Asam Borat - Upload PDF
Asam Borat - Upload PDF
BORIC ACID
1. Nama
Golongan
Asam oxo/ asam oxy(2)
Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 10043-35-3 (1,2,3,4,5,7)
Nomor RTECS : ED4550000(1,2,3,4,6)
Nomor EC : 005-007-00-2 (6)
Nomor EINECS : 233-139-2 (5,6,7)
Nama bahan
Asam Borat
Deskripsi (1,2,3,4,6)
Serbuk padat yang tidak berbentuk, berwarna putih, tidak berbau, rasa pahit,
berat molekul 61,83, rumus molekul H3BO3, tekanan uap 2,6 pada 20oC, titik
didih 300oC, titik leleh 171 oC, pH 5,1 (0,1 M), gravitasi spesifik 1,435 pada
15 oC, kelarutan dalam air 63,4 g/L pada 30oC
3. Penggunaan
(1)
Bahan pengawet, antiseptik . Bahan pelapis tahan air untuk kayu, semen,
(6)
bahan porselen, kaca, karpet, pengerasan baja, kondensor listrik .
4. Identifikasi Bahaya
Terhirup
Dapat mengiritasi saluran hidung dan pernapasan. Konsentrasi tinggi dari
debu dapat menyebabkan batuk, mimisan, sesak napas. Jika paparan berat
atau berkepanjangan dapat menyebabkan efek sistemik dengan muntah dan
diare persisten, depresi sirkulasi, ruam kulit dan pernafasan yang buruk pada
akhirnya
shock dan koma (2).
Tertelan
Mengiritasi saluran pencernaan, dapat menyebabkan mual, muntah, diare,
kram perut, dosis yang besar dapat menyebabkan peredaran darah yang
buruk, takikardia, sianosis, delirium, kejang-kejang dan koma. Kematian telah
dilaporkan kepada terjadi pada orang dewasa dari dosis 5 sampai 20 gram(2).
Terhirup
Paparan jangka panjang dapat mengakibatkan efek sistemik, seperti mual
dan muntah persisten, dapat terabsorpsi menyebabkan gangguan sistemik,
depresi sirkulasi darah, syok, dan koma. (2).
Tertelan
Pada dosis tinggi dapat mngakibatkan depresi sirkular, takhikardia, sianosis,
kejang, hingga koma. Kematian dilaporkan pada orang dewasa pada dosis 5-
20 gram (2).
6. Penyimpanan
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku (5).
Simpan dalam wadah tertutup rapat (5).
Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan (5)
.
Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik (5).
Simpan di tempat yang tidak lembab (5)
.
7. Toksikologi
Toksisitas
Data Karsinogenik
Dari data National Toxicology Program menunjukkan bahwa tidak ada bukti
karsinogenitas bahan dari bioassay selama 2 tahun pada mencit (mice) yang
(8)
diberi dosis sebesar 2500 dan 5000 ppm
Berdasarkan IARC, NTP, EPA, ACGIH dan OSHA, Asam borat tidak
terdaftar sebagai karsinogen (2,5).
Data Mutagenik
Tidak ditemukan aktivitas mutagenic pada empat percobaan mutagenic
jangka pendek (8)
Data Reproduksi
Uji pada hewan mengindikiasikan konsumsi secara oral bahan dalam jumlah
(2)
besar dapat menyebabkan kehilangan berat badan pada fetal
Pemberian asam borat dengan konsentrasi 6,700 ppm pada studi
menggunakan tikus (rat) dan anjing menghasilkan atropi testicular,
sementara studi dengan konsentrasi 2000 ppm tidak berkembang menjadi
perubahan testicular (Weir, Fisher, 1972)(8).
Pada studi berkelanjutan menggunakan mencit (mice) terdapat penurunan
laju fertilitas pada mencit (mice) yang menerima 4500 ppm (636 mg/kg)
asam borat, namun tidak terdapat perubahan dengan mencit (mice) yang
(8)
diberikan dengan jumlah yang sama (Fail et al., 1991) .
Pengujian dengan hewan menunjukkan bahwa konsumsi bahan dalam
jumlah besar dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan
penurunan produksi sperma dan menurunkan ukuran testis, serta
(2)
mengganggu kesuburan .
Informasi Ekologi
(7)
Toksisitas pada ikan : LC50 Goldfish 46 mg B/L selama 7 hari
LC50 Rainbow trout (S.gairdneri) 150 mg B/L
selama 24 hari(7).
NOEC.LOEC Rainbow trout (S.gairdneri) 0,75-1
mg B/L selama 36 hari(8)
Toksisitas pada : LC50 Flea daphnia 115-153 mg/L selama 48
invertebrata jam (7)
Toksisitas pada tumbuhan : EC50 Alga hijau (Scenedesmus quadricauda)
perairan, misalnya alga 194 mg/l selama 72 jam (9)
Lingkungan : Asam borat adalah serbuk putih yang larut air,
pada konsentrasi tinggi dalam menyebabkan
kerusakan pohon atau vegetasi melalui
absorbsi dari akar (7).
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup(1,2,4,6)
Asam borat: Berbahaya kika terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
membran mukosa disertai nyeri tenggorokan, batuk, dan nafas pendek.
Dapat menyebabkan batuk, mimisan, pernapasan menjadi pendek.
Kontak dengan kulit(2)
Keracunan kronik
9. Pertolongan Pertama
Terhirup (2,6)
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila
perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan (2,4,6)
Jika korban sadar dan tidak kejang-kejang, berikan 1 sampai 2 gelas air
minum untuk mengencerkan. Segera lakukan induksi muntah namun di
bawah pengawasan medis. Bilas mulut dengan banyak air. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosoknya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
Tumpahan besar:
Gunakan sekop untuk mengumpulkan tumpahan ke dalam wadah yang
sesuai. Tuntaskan pembersihan dengan menyemprotkan air ke permukaan
yang terkontaminasi dan alirkan ke sistem sanitasi(2).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------