5 Nopember 1 988,
Bandung.
2 8 . Seminar Nasional Pengembangan Strategi Perdagangan Luar Negeri
Dan l n d u stri Barang Ekspor I ndonesia Dalam Repe lita V Yang
Diselenggarakan Oleh Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Dan
l katan Sarjana Ekonomi Indonesia, 9 Juli 1 988, Bandung.
29. Anggota Senat G u ru Besar U n iversitas Katol i k Parahyangan .

Bandung, 1 2 Nopember 1 994

P rof. D r. I r. l g n . Su h a rto

49

Anda mungkin juga menyukai