Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN BERBUSANA MENURUT ISLAM

Jenis dan model pakaian yang bermacam-macam memiliki tujuan dan


fungsi-fungsi tertentu, baik sebagai adat kebiasaan, maupun berdasarkan
falsafah hidup yang dianutnya. Fungsi busana bagi manusia, antara lain: 1)
untuk menutup aurat, 2) menambah keindahan dan penampilan dirinya, 3)
menjaga dirinya dari cuaca lingkungannya dan atau untuk berperang, 4) untuk
tujuan tertentu sebagai pembeda dengan kelompok lainnya, 5) untuk tuntutan
pengamalan ajaran agama yang dianutnya. (Mustafa, 2013).
Begitu pula pada kelompok umat Islam sendiri, akhlak berbusana dalam
kehidupan masyarakat muslim secara simbolisme seringkali terjadi
perbedaan yang cukup mencolok antara seorang atau kelompok muslim
dengan muslim yang lainnya. Perbedaan yang signifikan tersebut terutama
dipengaruhi oleh suatu kondisi latar belakang budaya masyarakat muslim
yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Misalnya, pada Umat
Muslim Indonesia terutama suku Jawa dan Madura, memiliki anggapan
bahwa baju koko, sarung dan peci (kopiah) adalah pakaian islami. Sehingga,
pada acara-acara ritual peribadatan atau acara yang bernuansa Islami akan
terasa semakin khidmat jika semua jama’ahnya menggunakan pakaian atau
atribut busana tersebut. Begitu pula sebaliknya acara tersebut dapat dirasa
tidak khidmat ketika orang-orang atau jama’ah, terutama orang-orang yang
memiliki peran inti tidak memakai busana tersebut.
Sementara itu, orang Arab yang bangga dengan pakaian gamisnya
justru akan memiliki anggapan bahwa pakaian islami itu adalah gamis. Hal
itu ditunjang dengan suatu bukti konkret bahwa Nabi Muhammad SAW
sendiri mengenakan pakaian gamis. Sehingga berdasarkan pada bukti tersebut
tidak hanya kalangan bangsa Arab yang menganggap bahwa gamis sebagai
pakaian Islami dan memberikan fatwa hukum sunah memakainya. Melainkan
pada kelompok umat Islam lainnya juga –khususnya mereka yang menganut
paham tekstualis– akan mengklaim bahwa gamis adalah pakain yang sesuai
dengan tuntunan ajaran Rasulullah SAW. Maksudnya mereka memiliki fatwa
bahwa memakai gamis adalah sunah.
Tujuan berbusana sendiri dalam islam sebenarnya adalah menghindari
dari ketergodaan, dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan pakaian lebar
dan longgar. Sehingga, pakaian sempit atau ketat, walaupun menutupi kulit,
namun tetap menampakkan lekuk sebagian atau seluruh tubuh, yang ini jelas
mengundang godaan, seolah-olah telanjang. Apalagi dengan kain yang
sewarna dengan kulitnya, lebih besar lagi dosanya bila dipadu dengan pakaian
mini lagi transparan. Hal tersebut termasuk makna ―berpakaian tapi
telanjang. Termasuk dalam ancaman hadits tersebut adalah pantolan ketat
atau jeans yang dikenakan kaum wanita, di samping tasyabuh dengan orang
kafir, juga membentuk lekuk tubuh. (Fauzi, 2016).

Anda mungkin juga menyukai