Anda di halaman 1dari 74

Capital Budgeting

Capital : Barang Modal :


Arti Sempit : Asset yang mempunyai umur Jangka Panjang (Fixed Asset)
Arti Luas : Investasi pada suatu Riil Asset

Budgeting : Anggaran = Rencana Pendapatan & Pengeluaran Biaya

Capital Budgeting :
Perkiraan Pendapatan & Pengeluaran yang akan terjadi dari suatu investasi
- Perkiraan untung/rugi
- Teknik penilaian dari suatu rencana pengadaan barang modal

Pentingnya Capital Budgeting (Tujuan utama : mengurangi resiko Kegagalan) :


- Menghindari keterlanjutan dari suatu keputusan yang salah
- Menghindari kesalahan pembelian karena dana yang diperlukan sangat besar sehingga dapat menimbulkan kerugian jangka

Laba = TR - TC

Arus Kas

Investasi Akuntansi
Waktu : - Proyeksi - Historis
- Jangka Panjang - Jangka Pendek

Cost : - Real Cost - Cash Cost (Real)


- Non Cash Cost (Depresiasi)

Konsep Nilai : - Operating Cost & Value Added - Historical Cost


- Time Value of Money

Net Cash Flow = Cash Inflowt - Cash Outflowt


t (Tahun) = 0,1, 2, …. ,N

N CFt = CIFt - COFt


N CFt = EBDITt (1-T) + Dt (Tax)
atau
N CFt = EBITt (1-T) + Dt
atau
N CFt = EATt + Dt + It (1-T)

Notes :
D= Depresiasi
I= Interest
T= Tax
Opportunity Cost : Biaya yang timbul karena kesempatan yang hilang

Ex : Tabungan = 5% Opportunity Cost Tabungan


Saham = h%
} = 12% - 5% = 7%

Sales/Revenue XXX 2,000


COGS XXX 600
Gross Profit XXX 1,400
Expense
Cash Expense XXX 400
EBIT/EBDIT XXX 1,000
Non Cash Expense (Dt) XXX 300
EBIT XXX 700
Interest XXX 200
EBT XXX 500
Tax (30 %) XXX 150
EAT XXX 350

= EBDIT (1-tax) + Dt (tax)


= 1000 (1-0.3) + 300 (0.3)
790

Atau 700 (1-0.3) + 300 = 790

Atau 350 + 300 + 200 (1-0.3) = 790

Jadi pada tahun tersebut NCF = 790


nimbulkan kerugian jangka panjang
Payback Period (PB)
Digunakan untuk Proyek-proyek Besar, Cth. Eksplorasi Minyak
Kelemahan : Tidak memperhitungkan Nilai Waktu dari Uang, Setelah BEP tidak dilihat lagi Cash Flownya

Thn NCFa NCFb NCFc


0 (5,000) (7,000) (9,000)
1 2,000 1,000 1,000
2 2,000 2,000 2,000
3 2,000 2,000 2,000
4 3,000 3,000
5 1,000 2,000
6 1,000
7 1,000

Proyek A Proyek B Proyek C


Io 5,000 7,000 9,000
Umur (Thn) 3 5 7

Payback Period Proyek A Proyek B Proyek C


1 2,000 1,000 1,000
2 2,000 2,000 2,000
3 1,000 2,000 2,000
4 2,000 3,000
5 1,000
6
7

5,000 7,000 9,000

PB Thn Thn Thn


Step 1 2.00 3.00 4.00
Step 2 0.50 0.67 0.50 +

2.50 3.67 4.50

Modal balik sebelum waktunya sehingga proyek bisa diambil


Discounted Payback Period (DPB)

Memperhitungkan nilai uang dibandingkan PB

Thn NCFa PVIF 5%, t PVt(a) Cum


0 (5,000) 1.0000 (5,000)
1 2,000 0.9524 1,905 1,905 Dilanjutkan hingga mencapai balik modal 5000
2 2,000 0.9070 1,814 3,719
3 2,000 0.8638 1,728 5,446
DPB = 1,281 x 1 Tahun = 0.741563 Thn
1,728 Dikurangi E8 karena dari tahun ke-2 ke tahun ke-3, sudah
2 Thn
DPB 2.741563 Thn

Thn NCFa PVIF 5%, t PVt(a) Cum


0 (7,000) 1.0000 (7,000)
1 1,000 0.9524 952 952
2 2,000 0.9070 1,814 2,766
3 2,000 0.8638 1,728 4,494
4 3,000 0.8227 2,468 6,962
5 2,000 0.7835 1,567 8,529
DPB = 38 x 1 Tahun = 0.024107 Thn
1,567 4 Thn
DPB 4.024107 Thn

Thn NCFa PVIF 5%, t PVt(a) Cum


0 (7,000) 1.0000 (7,000)
1 1,000 0.9524 952 952
2 2,000 0.9070 1,814 2,766
3 2,000 0.8638 1,728 4,494
4 4,000 0.8227 3,291 7,785
5 2,000 0.7835 1,567 9,352
DPB = 2,506 x 1 Tahun = 0.76148 Thn
3,291 3 Thn
DPB 3.76148 Thn

Modal balik sebelum waktunya sehingga proyek bisa diambil


ke-2 ke tahun ke-3, sudah balik modal 5000
Average Rate of Return

ARR = ∑ EATt- Io

Arus Kas dihitung berdasarkan dari Proyeksi EAT, bukan berdasarkan Net Cash Flow

Kelemahan :
Arus Kas didasarkan Pada Arus Kas Akuntansi, dimana terdapat Non Cash Expense (Depre)
Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang

Thn CFt
0 (6,000)
1 1,000
2 1,000
3 1,500
4 2,000
5 4,000
9,500

ARR = 700 x 100% 11.67% Labanya positif sehingga proyek mengungtungkan


6,000
Net Present Value

Memperhitungkan Nilai Bersih Arus Kas dengan mempertimbangkan Nilai waktu dari uang
Menerima lebih dari 1 proyek

