Anda di halaman 1dari 40

0

LAPORAN ANALISIS DAMPAK MENGENAI LINGKUNGAN (AMDAL)


PROYEK CORDOVA EDUPARTMENT, TEMBALANG, KOTA SEMARANG
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

EVALUASI PERENCANAAN

(TKP507)

KELOMPOK 4A
Regita Sania Nurfachri 21040116120006
Rizky Ferdiansyah 21040116120048
Khuruin Saidah 21040116130050
Tiara Ika Fariha 21040116140052
Denis Said Mukhtar 21040116140060
Faiqul Fawwaz 21040116140079
Hanna Aulia Zamira 21040116140091
Nattaya Mlatti Lakshita 21040116140102

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Proyek ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan dan Sasaran ................................................................................................. 2
1.2.1 Tujuan............................................................................................................... 2
1.2.2 Sasaran ............................................................................................................. 3
1.3 Ruang Lingkup ....................................................................................................... 3
1.3.1 Ruang Lingkup Materi ..................................................................................... 3
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah .................................................................................. 3
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 4
BAB II GAMBARAN UMUM....................................................................................... 6
2.1. Gambaran Umum Proyek Cordova Edupartment .................................................. 6
BAB III ANALISIS DAMPAK KEGIATAN PROYEK CORDOVA
EDUPARTMENT ........................................................................................................... 8
3.1 Evaluasi Terhadap Lingkup Usaha dan/ atau Kegiatan Beserta Dampak Penting . 8
3.2 Evaluasi Kinerja dan Efektivitas Pengelolaan dan Pemantauan yang Telah
Dilakukan ...................................................................................................................... 9
3.1 Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan ............................................................... 19
3. 4. Metode Analisis Dampak Pembangunan Cordova Edupartment ....................... 21
3.4.1 Analisis Kualitatif .......................................................................................... 21
3.4.2 Analisis Kuantitatif ........................................................................................ 24
BAB IV REKOMENDASI PENGELOLAAN DAMPAK PROYEK CORDOVA
EDUPARTMENT ......................................................................................................... 26
4.1 Rencana Kelola Lingkungan ................................................................................. 26
4.2 Rencana Pemantauan Lingkungan ........................................................................ 30
4.2.1 Tahap Prakonstruksi ....................................................................................... 30
4.2.2 Tahap Konstruksi ........................................................................................... 31
BAB V KESIMPULAN ................................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 35

0
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Delineasi Cordova Edupartment ........................................................... 4

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel Kegiatan dan Dampak Penting Proyek Cordova Edupartment ............. 8
Tabel 3.2. Tabel Pengelolaan Lingkungan Proyek Cordova Edupartment .................... 10
Tabel 3.3. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Pembangunan Apartemen (Cordova
Edupartment) .................................................................................................................. 20
Tabel 3.4 Analisis Dampak Kegiatan Cordova Edupartment......................................... 22
3.5 Tabel Analisis Matriks Rinci Pembangunan Apartemen Cordova ........................... 24
Tabel 4.1. Rencana Kelola Lingkungan ......................................................................... 26
Tabel 4.2. Analisis Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Prakonstruksi ................ 30

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.2. Dampak Pembangunan Cordova Edupartment......................................... 21

0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek


Adanya pembangunan dalam suatu kota membawa konsekuensi spasial di
kawasan sekitarnya. Selain itu, perkembangan pembangunan perkotaan membawa
perubahan pada berbagai aspek baik dari segi lingkungan, fisik, sosial, dan ekonomi.
Sebagai dampak globalisasi, perencanaan perkotaan perlu dikembangkan secara
interdisiplin untuk mengkaji dampak yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan di
kawasan perkotaan termasuk mendorong terjadinya perubahan pemanfaatan lahan,
khususnya pembangunan yang berada di area permukiman yang sudah ada sebelumnya
(Fauzia, 2010)
Berlakunya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis
Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan sebagaimana tercantum dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 991 Tahun 2012 merupakan bentuk keseriusan
pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup untuk selanjutnya disebut AMDAL. Melalui peraturan ini,
keterlibatan masyarakat diatur secara khusus sehingga tahapan-tahapan keterlibatan
dimuat secara rinci dan cakupan masyarakat yang dilibatkan disebutkan secara jelas di
dalamnya meliputi masyarakat terkena dampak, masyarakat pemerhati lingkungan, dan
masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL
(Ramadhan, 2015)
Proses AMDAL perlu dilakukan di seluruh pembangunan perkotaan, termasuk
Kota Semarang. Kota Semarang atas, khususnya area Tembalang dan sekitarnya,
mengalami perkembangan yang sangat pesat karena keberadaan Universitas Diponegoro
dan beberapa perguruan tinggi lainnya, ditambah dengan adanya dua exit tol. Hal ini
menyebabkan peningkatan kebutuhan hunian yang aman, nyaman, layak, terjangkau, dan
memiliki fasilitas lengkap bagi para mahasiswa maupun masyarakat. PT. Adhi Persada
Gedung (APG) bersama PT. Cipta Pilar Property (Pilar Property) membuat proyek senilai
250 miliar rupiah untuk membangun Cordova Edupark Apartment (Cordova

1
Edupartment) dalam rangka pemenuhan kebutuhan hunian di lingkungan kampus UNDIP
Tembalang.
Cordova Edupartment yang mulai dibangun pada tahun 2018 digadang-gadang
menjadi apartemen dengan konsep pendidikan dan religi pertama di Indonesia.
Apartemen ini akan dilengkapi dengan fasilitas amphitheater dan tempat ibadah sebagai
ikonnya. Beragam fasilitas lainnya yang tersedia antara lain co-working space, reading
park, art gallery, wall climbing, skatepark, archery, dan cafe dengan free wi-fi. Keunikan
dan keunggulan proyek ini membuat pengembang lebih bergiat dan menjamin kinerja
dalam proyek ini untuk mencapai aspek mutu, biaya, waktu, waktu dan K3L.
Pengembang juga harus memperhatikan aturan dan dampak lingkungan sekitar
dengan adanya pembangunan apartemen ini. Menurut Peta Rencana Pola Ruang Kota
Semarang tahun 2010-2030, lokasi Cordova Edupartment memang diperuntukan sebagai
lahan permukiman. Artinya, lokasi apartemen sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Namun, tetap diperlukan AMDAL karena area sekitar lokasi apartemen merupakan
kawasan permukiman padat penduduk. Selain melihat dampak sosial ekonomi
masyarakat, AMDAL pembangunan apartemen ini juga harus memperhatikan dampak
lingkungan hidup karena kondisi awal lahan apartemen adalah lahan RTH pasif.
Melihat pentingnya dilakukan AMDAL terhadap pembangunan Cordova
Edupartment, penulis menyusun laporan yang berjudul Dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) Cordova Edupartment, Semarang. Tujuan penulisan
laporan ini adalah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan
pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Diharapkan
laporan ini dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan untuk tetap
menjaga lingkungan sekitar area pembangunan Cordova Edupartment.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, tujuan dan
sasaran penyusunan laporan ini adalah:
1.2.1 Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk:
a. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari kegiatan pembangunan Cordova Edupartment;

2
b. Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup; dan
c. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
kegiatan pembangunan Cordova Edupartment.
1.2.2 Sasaran
Tujuan yang telah dipaparkan dapat tercapai melalui beberapa sasaran
berikut:
a. Mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan proyek;
b. Menganalisis dampak kegiatan proyek; dan
c. Memberikan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup terdiri dari ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah.
Ruang lingkup materi berisi tentang batasan bahasan yang akan dikemukakan pada
laporan ini. Ruang lingkup wilayah membahas tentang wilayah studi yang menjadi objek
penelitian dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
1.3.1 Ruang Lingkup Materi
Beberapa substansi yang akan dibahas pada laporan adalah:
a. Analisis Dampak Kegiatan Proyek
Analisis ini diawali dengan identifikasi rona lingkungan awal (informasi
sebelum terjadinya pembangunan) sampai analisis dampak pada tahap
pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap pasca konstruksi yang
disesuaikan dengan status pelaksanaan proyek.
b. Cara Mengatasi Dampak
Cara mengatasi dampak kegiatan proyek merupakan bagian dari usulan
penulis sebagai langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif. Bagian ini terdiri dari rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah studi yang diambil untuk dilakukan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan adalah Cordova Edupartment. Cordova Edupartment berdiri
di atas lahan seluas 4.697 m2, terdiri dari hanya 1 tower dengan 19 lantai.
Apartemen ini berlokasi di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota

3
Semarang dan berada di lingkungan kampus UNDIP Tembalang (Gambar 1.1).
Lokasi apartement tepat di depan pintu masuk tol Srondol-Jatingaleh sehingga
memiliki aksesibilitas yang baik menuju pusat kota.

