Sekolah Tinggi PPM Manajemen, Magister Management, Eksekutif Muda, Angkatan 19, Kelompok 5:
Edwin Darius | Jumrawati | Medista R. Putra | M. Rafiqul Dihaj | Roynald Ajie
Yamaha motor, perusahaan motor terbesar di jepang, khawatir akan dampak akhir krisis
keuangan asia tahun 1997, market sharenya turun dari posisi ke-2 di Asia menjadi posisi ke-3,
pesaingnya Honda & Suzuki mengalami penurunan sales hanya di tahun 1998-99 namun di
tahun berikutnya sudah kembali normal sedangkan Yamaha mengalami penurunan 2 tahun &
memiliki beban hutang 2.3 miliar USD & kondisi pasar yang sulit di asia
Yamaha management plan (2002-2005):
Issue
1. Meningkatkan profit
2. Pondasi bisnis yang solid di China, India & ASEAN
3. Membudayakan growth strategy
4. Meningkatkan posisi Financial
Target in tahun pertama 2005 (ER. 120 yen ke USD & 110 yen ke EUR)
1. Mencapai total net sales 1.05 miliar yen & Operating income 70 miliar yen & ordinary
income 65 miliar yen
● Net sales: 568 milyar yen untuk bisnis motor, 202 miliar yen untuk bisnis kelautan,
188 miliar yen untuk bisnis energi & 92 miliar yen untuk bisnis lainnya
● Operating income: 34 miliar yen untuk bisnis motor, 13 miliar yen untuk bisnis
kelautan, 17 milyar yen untuk bisnis energi, 6 miliar yen untuk bisnis lainnya
2. Mengumpulkan 70 miliar yen di free cash flow dan ROE dipastikan lebih tinggi atau sama
dengan 10%
3. Menaikkan Equity Ratio hingga 30% & pinjaman dibawah 200 miliar Yen
Analisis
Dari management plan 2002-2005 Yamaha menerapkan Offensive strategic yakni growth
oriented karena produknya masih berada dalam tahap berkembang. Objective dari strategi ini
adalah menumbuhkembangkan tingkat penjualan dan meningkatkan posisinya di market share
serta meningkatkan performance keuntungan di masa depan.