Thn NCF1 NCF2 NCF3 PVIF 8%,t PV 1 PV 2 PV 3


0 (4,000) (7,000) (11,000) 1.0000 (4,000) (7,000) (11,000)
1 700 1,000 1,500 0.9259 648 926 1,389
2 1,200 1,500 2,000 0.8573 1,029 1,286 1,715
3 1,500 2,500 3,000 0.7938 1,191 1,985 2,381
4 2,000 3,000 3,000 0.7350 1,470 2,205 2,205
5 2,000 2,500 0.6806 - 1,361 1,701
6 1,000 0.6302 - - 630
NPV = 338 763 (978)
Proyek Diterima Diterima Ditolak
GPV = 4,338 7,763 10,022
PI = 1.08 1.11 0.91
Proyek Diterima Diterima Ditolak
NPV >= 0 Diterima NPV = 0, BEP
NPV< 0 Ditolak

PI >= 1 Diterima
PI < 1 Ditolak
Interest Rate Return

Menghitung NPV pada k berapa, supaya NPV = 0

Kelemahan
Merupakan persamaan kuadrat, jika diperbanyak suku bunganya, secara grafik memiliki 2 rate
Secara konsep, rate hanya ada 1

Perbedaan K (Cost of Capital, Expected Rate of Return) dengan IRR Rate :


Semakin Besar, Proyek semakin tidak sensitif terhadap suku Bunga
Semakin sedikit, Proyek semakin sensitif thd suku bunga

Mencari terlebuh dahulu i% yang memberikan NPV positif dan negatif yang mendekati 0

Step 1
Thn NCF1 PVIF 6%,t PVt
0 (4,000) 1.0000 (4,000)
1 1,000 0.9434 943
2 1,200 0.8900 1,068
3 2,000 0.8396 1,679
4 1,500 0.7921 1,188
NPV 879

Step 2
Thn NCF1 PVIF 9%,t PVt
0 (4,000) 1.0000 (4,000)
1 1,000 0.9174 917
2 1,200 0.8417 1,010
3 2,000 0.7722 1,544
4 1,500 0.7084 1,063
NPV 534 nilai positif yang mendekati 0 dan lebih besar dari 0

Step 3
Thn NCF1 PVIF 15%,t PVt
0 (4,000) 1.0000 (4,000)
1 1,000 0.8696 870
2 1,200 0.7561 907
3 2,000 0.6575 1,315
4 1,500 0.5718 858
NPV (50) nilai negatif yang mendekati 0 dan lebih kecil dari 0

Delta k = k2- k1
Yang dipergunakan
K1 9%
Delta k 6% pilihan menggunakan ini
Delta k 9%

K1 9%
K2 15%

IRR 14% Ambil proyek ini karena IRR ini lebih besar dari K1
14% Tidak diambil karena IRR ini lebih kecil dari K2
Rencana Investasi pada usaha XXX
Proyeksi arus kas sbb :
Investasi Asset (Rp) 8,000
Modal Kerja (Rp) 2,500

Perkiraan Penjualan (Rp)


Thn 1 4,500
Growth (p.a.) 5%

Biaya Variable (Rp) 30% dari Penjualan

Biaya Tetap (Rp)


Thn 1 1,500
Growth (p.a.) 3%

Umur Aset (Thn) 5

Tarif Pajak 30%


Biaya Modal (p.a) 9%

Thn Keterangan - 1 2
Investasi (8,000)
Modal Kerja (2,500)
Arus Kas Operasi :
Penjualan Naik 5%/Thn 4,500 4,725
Biaya Variable 30% (S) 1,350 1,418
Biaya Tetap Naik 3%/Thn 1,500 1,545
Depresiasi (investasi asset/umur asset) 1,600 1,600
EBIT - 50 163
Terminal CF atau modal kerja
NCF (10,500) 1,635 1,714
PVIF 9%,t atau biaya modal (p.a) 1.0000 0.9174 0.8417
PVt (10,500) 1,500 1,442
NPVt (1,924)
Proyek Ditolak, Krn NPV < 0
NCFt = EBITt (1-T) + Dt
3 4 5

4,961 5,209 5,470


1,488 1,563 1,641
1,591 1,639 1,688
1,600 1,600 1,600
282 407 541
2,500
1,797 1,885 4,478
0.7722 0.7084 0.6499
1,388 1,336 2,911
Keputusan Proyek yang umurnya berbeda
Ciri :
1. Proyek bersifat Mutually Exclusive (memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif yang lebih baik karena terbatas wa
2. Paling tidak ada 1 Proyek yang Umurnya berbeda

Langkah yang harus dilakukan


1. Hitung NPV Proyek berdasarkan umur masing2, NPVn, Hitung NPV Positif paling besar
2. NPV Proyek, jika diulang tanpa batas waktu, NPVtak terhingga
3. Pemilihan satu, yang memiliki NPV tak terhingga yang palling besar dan positif, Hasil No. 2

Cth

k (pa) 9%
Tahun NCF 1 NCF 2 NCF 3 PVIF 9%,t PV1 PV2 PV3
0 (4,000) (6,000) (8,000) 1.0000 (4,000.00) (6,000.00) (8,000.00)
1 700 1,500 1,500 0.9174 642.20 1,376.15 1,376.15
2 1,000 1,500 1,500 0.8417 841.68 1,262.52 1,262.52
3 1,000 1,300 1,500 0.7722 772.18 1,003.84 1,158.28
4 400 2,000 1,500 0.7084 283.37 1,416.85 1,062.64
5 1,500 1,500 0.6499 - 974.90 974.90
6 1,900 0.5963 - - 1,132.91
7 2,000 0.5470 - - 1,094.07
NPVn (1,460.56) 34.25 61.45
NPV1 Nilai negatif jadi tidak dihitung
NPV2 97.85
NPV3 135.67

Proyek yg dipilih Proyek Investasi 3 karena NPV paling besar

k (pa) 9%
Tahun NCF 1 NCF 2 NCF 3 PVIF 9%,t PV1 PV2 PV3
0 (4,000) (6,000) (8,000) 1.0000 (4,000.00) (6,000.00) (8,000.00)
1 700 1,500 1,500 0.9174 642.20 1,376.15 1,376.15
2 1,000 1,500 1,500 0.8417 841.68 1,262.52 1,262.52
3 1,000 1,300 1,500 0.7722 772.18 1,003.84 1,158.28
4 400 2,000 1,500 0.7084 283.37 1,416.85 1,062.64
5 1,550 1,500 0.6499 - 1,007.39 974.90
6 1,900 0.5963 - - 1,132.91
7 2,010 0.5470 - - 1,099.54
NPVn (1,460.56) 66.75 66.92
NPV1 Nilai negatif jadi tidak dihitung
NPV2 190.68
NPV3 147.75