Gambar 1.1 Peta Delineasi Cordova Edupartment

Sumber: Analisis Kelompok, 4A, 2019

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang proyek, tujuan dan sasaran penulisan laporan, serta
ruang lingkup materi dan wilayah. Bab pendahuluan menekankan pada latar belakang
proyek yang membahas tentang rona lingkungan awal proyek dan justifikasi pemilihan
proyek sebagai objek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
Bab ini berisi tentang gambaran kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan proyek
yang terdiri dari tahapan kegiatan dan deskripsi pembiayaan.

4
BAB III ANALISIS DAMPAK KEGIATAN PROYEK
Bab ini menekankan pada cara menganalisis dampak proyek yang berisi tabel dampak
proyek sesuai dengan tahapan konstruksi dan metode analisis dampak yang digunakan.
BAB IV REKOMENDASI
Bab rekomendasi berisi mengenai langkah-langkah yang diusulkan untuk mengurangi
atau meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif. Bab ini terdiri
dari rencana kelola lingkungan dan rencana pantau lingkungan.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dari AMDAL Cordova Edupartment yang telah dikaji.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Gambaran Umum Proyek Cordova Edupartment


Cordova Edupartment dibangun dan dikembangkan oleh Pilar Property,
merupakan bagian dari Pilar Coorporation (PT. Cipta Pilar Persada). Dalam
pengembangan Cordova Edupartment, Pilar Coorporation bekerjasama dan bersinergi
dengan PT Penta Dinamika Properti. Dalam pengembangan properti apartemenet,
Cordova Edupartment memiliki konsep “Educative and Religious”, dengan konsep
tersebut terdapat 4 Selling Point, yaitu Smart Investment, Smart Location, Smart People
dan Smart Balance. Apartemen ini dibangun diatas lahan 4.697 m2, jumlah unit yang
akan dibangun yaitu 655 unit dengan ketinggian 19 lantai dan 1 basement. Terdapat 4 tipe
unit yang dibangun yaitu tipe studio dengan luas 25 m2, tipe superior dengn luas 63 m2,
tipe deluxe dengan luas 77 m2 dan tipe suite dengan luas 91 m2. Pembangunan Cordova
Edupartment memiliki 3 (tiga) fasilitas utama yang dibangun pada, yaitu 1) fasilitas
publik yang meliputi sarana ibadah, kesehatan, perdagangan jasa dan taman tematik; 2)
fasilitas olahraga dan 3) ruang edukasi dan seni.
Secara administrasi lokasi Cordova Edupartment terletak di Kelurahan
Sumurboto, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Semarang Tahun 2011-2031, menurut Rencana Struktur Ruang, lokasi berada pada BWK
VII dengan peruntukan sebagai Perkantoran Militer, tetapi letak lokasi yang lebih dekat
dengan peruntukan BWK VI yaitu kawasan pendidikan. Menurut Rencana Pola Ruang,
lokasi yang berada pada BWK VII diperuntukan sebagai kawasan perumahann sedang.
Pengembangan kawasan perumahan kepadan sedang meliputi peningkatan kualitas
prasarana lingkungan perumahan dan penyediaan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka
non hijau, serta penyediaan prasarana dan sarana umum dengan porporsi 40% dari
keseluruhan luas lahan perumahan. Batas-batas lokasi Cordova Edupartement adalah
sebagai berikut:
 Utara : Perumahan Bukit Raya
 Barat : Kawasan Perdagangan di Jalan Ngesrep Timur V

6
 Selatan : Pintu Masuk Tol Tembalang
 Timur : Pintu Masuk Tol Tembalang, Urban Sport
Cordova Edupartment berada pada topografi yang berbukit, serta letak bangunan
yang tidak terdapat rawan bencana seperti banjir dan longsor. Apartemen ini terletak di
Jalan Ngesrep Timur V, jalan ini merupakan akses jalan dari pusat kota menuju kawasan
pendidikan tinggi serta sepanjang jalan ini juga sebagai kawasan perdagangan dan jasa.
Letak lokasi ini strategis karena berada dekat dengan pintu masuk jalan tol dalam kota.
Hal ini menyebabkan tingginya aksesibilitas pada sekitar lokasi, karena lokasi yang
strategis tersebut maka konektivitas ke pusat kota menjadi mudah dijangkau.
Letak apartemen berada dekat dengan Kantor Kecamatan Banyumanik dan
Kantor Kelurahan Sumurboto, hal ini menjadikan apartemen tersebut dekat dengan pusat
pemerintahan Kecamatan Banyumanik. Sehingga terdapat beberapa sarana penunjang
seperti pos pemadam kebaran, pengisian bahan bakar kendaraan, kantor kepolisian, dan
sarana kesehatan. Letak apatemen Cordova Edupartment yang dekat dengan kawasan
pendidikan tinggi yaitu Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang, Politkenik
Kesehatan Semarang dan Universitas Pandanaran menjadikan sebagian besar penduduk
yang berada di sekitar apartemen marupakan mahasiswa yang tinggal di tempat tinggal
sementara (kost/kontrakan).

7
BAB III

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN PROYEK CORDOVA EDUPARTMENT

3.1 Evaluasi Terhadap Lingkup Usaha dan/ atau Kegiatan Beserta Dampak Penting
Evaluasi terhadap lingkup kegiatan pembangunan Permukiman Terpadu yang
dilakukan oleh Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada) beserta dampak penting hipotetik
dikaji berdasarkan kondisi eksisting pada dokumen AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup) Pembangunan Cordova Edupartment. Lingkup usaha dan/
atau kegiatan yang dimaksud adalah komponen kegiatan yang berperan sebagai sumber
dampak. Uraian lingkup kegiatan dan Dampak Penting disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Tabel Kegiatan dan Dampak Penting Proyek Cordova Edupartment

No Lingkup Kegiatan Dampak Penting

Tahap Pasca Konstruksi


Rekruitmen Tenaga Kerja Operasional
Saat beroperasinya apartemen dan sarana
prasarananya dibutuhkan tenaga kerja yang
terdiri dari tenaga kerja pengelola apartement
seperti security dan cleaning service. Pada - Kesempatan bekerja
1. kondisi eksisting kegiatan operasional belum - Sikap masyarakat
dilakukan sehingga kebutuhan tenaga kerja
dapat berubah seiiring dengan adanya
pengembangan rencana usaha dan/ atau
kegiatan.

8
Aktivitas Hunian
Aktivitas hunian terdiri dari aktivitas
penghuni apartemen serta kegiatan
pemanfaatan fasilitas publik yang disediakan. - Penurunan kualitas udara
Apartemen akan dilengkapi beberapa fasilitas - Peningkatan kebisingan
publik seperti : amphiteatre, co-working - Peningkatan limpasan air
space, masjid, digital library, cafe, fitness/ permukaan
gym, kolam renang, jogging track, fun - Peluang berusaha
2. climbing, mini skate park dan apotik. Jumlah - Sikap masyarakat
unit apartemen sebanyak 600 unit, maka pada - Peningkatan tekanan penduduk
kegiatan operasional, air bersih diperlukan dan pengembangan wilayah
dengan volume yang cukup besar yakni - Penurunan sanitasi
mencapai 120,83 liter/detik untuk memenuhi lingkungan
kebutuhan operasional gedung (permukiman - Kepadatan Lalu Lintas
terpadu, area perdagangan, toilet,
pemeliharaan taman dan gedung dan
cadangan untuk pemadam kebakaran).

- Peningkatan limpasan air


permukaan
Aktivitas Perdagangan Dan Jasa
- Peluang berusaha
Sebagai penunjang aktivitas hunian maka
3. - Sikap masyarakat
lokasi kegiatan juga dilengkapi dengan area
- Penurunan sanitasi
perdagangan yang berupa cafe dan apotik.
lingkungan
- Kepadatan Lalu Lintas

Pemeliharaan Bangunan Dan Sarana


Prasarana Penunjang
Kegiatan pemeliharaan gedung dan fasilitas
penunjangnya mencakup antara lain
kebersihan lingkungan gedung sehari- hari,
4. - Sikap masyarakat
pemeriksaan berbagai peralatan dan fasilitas
umum dan sosial yang ada, pengecatan,
pemeliharaan saluran air, listrik telepon,
tempat parkir, taman, sound system, MCFA,
telephone/MDF/server, dan lainnya.

