Anda di halaman 1dari 12

ASAM BORAT

BORIC ACID

1. Nama

Golongan
Asam oxo/ asam oxy(2)

Sinonim / Nama Dagang


(1,2)
Boric acid; Orthoboric acid; Boracic acid; Boron trihydroxide ; basilit B;
borofax; bortrac; Dia flea-mate; flea prufe; trihydroxyborane;
trihydroxyborone; three elephant; hydrogen orthoborate; NCI-C56417;
sassolite; Acidum boricum(3).

Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 10043-35-3 (1,2,3,4,5,7)
Nomor RTECS : ED4550000(1,2,3,4,6)
Nomor EC : 005-007-00-2 (6)
Nomor EINECS : 233-139-2 (5,6,7)

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan
Asam Borat

Deskripsi (1,2,3,4,6)
Serbuk padat yang tidak berbentuk, berwarna putih, tidak berbau, rasa pahit,
berat molekul 61,83, rumus molekul H3BO3, tekanan uap 2,6 pada 20oC, titik
didih 300oC, titik leleh 171 oC, pH 5,1 (0,1 M), gravitasi spesifik 1,435 pada
15 oC, kelarutan dalam air 63,4 g/L pada 30oC

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya


Peringkat NFPA (Skala 0-4) (3) :
Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah
Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (3,4,5,6,10):
T = Toksik
R40 = Kemungkinan mengakibatkan resiko yang ireversibel
R60 = Dapat mengganggu kesuburan
R61 = Dapat menyebabkan bahaya bagi bayi yang belum
R62 = lahir
R36/38 = Dapat beresiko mengganggu kesuburan
Dapat mengiritasi mata dan kulit
S22 = Jangan menghirup debu
S26 = Jika terkena mata, basuh segera dengan air dalam
jumlah banyak dan segera minta petunjuk medis.
S36 = Gunakan pakaian pelindung yang sesuai
S37 = Gunakan pelindung mata yang sesuai
S38 Pada kondisi sedikit ventilasi, gunakan alat bantu
pernapasan yang sesuai
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika
memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah
sakit/puskesmas (perlihatkan label)
S53 = Hindari/cegah pemaparan-dapatkan instruksi khusus
sebelum penggunaan
S24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan
mata

3. Penggunaan
(1)
Bahan pengawet, antiseptik . Bahan pelapis tahan air untuk kayu, semen,
(6)
bahan porselen, kaca, karpet, pengerasan baja, kondensor listrik .

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ


Bahaya utama terhadap kesehatan: Iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit,
(4)
iritasi mata .
(6)
Organ sasaran : Darah, ginjal, jantung, sistem saraf pusat, hati, limpa,
sistem pencernaan, mata, sistem reproduksi, kulit.
Rute paparan

Paparan jangka pendek

Terhirup
Dapat mengiritasi saluran hidung dan pernapasan. Konsentrasi tinggi dari
debu dapat menyebabkan batuk, mimisan, sesak napas. Jika paparan berat
atau berkepanjangan dapat menyebabkan efek sistemik dengan muntah dan
diare persisten, depresi sirkulasi, ruam kulit dan pernafasan yang buruk pada
akhirnya
shock dan koma (2).

Kontak dengan kulit


Tidak mengiritasi atau menembus kulit yang utuh. Penyerapan ke dalam
aliran darah melalui kulit yang luka mengakibatkan eritema, macular rash,
(2)
efek saraf pusat terjadi setelah 24 jam .

Kontak dengan mata


Iritasi (4) dan konjungtivitis yang bersifat reversible (2)
.

Tertelan
Mengiritasi saluran pencernaan, dapat menyebabkan mual, muntah, diare,
kram perut, dosis yang besar dapat menyebabkan peredaran darah yang
buruk, takikardia, sianosis, delirium, kejang-kejang dan koma. Kematian telah
dilaporkan kepada terjadi pada orang dewasa dari dosis 5 sampai 20 gram(2).

Paparan jangka panjang

Terhirup
Paparan jangka panjang dapat mengakibatkan efek sistemik, seperti mual
dan muntah persisten, dapat terabsorpsi menyebabkan gangguan sistemik,
depresi sirkulasi darah, syok, dan koma. (2).

Kontak dengan kulit


(2)
Dapat menimbulkan kerusakan kulit lokal dan dermatitis .

Kontak dengan mata


Tidak ada data yang tersedia

Tertelan
Pada dosis tinggi dapat mngakibatkan depresi sirkular, takhikardia, sianosis,
kejang, hingga koma. Kematian dilaporkan pada orang dewasa pada dosis 5-
20 gram (2).

