13 Juli 2019
Kelompok 2:
Achmad Afandi
Ardhyanto Budirachman
Jimmi Handoko
Putu Sancaya
Rika Gresia
Di tahun 1990an, konsumsi air minum dalam kemasan meningkat cukup signifikan dengan rata-
rata peningkatan setiap tahunnya mencapai 13%. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain stabilitas ekonomi, ancaman penyakit kolera yang mendorong orang untuk
mengonsumsi air minum berkualitas tinggi, kekhawatiran adanya kandungan klorin dalam air
minum non-kemasan, dan gaya hidup sehat yang menjadi tren di masyarakat. Namun resesi yang
melanda Argentina di tahun 1998 menyebabkan kelesuan ekonomi dan menurunnya daya beli
masyarakat. Di tahun 2002, penjualan air minum dalam kemasan month to month mengalami
penurunan walaupun ada kenaikan harga per kemasan-nya.
Untuk mengatasi kondisi ini, ADA memiliki ide untuk melakukan pengembangan produk agar
memberikan nilai tambah ke produk air minum dibandingkan dengan air minum biasa. Melalui
proyek yang dinamai Designor, ADA melakukan studi pengembangan produk dan strategi
pemasaran untuk produk air minum dalam kemasan yang baru. Dua konsep produk telah disiapkan
untuk dilakukan tes pasar, “Plus” dan “Pinta”. “Pinta” merepresentasikan produk air minum
sparkling dengan rasa orange dan lemon yang ditambah dengan kalsium dan magnesium.
Hal. 1
Sedangkan “Plus” menunjuk pada air mineral murni yang diperkaya dengan kalsium dan
magnesium.
Ketika prototipe produk baru sudah ada, selanjutnya yang harus dipikirkan oleh ADA adalah
strategi diferensiasi dan posisi pasar (positioning) apa yang harus ditetapkan untuk produk baru
ini agar mampu mendapatkan sambutan positif dari pasar. Selanjutnya, manajemen ADA perlu
menetapkan brand yang tepat untuk kedua konsep produk ini, apakah dengan nama merek baru,
atau menggunakan dua merek sebelumnya yang sudah dikenal baik oleh konsumen; dan apakah
kedua produk ini akan diluncurkan bersamaan atau dalam waktu yang berbeda, produk apa yang
akan diluncurkan terlebih dahulu.
III. ANALISA
Permasalahan utama di atas akan dibahas dengan pendekatan teori yang dipelajari dari Mullins
pada Bab 8, Differentiation and Brand Positioning, sebagai bagian dari analisa peluang pasar.
Hal. 2
Sumber : Mullins, Marketing Management: A Strategic Decision-Making Approach, 8th Edition.
Hal. 3
- Naturalness (alami)
- Rasa
- Diet nature (tidak menyebabkan kegemukan)
- Memiliki kandungan nutrisi
Ada tiga jenis produk air dalam kemasan yang ada di pasaran: carbonated soft drink, bottled water
(mineral water), ready to drink (RTD) juice. Sayangnya masing-masing jenis minuman ini tidak dapat
memenuhi semua atribut ideal yang diharapkan oleh konsumen. “Pinta” dan “Plus” dihadirkan untuk
dapat memenuhi keempat atribut ideal tersebut.
Produk-produk air minum kemasan yang bersaing pada target market “Pinta” dan “Plus” berdasarkan
data pada akhir tahun 2001 adalah:
a. Carbonated/soda beverages (pangsa pasar sebesar 63%) terdiri atas regular cola, regular
non cola soda dan light soft drink. Merek-merek terkenal antara lain Coca-Cola, PepsiCo,
Fanta, Quatro Grapefruit, Sprite dan lain-lain.
b. Bottled water / mineral water (pangsa pasar 11%) terdiri atas dua tipe: air mineral alami
yang berasal dari mata air atau sumber air di bawah tanah, dan air mineral artificial yang
diproduksi dari air bersih yang diolah dengan menambahkan beberapa jenis mineral.
Masing-masing tersedia dalam bentuk sparkling (berwarna/berkilau) atau murni. Merek-
merek yang ikut dalam segmen ini, dari Danone adalah Villavicencio, Villa del Sur, Brio, San
Fransisco, Waikiki, Evian. Sedangkan dari perusahaan lain adalah Eco de Los Andes,
Glaciar, Pureza Vital dan lain-lain termasuk privat label.
Hal. 4
2. Mengidentifikasi atribut determinan yang mendefinisikan “ruang produk” di mana posisi
penawaran saat ini berada.
Kedua konsep produk yang akan diluncurkan, diidentifikasi berdasarkan karakteristik produk
dan atribut determinannya.
Rasa - Orange -
- Lemon
Kelebihan / manfaat - Sugar & calorie free - Sugar & calorie free
3. Mengumpulkan informasi dari sampel pelanggan dan calon pelanggan tentang persepsi
masing-masing produk pada atribut determinan.
Hasil riset product concept assesment yang dilakukan pada tahun 2000 (Exhibit 3) dan 2001
(Exhibit 4) memberikan informasi mengenai persepsi konsumen/calon konsumen terhadap
Hal. 5
kedua konsep produk yang akan diluncurkan (“Pinta” dan “Plus”) dibandingkan dengan kategori
produk minuman yang ada.
Exhibit 11 dan 12 juga menunjukkan bahwa dari 512 responden yang telah mencoba sample
“Pinta” dan “Plus”:
a. “Pinta”, dari 312 responden, terdapat 7% responden yang memberikan angka Excellent,
35% Very Good dan 32% Good. Ini berarti terdapat 74% responden yang menyambut baik
produk “Pinta” dan terdapat 44% serta 29% responden yang sangat menyukai dan
menyukai rasa produk “Pinta”.
“Plus”, dari 200 responden yang mencoba sample, terdapat 8% responden yang memberikan
nilai Excellent untuk rasa produk ini, 39% Very Good dan 32% Good. Sedangkan untuk
penilaian kesukaan rasa, 53% sangat menyukai dan 25% menyukai rasa “Plus”.
b. Value curves
Dipakai untuk memotret persepsi responden terhadap posisi brand berdasarkan beberapa
atribut penentu / multidimensional. Exhibit 15 menunjukkan beberapa atribut penentu yang
dipakai untuk menilai posisi “Pinta” dan “Plus” di antara kompetitor yaitu:
pleasure/refreshment, prestige/quality, communication/innovation, versality, health, purity,
for my children dan nutrition.
Hal. 7
Gambar : Positioning grid beberapa merek minuman dengan atribut penentu harga vs kualitas
Gambar : Value curve beberapa merek minuman dengan beberapa atribut penentu
Hal. 8
5. Menentukan kombinasi atribut penentu yang paling disukai konsumen.
Berdasarkan matriks positioning grid dan value curve di atas, atribut penentu untuk minuman
soda dan air mineral dapat dianalisa sebagai berikut:
a. Carbonated / soda beverages
Berdasarkan positioning grid, minuman bersoda dipersepsikan oleh konsumen sebagai
minuman yang harganya lebih mahal dibandingkan air mineral (grid kanan) dengan kualitas
rata-rata, kecuali produk Sprite yang kualitasnya sedikit di atas rata-rata.
Berdasarkan value curves, minuman bersoda dipersepsikan baik oleh konsumen pada
aspek prestige/quality, dan persepsi kurang baik pada aspek health, purity dan nutrition.
b. Mineral water
Berdasarkan positioning grid, air mineral dipersepsikan oleh konsumen sebagai minuman
yang harganya lebih murah dibandingkan minuman bersoda (grid kiri) dengan kualitas lebih
tinggi (grid atas), kecuali produk San Fransisco yang kualitasnya di bawah rata-rata.
Berdasarkan value curves, air mineral dipersepsikan baik oleh konsumen pada aspek
health, purity dan nutrition.
6. Memeriksa kesesuaian antara preferensi segmen pasar dan posisi produk saat ini (posisi
pasar).
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi terkait posisi di mana kemungkinan merek-merek
tambahan baru akan ditempatkan. Dalam hal ini, berdasarkan analisa atribut penentu di atas,
konsep produk “Pinta” memiliki kedekatan pada beberapa aspek dengan minuman bersoda.
7. Menuliskan pernyataan posisi atau proposisi nilai untuk memandu pengembangan dan
implementasi strategi pemasaran.
Setelah menempatkan konsep produk “Pinta” dan “Plus” pada posisi yang sudah dianalisis di
atas, selanjutnya perlu menuliskan positioning statement kedua konsep produk tersebut.
Hal. 9
“Pinta” : Carbonated drink with orange or lemon flavour, sugar-free and enhanched with
essential minerals.
“Plus” : Pure water, enriched with essential minerals (calcium and magnesium).
Proposisi Nilai :
Penyatataan posisi air minum berkarbonasi dengan air mineral murni diperkaya
rasa orange atau lemon, bebas dengan mineral esensial
gula dan dilengkapi dengan (kalsium dan magnesium)
mineral esensial
Kelebihan / manfaat yang - Sugar & calorie free - Sugar & calorie free
ditawarkan
- 100% slightly sparkling mineral - 100% mineral water
water with natural fruit essence
- diperkaya dengan mineral
- tambahan mineral kalsium dan kalsium dan magnesium
magnesium
IV. REKOMENDASI
Berdasarkan uraian di atas, kami memberikan rekomendasi terkait rencana peluncuran konsep
produk “Pinta” dan “Plus” sebagai berikut:
Hal. 10
1. Positioning
Konsep produk “Pinta” dapat ditempatkan pada minuman bersoda karena kedekatan dari
beberapa aspek pada kedua produk tersebut. Selain itu strategi ini juga dilakukan untuk
merebut pasar minuman tersebut. Hal ini karena pasar minuman terbesar di Argentina ada di
segmen minuman berkarbonasi sebesar 63%, dan sekitar 60% yang ada di pikiran masyarakat
Argentina adalah minuman bersoda.
Sedangkan untuk konsep produk “Plus”, berdasarkan positioning grid-nya mendekati
preferensi mineral water sehingga lebih cocok diposisikan di segmen mineral water. Di
samping itu juga agar tetap mempertahankan dominasi ADA di pasar mineral water.
Hal. 11