Penanganan Limbah - Penurunan kualitas air


Kegiatan penanganan limbah terdiri dari permukaan
5. kegiatan penanganan terhadap limbah padat, - Peluang berusaha
cair dan LB3. - Kepadatan Lalu Lintas

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 4A, 2019

3.2 Evaluasi Kinerja dan Efektivitas Pengelolaan dan Pemantauan yang Telah
Dilakukan
Kegiatan Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada) wajib ditunjang dengan upaya
pengelolaan lingkungan hidup. Upaya tersebut dimaksudkan agar dampak negatif yang

9
timbul dapat dicegah dan/atau diminimalisir agar tidak terjadi keruskaan lingkungan.
Sedangkan dampak positif dari kegiatan Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada) dapat
ditingkatkan, sehingga dapat dicapai suatu pola usaha yang selaras atau seimbang antara
kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan. Pengelolaan lingkungan yang dilakukan
merupakan bentuk atau wujud ketaatan Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada) tanggung
jawab perusahaan terhadap lingkungan dan juga ketaatan terhadap ketentuan yang
berlaku, khususnya di bidang lingkungan hidup.
Berdasarkan kondisi saat ini, kegiatan yang sedang berjalan di lokasi usaha Pilar
Property (PT. Cipta Pilar Persada) berupa kegiatan konstruksi tahap akhir yang telah
dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Salah satu dokumen dalam studi AMDAL tersebut
adalah Dokumen RKL-RPL. Dokumen RKL-RPL merupakan dokumen operasional dari
studi AMDAL yang berisi mengenai upaya pengelolaan terhadap dampak lingkungan dan
pemantauan terhadap lingkungan terkena dampak dari suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.
Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada) memiliki kewajiban dan komitmen dalam
melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Terdapat 11 jenis
dampak lingkungan yang wajib dikelola oleh Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada).
Pengelolaan yang telah dilakukan oleh Pilar Property (PT. Cipta Pilar Persada) dijabarkan
pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Pengelolaan Lingkungan Proyek Cordova Edupartment


Jenis Sumber Bentuk Pengelolaan
No Evaluasi
Dampak Dampak Lingkungan
1. Kegiatan : PENDEKATAN Tingkat Kecenderungan
Mobilisasi alat TEKNOLOGI Berdasarkan hasil pengukuran
dan material; a. Pembuatan sekat yang dilakukan, kualitas udara
persiapan pelindung di sekitar tapak pada lokasi tapak proyek
konstruksi; proyek. Sekat pelindung berada dibawah baku mutu
Pembangunan berupa pagar seng yang lingkungan dan pada area
fisik gedung; berfungsi sebagai permukiman apabila
Pembangunan pembatas tapak proyek
Penurunan fasilitas sarana dibandingkan antara hasil
dan daerah di
Kualitas prasarana pengukuran kualitas udara
sekelilingnya dan dapat
Udara berdasarkan beberapa
dibongkar setelah masa
konstruksi berakhir. parameter cenderung
b. Penyiraman secara mengalami peningkatan namun
berkala lokasi kegiatan masih berada dibawah baku
pada saat kondisi mutu lingkungan yang
berdebu, khususnya jalan diperbolehkan.
yang melalui
permukiman di sekitar Tingkat Kritis

10
rencana proyek. Kualitas udara dilokasi
c. Menyediakan fasilitas kegiatan (tapak proyek)
pencucian mobil pembangunan PT. Cipta Pilar
(washing bay) untuk Persada dan permukiman tidak
kendaraan konstruksi di dalam tingkat kritis. Hal
dalam lokasi proyek agar tersebut terlihat dari hasil
tidak mengotori jalan di analisa kualitas udara di
sekitar lokasi kegiatan. permukiman dan tapak proyek
d. Penggunaan kendaraan secara periodik menunjukan
dan perlatan konstruksi hasil yang cenderung
yang layak operasi. meningkat namun masih
e. Melengkapi penutup bak berada jauh dibawah baku
truk pengangkut material mutu lingkungan
dengan terpal yan
g dipersyarakat.
f. Mengurangi kecepatan
kendaraan saat mobilisasi
Tingkat Ketaatan
peralatan dan material,
bila kendaraan PT. Cipta Pilar Persada sejauh
pengangkut material ini dikatakan cukup taat
melalui kawasan terhadap pelaksanaan RKL-
permukiman RPL. Hal ini terlihat dari hasil
pengujian kualitas udara secara
periodik dan sarana
penanganan terhadap dampak
penurunan kualitas udara yang
tersedia dilokasi kegiatan.
Beberapa saran pengelolaan
yang telah dilaksanakan oleh
PT. Cipta Pilar Persada,
diantaranya
memasang sekat/ pagar
pembatas disekeliling tapak
proyek, menyiram lokasi
kegiatan secara berkala dan
menyediakan safety net pada
area konstruksi gedung tower
apartemen dan ruko.
2. Kegiatan: PENDEKATAN Tingkat Kecendrungan
Mobilisasi alat TEKNOLOGI Berdasarkan hasil pengukuran
dan material; a. Pembuatan sekat pelindung kebisingan pada area tapak
persiapan di sekitar tapak proyek. proyek eksisting dan
konstruksi; Sekat pelindung berupa permukiman sekitar nilai
Pembangunan pagar seng yang kebisingan cenderung stabil.
fisik gedung; berfungsi sebagai Sedangkan nilai kebisingan
Pembangunan pembatas tapak proyek pada area tapak proyek
fasilitas sarana dan daerah di cenderung meningkat karea
Peningkatan prasarana sekelilingnya dan dapat disebabkan adanya kegiatan
Kebisingan dibongkar setelah konstruksi yang berlangsung.
masa konstruksi
berakhir. Tingkat Kritis
Berdasarkan hasil pengukuran
tingkat kebisingan diketahui
bahwa nilai kebisingan berkisar
antara 55-57 dBA. Hal ini
menunjukan bahwa tingkat
kebisingan di lokasi kegiatan

11
eksisting berada pada tingkat
kritis karna baku mutu
lingkungan pada area
permukiman 55 dBA. Hal ini
telah diminimalisir dengan
mengikuti arahan pada RKL-
RPL.

Tingkat Ketaatan
Melihat hasil pengukuran
tingkat kebisingan di lokasi
kegiatan disimpulkan bahwa
PT. Cipta Pilar Persada cukup
taat terhadap arahan
pengelolaan, namun pada
sebagian titik pengukuran
didapatkan nilai kebisingan
yang masih melebihi baku
mutu. Hal ini menjadi
tanggung jawab PT. Cipta Pilar
Persada dalam meningkatkan
pengelolaan terhadap dampak
peningkatan kebisingan di
lokasi kegiatan mengingat
lokasi kegiatan berdekatan
dengan area permukiman.
Beberapa saran pengelolaan
yang telah dilaksanakan oleh
PT. Cipta Pilar Persada
diantaranya pembuatan
sekat/pagar pebatas antara
tapak proyek dan area
sekitarnya.
3. Persiapan PENDEKATAN Tingkat Kecenderungan
konstruksi TEKNOLOGI Hasil analisa terhadap kualitas
(pematangan a. Membuat kolam air permukaan pada area up
lahan) pengendapan (sedimen stream dan down stream
trap) pada saluran mengalami fluktuatif dan
drainase sementara pada memiliki kecendrungan
areal proyek agar
meningkat.
lumpur atau tanah
kupasan yang terbawa air Tingkat Ketaatan
Penurunan hujan dapat dikendalikan. Berdasarkan hasil analisis
Kualitas terhadap kualitas air
Air permukaan disimpulkan
Permukaan bahwa PT. Cipta Pilar Persada
memiliki sarana pengolahan air
limbah domestik para pekerja
dengan mengalirkan terlebih
dahulu pada septiktank diarea
basecamp. Namun pengelolaan
ini tetap harus dipertahankan
dan ditingkatkan lagi untuk
meminimalisir dampak

12
terhadap turunnya kualitas air
permukaan.