5. Stabilitas dan Reaktivitas


Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal (4,6,8)
Kondisi yang harus : Panas, nyala, percikan, debu, dan sumber nyala
dihindarkan lain. Hindarkan kontak dengan bahan
tancampurkan (4).
Bahan tak tercampurkan : Potasium, anhidrat asetat, bahan dasar
pembentuk garam borat, alkali karbonat,
pengoksidasi kuat, ammonium hydroxide, calcium
hydroxide, potassium hydroxide, sodium
hydroxide ( 4,7,8).
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: boron oksida, karbon
monoksida, karbon dioksida (2,7)
Polimerisasi : Tidak akan terpolimerisasi (4)

6. Penyimpanan
 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku (5).
 Simpan dalam wadah tertutup rapat (5).
 Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan (5)
.
 Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik (5).
 Simpan di tempat yang tidak lembab (5)
.

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada manusia


LDLo oral-manusia 429 mg/kg (RTECS) (5)
Pada studi epidemiologi pada manusia tidak terdapat peningkatan pda
penyakit pada paru-paru pada populasi yang terpapar debu dari asam
borat(8).

Data pada hewan


Data iritasi (3,8,9):
Uji Draize (pada mata kelinci albino) menghasilkan iritasi mata yang ringan,
seperti eritema. Tanda-tanda muncul pada hari keempat setelah pemberian.
Data toksisitas (3,8):
(5,7)
LD50 oral-tikus (mouse) 3450 mg/kg (RTECS) ; LD50 oral-tikus (rat) 2660
mg/kg (RTECS) (5,7). LD50 kulit-kelinci >2000mg/kg berat badan(8).

Data Karsinogenik
Dari data National Toxicology Program menunjukkan bahwa tidak ada bukti
karsinogenitas bahan dari bioassay selama 2 tahun pada mencit (mice) yang
(8)
diberi dosis sebesar 2500 dan 5000 ppm
Berdasarkan IARC, NTP, EPA, ACGIH dan OSHA, Asam borat tidak
terdaftar sebagai karsinogen (2,5).

Data Mutagenik
Tidak ditemukan aktivitas mutagenic pada empat percobaan mutagenic
jangka pendek (8)

Data Reproduksi
Uji pada hewan mengindikiasikan konsumsi secara oral bahan dalam jumlah
(2)
besar dapat menyebabkan kehilangan berat badan pada fetal
Pemberian asam borat dengan konsentrasi 6,700 ppm pada studi
menggunakan tikus (rat) dan anjing menghasilkan atropi testicular,
sementara studi dengan konsentrasi 2000 ppm tidak berkembang menjadi
perubahan testicular (Weir, Fisher, 1972)(8).
Pada studi berkelanjutan menggunakan mencit (mice) terdapat penurunan
laju fertilitas pada mencit (mice) yang menerima 4500 ppm (636 mg/kg)
asam borat, namun tidak terdapat perubahan dengan mencit (mice) yang
(8)
diberikan dengan jumlah yang sama (Fail et al., 1991) .
Pengujian dengan hewan menunjukkan bahwa konsumsi bahan dalam
jumlah besar dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan
penurunan produksi sperma dan menurunkan ukuran testis, serta
(2)
mengganggu kesuburan .

Informasi Ekologi
(7)
Toksisitas pada ikan : LC50 Goldfish 46 mg B/L selama 7 hari
LC50 Rainbow trout (S.gairdneri) 150 mg B/L
selama 24 hari(7).
NOEC.LOEC Rainbow trout (S.gairdneri) 0,75-1
mg B/L selama 36 hari(8)
Toksisitas pada : LC50 Flea daphnia 115-153 mg/L selama 48
invertebrata jam (7)
Toksisitas pada tumbuhan : EC50 Alga hijau (Scenedesmus quadricauda)
perairan, misalnya alga 194 mg/l selama 72 jam (9)
Lingkungan : Asam borat adalah serbuk putih yang larut air,
pada konsentrasi tinggi dalam menyebabkan
kerusakan pohon atau vegetasi melalui
absorbsi dari akar (7).

8. Efek Klinis

Keracunan akut

Terhirup(1,2,4,6)
Asam borat: Berbahaya kika terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
membran mukosa disertai nyeri tenggorokan, batuk, dan nafas pendek.
Dapat menyebabkan batuk, mimisan, pernapasan menjadi pendek.
Kontak dengan kulit(2)

Asam borat: Tidak dapat mengiritasi dan berpenetrasi ke kulit. Absorbsi


bahan ke dalam pembuluh darah dapat membahayakan kulit dan
menghasilkan eritema, ruam, berefek terhadap system saraf pusat setelah
24 jam.

Kontak dengan mata(1,2,4,6)


Asam borat: Kontak dengan bahan dapat menyebabkan iritasi dan
konjungtivitis
Tertelan(1,2,6)
Asam borat: Menelan bahan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan iritasi
gastrointestinal yang ditandai dengan mual, muntah, dan diare. Dapt
meyebabkan depresi system saraf pusat, yang diikuti dengan sakit kepala,
pusing, dan depresi. Tahap lanjut dapat menyebabkan kolaps, tidak sadar,
koma, dan dapat menyebabkan kematian karena kegagalan dalam
pernapasan. Dapat menyebabkan anoksia jaringan, yang ditandai dengan
lemas, sakit kepala, pusing, rasa bingung, sianosis, lemah, dan detak
jantung yang tidak teratur, kolaps, tidak sadar, kejang, koma, hingga
kematian. Kematian dilaporkan pada orang dewasa dengan dosis 5-20 gram.

