Anda di halaman 1dari 6

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai aliran partikel-partikel
bermuatan listrik positif yang mengalir dari titik berpotensial tinggi
ketitik yang berpotensial rendah (walau sesungguhnya elektronbermuatan negatif yang mengalir
melalui konduktor). Arus listrikhanya mengalir pada rangkaian tertutup (loop).

Alat ukur arus listrik


Alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponenlistrik disebut amperemeter. A
mperemeter disusun secara seridengan komponen yang akan diukur kuat arusnya, rangkaiankabe
l harus dipotong agar dapat menyisipkan amperemeter yangharus disesuaikan polaritasnya denga
n baterai.

Jika misalnya jarum skala amperemeter menunjukkan hasil sebagai berikut :

maka hasil pengukurannya dapat kita hitung dengan cara :

{ (skala yang ditunjukkan / skala maksimum) x batas ukur yang dipilih }

sehingga hasil pengukuran pada gambar di atas adalah :

(30 / 50) x 100 mA = 60 mA


Berikut ini beberapa contoh soal yang berkaitan dengan listrik arus searah yang biasanya menjadi
momok bagi sebagian besar teman-teman siswa/-wi SMA, yaitu tentang :

1. Rangkaian Loop Tunggal


2. Rangkaian Loop Majemuk
3. Rangkaian Jembatan Wheatstone dengan Transformasi Delta-Y

A. Rangkaian Loop Tunggal


1. Perhatikan gambar berikut !

Dari gambar di atas, tentukan :


a). kuat arus listrik yang melalui rangkaian
b). tegangan listrik di R1 dan R2

Penyelesaian:
a). Karena rangkaian hanya memiliki 1 loop, maka kita gunakan hukum 2 Kirchoff (KVL) :
ΣE-ΣV=0
Sehingga : Σ E = Σ V dengan V = i.R (Hukum Ohm)

Dengan demikian, arus yang keluar dari E1 berlawanan arah dengan dari E2,
sehingga :
E1 – E2 = i.R1 + i.R2
120 – 30 = i . (30 + 15)
90 = 45 . i
i = 2 Ampere

b) Untuk menentukan tegangan di R1 dan R2, cukup dengan menggunakan hukum Ohm.
Vr1 = i . R1 = 2 A . 30 Ω = 60 Volt

Vr2 = i . R2 = 2 A . 15 Ω = 30 Volt
Catatan : karena rangkaian 1 loop merupakan rangkaian seri, maka arus listrik di setiap titik
dalam rangkaian adalah sama.

2. Dari gambar di samping, tentukan :


 kuat arus listrik yang melalui rangkaian
 tegangan listrik di R1 dan R2
 daya listrik yang diserap oleh R1 dan R2

Penyelesaian :
a). Dengan ketentuan yang sama seperti pada nomor 1, kita dapatkan loop yang searah dengan jarum
jam.

maka :
E1 – E2 + E3 = i . (R1 + R2)
3,5 – 2 + 1 = i . (10 + 10)
2,5 = i . 20
i = 0,125 Ampere = 125 mA
b). Vr1 = Σ E – i . R1 = 2,5 V – (0,125 A . 10 Ω) = 1,25 Volt
Vr2 = V1 – i . R2 = 3,5 V – (0,125 A . 10 Ω) = 2,25 Volt
c). Untuk mencari daya listrik (P), kita gunakan rumus : P = I2.R
Karena R1 = R2,
maka P1 = P2 = (0,125)2 . 10 = 0,15625 Watt = 156,25 mW

2. Rangkaian Loop Majemuk


Perhatikan gambar berikut !
Hitung :
a). Arus listrik yang mengalir di R1, R2 dan R3
b). Tegangan listrik di R1, R2 dan R3
Penyelesaian :

a). Dari gambar di atas, sesuai hukum Kirchoff 1, kita dapatkan : i3 = i1 + i2


Selanjutnya menggunakan hukum Kirchoff 2 : Σ E - Σ i.R = 0

Dari loop 1 :

i1.R2 + i3.R1 = E1

0,5.i1 + 0,1.i3 = 9

(i1 dan i3 bernilai positif karena arahnya sesuai dengan arah loop)

0,5.i1 + 0,1 (i1 + i2) = 9

0,5.i1 + 0,1.i1 + 0,1.i2 = 9

0,6.i1 + 0,1.i2 = 9 ……. (persamaan 1)

Dari loop 2 :

i1.R2 – i2.R3 = E1 – E2

(i2 dan E2 bernilai negatif karena arahnya arusnya berlawanan dengan arah
loop) 0,5.i1 – 0,2.i2 = 9 – 6

0,5.i1 – 0,2.i2 = 3

0,5.i1 – 0,2.i2 = 3 ………. (persamaan 2)

0,5.i1 – 0,2.i2 = 3 ==> x 1 => 0,5.i1 – 0,2.i2 = 3

0,6.i1 + 0,1.i2 = 9 ==> x 2 => 1,2.i1 + 0,2.i2 = 18


kedua persamaan di atas dieliminasikan, didapat :
1,7.i1 = 21

i1 = 12,35 Ampere
untuk mencari i2, kita gunakan persamaan 1 :

0,6. (12,35) + 0,1.i2 = 9

7,41 + 0,1.i2 = 9

0,1.i2 = 1,59 => i2 = 15,88 Ampere

Maka i3 = (12,35 + 15,88 ) Ampere = 28,23 Ampere

b).Untuk menentukan tegangan listrik di R1, R2 dan R3, kita kembali menggunakan hukum Kirchoff
2 pada salah satu cabang :

V = Σ E + Σ i.R

= (9 – 6) + (0,5 x 12,35 – 0,2 x 15,88)

= 3 + (6,175 – 3,176)

V = 5,99 Volt

Catatan : pada rangkaian paralel,tegangan listrik di setiap cabang adalah sama besar

2. Rangkaian Jembatan Wheatstone & Transformasi Delta-Y

Sebagaimana disebutkan di buku syarat dari jembatan Wheatstone adalah :

R1 x R3 = R2 x R4 , agar arus listrik yang melalui R5 sama dengan nol sehingga R5 bisa
dihilangkan.

Berdasarkan gambar di samping :


(50 Ω)(40 Ω) ≠(60 Ω)(20 Ω)
sehingga masih ada arus listrik yang melalui R5, dan R5 tidak bisa dihilangkan begitu saja serta
syarat jembatan Wheatstone tidak bisa langsung digunakan.
Solusinya adalah mengganti R1, R4 dan R5 dengan 3 buah hambatan baru (Ra, Rb dan Rc) agar
rangkaian di atas bisa diselesaikan secara seri atau paralel. Karena itu, perlu kita masukkan
prinsip transformasi Delta – Y.

Perhatikan gambar berikut :


Selanjutnya kita gunakan rumus transformasi Delta – Y :

dan didapatkan Ra = 10 Ω ; Rb = 15 Ω ; Rc = 6 Ω
==> Rb menggantikan R1, dan Rc menggantikan R4.

Selanjutnya Rb dan R2 dapat diselesaikan secara seri. Begitu juga Rc dan R3.

Rb + R2 = 15 Ω + 60 Ω = 75 Ω

Rc + R3 = 6 Ω + 40 Ω = 46 Ω
Kemudian kedua hasil di atas diparalelkan : Rparalel = = = 27,89 Ω
Dan terakhir Rparalel diserikan dengan Ra sehingga didapatkan Rpengganti :
Rpengganti = 27,89 Ω + 10 Ω = 37,89 Ω
Dengan demikian kuat arus yang melalui rangkaian dapat dihitung dengan hukum Ohm
i = V / Rpengganti = 10 Volt / 37,89 Ω = 264 mA

Anda mungkin juga menyukai