Proyek yg dipilih Proyek Investasi 2 karena NPV paling besar


lebih baik karena terbatas waktu, dana, maupun tenaga)
Pilih semua atau tolak semua karena semuanya saling berkaitan
Cth : Proyek Perumahan : bangun jalan, rumah, fasilitas, dsb)

Contoh :
k (pa) 8%
Thn NCFa NCFb NCFc PVIF9%,t PVa PVb PVc
0 (3,000) (5,000) (6,000) 1.0000 (3,000.00) (5,000.00) (6,000.00)
1 500 800 1,500 0.9259 462.96 740.74 1,388.89
2 700 1,000 1,500 0.8573 600.14 857.34 1,286.01
3 800 1,500 1,500 0.7938 635.07 1,190.75 1,190.75
4 600 1,500 1,500 0.7350 441.02 1,102.54 1,102.54
5 500 2,000 1,700 0.6806 340.29 1,361.17 1,156.99
GPV (Gross Present Value) 2,479.48 5,252.54 6,125.18
Menjumlahkan All Arus Kas, kecuali Thn 0
PI 0.83 1.05 1.02
Total Investasi 14,000.00 14,000.00 14,000.00
PI Gabungan 0.18 0.38 0.44
PI Gabungan Project a, b dan c 0.9898
Proyek Ditolak, karena PI Gabungan kurang dari 1
PI >= 1 Diterima
PI < 1 Ditolak

Jika Inflasi, tambahkan besaran inflasi ke nilai k di tiap tahun.


Misal inflasi tahun pertama 5% maka jadi 8 + 5 = 13%; inflasi tahun ke-2 4% maka 8 + 4 =12%; dst
Sepanjang IRR dibawah k+inflasi, proyek masing menguntungkan
Ciri :
1. Proyek bersifat Independent dan pilih kombinasi proyek terbaik yang paling menguntungkan
2. Untuk melaksanakan seluruh proyek terkendala dana
3. Pembangunan/Pelaksanaan proyek tidak bisa ditunda (URGENT)
4. PI proyek yang kurang dari 1 langsung ditolak

Langkah :
1. PI Tiap Proyek
2. Kombinasi Usulan
3. PI Gabungan
4. Keputusan Pilih

Cth Buat beberapa kombinasi dengan total investa


Anggaran Tersedia (Rp) 60,000.00 Kombinasi harus menghasilkan sisa anggaran
Total Investasi
Kombinasi Kombinasi
Proyek Investasi PI (Sdh Diketahui) Proyek utk Proyek yg
Investasi-1 Investasi-2
Layak
1 5,000 1.21 Layak 5,000 5,000 5,000
2 12,000 1.73 Layak 12,000 12,000 12,000
3 9,000 0.87 Tidak Layak
4 15,000 1.55 Layak 15,000 15,000 15,000
5 20,000 2.51 Layak 20,000 20,000
6 25,000 1.62 Layak 25,000 25,000
77,000 52,000 57,000

Sisa Anggaran 8,000.00 3,000.00


PI 1 0.10 0.10
PI 2 0.35 0.35
PI 3 - -
PI 4 0.39 0.39
PI 5 0.84 -
PI 6 - 0.68
PI Gabungan 1.804 1.559

Keputusan : Proyek yang dipilih, Kombinasi Investasi-4 karena PI Gabungan le


binasi dengan total investasi < 60000 (anggaran)
enghasilkan sisa anggaran paling minimum
Kombinasi Kombinasi
Investasi-3 Investasi-4

12,000

15,000
20,000 20,000
25,000 25,000
60,000 57,000

- 3,000.00
- -
- 0.35
- -
0.39 -
0.84 0.84
0.68 0.68
1.899 1.908

si-4 karena PI Gabungan lebih besar


Anggaran Tersedia (Rp) 60,000.00
Total Investasi
Kombinasi Kombinasi
Proyek Investasi PI (Sdh Diketahui) Proyek utk Proyek yg
Investasi-1 Investasi-2
Layak
1 5,000 1.21 Layak 5,000 5,000 5,000
2 12,000 1.73 Layak 12,000 12,000 12,000
3 9,000 0.87 Tidak Layak
4 15,000 1.55 Layak 15,000 15,000 15,000
5 20,000 2.51 Layak 20,000 20,000
6 25,000 1.62 Layak 25,000 25,000
77,000 52,000 57,000

Sisa Anggaran 8,000.00 3,000.00


PI 1 0.10 0.10
PI 2 0.35 0.35
PI 3 - -
PI 4 0.39 0.39
PI 5 0.84 -
PI 6 - 0.68
PI Gabungan 1.804 1.559

Keputusan : Memilih Proyek yang dijalankan lebih dulu


Kombinasi Kombinasi
Investasi-3 Investasi-4

12,000

15,000
20,000 20,000
25,000 25,000
60,000 57,000

- 3,000.00
- -
- 0.35
- -
0.39 -
0.84 0.84
0.68 0.68
1.899 1.908
Prinsip Replacement
Penggantian yang lama, dimana yang lama masih dapat digunakan

Pertimbangan
1. Opportunity Cost
2. Value Added
3. Arus Kas

Arus Kas terdiri dari :


1. Initial Investment
2. Operating Cash Flow
3. Terminal Cash Flow

1. Investment Asset Baru


2. Penghematan Tax karena Asset Lama tdk dipakai-Dijual
(Nilai BukuL-PriceL)(Tax)
3. Pendapatan Bersih dari menjual Asset Lama
Price(1-Tax)
Tambahan Modal Kerja untuk Asset Baru
Io

Misal
Sisa Umur Aset L

Umur Aset B (Asset baru)

n=
n baru =
Nilai sisa (NB (1-T))

Contoh :
Perusahaan telah menggunakan Mesin selama
Umur Mesin
Investasi Mesin Lama Rp
Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti Mesin ini dengan yang lebih baru, dengan alasan ekonomis, yaitu :
1. Mampu memproduksi lebih banyak
2. Biaya lebih efisien
Penjualan dengan Mesin Lama terakhir Rp/Thn
Naik Rata-Rata per tahun
Biaya operasional Per Tahun
Dengan Mesin Baru, diperkirakan penjualan dapat ditingkatkan menjadi Rp per Thn
Penjualan meningkat rata-rata per Thn
Biaya Operasi
Tarif Pajak
Biaya Modal
Utk Mengoperasikan Mesin baru diperlukan tambahan Modal Kerja Rp
Investasi Mesin baru Rp
Umur Mesin Baru
Mesin lama karena tidak digunakan lagi, akan dijual dengan harga Rp

Initial Investment
Investment Asset Baru (investasi mesin baru)
Penghematan Tax karena Asset lama tdk dipakai-Dijual
- Nilai Buku
- Price
- Tax
Total Penghematan Tax karena Asset lama tdk dipakai-Dijual
Pendapatan Netto dari Jual Asset
- Price
- Tax
Total Pendapatan Netto dari Jual Asset
Tambahan Modal Kerja
Total Initial Investment

Tahun
Depresiasi Mesin Lama (investasi mesin lama/umur mesin lama)
Depresiasi Mesin Baru (investasi mesin baru/umur mesin baru)
Initial Investment :
- Investment Mesin Baru
- Tax Shield (Total penghematan Tax karena asset lama tdk dipakai-dijual)
- Penjualan Mesin Lama (Total pendapatan netto dari jual asset)
- Tambahan Modal Kerja
Total Initial Investment

Operating Cash Flow :


- Sales Mesin Baru
- Cost Mesin Baru (25% dari Penjualan)

- Sales Mesin Lama (Proyeksi 1 Tahun yang akan datang, krn sdh digunakan)
- Cost Mesin Lama (35% dari Penjualan)

Delta Sales (Sales mesin baru - Sales mesin lama)


Delta Cost (Cost mesin baru - Cost mesin lama)
Delta Depresiasi (Depresiasi mesin baru - Depresiasi mesin lama)

Net Operating Cash Flow


Terminal Cash Flow :
- Nilai Buku Mesin Baru
- Modal Kerja
Total Terminal Cash Flow

Net Cash Flow


PVIF9%,t atau biaya modal
PV
NPV

Keputusan : Tidak jadi ganti Mesin, krn NPV Minus


Initial Investment Operating Cash Flow Terminal Cash Flow
(XXX) Value Added XXX TCFn = Nilai Sisa + Modal Kerja

XXX NCFt = Delta CIFt - Delta COFt


NCFt = (DeltaS-DeltaC)(1-T) + DeltaDt(T)
XXX = Delta EBITt(1-T) + DeltaDt
(XXX) = Delta EATt + D XXX
XXX

n Tahun

<n tidak perlu dipertimbangkan untuk re


=n
>n

10 Thn
12 Thn
2 Thn

4 Tahun
10 Tahun
50,000
ebih baru, dengan alasan ekonomis, yaitu :

25,000 Mesin Lama


5% Mesin Lama
35% dari Penjualan Mesin Lama
40,000 Mesin Baru
7% Mesin Baru
25% dari Penjualan Mesin Baru
30%
9%
20,000
80,000
10 Tahun
2,000

80,000

30,000 Nilai sisa waktu penggunaan mesin lama


2,000
30%
8,400

2,000
30%
1,400
20,000 6 tahun karena mesin lama sisa umur pemakaiannya tinggal 6 t
109,800

0 1 2 3 4 5 6
5,000.00 5,000.00 5,000.00 5,000.00 5,000.00 5,000.00 5,000.00
8,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00

(80,000.00)
8,400.00
1,400.00
(20,000.00)
(90,200.00)

40,000.00 42,800.00 45,796.00 49,001.72 52,431.84 56,102.07


10,000.00 10,700.00 11,449.00 12,250.43 13,107.96 14,025.52

26,250.00 27,562.50 28,940.63 30,387.66 31,907.04 33,502.39


9,187.50 9,646.88 10,129.22 10,635.68 11,167.46 11,725.84

13,750.00 15,237.50 16,855.38 18,614.06 20,524.80 22,599.68


812.50 1,053.13 1,319.78 1,614.75 1,940.50 2,299.68
3,000.00 3,000.00 3,000.00 3,000.00 3,000.00 3,000.00

9,956.25 10,829.06 11,774.92 12,799.52 13,909.01 15,110.00


22,400.00 Penggunaan mesin lam
20,000.00
- - - - - - 42,400.00

(90,200.00) 9,956.25 10,829.06 11,774.92 12,799.52 13,909.01 57,510.00


1.0000 0.9174 0.8417 0.7722 0.7084 0.6499 0.5963
(90,200.00) 9,134.17 9,114.61 9,092.40 9,067.50 9,039.90 34,291.33
(10,460.09)
dipertimbangkan untuk replacement karena umurnya lebih pendek dari asset lama
pemakaiannya tinggal 6 tahun
Penggunaan mesin lama selama 4 tahun diasumsikan jadi masa penggunaan mesin baru
Tgl 19 Mei 2018
Working Capital

Aktivitas Perusahaan :
1. Produksi
Proses Produksi :
Pembelian Bahan Baku ====> Cash Berkurang
Diproduksi menjadi Barang Jadi =====> Persediaan Barang Jadi

2. Penjualan
Barang Jadi dijual Kredit ======> Piutang =========> Dilunasi menjadi Cash

Fungsi Perusahaan :
1. Mencari Dana

Alokasi Dana Sumber Dana


1. Current Asset 1. Current Liability
(Working Capital) 2. Long Term Debt

2. Fixed Asset
Penilaian pada Fixed Asset sdh dibicarakan di Capital Budgeting

Ciri Modal Kerja :


1. Cash Berputar, melalui Proses produksi dan Penjualan
Jika belum terpakai : Cash
Jika sdh terpakai : Bahan Mentah, Barang Jadi
2. Mengandung biaya
3. Sifatnya jangka panjang (dari hutang jangka panjang (biaya bunga) hingga ekuitas (biaya dividen))

Modal Kerja selalu dikaitkan dengan Efektifitas, yaitu Likuiditas, perputara Proses Produksi dan Penjualan cepat

Sumber Dana Modal Kerja


Berdasarkan 3 tipe orang yang melakukan kegiatan Investasi :
1. Modal Kerja Longgar
Modal Kerja yang berasal dari Orang yang melakukan kegiatan Investasi dimana tdk mau mengambil Risiko
(Risk Adverse)
Akan Menyimpan Cash dalam jumlah besar
Piutang : Besar, All Customer dilayani
Persediaan : Besar
Laba : Kecil

2. Modal Kerja Moderate


Risk Moderate
Cash : Sedang
Persediaan : Sedang
Laba : Sedang

3. Modal Kerja Ketat


Risk Taker
Cash : Banyak
Piutang : Kecil, Selective Customer
Persediaan : Kecil
Laba : Besar

Alokasi Dana Modal Kerja


1. Konservatif
2. Netral
3. Agresif

Alokasi dana untuk :


1. Current Asset
- Permanen
- Fluktuasi
2. Fixed Asset
Asset (Rp) Asset (Rp)

Current Asset Musiman Dibiayai Oleh


Sumber Dana
Jangka Pendek

Current Asset Permanent


Dibiayai Oleh
Sumber Dana
Jangka Panjang
Fixed Asset

t (Waktu)
Netral

Sumber Dana :
1. Jangka Pendek
2. Jangka Panjang

Net Working Capital


= Total Current Assets - Total Current Liabilities

Marketable Securities
Cadangan Kas
Penjualan cepat
Asset (Rp)
Dibiayai Oleh
Current Asset Musiman Sumber Dana Current Asset Musiman
Jangka Pendek

S Turun

Current Asset Permanent


Dibiayai Oleh
Sumber Dana
Jangka Panjang
Fixed Asset

t (Waktu)
Agresif
Ketika Sales Turun : Kelebiha
Ketika Sales Naik : perlu Tam
Cost of capital : Sudut pandang perusahaan yang meminjam u
Optimum cost of capital : Biaya modal yang memberikan kom
Perusahaan meminjam uang dari bank yang costnya kecil. Jika
Biaya modal dihitung dari persen nilainya.
Nilai suatu perusahaan baik jika mampu menaikkan kesejahte
Value = Hutang + Equity
Equity risikonya paling besar karena dibayarkan terus menuru
Semakin besar hutang, cost semakin besar. Hutangnya sekara
Tanpa pajak, net income = EBT
EPS = Net income/jumlah saham
ROA = Net income/total asset
ROE = Net income/equity
Jika tanpa hutang, ROA = ROE
Semakin besar fluktuasi, semakin sulit prediksi. Semakin besa
Current liability jangka waktu kurang dari 1 tahun sedangkan
Ekuitas tidak memiliki batasan waktu
Struktur keuangan terdiri dari liability dan ekuitas sebagai sum
Dibiayai Oleh
Sumber Dana
Jangka Pendek

Current Asset Musiman

S Naik

Dibiayai Oleh
Sumber Dana
Current Asset Permanent Jangka Panjang

Fixed Asset

t (Waktu)
Konservatif
Ketika Sales Turun : Kelebihan Kas diubah menjadi Marketable Securities
Ketika Sales Naik : perlu Tambah Kas, Maka Marketable Securities diubah menjadi Kas
ang perusahaan yang meminjam uang untuk mencari sumber dana yang costnya kecil
aya modal yang memberikan komposisi sumber-sumber modal yang memberikan cost minimum
g dari bank yang costnya kecil. Jika masih tidak cukup, maka baru minjam di bank dengan cost tinggi
ersen nilainya.
jika mampu menaikkan kesejahteraan pemegang saham

r karena dibayarkan terus menurus sedangkan hutang ada batas waktunya.


semakin besar. Hutangnya sekarang, hasilnya belum keliatan.

mlah saham
al asset
uity

makin sulit prediksi. Semakin besar EBIT, EPS semakin besar.


u kurang dari 1 tahun sedangkan long term debt jangka waktu lebih dari setahun

ari liability dan ekuitas sebagai sumber dana perusahaan


imum
ost tinggi
Cash Conversion Cycle

Operating Cash Flow (OC)

Cash Conversion Cycle

AAI (Average Age Of Ineventory)


ACP (Average Collection Period)
APP (Average Payment Period)

Beli Cash Out Brg Jadi Pendapatan Kas (+)


Bahan Baku Cash In

Inventory = COGS x (AAI/365)


Accounts Receivable = Annual Sales x (ACP/365)
Accounts Payable = Puchases x (APP/365)
Resource Invested = Inventory + Accounts Receivable - Accounts Payable
Mengurangi AAI atau ACP atau memperpanjang APP akan mengurangi CCC sehingga memperpendek jumlah sumber daya yan
Working Capital = Cash + marketable securities + Accounts receivable + Inventories
Funding requirement (Net working Capital) = Cash + Marketable Securities + Inventory + Accounts receivable - Accounts payab
Cost of short term financing = %short term funds x average seasonal requirements —> nilai 0 jika strategi konse
Cost of long term financing = %long term funds x permanent funding requirement
Earning on surplus balances = %invested surplus x (peak need - total need) —> nilai 0 jika strategi agresi
Total cost of aggresive (tanpa earning on surplus balances) atau conservative (tanpa cost of short term financing) strategies
Strategi agresif bergantung pada short term financing sehingga lebih berisiko dibanding strategi konservatif karena
Tingkat bunga bergoyang dan sulit memperoleh dana yang dibutuhkan ketika terjadi seasonal peaks. Strategi konservatif
Mengjhindari risiko itu dengan berfokus pada tingkatbunga dan long term financing namun biayanya mahal.
CCC = OC - APP
= AAI + ACP - APP

Contoh Soal Ppt GITMAN 14-12


S = $ 10 Juta
COGS = 75% S
APP = 65% COGS
CCC = 60 + 40 - 35 = 65 Hari

Calculating the Cash


Conversion Cycle (cont.)
MAX Company, a producer of paper dinnerware, ha
annual sales of $10 million, cost of goods sold of 75
MAX Company, a producer of paper dinnerware, ha
annual sales of $10 million, cost of goods sold of 75
sales, and purchases that are 65% of cost of goods
MAX has an average age of inventory (AAI) of 60 d
an average collection period (ACP) of 40 days, and
average payment period (APP) of 35 days.

Using the values for these variables, the cash


conversion cycle for MAX is 65 days (60 + 40 - 35)
is shown on a time line in Figure 14.1.
Copyright © 2006 Pearson Addison-Wesley. All rights reserved.
ndek jumlah sumber daya yang diinvestasikan perusahaan untuk mendukung operasi

ts receivable - Accounts payable atau liabilities


—> nilai 0 jika strategi konservatif

—> nilai 0 jika strategi agresif


t term financing) strategies = Cost of short term financing + cost of long term financing - Earning on surplus balances
konservatif karena
eaks. Strategi konservatif
anya mahal.

nnerware, has
ds sold of 75% of
nnerware, has
ds sold of 75% of
cost of goods sold.
(AAI) of 60 days,
40 days, and an
ays.

he cash
60 + 40 - 35) and

14-12
ng on surplus balances
Cash Management

The Baumol Model


Cash = √(2bT)/C

T = Kebutuhan Cash = IDR 25,000,000.00


b = Biaya Transfer (trading Cost) = IDR 10,000.00 per Transfer
C = Opportunity Cost = 15%

= √(2 x 10000 x 25000000)/0,15


= 1,825,741.86
Kelemahan The Baumol Model :
Tdk Memperhitungkan Cash In, Hanya mempertimbangkan Cash Out

The Miller-Orr Model Math

Cash* = 1,825,741.86
N = 13.69 x Frekuensi harus tambah Cash in dalam periode ttt
Siklus Kas = 27 Hari Periode / N

Kas Bersih Harian Perusahaan


t Xi (Rp) Xi-Rerata^2
1 250 26,514.69
2 430 294.69
3 670 66,134.69
4 245 28,168.03
5 337 5,750.69
6 545 17,468.03
Total 2,477 144,330.83
rerata 412.83

Z (Rp) = 1,062.66
h = 3,187.98
per Transfer
Manajemen Persediaan

Jenis Persediaan :
- Persediaan Bahan Baku
- Persediaan Work In Process
- Persediaan Finished Goods
- Persediaan Kas

Masalah dalam persediaan :


- Masalah kuantitas pesanan
- Masalah titik pemesanan ulang

Biaya Pemesanan :
Biaya yang timbul karena perusahaan memesan barang untuk persediaan (Biasanya Bahan baku)

Ordering Cost (OC) = Biaya yang ditimbulkan tiap kali order


Carrying Cost (CC) = Biaya yang dikluarkan berhubungan dengan persediaan barang

TIC = O x
Q
OC
S= Biaya Pemesanan tiap Pesan
O= Kebutuhan Per Periode
C= Biaya Penyimpanan
Q= Jumlah Brg yang dipesan

Kebutuhan 1,000 Unit


OC (Ordering Cost) 10,000 Per Pesan
CC (Carrying Cost) 100 Per Unit

Frekuensi Pesanan Q Pesan Q Simpan


1 1,000 1,000
2 500 500
4 250 250
10 100 100

(Total Inventory Cost) TIC


TIC
Cost
TIC Min

Q Optimum

O= Kebutuhan Persediaan Per Periode


S= Ordering Cost
C= Carrying Cost

Bagaimana Q Optimum dimana TIC Min

TIC = O x
Q
OC

O = Biaya Pemesanan Per Pesanan


= 1,000 X
Q

Sehingga Rumus Q Optimum :

EOQ Economic Order Quantity (Q Optimum)


Asumsi hanya ada satu jenis persediaan

Contoh Soal
Kebutuhan Bahan Baku untuk Satu tahun sebanyak (O) 1,000,000 Unit
Biaya tiap kali pesan (S) (Rp) 5,000,000
Biaya penyimpanan/pemeliharaan C (Rp) 1,000
Q* (Q Optimum EOQ) = 100,000 Optimum, Pembuktian terlampir dibawa
Satuan Unit/Pesan

O Q N
1,000,000 1,000,000 1
1,000,000 500,000 2
1,000,000 250,000 4
1,000,000 200,000 5
1,000,000 100,000 10
1,000,000 50,000 20
1,000,000 25,000 40

ROP (Reorder Point) = Q x


acuan stok minimum yang dimiliki untuk memesan lagi Siklus Pemesanan

Siklus Persediaan = 360


N

Siklus Persediaan = 360


10 EOQ N

Asumsi EOQ (Pengiriman Seketika-Just In Time)

Jika Pemesanan membutuhkan waktu 6 hari

ROP = 100,000 x
36

Siklus Persediaan
Unit
100.000

1
Reorder Point
16.666,7

Days 30

Pemesanan per pesanan 100.000 Unit


Pesanan ke-1 = 36 Hari
Pesanan ke-2 = 72 Hari
Pesanan ke-3 = 108 Hari
dstnya sampai
Pesanan ke-10 = 360 Hari

Penjelasan :
1. Pada Hari ke-30 harus sdh melakukan pemesanan, karena pemesanan membutuhkan waktu 6 hari, sehingga pada hari ke 36
2. Pada Hari ke-66 harus sdh melakukan pemesanan yg ke-2, sehingga pada hari ke 72 sdh ada persediaan yang tersedia
3. Pada Hari ke-102 harus sdh melakukan pemesanan yg ke-3, sehingga pada hari ke 108 sdh ada persediaan yang tersedia
4. dstnya sampai
5. Pada Hari ke-354 harus sdh melakukan pemesanan yg ke-10, sehingga pada hari ke 360 sdh ada persediaan yang tersedia
Bahan baku)

n tiap kali order


berhubungan dengan persediaan barang

S + Q x C
2
OC + CC

OC CC
10,000 100,000
20,000 50,000
40,000 25,000
100,000 10,000
170,000 185,000
355,000
OC + CC

CC
OC

Q Optimum Jumlah Barang Dipesan

n Per Periode

S + Q x C
2
OC + CC

10,000 + Q X 100
2
Optimum, Pembuktian terlampir dibawah

Ordering Cost Carrying Cost


OC CC TIC
5,000,000 500,000,000 505,000,000
10,000,000 250,000,000 260,000,000
20,000,000 125,000,000 145,000,000
25,000,000 100,000,000 125,000,000
50,000,000 50,000,000 100,000,000 Pembuktian
100,000,000 25,000,000 125,000,000
200,000,000 12,500,000 212,500,000

Waktu Pemesanan

36 Hari
Q Optimum 10x Pesan

6 16,666.67 Unit
Reorder Point

2 3 10

36 72 108 360

kan waktu 6 hari, sehingga pada hari ke 36 sdh ada persediaan yang tersedia
2 sdh ada persediaan yang tersedia
108 sdh ada persediaan yang tersedia

e 360 sdh ada persediaan yang tersedia


Management Piutang

TQM (Total Quality Management) = Hubungan Perusahaan dan Pelanggan

Metode ABC untuk Persediaan :


Persediaan dikelompokkan :
- Barang Kebutuhan sedikit, Relatif Mahal
- Barang Kebutuhan Sedang, Harga Sedang
- Barang Kebutuhan Banyak, Harga Murah

AR Management issue :
1. Pendapatan
Menentukan kriteria pelanggan, mengacu pada konsep 5C
Syarat Kredit : 2/10, n.30 *)
*) Pembayaran dilakukan 10 hari setelah pembelian, mendapatkan discount 2%, limit kredit 30 Hari

2. Biaya
Memilih lebih baik membayar sesuai syarat pembayaran (Termin) atau memanfaatkan insentif
opportunity cost adalah biaya yang timbul ketika diskon tidak digunakan
C (Opportunity Cost) = % Disc x Sigma 1 Thn (Hari)
100% - % Disc Periode Kredit - Periode Discount

Contoh Soal

2/10, n. 30
% Disc 2%
Periode Disc 10

C (Opportunity Cost) = 2% x 360


100% - 2% 30-10

C (Opportunity Cost) = 2% x 18
C (Opportunity Cost) = 36.73%

Penjelasan :
Jika Discount digunakan, maka opportunity costnya 36,73%
Jika Opportunity Cost > Investasi lain yang akan dilakukan, maka Rate Discount diambil

Biaya yang timbul dari pemberian kredit :


- Biaya Penagihan
- Biaya Kredit Tak tertagih
- Biaya Bunga

Selama Cost < Kenaikan Penjualan, maka kebijakan kredit sudah tepat
The Five Scoring of Credit :

}
1. Character
2. Capacity
3. Capital Credit Scoring
4. Collateral
5. Conditions

Contoh Credit Scoring


Metode Sartons-Hills Customer
Criteria C1 C2 C3 C4
A 3 3 4 5
B 4 4 4 4
C 3 2 4 3

Total Credit Scoring, makin besar, makin baik


Misal :
5-10 = Bayar Tunai
11-15 =
16-20 =
21-25 = Tanpa Syarat
C5 Total
3 18
3 19
3 15
Management Piutang-2
Modal Kerja
Harus ada kecocokkan antara sumber dengan penggunaan dananya
Misal : Pembelian Asset Jangka Pendek, Pembiayaan Jangka Pendek
Pembelian Asset Jangka Panjang, Pembiayaan Jangka Panjang

Sumber-sumber pembiayaan jangka pendek :


1. Hutang Dagang
Harus memperhatikan syarat kredit : 5/15, n.60
Penjual mengakui sebagai Piutang Dagang

Jika sebagai pembeli, tidak memanfaatkan syarat kredit/diskon hutang dagang, maka akan timbul biaya

C= % Disc x 360
100% - % Disc Periode Kredit - Periode Discount

Re = (1 + C/X)^X -1
C= 5% 360
100% - 5% X 60 -15
C= 0.0526315789 X 8
C= 42.11%

Re = 50.73%

Re = Return yang dihasilkan jika kita memanfaatkan discount


C = Bunga Nominal, Cost 1 Tahun

Penjelasan :
Jika Re > Bunga Bank, maka memilih untuk mengambil opsi Discount
Jika Re < Bunga Bank, maka memilih untuk mencari pinjaman lain

Pinjaman Bank, ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan :


a. Jenis Bunga
1. Bunga dibayar dimuka (Bunga Diskonto)
2. Bunga dibayar diakhir (Bunga Reguler)

b. Saldo Kompensasi
Saldo Minimum yang harus ada di Rekening

Contoh Soal :
Pinjaman (Rp) 1,000,000.00
i 10%
Saldo Kompensasi 20%
Description Reguler Diskonto
Biaya Bunga 100,000.00 100,000.00
Saldo Kompensasi 200,000.00 200,000.00
Pinjaman Bersih 1,000,000.00 900,000.00
Dana yang dapat dipakai 800,000.00 700,000.00
Bunga Efektif 12.50% 14.29%

Lini Kredit :
Persetujuan diantara Bank dan Peminjam untuk memperpanjang tenor pinjaman
Terdapat batas maksimum Lini Kredit

Salah satu contoh Overdraft :


Transaksi jual-beli lintas negara secara kredit, dimana diterbitkan Letter of Credit oleh Pembeli
LC tersebut yang diterima oleh Penjual, dapat dijual kembali kepada pihak lain
LC yang dijual kepada pihak lain disebut Overdraft

Syarat Kredit :
1. Mempertimbangkan Bunga Efektif dari Bank yang paling rendah

Commercial Paper (Surat Berharga Komersial)


Tenor. Maks 270 Hari (9 Bulan)
Pinjaman langsung antara pengguna dana dengan Investor
Krn Hubungan langsung, maka Bunga bisa lebih murah

Pendanaan Piutang Dagang


- Piutang dagang digunakan sebagai jaminan
- Piutang dagang dijual (Pledging/Gadai, Factoring/Penjualan)
Sebelum bank membeli Piutang, menilai kualitas Piutang, krn tdp resiko piutang tdk tertagih

Pendanaan dengan Persediaan


Persediaan sbg Jaminan

Jika semua keuntungan perusahaan ditambahkan ke modal maka yang senang perusahaan; namun jika semuanya dibagikan ke
Maka perusahaan
Ketika sumber danabisa bangkrut
yang didapatsehingga harusmodal
tidak cukup, diputuskan dalam rapat
ditambahkan umum pemegang
dari pemegang saham.
saham. Jika Harus
masih mencari
tidak cukup,sumber dana
terbitkan sa
dapat
Mengakibatkan penyusutan kendali pemegang saham lama. Pemegang saham lama memutuskan haruskah menambahkan mo
Dilempar ke publik.
amun jika semuanya dibagikan ke pemegang saham
ham. Harus
a masih mencari
tidak cukup,sumber dana
terbitkan saham baru namun

skan haruskah menambahkan modal atau tidak atau


Kebijakan Dividen
Yang berkaitan dengan apakah keuntungan Perusahaan akan dibayarkan kepada pemegang saham sbg dividen atau tdk?
, dan Dividen akan dibayarkan brp banyak atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan

Konsekuensi dari Kebijakan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Urutan Kerangka Pembayaran Dividen


1. Tanggal Deklarasi
Cth :
Rapat Tgl 15 Nov 2006 dan mendeklarasikan dividennya
Dividen yang akan dibayar sebesar Rp 50 per lembar
akan dibayarkan kepada para pemegang saham yang tercatat per 15 Desember
dan pembayarannya adalah 2 Jan 2007
Pada saat diumumkan tsb, jumlah dividen yang akan dibayarkan akan menjadi pos kewajiban/hutang bagi perusahaan
Neraca, pada sisi passiva akan muncul rekening Dividen yang akan dibayarkan
Laba ditahan akan berkurang sebesar dividen yang dibayarkan

2. Tanggal tercatatnya pemegang saham (Holder Record Date)


Tgl 15 Des 2006 ditetapkan sbg tgl pencatatan pemegang saham
Perusahaan menutup buku transfer sahamnya dan menyusun daftar semua pemegang saham yang tercatat sampai dengan tg

3. Tanggal kadaluarsa Dividen (Ex. Dividen Date)


Tanggal hilangnya hak atas dividen yang akan dibayar
4 hari sebelum tanggal pencatatan
Tercatat Tgl 15 Des 2006, yang beli tgl 11 tdk dibagikan dividen lagi

4. Tanggal pembayaran
Tgl pembayaran 2 Jan 2007
Pembayaran dividen dilakukan pada tgl tsb

Dividen bagi perusahaan adalah cost of capital


Stock Returns

Return = P1 - Po + D1
Po

P1 - Po + D1
Po Po
Capital Gain Dividend Yield
Nilainya bisa (+)/(-) Bisa dibayar bisa tdk
Nilai bisa Null, jika tdk dibayar
Kebijakan Dividen tidak ada kaitannya dengan kinerja perusahaan
Pembayaran Dividen, mempengaruhi Capital Gain perush menjadi turun
PSAK, minimun pembagian Dividen, Retained Earnings 20% dari Modal available setelah dibagikan dividen

Faktor yang mempengaruhi kebijakan Dividen


1. Posisi Likuiditas perusahaan
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
3. Tingkat perluasan perusahaan, dapat meningkatkan penjualan, bisa diversifikasi
4. Pengawasan terhadap perusahaan/laba ditahan
5. Stabilitas pendapatan (Bisa diprediksi)
6. Kemudahan mencapai pasar modal
7. Tingkat pajak yang dikenakan bagi pemegang saham

Pengelompokkan Pemegang Saham berdasarkan Tingkat Pajak yang dikenakan (Clientle Effect)
1. Pemegang saham yang suka dengan Pembayaran Dividen, Active Income bagi Pemegang Saham
2. Pemegang saham yang tidak suka dengan Pembayaran Dividen, Passive Income bagi pemegang saham

Aspek lain dari kebijakan dividend :


1. Stock Dividend (Dividend Saham)
Dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham tambahan (tidak secara tunai) dan dari sudut pembukuan hanya merupakan
pemindahan dari rekening laba ditahan ke rekening modal saham

Cth
stock 1000 Lembar 1 Juta
RE 2 Juta
Total Ekuitas 3 Juta

Stock 2000 Lembar 2 Juta


RE 1 Juta
Total Ekuitas 3 Juta

Total Ekuitas tetap sama

2. Stock Split
Pemecahan Nilai saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil sehingga jumlah lembar saham yang beredar meningkat

Cth
stock 1000 Lembar 1 Juta
RE 2 Juta
Total Ekuitas 3 Juta

Stock 2000 Lembar 1 Juta


RE 2 Juta
Total Ekuitas 3 Juta

Kebalikan dari Stock Split, Reverse Stock

3. Stock Repurchase (Pembelian Kembali Saham)


Kebijakan pembelian kembali saham dikarenakan beberapa sebab
Saham yang beredar dibeli lagi oleh perusahaan
akan mengurangi jumlah saham beredar
meningkatkan EPS bagi yang tidak jual balik karena jumlah saham yang beredar berkurang

Dividen Reinvestment Plans


Sifatnya sukarela
Menawarkan kepada pemegang saham lama, mau dapat Dividen atau saham
Keuntungan :
Tidak terkena biaya transaksi

Teori Dividen tdk relevan


Kebijakan Dividen pasti mempengaruhi harga saham

Teori Residual Deviden


Dividen dibayar setelah kebutuhan pendanaan perusahaan terpenuhi, sisanya baru diabayrkan sbg dividen

Teori Dividend Discounted Model


Pembayaran Dividen pada prinsipnya ada 3 pola pembayaran Dividend :
1. Dividend Constant
Tiap Tahun dibayarkan, dengan nilai yang sama

2. Dividend Pertumbuhan Normal


Tiap tahun dibayarkan dengan kenaikan tertentu

3. Dividend Pertumbuhan tidak Normal


Misal 3 thn pertama dibayarkan dengan growth ttt, kemudian constant

Extra Dividend
Dividen yang dibayarkan secara reguler dengan jumlah yang relatif kecil, dan akan ditambah sesuai dengan kenaikan capital ga
sbg dividen atau tdk?
g bagi perusahaan

tercatat sampai dengan tgl tsb


kuan hanya merupakan

beredar meningkat
dengan kenaikan capital gain

Anda mungkin juga menyukai