4. Persiapan PENDEKATAN Tingkat Kecendrungan


konstruksi; TEKNOLOGI : Pelaksanaan pengelolaan
a. Dimensi saluran drainase lingkungan yang telah
harus teritegrasi dengan dilakukan cukup baik, hal ini
saluran umum dengan dibuktikan dengan tidak
lebar 2,5 m dan kedalaman adanya genangan air dan
1,5 m. kejadian banjir dilokasi
b. Membuat sumur resapan maupun disekitar lokasi.
sebanyak 1.019 unit,
dengan diameter 1 m dan Tingkat Kritis
kedalaman 3 m atau 510 Dampak peningkatan limpasan
dengan diameter 2 m dan air permukaan berdasarkan
kedalaman 3 meter bisa pengamatan dilapangan dapat
dibuat secara terpisah atau dikatakan tidak mempunyai
masuk didalam saluran tingkat kritis. Hal ini karena
Peningkatan drainase (parit resapan). telah adanya penyediaan
Limpasan c. Membuat tandon air saluran drainase yang
Air (reservoir) untuk cadangan dilengkapi dengan manhole
Permukaan air pada musik kemarau serta bak kontrol pada pada
dengan kapasitas 59.400 area yang telah terbangun.
m3
Tingkat Ketaatan
PENDEKATAN Dalam melakukan pengelolaan
INSTITUSI : terhadap dampak peningkatan
Mematuhi ketentuan KDB limpasan air permukaan,
yang telah ditentukan (mak pengelolaan yang telah
70%) dilakukan PT. Cipta Pilar
Persada diantaranya melakukan
pematangan lahan secara
bertahap, membuat tata drainase
tertutup yang terintegrasi
dengan drainase eksisting yang
dilengkapi dengan manhole/bak
kontrol.
5. Pembangunan PENDEKATAN Tingkat Kecenderungan
fisik gedung TEKNOLOGI : Pelaksanaan pengelolaan
Pembangunan a. Tebing dibuat secara lingkungan yang
fasilitas sarana bertangga/berteras telah
prasarana dilengkapi dengan dilakukan cukup baik, hal ini
sistem drainase air dibuktikan dengan tidak
hujan serta stabilitas adanya kejadian longsor pada
Longsor
lereng pada daerah area sungai maupun di sekitar
yang rawan longsor. lokasi kegiatan.
b. Penggunaan vegetasi untuk
perkuatan tanah.
Tingkat Kritis
Pengendalian secara
Longsor merupakan salah satu
vegetatif dengan
kekhawatiran masyarakat
penanaman tumbuhan

13
mengikuti garis kontur. sekitar akan adanya kegiatan
c. Menggunakan vegetasi yang dilakukan oleh PT. Cipta
untuk memperkuat tebing Pilar Persada. Kegiatan
dengan vegetasi berakar pembangunan oleh PT. Cipta
dalam (misal: Pilar Persada akan
pohon akar wangi) menyebabkan terganggunya
d. Pembuatan bangunan lereng yang pada akhirnya
seperti: struktur akan memicu terjadinya
counterberm, dan dinding longsor. Maka dari itu
penahan tanah pada pengolalaan terhadap dampak
lereng yang terjal dan ini harus ditingkatkan
saluran drainase umum mengingat tanah di lokasi
sesuai rekomendasi teknis pembangunan rentan akan
konsultan struktur longsor.
e. Menutupi lereng bagian
atas dengan semen untuk Tingkat Ketaatan
mencegah terjadinya Berdasarkan hasil pengamatan
rembesan air kedalam secara langsung di lapangan,
tanah. dapat dikatakan bahwa PT.
f. Melakukan penembokan Cipta Pilar Persada mempunyai
dan penanggulan pada tingkat ketaatan terhadap
saluran pembuang dan dampak longsor.
pada sungai cikeas sesuai Hal ini terlihat dengan adanya
rekomendasi peil banjir pembuatan tebing/ turap/
bronjong bertangga pada sisi
sungai, melakukan penataan
PENDEKATAN INSTITUSI
lahan dan bangunan sesuai
g. Berkoordinasi dengan dengan GGS 8 meter dari tepi
Badan Penangulangan sungai dan melakukan
Bencana pematangan lahan secara
h. Berkoordinasi dengan bertahap. Namun PT. Cipta
Balai Besar Wilayah Pilar Persada harus tetap
Sungai mempertahankan kondisi saat
i. Berkoordinasi dengan ini dan melakukan
Dinas Bina Marga dan peningkatan terhadap
Pengairan pengelolaan yang dilakukan.
6. Rekruitmen PENDEKATAN SOSIAL : Tingkat Kecenderungan
Tenaga Kerja a. Penerimaan tenaga kerja Berdasarkan wawancara dan
konstruksi konstruksi lebih prioritas data, kesempatan kerja yang
tenaga kerja di Kecamatan timbul memiliki kecendrungan
Tembalang dan meningkat. Hal ini karena pada
Banyumanik sesuai awal kegiatan tenaga kerja
dengan kualifikasi yang hanya sebatas tenaga kerja
dibutuhkan. operasional konstruksi eksisting
dan bertambah dengan adanya
b. Penduduk yang lahannya kegiatan konstruksi tahapan
dikonversi, dan jadi pengembangan
Kesempatan penggarap pada lahan PT. Tingkat Kritis
Kerja Cipta Pilar Persada Terkait dengan kesempatan
diprioritaskan sebagai kerja PT. Cipta Pilar Persada
pekerja senantiasa memberikan
prioritas pada tenaga kerja
PENDEKATAN lokal sesuai dengan
INSTITUSI : kualiafikasi yang dibutuhkan.
c. Perekrutan tenaga kerja Hal ini terlihat dari wawancara
berkoordinasi dengan yang dilakukan terhadap
aparat kelurahan tenaga kerja dan masyarakat
(termasuk RT dan RW) sekitar dimana secara umum

14
terdekat) setempat dan tenaga kerja kontstruksi berasal
instansi terkait dari lokasi sekitar kegiatan.
d. Memberikan upah yang Selain itu PT. Cipta Pilar
sesuai dengan ketentuan Persada memberikan informasi
yang berlaku (yakni : secara terbuka terkait
sesuai upah minimum penerimaan tenaga kerja
Kota Semarang serta hak- melalui instansi terkait.
hak lain dari pekerja) Tingkat Ketaatan
Dalam hal tenaga kerja, PT.
Cipta Pilar Persada memberi
kesempatan bagi tenaga kerja
lokal untuk dapat bekerja.
7. Kegiatan : PENDEKATAN SOSIAL: Tingkat Kecenderungan
Mobilisasi alat a. Prioritas usaha-usaha Berdasarkan hasil wawancara
dan material; lokal untuk kerjasama dan pengamatan di lapangan
persiapan dalam pembangunan dan diketahui dengan adanya
konstruksi; penyediaan kebutuhan kegiatan pembangunan
Pembangunan tenaga kerja. perumahan dan fasilitasnya
fisik gedung;
dapat menimbulkan peluang
Pembangunan
PENDEKATAN usaha bagi masyarakat sekitar.
fasilitas sarana
INSTITUSI : Salah satunya dengan
prasarana
b. Berkoordinasi dengan timbulnya warung makan di
aparat desa/ kelurahan sekitar lokasi kegiatan yang
(termasuk RT dan RW dimanfaatkan oleh pekerja.
terdekat) setempat agar
merekomendasikan usaha-
usaha yang terpercaya. Tingkat Kritis
c. RT/ RW di sekitar lokasi Peluang berusaha berdasarkan
kegiatan menjadi rona merupakan salah satu
Peningkatan pengelola beberapa usaha dampak yang diharapkan
di lokasi kegiatan. meningkat oleh masyarakat
Peluang
sekitar dengan adanya kegiatan
Berusaha ini. Maka dari itu peluang
usaha yang ada akibat adanya
kegiatan konstruksi perlu
dipertahankan dan
diperkirakan akan meningkat
dengan adanya kegiatan
tambahan.

Tingkat Ketaatan
PT. Cipta Pilar Persada bisa
dikatakan cukup. Hal ini
terlihat dari komitmen dalam
membantu tercipatanya
peluang usaha disekitar lokasi
kegiatan. Namun bentuk upaya
koordinasi dengan aparat
kelurahan setempat perlu
ditingkatkan.

15
8. Rekruitmen PENDEKATAN Tingkat Kecendrungan
Tenaga Kerja TEKNOLOGI Kegiatan pengembangan
konstruksi a. Memprioritaskan tenaga secara langsung dan tidak
Kegiatan : kerja lokal yang berasal langsung akan memberikan
Mobilisasi alat dari masyarakat sekitar pengaruh dan dampak terhadap
dan material; sesuai dengan kualifikasi komponen sosial ekonomi dan
persiapan yang dibutuhkan. budaya masyarakat salah
konstruksi; b. Prioritas penduduk yang
Pembangunan satunya berupa perubahan
lahannya dikonversi, persepsi masyarakat sekitarnya
fisik gedung; dan penggarap pada
Pembangunan baik yang berdekatan langsung
lahan PT. Cipta Pilar
fasilitas sarana dengan lokasi rencana kegiatan
Persada.
prasarana maupun tidak berdekatan
c. Menjelaskan kepada
langsung.
masyarakat tentang
keterwakilan tenaga Berdasarkan hasil wawancara
kerja dari masing- dan survey lapangan dapat
masing kelompok diketahui bahwa pandangan
masyarakat. masyarakat terhadap kegiatan
cukup baik.
d. Pengelolaan komponen
lingkungan hidup
lainnya (fisik kimia, Tingkat Kritis
ruang dan transportasi) Pandangan masyarakat
dilakukan dengan tepat. terhadap adanya kegiatan
e. Mengakomodir tergolong positif, dengan
Sikap permintaan masyarakat alasan masyarakat menyatakan
Masyarakat yang berkaitandengan setuju karna mengharapkan
pengelolaan lingkungan dapat terserapnya tenaga kerja
hidup. lokal, meningkatnya peluang
berusaha, tersedianya hunian
f. Mengoptimalkan forum
yang terjangkau dan adanya
komunikasi antara
upaya PT. Cipta Pilar Persada
masyarakat sekitar dan
dalam menjaga kenyamanan
pemrakarsa untuk
dan keamanan.
menjembatani
permasalahan yang
timbul selama kegiatan Tingkat Ketaatan
konstruksi. Berdasarkan hasil wawancara
dan pengamatan di lapangan
PENDEKATAN diketahui bahwa PT. Cipta
INSTITUSI Pilar Persada telah melakukaan
g. Melakukan koordinasi sosialisasi dengan aparat
dengan instansi terkait, dan setempat dengan adanya
tokoh masyarakat. rencana kegiatan. Selain itu
pengelolaan terhadap dampak
persepsi masyarakat ini harus
ditingkatkan dengan cara
melakukan pengelolaan sesuai
dengan memaksimalkan
pengelolaan pada dampak
primer.

16
9. Mobilisasi alat PENDEKATAN Tingkat Kecenderungan
dan material TEKNOLOGI Berdasarkan rona lingkungan
a. Mengimplementasikan hidup di jalan Raya Tol
kajian lalu lintas Srondol-Jatingaleh
b. Membuat perkerasan berdasarkan hasil pengamatan di
jalan masuk lokasi lapangan, intensitas dan
(untuk konstruksi) mobilitas kendaraan yang
melewati lokasi kegiatan tidak
yang memenuhi terlalu padat dan masih terlihat
standar rencana MST cukup lancar begitu juga
kendaraan. mobilitas kendaraan yang keluar
c. Pemasangan rambu- masuk perumahan terlihat lancar
rambu lalu lintas di pintu dan tidak ada hambatan.
keluar masuk proyek
d. Menempatkan petugas Tingkat Kritis
pengatur lalu lintas di Tidak terjadi kemacetan
pintu masuk/ keluar dari panjang akibat aktivitas keluar
lokasi kegiatan. masuknya kendaraan dari dan
e. Tidak memfasilitasi menuju lokasi kegiatan. Dapat
parkir di badan jalan bagi disimpulkan bahwa gangguan
kendaraan konstruksi. lalu lintas tidak berada dalam
f. Pengaturan jadwal titik kritis. Namun tetap harus
mobilisasi alat dan dikelola dan dipantau.
Kepadatan
material dilakukan di
Lalu Lintas
luar jam sibuk lalu lintas. Tingkat Ketaatan Pemrakarsa
telah melakukan beberapa
PENDEKATAN penaatan terhadap
INSTITUSI : dampak gangguan lalu lintas
g. Berkoordinasi dengan diantaranya mengatur jadwal
instansi terkait dalam mobilisasi alat dan material di
pemasangan rambu- luar jam sibuk, adanya
rambu lalu lintas dan pemisahan pintu masuk dan
pengaturan sirkulasi lalu keluar area, pintu keluar masuk
lintas di depan lokasi dibuat menjorok kedalam dan
kegiatan dan kegiatan cukup lebar serta menyediakan
mobilisasi peralatan dan garasi disetiap rumah yang
material konstruksi. telah terbangun agar tidak
terjadi parkir di badan jalan. Di
h. Mulai berkoordinasi dan
jalan raya depan lokasi
bekerjasama dengan
kegiatan juga terlihat adanya
institusi pengelola Jalan
rambu- rambu dan tempat
Tol Srondol-Jatingaleh.
penyebrangan jalan (Zebra
Cross). Pengelolaan terhadap
dampak gangguan lalu lintas
perlu ditingkatkan dengan
melakukan arahan yang telah
tertuang didalam RKL-RPL.
10. Mobilisasi alat PENDEKATAN Tingkat Kecendrungan
dan material TEKNOLOGI : kegiatan pembangunan
a. Membatasi jenis dan apartemen secara langsung dan
berat kendaraan yang tidak langsung akan
Kerusakan digunakan dengan memberikan pengaruh dan
badan jalan kelas jalan. dampak terhadap kondisi badan
b. Membuat perkerasan jalan yang dilalui oleh kegiatan
jalan masuk lokasi mobilisasi alat dan material
(untuk konstruksi) konstruksi.Berdasarkan hasil
yang memenuhi

17
standar rencana MST survey lapangan dapat
kendaraan. diketahui bahwa kondisi badan
jalan disekitar lokasi kegiatan
cukup baik.

PENDEKATAN Tingkat Kritis


INSTITUSI : Kegiatan pembangunan
c. Berkoordinasi dengan apartemen PT. Cipta Pilar
instansi terkait dan Persada berdasarkan observasi
pemerintah setempat lapangan tidak menimbulkan
dalam mobilisasi kerusakan badan jalan. Dapat
peralatan dan disimpulkan bahwadampak
material. kerusakan badan jalan tidak
d. Bekerjasama dengan berada dalam titik kritis.
perusahaan di Namun tetap harus dikelola dan
sekitarnya, instansi dipantau.
terkait dan pemerintah
setempat dalam Tingkat Ketaatan
pemeliharaan jalan. PT. Cipta Pilar Persada telah
melakukan beberapa penaatan
terhadap dampak kerusakan
bdan jalan diantaranya adanya
kegiatan batching plan didalam
area pembangunan tapak
proyek sehingga kegiatan
mobilisasi material dapat
dikurangi dan meminimalisir
dampak kerusakan badan jalan.
Namun, pengelolaan terhadap
dampak kerusakan badan jalan
perlu ditingkatkan dengan
melakukan arahan yang telah
tertuang didalam RKL-RPL.
11. Pembangunan PENDEKATAN SOSIAL : Tingkat Kecenderungan
fasilitas sarana a. Membuat jalan untuk Kegiatan pembangunan
prasarana akses masyarakat. apartemen secara
b. Fasilitas jalan yang langsung akan memberikan
dibangun PT. Cipta Pilar pengaruh dan dampak terhadap
Persada dapat digunakan aksesibilitas wilayah di sekitar
bersama masyarakat. lokasi.
Tingkat Kritis
Pandangan masyarakat
terhadap adanya kegiatan
Aksesibilitas tergolong positif dengan
wilayah adanya akses yang dapat dilalui
oleh masyarakat pada area
pembangunan/ lokasi proyek.
Tingkat Ketaatan
Berdasarkan hasil
wawancara dan pengamatan di
lapangan diketahui bahwa PT.
Cipta Pilar Persada telah
membuat akses jalan bagi
masyarakat sekitar serta terus
melakukan sosialisasi dengan
aparat setempat.

18
Sumber :

- Izin Lingkungan Nomor :


- Survei Lapangan Kelompok 4A (Observasi dan Wawancara), 2019

3.1 Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan


Dampak potensial merupakan dampak yang berpotensi terjadi akibat rencana
usaha dan/atau kegiatan pada rencana tapak proyek. Proses identifikasi dampak
potensial yang dilakukan menunjukkan interaksi antara komponen rencana kegiatan dan
komponen linkungan hidup, dengan metode identifikasi yang digunakan adalah Metoda
Matriks Interaksi.
Matriks keterkaitan menggambarkan interaksi hubungan sebab akibat (Causative Effect)
komponen rencana kegiatan dan komponen lingkungan hidup, dengan hasil matriknya
adalah daftar potensi dampak lingkungan yang terlepas dari arah dan besar, serta sifat
kepentingannya. Proses identifikasi dampak potensial dilakukan dengan diskusi
(Brainstorming) oleh Tim Studi AMDAL sesuai dengan bidang keahlian, sesuai : a)
Penelaahan studi pustaka; b) Penggalian informasi pakar dan pemrakarsa; serta c)
berdasarkan isu-isu yang berkembang di masyarakat.
Matriks identifikasi dampak potensial pembangunan Cordova Edupartment oleh
PT. Cipta Pilar Persada serta diagram alir dampak potensial disajikan pada Diagram
3.1.
Diagram 3.1. Alir Dampak Potensial Cordova Edupartment

19
Tabel 3.3. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Pembangunan Apartemen (Cordova Edupartment)
Rencana Kegiatan
Jenis Dampak/ Komponen Pra
Konstruksi Konstruksi Operasi Keterangan Rencana Kegiatan
Lingkungan
1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A. GEOFISIK-KIMIA
1. Penurunan kualitas udara - - - x x x x - x x - - A. Pra Konstruksi
2. Peningkatan kebisingan - - - x x x x - x x - - 1. Pengurusan perizinan
3. Peningkatan limpasan air permukaan - - - - x x x - x x - - 2. Sosialisasi Rencana Kegiatan
4. Longsor - - - - x - - - - - - -
5. Penurunan kuantitas air tanah - - - - - x x - - - - - B. Konstruksi
6. Penurunan kualitas air permukaan - - - - x x x - x x - - 1. Penerimaan tenaga kerja konstruksi
B. BIOLOGI 2. Mobilisasi peralatan dan material
1. Perubahan jenis vegetasi - - - - x - x - - - x - 3. Persiapan konstruksi bangunan
C. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA 4. Pembangunan fisik bangunan
1. Terbukanya kesempatan bekerja - - x - - - - x - - - - 5. Pembangunan sarana dan prasarana
2. Terbukanya peluang berusaha - - - - - x - - x x - -
3. Peningkatan pendapatan masyarakat - - x - - - - x - - - - C. Operasi
4. Peningkatan tekanan penduduk dan 1. Penerimaan tenaga kerja operasi
- - - - - - - - x - - -
pengembangan wilayah
5. Sikap masyarakat x x x x x x x x x x x x 2. Aktivitas hunian
6. Kecemburuan sosial x x
D. KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT 3. Aktivitas perdagangan dan jasa
1. Penurunan sanitasi lingkungan - - - - - x x - x x - - 4. Pemeliharaan sarana dan prasarana
- - - x x x x x x - - 5. Penanganan limbah
2. Penurunan derajat kesehatan -
E. RUANG DAN TRANSPORTASI
1. Peningkatan kepadatan lalu lintas - - - x - - - - x x - -
2. Kerusakan badan jalan - - - x - - - - - - - -
3. Aksesibilitas wilayah - - - - - - - - x x - -

20
3.4 Metode Analisis Dampak Pembangunan Cordova Edupartment
3.4.1 Analisis Kualitatif
Pembangunan Cordova Edupartment pada tahap pasca kontruksi
mengakibatkan beberapa dampak yang ditimbulkan pada saat bangunan sudah
terbangun atau sudah mulai masuk kedalam tahap operasional. Dampak yang
dapat ditimbulkan yaitu pertama dari penyerapan tenaga kerja atau penerimaan
tenaga kerja bagi masyarakat sekitar yang dijelaskan pada Diagram 3.2.
Diagram 3.2. Dampak Pembangunan Cordova Edupartment

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 4A, 2019

Penerimaan tenaga kerja tersebut berdampak positif bagi peningkatan taraf


hidup masyarakat sekiar apartemen Cordova. Setelah itu, dampak yang
ditimbulkan pada saat pasca kontruksi berupa peningkatan kepadatan penduduk,
dimana tekanan jumlah penduduk berhubungan langsung dengan aktivitas sekitar
apartemen. Maka dari itu terdapat dampak lanjutan berupa peningkatan kepadatan
lalu lintas, penurunan permukaan air tanah, dan peningkatan produksi limbah
rumah tangga.

21
Dampak dari kepadatan lalu lintas mengakibatkan peningkatan kebisingan
dan penurunan kualitas udara di kawasan sekitar apartemen Cordova. Selain itu
terdapat dampak terhadap pemeliharaan yang intensif terhadap sarana dan
prasarana yang berada di kawasan Cordova Edupartment. Di samping itu,
pembangunan Cordova Edupartment menciptakan aktivitas perdagangan dan jasa
baru seperti pertokoan, café dan co working space, hal tersebut akan berdampak
pada penciptaan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar maupun penghuni
apartemen. Pembangunan Cordova Edupartment yang mencapai 23 lantai akan
berdampak bagi privasi masyarakat sekitar, hal tersebut dikarenakan penghuni
apartemen yang posisinya berada di atas permukiman warga dapat melihat
langsung kegiatan atau aktivitas warga sekitar.
Tabel 3.4 Analisis Dampak Kegiatan Cordova Edupartment
No Kegiatan Dugaan Dampak
1 Aktivitas Hunian
Aktivitas hunian terdiri dari aktivitas penghuni - Penurunan kualitas udara
Apartemen serta kegiatan pemanfaatan fasilitas publik - Penurunan kualitas air
yang disediakan. permukaan
Namun pada kondisi eksisting kegiatan ini belum - Peningkatan kebisingan
berlangsung sehingga dapat terjadi perubahan seiiring - Peningkatan limpasan air
dengan adanya rencana pengembangan usaha dan/atau permukaan
kegiatan. - Peluang berusaha
- Sikap masyarakat
- Peningkatan tekanan
penduduk dan
pengembangan wilayah
- Penurunan sanitasi
lingkungan
- Kepadatan Lalu Lintas

2 Rekruitmen Tenaga Kerja Operasional


Saat beroperasinya Kawasan gedung apartemen - Kesempatan bekerja
Cordova dibutuhkan tenaga kerja atau karyawan
dalam kegiatan pengelolaan dan operasional
apartemen seperti Cleaning Service, Satpam,
Administrator, Juru Masak, Teknisi fasilitas, tukang
kebun, dan Parkir
3 Pemeliharaan Bangunan dan Sarana Prasarana
Penunjang - Sikap masyarakat
Kegiatan pemeliharaan gedung dan fasilitas
penunjangnya mencakup antara lain kebersihan
lingkungan gedung sehari-hari, pemeriksaan berbagai
peralatan dan fasilitas umum dan sosial yang ada,
pengecatan, pemeliharaan saluran air, listrik telepon,
tempat parkir, taman, sound system, MCFA,
telephone/MDF/server, dan lainnya. Pada kondisi saat

22
ini kegiatan ini belum berlangsung karna pada saat ini
masih berlangsung kegiatan konstruksi pembangunan
permukiman terpadu beserta fasilitas penunjangnya.

4 Aktivitas Perdagangan dan Jasa


Sebagai penunjang aktivitas hunian maka lokasi - Peluang berusaha
kegiatan juga dilengkapi dengan area perdagangan - Penurunan kualitas udara
yang berupa Café, pertokoan, Restoran dan Co - Peningkatan limpasan air
working Space, namun Kegiatan perdagangan dan jas permukaan
ini pada kondisi eksisting belum terlaksana karna - Kepadatan Lalu Lintas
fasilitas perdagangan dan jasa masih dalam tahapan
konstruksi.

Sumber : Hasil Analisis Kelompok 4A, 2019

23
3.4.2 Analisis Kuantitatif
Pembangunan Cordova Edupartment pada tahap konstruksi dan pasca konstruksi menimbulkan dampak pada komponen lingkungan.
Dampak yang terjadi pada komponen lingkungan antara lain yaitu kondisi permukiman tanah, kondisi vegetasi, kondisi genangan
banjir, kondisi lalu lintas, kondisi udara dan kondisi sosial masyarakat. Pada komponen lingkungan kondisi permukiman tanah dalam
keadaan lingkungan setelah pembangunan Cordova Edupartment menunjukkan selisih skala dampak -0,5%, yang mengartikan taksiran
dampak pada kondisi permukiman tanah setelah pembangunan memiliki dampak yang kecil yang dijelaskan pada Tabel 3.5.

3.5 Tabel Analisis Matriks Rinci Pembangunan Cordova Edupartment


Nilai Kondisi Lingkungan Dengan
Aktivitas Rona Lingkungan Awal Keadaan Lingkungan Setelah Operasional
Aktivitas Evaluasi
Nilai
No Kondisi Nilai Maks Skala Aktivitas Nilai Selisih
Komponen Eksisting Presentase Aktivitas Nilai Presentase Skala Taksiran
Komponen Kondisi Kualitas Pembangun Keseluruha Skala
Lingkungan Kondisi % Warga Maksimum % Dampak Dampak
Lingkungan Awal Lingkungan an n Dampak
Awal
Kondisi 3 2 3
1 9 9 100.00 3 15 18 83.33 2.5 -0.5 NEG Kecil
Permukiman Tanah 3 3 3
2 1 2
2 Kondisi Vegetasi 6 9 66.67 2 6 18 33.33 1.5 -0.5 NEG Kecil
3 2 2
Kondisi Genangan 2 1 2
3 6 9 66.67 2 9 18 50.00 1.5 -0.5 NEG Kecil
Banjir 3 3 3
2 1 1
4 Kondisi Lalu Lintas 6 9 66.67 2 6 18 33.33 1 -1 NEG
3 3 3
3 3 3
5 Kondisi Udara 9 9 100.00 3 18 18 100.00 3 0 POS
3 3 3
Kondisi Sosial 2 2 2
6 6 9 66.67 2 12 18 66.67 2 0 POS
Masyarakat 3 3 3
JUMLAH NILAI 42 66
NILAI MAKSIMUM 54 108
PRESENTASE % 77.78 61.11 -16.67

24
Kemudian, komponen lingkungan kondisi genangan banjir dalam keadaan
lingkungan setelah pembangunan apartemen cordova menunjukkan selisih skala dampak
-0,5%, yang mengartikan taksiran dampak pada kondisi genangan banjir setelah
pembangunan memiliki dampak yang kecil. Pada komponen lingkungan kondisi lalu
lintas dalam keadaan lingkungan setelah pembangunan apartemen cordova menunjukkan
selisih skala dampak -1%, yang mengartikan taksiran dampak pada kondisi lalu lintas
setelah pembangunan memiliki dampak yang cukup besar.

Pada komponen lingkungan kondisi udara dalam keadaan lingkungan setelah


pembangunan Cordova Edupartment menunjukkan selisih skala dampak 0%, yang
mengartikan taksiran dampak pada kondisi udara setelah pembangunan memiliki dampak
yang positif atau tidak terjadi perubahan. Selanjutnya, pada komponen lingkungan
kondisi sosial masyarakat dalam keadaan lingkungan setelah pembangunan apartemen
cordova menunjukkan selisih skala dampak 0%, yang mengartikan taksiran dampak pada
kondisi sosial masyarakat setelah pembangunan memiliki dampak yang positif atau tidak
terjadi perubahan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam pembangunan Cordova Edupartment


pada tahap konstruksi dan pasca konstruksi menimbulkan dampak yang kecil menuju
sedang, ditunjukkan dengan presentase skala dampak keseluruhan yang mencapai
presentase -16,67%

25
BAB IV

REKOMENDASI PENGELOLAAN DAMPAK PROYEK CORDOVA EDUPARTMENT

4.1 Rencana Kelola Lingkungan


Berdasarkan Permen LHK No. P26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018, Rencana Kelola Lingkungan atau RKL adalah upaya
penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Penyusunan RKL ini bertujuan untuk menguraikan
bentuk-bentuk pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan atas dampak yang ditimbulkan pada saat pasca-konstruksi dalam rangka untuk
menghindari, mencegah, meminimalisir dan/atau mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif terkait pembangunan
Cordova Edupartment. Uraian mengenai RKL disajikan dalam bentuk matriks yang berisi rencana pengelolaan dampak proyek Cordova
Edupartment pada tahap pasca-konstruksi seperti dapat dilihat Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Rencana Kelola Lingkungan
Institusi
Dampak
Bentuk Pengelolaan Lokasi Waktu dan Pengelola
No Lingkungan yang Sumber Dampak Indikator
Lingkungan Hidup Pantau Frekuensi Lingkungan
Dikelola
Hidup
Pelaksana :
Kegiatan :
1 titik di 6 bulan PT Cipta
Mobilisasi alat dan
dalam tapak sekali Pilar Persada
material; persiapan
Parameter kualitas - Penanaman Pohon proyek selama
Penurunan konstruksi;
udara mengacu pada - Pengaturan sirkulasi tahap pasca Pengawas :
1 Kualitas Udara Pembangunan fisik
Peraturan Pemerintah Kendaraan keluar 1 titik di operasi Dinas
gedung;
Nomor 41 Tahun 199 masuk apartment pemukiman Lingkungan
Pembangunan
penduduk Pelaporan Hidup Kota
fasilitas sarana
sekitar Monitoring Semarang
prasarana
dilakukan

26
1 titik di setiap 6 Pelapor :
depan bulan sekali Dinas
gerbang selama Lingkungan
utama tahap pasca Hidup Kota
operasi Semarang

Pemantauan
Intensitas kebisingan
dilakukan
yang dihasilkan tidak Pelaksana :
pada areal
melebihi baku mutu PT Cipta
sekitar lokasi
berdasarkan KepMen Pilar Persada
Kegiatan: kegiatan dan
Lingkungan Hidup Dua kali
Mobilisasi alat pemukiman
No. 48 Tahun 1996, - Pemberian aturan dalam satu Pengawas :
dan material; terdekat di
yaitu: aksesibilitas pada tahun Dinas
persiapan sekitar lokasi
Peningkatan jam-jam tertentu selama Lingkungan
konstruksi; kegiatan
2 a. 55 dBA untuk - Pengalihan jalan kegiatan Hidup Kota
Kebisingan Pembangunan pematangan
lingkungan kejalan lain pada mobilisasi Semarang
fisik gedung; lahan lokasi
pemukiman, kondisi-kondisi alat dan
Pembangunan yang
b. 70 dBA tertentu bahan Pelapor :
fasilitas sarana mengacu pada
lingkungan jalan & Dinas
prasarana pengambilan
industri serta Lingkungan
contoh udara
lingkungan Hidup Kota
rona awal
perdagangan Semarang
AMDAL

Pelaksana :
PT Cipta
Pembangunan - Penanaman Setiap tahun
Sekitar Pilar Persada
fisik gedung Pohon sekali
Proyek
3 Longsor Pembangunan Kejadian Longsor - Pemeliharaan selama
Apartmen Pengawas :
fasilitas sarana kawasan lereng masa pasca
Cordova Dinas
prasarana yang curam operasi
Lingkungan
Hidup Kota

27
Semarang

Pelapor :
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Pelaksana :
 Jumlah PT Cipta
pengangguran Pilar Persada
 Sumber
pendapatan Pengawas :
rumah tangga - Penyerapan Setiap 6 Dinas
Sekitar
Rekruitmen yang berasal tenaga kerja bulan sekali Lingkungan
Proyek
4 Kesempatan Kerja Tenaga Kerja dari luar sektor warga sekitar selama Hidup Kota
Apartmen
konstruksi pertanian - Pemberdayaan tahap pasca Semarang
Cordova
 Rata-rata warga sekitar operasi
tingkat Pelapor :
pengeluaran Dinas
rumah tangga Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Rekruitmen Pelaksana :
Tenaga Kerja PT Cipta
konstruksi Pilar Persada
Kegiatan : Tidak adanya
Setiap 3
Mobilisasi alat keluhan masyarakat - Sosialisasi Di sekitar
bulan sekali Pengawas :
5 Sikap Masyarakat dan material; terkait dengan kepada proyek
pasca kelurahan
persiapan proyek pembangunan masyarakat apartmen
konstruksi Sumurboto
konstruksi; apartment
Pembangunan Pelapor :
fisik gedung; Pertugas
Pembangunan

28
fasilitas sarana Kelurahan
prasarana Sumurboto
Pelaksana :
 Mengatur keluar PT Cipta
masuk kendaraan Pilar Persada
di titik pertemuan
ruas jalan kolektor Pengawas :
Titik
Tidak adanya dengan jalan akses Dinas
pertemuan Pada masa
penumpukan masuk proyek Lingkungan
Kepadatan Lalu Mobilisasi alat ruas jalan konstruksi
6 kendaraan  Menempatkan Hidup Kota
Lintas dan material dengan akses dan pasca
(kemavetan di petugas pengatur Semarang
menuju tapak konstruksi
kawasan cordova) lalu lintas di titik
proyek
keluar-masuknya Pelapor :
kendaraan proyek Dinas
ke jalan kolektor Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Pelaksana :
PT Cipta
Pilar Persada

Pengawas :
Tiap ruas Dinas
Jumlah jalan yang Lingkungan
Kerusakan badan Mobilisasi alat Pada masa
7 bertambahnya - dilalui truk Hidup Kota
jalan dan material konstruksi
kerusakan pengangkut Semarang
bahan proyek
Pelapor :
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Semarang
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4A, 2019

29
4.2 Rencana Pemantauan Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bertujuan untuk memantau kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan. Fungsinya salah
satunya yaitu sebagai alat untuk evaluasi terhadap mekanisme kerja sistem pengelolaan lingkungan. Rencana Pemantauan Lingkungan terkait
proyek pembangunan Cordova Edupartment dibedakan menjadi tahap prakonstruksi dan tahap konstruksi.
4.2.1 Tahap Prakonstruksi
Tahap konstruksi yang dipantau yaitu perijinan, persepsi masyarakat, dan pengadaan lahan yang dirincikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Analisis Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Prakonstruksi


Metode
Dampak yang Dipantau Parameter Tujuan Pemantauan Lingkungan Pemantauan
Lingkungan
Perijinan Kesesuaian pembangunan Memeriksa kesesuaian antara perijinan
apartemen dengan perijinan IMB yang telah diberikan dengan rencana Observasi
yang telah diberikan pembangunan apartemen
Sosialisasi Persepsi masyarakat Memantau transformasi perubahan
Adanya perubahan persepsi
Rencana mengenai dampak persepsi masyarakat terkait dampak dari Wawancara
masyarakat
Kegiatan pembangunan apartemen pembangunan apartemen bagi mereka
Pengadaan Kesesuaian lahan yang
Lahan direncanakan dengan yang Luasan lahan yang Memeriksa kesesuaian luasan lahan yang
Observasi
akan dibangun dibangun direncanakan dengan yang akan dibangun

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4A, 2019

30
4.2.2 Tahap Konstruksi
Pemantauan lingkungan pada tahap konstruksi dilihat melalui komponen fisik, sosial ekonomi dan budaya pada Tabel 4.3.
Tujuan Metode
Dampak yang
Parameter Pemantauan Pemantauan Institusi
Dipantau
Lingkungan Lingkungan
Komponen Fisik
 Metode:
Observasi
 Pelaksana: Pemrakarsa
Memeriksa  Lokasi: Tapak
 Pengawas: BPN Kota
Jenis komponen kesesuaian antara proyek
Tata ruang/Tata Semarang
lingkungan tata guna Tata guna lahan penggunaan  Jangka Waktu
Guna Lahan
lahan lahan dengan  Pelaporan:
dan Frekeunsi:
rencana proyek BAPPEDAL Provinsi
selama tahap
Jawa Tengah
konstruksi,
sebulan sekali
Memantau
transformasi
perubahan
persepsi
Persepsi masyarakat
Sosialisasi Rencana Adanya perubahan masyarakat
mengenai dampak Wawancara
Kegiatan persepsi masyarakat terkait dampak
pembangunan apartemen
dari
pembangunan
apartemen bagi
mereka
Memeriksa
kesesuaian luasan
Kesesuaian lahan yang
Luasan lahan yang lahan yang
Pengadaan Lahan direncanakan dengan Observasi
dibangun direncanakan
yang akan dibangun
dengan yang
akan

31
dibangun
Komponen Sosial Ekonomi Budaya
 Metode:
Observasi dan  Pelaksana:
Mengevaluasi Wawancara Pemrakarsa
dampak proyek  Lokasi: tapak  Pengawas: Dinas
Munculnya persepsi
Persepsi masyarakat terkait pembangunan proyek dan Pekerjaan Umum
negatif terkait dampak
Persepsi Masyarakat proyek pembangunan apartemen lingkungan Kota Semarang
proyek pembangunan
apartemen
apartemen terhadap persepsi sekitarnya  Pelapor:
negatif  Jangka Waktu: BAPPEDAL
masyarakat selama tahap Provinsi Jawa
konstruksi, tiga Tengah
bulan sekali
 Jumlah tenaga kerja
lokal yang bekerja  Metode:
 Pelaksana:
di proyek Observasi dan
Pemrakarsa
 Peningkatan pembangunan Mengevaluasi Data Sekunder
 Pengawas: Dinas
kesempatan kerja apartemen kegiatan  Lokasi: Tapak
Tenaga Kerja dan
dan usaha bagi  Jumlah penduduk pengelolaan proyek dan
Transmigrasi Kota
Ketenagakerjaan masyarakat sekitar lokal yang terkait dengan sekitarnya
Semarang
 Menurunnya membuka usaha kegiatan  Jangka waktu
rekrutmen tenaga  Pelapor:
angka seperti warung dan frekuensi:
makan kerja BAPPEDAL
pengangguran selama tahap
Provinsi Jawa
 Jumlah angkatan konstruksi,
Tengah
kerja lokal yang setahun sekali
menganggur

32
Kecemburuan Sosial Kecemburuan sosial Frekuensi dan intensitas Mencegah  Metode:  Pelaksana:
adanya hunian mewah kecemburuan sosial terjadinya Wawancara dan Pemrakarsa
kecemburuan Observasi  Pengawas: Dinas
sosial  Lokasi: tapak Sosial Kota
poryek dan Semarang
sekitarnya  Pelapor:
 Jangka waktu BAPPEDAL
dan frekuensi: Provinsi Jawa
selama tahap Tengah
konstruksi,
setahun sekali
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4A, 2019

33
BAB V

KESIMPULAN

Cordova Edupartment merupakan apartemen yang dibangun dengan konsep


pendidikan dan religi yang terletak di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik
Kota Semarang. Apartemen ini memilikki sasaran yakni mahasiswa dan akan dilengkapi
dengan fasilitas pendukung kegiatan edukasi dan hiburan, seperti amphitheater dan
tempat ibadah sebagai ikonnya. Beragam fasilitas lainnya yang tersedia antara lain co-
working space, reading park, art gallery, wall climbing, skatepark, archery, dan cafe
dengan free wi-fi.
Proses kegiatan pembangunan konstruksi harus dilandasi oleh Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). AMDAL merupakan kajian dari suatu
dampak besar serta penting untuk melakukan pengambilan keputusan suatu usaha atau
juga kegiatan yang direncanakan di dalam lingkungan hidup. Agar menghindari dampak
negatif dan kegiatan bersifat sah atau legal, maka AMDAL digunakan sebagai acuan
pembangunan agar sesuai dan tidak menyimpang dari tata ruang dan lingkungan wilayah
konstruksi. Dalam hal ini, aspek yang dikaji adalah fisik dan non-fisik baik struktur
geologis lingkungan maupun sosial budaya masyarakat setempat.
Menurut hasil analisis, pembangunan Cordova Edupartment pada tahap
konstruksi dan pasca konstruksi menimbulkan dampak yang kecil menuju sedang,
ditunjukkan dengan presentase skala dampak keseluruhan yang mencapai presentase -
16,67%. Hasil analisis pembangunan Cordova Edupartment kemudian diperlukan
penyusunan Rencana Kelola Lingkungan atau RKL sebagai upaya penanganan dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan dan Rencana
Pengelolaan Lingkunan atau RPL sebagai alat untuk evaluasi terhadap mekanisme kerja
sistem pengelolaan lingkungan. Analisis RKL-RPL merupakan kegiatan penanggulangan
yang dirincikan berdasarkan aspek fisik-non fisik seperti penanggulangan dampak
kemacetan, kebisingan dan dan penanggulangan dampak sosial terhadap masyarakat yang
ditimbulkan selama masa konstruksi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Fauzia, R. (2010). Pengaruh Pembangunan Apartemen Solo Paragon Terhadap Kondisi


Lingkungan Sekitarnya.
Ramadhan, M. kemal. (2015). Implementasi Keterlibatan Masyarakat dalam Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 45 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

35
0

Anda mungkin juga menyukai