Keracunan kronik

Kontak dengan kulit(4)


Paparan berulang atau jangka panjang dapat menyebabkan dermatitis.
Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan system saraf,
gangguan pembuluh darah, dan berbahaya bagi limpa.

9. Pertolongan Pertama

Terhirup (2,6)
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila
perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit (2,6)


Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi.
Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak
sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal minimal 15 menit.
Cari pertolongan medis jika terjadi iritasi. Cuci pakaian sebelum digunakan
kembali.

Kontak dengan mata (2,6)


Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam
normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit dengan sesekali membuka kelopak
mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang
tertinggal. Tutup dengan kain kassa steril. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan (2,4,6)
Jika korban sadar dan tidak kejang-kejang, berikan 1 sampai 2 gelas air
minum untuk mengencerkan. Segera lakukan induksi muntah namun di
bawah pengawasan medis. Bilas mulut dengan banyak air. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan

Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosoknya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)


- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati
untuk tidak menghirupnya.
- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna (2,).


- Kumbah lambung dengan natrium bikarbonat 5%
- Arang aktif tidak direkomendasikan

Antidotum : tidak ada antidotum untuk asam borat

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan Asam borat:


Asam borat termasuk bahan berbahaya berdasarkan OSHA Hazard
Communication Standard berdasar data dari studi toksisitas kronik pada
hewan(8).
(2,5)
Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat .

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan


kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat
dengan area kerja (2,5).
(2,5)
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia .
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia
(2,5)
.

Respirator: Pada kondisi penggunaan yang sering atau paparan berat,


kemungkinan diperlukan proteksi saluran pernafasan. Proteksi saluran
pernafasan diurutkan dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan
(2,5)
petunjuk peringatan sebelum penggunaan .
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi
kehidupan dan kesehatan:
Setiap respirator pemasok udara memiliki pelindung wajah penuh yang
dioperasikan dalam suatu mode perlu tekanan atau tekanan positif lain
(2,5)
digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah .
Setiap alat pernafasan serba lengkap memiliki pelindung wajah penuh (2,5).

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Tidak mudah terbakar, tidak akan


terbakar(2).

Media pemadam kebakaran: Gunakan pemadam tepat untuk sekitarnya


api. Pemadam kebakaran harus menggunakan alat pelindung standard an
pakaian pelindung yang sesuai untuk mencegah terhirupnya debu atau asap
(2)
dan kontak langsung dengan kulit dan mata .

13. Manajemen Tumpahan


Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan.
Hindarkan dari sumber air dan saluran pembuangan. Hindarkan orang yang
tidak berkepentingan untuk mendekat, isolasi area tumpahan, dan beri
larangan masuk (2).

Tumpahan/kebocoran: Kumpulkan tumpahan bahan menggunakan metode


yang tidak menghasilkan debu lalu tempatkan dalam wadah yang sesuai
untuk pembuangan oleh seseorang yang sudah terlatih dan menggunakan
pakaian pelindung yang sesuai sehingga mencegah paparan debu dengan
(2)
mata atau kulit. Hindarkan kondisi pembentukan debu. Sediakan ventilasi .
Tumpahan kecil:
Gunakan alat yang sesuai untuk mengumpulkan tumpahan ke dalam wadah
yang sesuai. Tuntaskan pembersihan dengan menyemprotkan air ke
(2)
permukaan yang terkontaminasi dengan prosedur yang tepat .

Tumpahan besar:
Gunakan sekop untuk mengumpulkan tumpahan ke dalam wadah yang
sesuai. Tuntaskan pembersihan dengan menyemprotkan air ke permukaan
yang terkontaminasi dan alirkan ke sistem sanitasi(2).

14. Daftar Pustaka


1. Sitting, Marshal, Handbook of Toxic and Hadous Chemicals and
Carcinogens Volume I A-F,1991,Noyes Publication, New Jersey, USA.
2. http://www.caledonlabs.com/upload/msds/2260-1e.pdf
(diunduh Juni 2011)
3. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927105
(diunduh Juni 2011)
4. http://www.alfa.com/content/msds/USA/33253.pdf
(diunduh Juni 2011)
5. http://msds.chem.ox.ac.uk/BO/boric_acid.html
(diunduh Juni 2011)
6. http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB6128144_EN.htm
(diunduh Juni 2011)
7. http://avogadro.chem.iastate.edu/MSDS/H3BO3.htm
(diunduh Juni 2011)
8. http://www.biconet.com/crawlers/infosheets/PICBoricAcidMSDS.pdf
(diunduh Juni 2011)
9. http://www.afpmb.org/sites/default/files/pubs/standardlists/msds/6840-01-
287-3938_msds.pdf (diunduh Juni 2011)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai