Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTIKUM PENGAMATAN PROTISTA

Disusun oleh,
Kelompok 3 Kelas X MIPA 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KERTOSONO
Jalan Panglima Sudirman No 10 Kertosono Kode Pos 64351
Telepon 035.321915 Faks. 035.321915
Email: Smaker1964@yahoo.com Website: sman1kertosono.sch.id

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Praktikum Pengamatan Protista, telah disetujui dan


disyahkan serta telah mendapatkan penilaian pada semester gasal tahun pelajaran
2018/2019 .

Nilai Paraf

Disahkan di : Kertosono
Tanggal : 29 Oktober 2018

Menyetujui/ Mengesahkan , Penyusun,


Guru Mata Pelajaran Biologi 1. Alivia Rohmatuzzahra ___________
NISN : 0020126445

2. Brillian Satria Putra Kartiko ________


NISN : 0031416000

Drs. TULUS SEDYANTORO 3. Cantika Puspita Sari ___________


NIP. 19610615 198703 1 008 NISN : 0031349298

4. Fauzan Akbar Nur Riyanto _________


NISN : 0043015209

5. Ivanda Widya Puspita ___________


NISN : 0025758044

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq , dan hidayahNya
dengan telah tersusunnya Laporan Praktikum Pengamatan Protista. Mata Pelajaran
Biologi Semester I Tahun Pelajaran 2018 / 2019 .
Laporan disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi sebagai
bagian kegiatan pembelajaran untuk mencapai tingkat kompetensi yang
diharapkan .
Ucapan terimakasih kepada :
1. Yth. Bapak Drs. Tulus Sedyantoro selaku Guru Mata Biologi
2. Semua pihak yang telah secara aktif memberikan dukungan materiil maupun
non materiil dalam penyusunan proposal .
Saran , kritik , pertimbangan , usul demi kesempurnaan Laporan Praktikum
Pengamatan Protista ini sangat kami harapkan.
Demikian, semoga laporan ini dapat diterima sebagai perencanaan penelitian /
praktikum sekaligus dapat meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan .

Kertosono, 29 Oktober 2018


Penyusun ,

Kelompok 3 kelas X MIPA 2

3
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL …………………………………… 1
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………… 2
KATA PENGANTAR …………………………………… 3
DAFTAR ISI …………………………………… 4
BAB I PENDAHULUAN …………………………………… 6
A. Latar Belakang …………………………………… 6
B. Rumusan …………………………………… 6
Masalah
C. Tujuan …………………………………… 6
D. Manfaat …………………………………… 6
Praktikum
BAB II KAJIAN …………………………………… 7
PUSTAKA
A. Karakteristik …………………………………… 7
Umum Protista
B. Klasifikasi …………………………………… 7
Protista
C. Karakeristik …………………………………… 14
Protista Mirip
Jamur /
Myxomycotina
D. Karakteristik …………………………………… 14
Protista Mirip
Tumbuhan /
Alga
E. Karakteristik …………………………………… 14
Protista Mirip
Hewan /
Protozoa

4
F. Peran Ekologis …………………………………… 15
Protista
BAB III METODE …………………………………… 16
PRAKTIKUM
A. Waktu dan …………………………………… 16
Tempat ……………………………………
B. Alat dan Bahan …………………………………… 16
C. Prosedur Kerja 16
BAB IV HASIL DAN …………………………………… 17
PEMBAHASAN
A. Data Hasil …………………………………… 17
Pengamatan
B. Analisis / …………………………………… 17
Pembahasan
BAB V PENUTUP …………………………………… 18
A. Kesimpulan …………………………………… 18
B. Saran …………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………… 19
LAMPIRAN …………………………………… 20

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fungi merupakan organisme yang terdiri dari berbagai macam spesies,oleh
karena itu kami melakukan penelitian menggunakan mikroskop untuk dapat
lebih mengetahui tentang Fungi.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah keanekaragaman fungi dalam media perkembangbiakan tape
dan tempe?

C. Tujuan
Dapat menjelaskan karakteristik, klasifikasi, serta peran ekologis fungi bagi
kehidupan. Selain itu, dapat mengetahui fungi jenis apa yang ada pada
pengamatan kami.

D. Manfaat Praktikum
Mengetahui karakteristik fungi, klasifikasi fungi, karakteristik fungi, peran
ekologis protista.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Umum Fungi
1. .Ciri-ciri umum fungi (jamur) antara lain:
2. Organisme eukariotik, karena mempunyai membran inti.
3. Dinding selnya terdiri dari zat kitin.
4. Tidak memiliki klorofil.
5. Bersifat heterotrof (saprofit, parasit, atau simbiotik).
6. Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.
7. Reproduksi secara aseksual dan seksual.

B. Klasifikasi Jamur
 CIRI – CIRI JAMUR

Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran


inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu
membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit,
dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.

Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari
benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang
membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap
zat – zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan
hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu
hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.

Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif /
seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi.
Secara generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan
basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek).
Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang
cahaya matahari.
KLASIFIKASI JAMUR

1. Zygomycota

Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal

a. Ciri-ciri Zygomycota

Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).


Dinding sel tersusun dari kitin.
Reproduksi aseksual dan seksual.
Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.

7
Contoh :

Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti


Rhizophus oryzae, Jamur tempe
Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat
Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak dan makanan

b. Reproduksi Zygomiyota

1. Aseksual

Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila


spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur
terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium
menghasilkan spora baru.

2. Seksual

Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa
menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti
haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid.
Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium
terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika
jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.

2. Ascomycota
Ascomycota terdiri sekitar 30.000 spesies. Ascomycota disebut juga sac fungi.
Diberi nama sac fungi karena memproduksi spora dari bagian reproduksi seksual
yang berbentuk seperti kantung (sac). Beberapa Ascomycota hidup di dasar hutan
yang berhumus tebal dan membentuk struktur reproduktif berbentuk mangkuk
yang indah.

A. Peran ekologi :
 Sacharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti.
 Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
 Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
 Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.

8
 Neurospora crassa, untuk penelitian genetika, karena daur hidup
seksualnya hanya sebentar.
 Aspergillus wentii, digunakan
untuk mengubah amilum dan selulosa
menjadi glukosa dalam pembuatan
kecap dan tauco.
 Claviceps purpurea, dapat menyerang
tumbuhan dan memproduksi
struktur yang disebut ergot.

B. Ciri-ciri umum dari Ascomycota sebagai berikut:


 Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
 Bersel satu atau bersel banyak.
 Beberapa jenis Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau
dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
 Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang
berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora
merupakan hasil dari reproduksi generatif.
 Dinding sel dari zat kitin.
 Reproduksi seksual dan aseksual.

Reproduksi Ascomycotina :
Reproduksi dapat dilakukan secara enerative (aseksual) dan enerative (seksual).
o Aseksual
Bersel Satu (Uniselluler), dengan membentuk tunas, misalnya pada Sacharomyces
cereviceae.
Bersel Banyak (Multiseluler), dengan konidia (konidiospora), misalnya pada
Penicillium. Konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai berjumlah
empat butir oleh ujung suatu hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.

9
Contoh : Neurospora, sp
o Seksual
Bersel satu
Konjugasi antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces, berfungsi
sebagai gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot membesar menjadi
askus. Di dalam askus terbentuk delapan askospora yang tersusun dalam dua jalur
atau satu jalur. Di dalam askus terjadi meiosis dan terbentuk empat askospora
haploid (n).

Bersel banyak
Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium)
Askogonium membentuk tonjolan yang disebut trikogen yang menghubungkan
antara askogonium dan antheridium
Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah membentuk hifa
yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa berinti dua)
Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium yang akan
membentuk badan buah
Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus
Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis, sehingga
terbentuk askospora yang haploid

10
Nutrisi :
Saprofit dan beberapa jenis parasit

C. Peran Ekologis Jamur


Peranan Jamur yang menguntungkan:

1. Sebagai sumber makanan


2. Peranan jamur di bidang kedokteran dan kesehatan
3. Peranan jamur di bidang pertanian
4. Peranan jamur di bidang industri
5. Sebagai dekomposer atau pengurai

Peranan Jamur yang Merugikan :

1. Menimbulkan penyakit pada manusia


2. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
3. Pembusukan makanan

11
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Tanggal 5 November 2018 di lab biologi SMAN 1 Kertosono.

B. Alat dan Bahan


 Mikroskop cahaya
 Obyek glass dan gelas penutup
 Pipet tetes air
 Rendaman jerami pertumbuhan protista dan atau medium pertumbuhan
lain.
 Buku Paket Biologi SMA kelas X
 Referensi lain yang sejenis

C. Prosedur Kerja
1. Mempersiapkan medium pertumbuhan protista yang didiamkan selama
kurang lebih lima hari.
2. Mengambil sample medium menggunakan pipet tetes.
3. Meletakkan sample pada objek glass, lalu ditutup.
4. Meletakkan objek glass pada mikroskop dan dijepit.
5. Mengamati sample menggunakan perbesaran lemah lalu perbesaran kuat.
6. Mendokumentasikan hasil dengan foto.
7. Menggambar hasil pengamatan di kertas.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan


Dari hasil pengamatan kami, rendaman sawi dari air kolam terdapat protista
mirip tumbuhan.

B. Analisis / Pembahasan
Dari hasil pengamatan kami, kami menganalisa bahwa yang kami dapatkan
protista mirip timbuhan yaitu alga hijau (Clorophyta) dan Euglena.

Chlorophyta (Alga Hijau)


Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya
mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil).
Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki
dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang,
lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi
membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel
satu dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan
secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang
membentuk zigospora. Macam-macam alga hijau :
1) Chlorococcum sp
2) Chlorella sp
3) Spirogyra sp
Peran ekologi alga hijau :
 Menguntungkan
1. Sebagai sumber protein sel tunggal
2. Sebagai bahan makanan
3. Sebagai plankton merupakan salah satu komponen penting dalam
rantai makanan di perairan tawar
 Menguntungkan
1. Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur
2. Membuat air berubah warna dan menjadi keruh
3. Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air

Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia
memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena
memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan
berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif
dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari
selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air
tawar dan air tergenang.

13
Contoh : Euglena viridis

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Protista merupakan organisme eukaryotik; uniseluler; nutrisinya ada
yang fotosintetik, absorbtif,atau kombinasi keduanya; reproduksi aseks11ual
dan seksual. Protista dibagi menjadi 3 yaitu pritista mirip jamur, protista mirip
tumbuhan, dan protista mirip hewan.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam laporan kami masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu kami akan sangat menghargai adanya kritik dan
saran yang membangun.
Kami juga berharap kedepannya ada laporan yang lebih baik, lebih
lengkap dari laporan kami agar masyarakat dapat lebih mudah memahami
tentang protista.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.artikelsains.com/2015/05/pengertian-protista-serta-
karakteristik.html?m=1
http://www.mikirbae.com/2016/02/ciri-dan-klasifikasi-protista.html?m=1

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai