Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHANPENYAKIT HIPERTENSI

Topik : Penyuluhan
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Warga masyarakat RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Tempat : Balai Pertemuan RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem
Hari / Tanggal :
Waktu : 10.00 – 11.00

A. Tujuan

a. Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan


mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu:


1. Mengetahuipengertian hipertensi
2. Metahui tanda dan gejala hipertensi
3. Mengetahui etiologi hipertensi
4. Mengetahui pelaksanaan Hipertensi

B. Sasaran
Warga masyarakat di RW 04 Kelurahan Klampis Ngasem, Kec Sukolilo

C. Materi

(Terlampir)
E. Media

1. Leaflet
2. Lembar balik

F. Metode

Ceramah dan tanya jawab


G. Setting

1 2 Keterangan:

1. Tempatpresentasi
3
2. Tempatnotulen
3. Tempatanggotapenyuluhan
4. Tempat observer
4

H. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam
1. Memberi salam Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur.
Materi :

1. pengertian hipertensi
2. tanda dan gejala hipertensi
3. etiologi
4. pelaksanaan Hipertensi

3. 5 menit Evaluasi Menyimak dan


mendengarkan
4. 5 menit Penutup: Menjawab salam

1. Menyimpulkan materi penyuluhan yang


telah disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yang telah di berikan kepada
peserta
3. Mengucapkan salam
I. Kriteria Hasil:

1. Kehadiran keluarga 80%


2. Keluarga dapat menyebutkan kembali:
a. Mengetahui pelaksanaan Hipertensi
b. Tujuan diet makanan pada penderita hipertensi
c. Makan yang dihindari pada penderita hipertensi
d. Makanan yang dianjurkan pada penderita hipertensi

4. Peserta yang hadir mampu mengajukan pertanyaan


5. Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan

J. Struktur Organisasi

1. Pembicara :
2. Moderator :
3. Notulen :
4. Observer :
LAMPIRAN

1. MATERI HIPERTENSI
A. Definisi
Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih
tinggi daripada 160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik. (Elizabeth
J.Corwin,2000).

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten.


Peningkatan tekanan darah sistolik pada umumnya >140 mmHg atau tekanan
darah diastolic >90 mmHg (Depkes RI, 2006).

B. Klasifikasi Hipertensi

Menurut JNC, 2003 Klasifikasi Hipertensi terdiri dari:


Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Sistolik Tekanan Ddarah
Darah (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Stage 1 140-159 90-99
Hipertensi Stage 2 160 atau >160 100 atau >100

Jenis-jenis hipertensi adalah:


1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg

C. Etiologi

Factor resiko hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga,


genetic (factor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok,
konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan
konsumsi minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifikas, stress,
penggunaan estrogen (Kemenkes RI, 2003).
Klasifikasi hipertensi terbagi menjadi:
1. Berdasarkan penyebab
a. Hipertensi primer/hipertensi esensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), walaupun
dikaitkan dengan kombinasi factor gaya hidup seperti kurang gerak
(inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar 90% penderita
hipertensi.
b. Hipertensi sekunder/hipertensi non esensial
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10 % penderita
hipertensi, penyebabnyaadalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2 %
penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB). Penyebab hipertensi antara lain adalah :Stres, usia,
merokok, obesitas (Kegemukan), alcohol, faktor Keturunan, faktor
lingkungan, Penyakit Ginjal.
2. Berdasarkan bentuk hipertensi
Hipertensi diastolic (distolik hypertension), hipertensi campuran (sistolik dan
diastolic yang meninggi), hipertensi sistolik (isolated hypertension).
Terdapat jenis hipertensi lain
1. Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal yang ditandai dengan peningkatan tekanan
darah pada pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas,
pusing, dan pingsan pada saat melakukan aktivitas. Berdasarkan
penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi penyakit berat yang ditandai
dengan penurunan toleran si dalam melakukan aktivitas dan gagal jantung
kanan. Hipertensi pulmonal primer sering didapatkan pada usia muda dan
usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada perempuan dengan
perbandingan 2:1, angka kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta
penduduk dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3
tahun.
Kriteria diagnosis untuk hipertensi pulmonal merujuk pada National
Institute of Health, bila tekanan sistolik arteri pulmonalis lebih dari 35 mmHg
atau “mean”tekanan arteri pulmonalis lebih dari 25 mmHg pada saat istirahat
atau lebih dari 30 mmHg pada aktifitas dan tidak didapatkan adanya kelainan
katup pada jantung kiri, penyakit myokardium, penyakit jantung kongenetal
dan tidak adanya kelainan paru.

2. Hipertensi pada kehamilan


Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat
kehamilan, yaitu:
a. Preeklamsia-eklamsia atau disebut juga sebagai hipertensi yang
diakibatkan kehamilan / keracunan kehamilan (selain tekanan darah yang
meninggi, juga didapatkan kelainan pada air kencingnya). Preeklamsia
adalah penyakit yang timbul dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena keahmilan.
b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudag ada sejak sebelum ibu
mengandung janin
c. Preeklamisa pada hipertensi kronik, yang merupakan gabungan
preeklamsia dengan hipertensi kronik
d. Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat

D. Penatalaksanaan pada Pasien Hipertensi


Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-
obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup dapat
ilakukan dengan membatasi asupan garam tidka lebih dari ¼-1/2 sendok teh (6
gram/hari), menurunkan berat badan, menghindari munuman beralkohol.
Olahraga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat juga jalan, lari, jogging,
bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga
cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress. Untuk pemeliharaan serta
penggunaan obat-obatan hpertensi disarankan untuk konsultasi dengan dokter
keluarga.
Makan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garan natrium (biskuit, crakers,
keripik, dan makanan kering yang asin)
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah buahan dalam kaleng, softdrink)
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi, kambing), kuning
telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, atuco,
serta bumbu penyedap lainnya yang umumnya mengandung garam natrium
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
2. DAFTAR HADIR

DAFTAR HADIR PESERTA


Acara :

Tempat :

Tanggal :

No Nama Tanda Tangan


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
DAFTAR HADIR PELAKSANA
Acara :

Tempat :

Tanggal :

No Nama Anggota Organisasi Tanda tangan


1
2
3
4

3. LEMBAR OBSERVASI / EVALUASI


No Perihal Evaluasi
1
2
3
Referensi

FKUI.2006.Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 4, Jakarta: FKUI


Kowalak.2011.Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta: EGC
Smeltzer.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
PENGERTIAN TEKANAN DARAH
PenyebabhipertensiPGK/CKD
TINGGI PADA PASIEN
Hipertensiadalahmeningkatnyatek
anandaraharteri>140/90 mmHg (Depkes GAGAL GINJAL
RI, 2006). KRONIK
Gagalginjalkronikadalahpenuruna
a. penyakitginjal nsemuafungsiginjalyang menetap,
berlangsung lama.
b. konsumsinatriumberlebih (garam,
makanan yang diasinkan)
Hipertensipadapenyakitginjalkroni
c. kekurangan protein dalamdarah sadalahhipertensi yang
d. penyakitjantung disebabkankarenakerusakanginjalyngmen
e. kelainanbawaanlahir etap.

PRODI PROFESI NERS

UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tindakan pada pasienHipertensi Makanan yang dianjurkan
pada PGK : 1. Beras, kentang, ubi, mie, maizena,
hunkue, terigu, gulapasir.
1. Menjaga BB normal yaitudengan
2. Kacang-
BMI 18,5-24,9 kg/m
kacangandanhasilnyasepertikacangh
2. Melakukanaktivitasfisikaerobik ijau, kacangmerah, kacangtanah,
ringan secara teraturseperti jalan kacangtolo, tempe, tahutawar,
kaki (setidaknya 30 menitperhari, oncom.
hampirsetiapharidalamsatuminggu) 3. Margarine tanpagaram.
3. Menghentikankebiasaanmerokokjika 4. Sayuran yang sudahdimasak
pasienmerokok. (dimasakairnyadibuang)
4. Hemodialisasesuaijadwal 5. Dilarangmengonsumsibuah-buahan,
5. Membatasicairan yang masuktubuh sayuranmentahkarenakayakaliumda
(kuranglebih 500 cc/24 jam) nfosfor
6. Berobatsecarateratur. 6. Mengurangimakanandenganproduk
7. Janganmenghentikan, mengubah, dasarsusukarenamengandunglemakj
danmenambahdosisdanjenisobattanp enuh
apetunjukdokter. 7. Mengurangiasupannatriumhinggatid
8. Konsultasikandenganpetugaskesehat aklebihdari 100 mmol per hari (2,4
anjikamenggunakanobatuntukpenya gramnatrium/hari)
kit lain karenaadaobat yang 8. Dietrendahprotein (0,6 – 0,75
dapatmeningkatkanmemperburukhip gram/kg BB/hari)
ertensi untukmemperlambatperkembangan
gagalginjalkronik

9.

Anda mungkin juga menyukai