Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN PERTANIAN

Nama : Sodik
NIM : 041051331

1. Jelaskan bagaimana proses dalam penganggaran modal?


Penganggaran modal adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan
penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat pada waktu yang akan datang.
Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga
perusahaan kehilangan fleksibilitasnya. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan
ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva. Pengeluaran modal sanggatlah penting.
Penganggaran modal penting dalam hal:
a. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
b. Agar tidak terjadi over Investment atau under Investment.
c. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
d. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

2. Menghitung Payback Periode, NPV dan IRR


a. Menghitung Payback Periode
Rumus
Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula.
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Benih A
Tahun Arus Kas Arus Kas Kumulatif
0 -4000 - 4000
1 3000 -1000
2 2000 1000
3 1000 2000
4 600 2600

Diketahui:
a : Rp -4000
b : Rp -1000 juta
c : Rp 1000 juta ( N+1) = Tahun ke-2 + 1 = tahun ke-3
n : 2 tahun (misalnya 2 tahun)
Maka,
Pay Back Period : 2 + (- 4.000) – (- 1.000) X 1 tahun
Rp. 1.000 – (-.1000)
: 2 + 3.000 X 1 tahun
2.000
: 5 tahun

Benih B

Tahun Arus Kas Arus Kas Kumulatif


0 -840 - 840
1 630 210
2 630 840
3 420 1080
4 280 1360

Diketahui:
a : -840
b : 210
c : 840 juta ( N+1) = Tahun ke-2 + 1 = tahun ke-3
n : 2 tahun (misalnya 2 tahun)

Maka,
Pay Back Period : 2 + (- 840) – 210 X 1 tahun
840 – 210
: 2 + 630 X 1 tahun
630
: 3 tahun

Jadi Payback Period Benih A dengan masa pengembalian selama 5 tahun sedangkan Benih
B dengan masa pengembalian selama 2 tahun, Maka benih B tidak bisa diterima karena
lebih cepat.
b. Menghitung NPV
𝑅𝑡
𝑃𝑉 =
(1 + 𝑖)𝑡

Dimana :
t = waktu (tahun) arus kas
i = suku bunga
Rt = arus kas bersih dalam waktu t
NPV Benih A
Discount
Tahun Benih Rumus NPV Discounted Cash Flow
20 %
0 -4000 -4000*(1+0.2)*0 0 -4000
1 3000 3000*(1+0.2)*1 1.2 2500
2 2000 2000*(1+0.2)*2 1.44 1388.8889
3 1000 1000*(1+0.2)*3 1.728 578.7037
4 600 600*(1+0.2)*4 2.0736 289.3519
Net Present Value 756.9444

NPV Benih B

Discount Discounted Cash


Tahun Benih Rumus NPV
20 % Flow
0 -840 -840*(1+0.2)*0 0 -840
1 630 630*(1+0.2)*1 1.2 525
2 630 630*(1+0.2)*2 1.44 437.5000
3 420 420*(1+0.2)*3 1.728 243.0556
4 280 280*(1+0.2)*4 2.0736 135.0309
Net Present Value 500.5864

Net Present Value (NPV) adalah teknik evaluasi proyek mengingat akan keuntungan dari
proyek dan waktu arus kas yang dihasilkan. Jadi Benih A dipilh karena memiliki nilai NPV
yang lebih besar.
c. Menghitung IRR
Cara menghitung IRR:
1. Masukkan satu nilai I yang cukup rendah sehingga positif
2. Masukkan satu nilai I yang cukup Tinggi sehingga negative

NPV1
IRR = 𝑖1 + 𝑥(𝑖2 − 𝑖1 )
NPV1 − NPV2
Dimana =
i : Diskon Rate
NPV : Net Prenset Value
Ambil semple i1 = 20% dan i2 = 70 %

Discount Discounted Cash


Tahun Benih A Rumus NPV
Factor 70 % Flow
0 -4000 -4000*(1+0.2)*0 0 -4000
1 3000 3000*(1+0.2)*1 1.7 1764.706
2 2000 2000*(1+0.2)*2 2.89 692.042
3 1000 1000*(1+0.2)*3 4.913 203.542
4 600 600*(1+0.2)*4 8.3521 71.838
Net Present Value -1267.8728
Maka Benih A;

756.9444
IRR = 20 + 𝑥(70 − 20)
756.9444 − (−1267.8728)

756.9444
IRR = 20 + 𝑥50
2024.8172

= 52.33% / tahun

Discount Discounted Cash


Tahun Benih B Rumus NPV
Factor 70 % Flow
-
0 -840 840*(1+0.2)*0 0 -840
1 630 630*(1+0.2)*1 1.7 370.5882
2 630 630*(1+0.2)*2 2.89 217.9931
3 420 420*(1+0.2)*3 4.913 85.4875
4 280 280*(1+0.2)*4 8.3521 33.5245
Net Present Value -132.4067

Maka Benih B;

756.9444
IRR = 20 + 𝑥(70 − 20)
756.9444 − (−132.4067)

756.9444
IRR = 20 + 𝑥50
889.3511

= 119.92 % / tahun

Karena IRR Benih A lebih kecil dari Benih B, Maka Pilihan lebih baik adalah Benih A

3. Jelaskan strategi mengatasi risiko dalam usaha pertanian?


Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh petani meliputi :
a. Diversifikasi usaha (enterprise diversification)
Diversifikasi adalah suatu strategi pengelolaan risiko yang sering digunakan yang
melibatkan partisipasi lebih dari satu aktivitas. Strategi diversifikasi ini dilakukan
dengan alasan bahwa apabila satu unit usaha memiliki hasil yang rendah maka unit-
unit usaha yang lain mungkin akan memiliki hasil yang lebih tinggi.
b. Integrasi vertikal (vertical integration)
Integrasi vertikal merupakan salah satu strategi dalam payung koordinasi vertical yang
meliputi seluruh cara yang mana output dari satu tahapan produksi dan distribusi
ditransfer ke tahapan produksi lain. Dari sisi petani, keputusan untuk melakukan integrasi
vertikal tergantung pada banyak faktor, antara lain perubahan keuntungan dengan adanya
integrasi vertikal, risiko pada kuantitas dan kualitas pasokan input (atau output) sebelum
dan sesudah integrasi vertikal, dan faktor-faktor lainnya.
c. Kontrak produksi (production contract)
Kontrak produksi khusus memberi kontraktor (pembeli) pengawasan terhadap proses
produksi. Kontrak ini biasanya menetapkan dengan rinci suplai input produksi oleh
pembeli, kualitas dan kuantitas komoditi tertentu yang akan diproduksi, dan kompensasi
yang akan dibayarkan kepada petani.
d. Kontrak pemasaran (marketing contract)
Kontrak pemasaran adalah perjanjian, baik secara tertulis maupun lisan, antara pedagang
dan produsen tentang penetapan harga dan penjualan suatu komoditi sebelum panen atau
sebelum komoditi siap dipasarkan. Kepemilikan komoditi saat diproduksi adalah milik
petani, termasuk keputusan manajemen, seperti menentukan varietas benih, penggunaan
input dan kapan waktunya.
e. Perlindungan nilai (hedging)
f. Asuransi (insurance)

Anda mungkin juga menyukai