Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOLOGI

PRAKTIKUM PENGAMATAN
JAMUR TEMPE DAN JAMUR ROTI

Disusun oleh:
Anda Rizki Dwinanda (06)
Annisa Novia Rachmadhani (08)
Didan Aulia Ikhsan Ulil Albab (17)
Dipa Adiningrum (18)
Rina Susanti (29)
Salma Rohmaniah (32)

X IPA 7
SMA NEGERI 1 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2018/2019
Kata Pengantar
las VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester 1

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan portofolio ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat ringkas dan sederhana.

Portofolio ini berisikan tentang pengamatan kami tentang jamur tempe, jamur roti,
organisme di air sungai, air kolam, air sawah, dan air rendaman jerami, yang tak lain
berupa alat bahan, langkah kerja, hasil penelitian, serta gambar dari jamur atau
organisme yang berhasil kami amati. Semoga portofolio ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.

Portofolio ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun untuk
perbaikan portofolio ini.

Karanganyar, 28 Januari 2019

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan......................................................................
A. Latar belakang masalah..............................................
B. Rumusan masalah……………..................................
C. Tujuan dan manfaat penelitian...................................

Bab II Kajian Teori......................................................................

Bab III Metode Penelitian.............................................................


A. Alat dan
bahan............................................................
B. Cara kerja...................................................................

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan...................................


A. Hasil
penelitian...........................................................
B. Pembahasan................................................................

Kesimpulan dan Saran.....................................................................


Penutup .............................................................................................
Daftar Pustaka .................................................................................
Lampiran ..........................................................................................

7
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Jamur merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri. Oleh karena itu, mereka bersifat saprofit atau parasit. Jamur banyak ditemukan
di tempat yang lembab dan kaya zat organik, semisal di roti yang basi, kayu yang lapuk,
dll. Jamur ada yang bersifat merugikan juga menguntungkan. Jamur yang merugikan
adalah jamur yang menguraikan makanan kita sehingga membusuk, namun dengan sifat
pengurai tersebut, jamur dapat membuat bahan organik terurai dan tidak memenuhi
alam kita dengan sampah organik. Jamur juga sudah banyak dimanfaatkan untuk
fermentasi makanan, misal pada tempe yang menggunakan Saccharomyces cerevisiae.
Bentuk jamur pun sangat beragam, ada yang uniseluler ada pula yang multiseluler.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik benang merah yang
menjadi permasalahan pokok, yaitu:
1. Apa jamur yang terdapat pada objek penelitian?
2. Seperti apa bentuk dari jamur tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti dapat memaparkan tujuan
dan manfaat dari pengamatan yang dilakukan, yaitu:
 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui jamur apa yang terdapat pada objek pengamatan.
2. Untuk mengetahui bentuk dari jamur yang terdapat pada objek pengamatan.
 Manfaat penelitian
1. Dapat mengetahui jamur apa yang terdapat pada objek pengamatan.
2. Dapat mengetahui bentuk dari jamur yang terdapat pada objek pengamatan.
BAB II
Kajian Teori
Jamur adalah mikrooragnisme eukariotik. Jamur tidak hidup secara autotrof
karena tidak memiliki klorofil. Jamur hidup secara heterotrof dengan menguraikan
bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Misalnya hidup secara saprofit artinya
hidup dari penguraian sampah-sampah organik (seperti bangkai, sisi tumbuhan,
makanan, kayu lapuk) menjadi bahan-bahan organik. Jamur dapat pula hidup sebagai
parasit dengan mendapatkan bahan organik dari inangnya (kulit manusia, binatang dan
tumbuhan). Selain itu ada pula jamur yang hidup secar simbiotik yakni hidup bersama-
sama dengan organisme lain agar dapat saling menguntungkan (simbiosis mutualisme)
seperti jamur yang hidup bersama ganggang membentuk lumut kerak.
Jamur tidak berklorofil, dinding sel jamur mengandung kitin. Kitin adalah
polisakarida yang terdapat pada kulit kepiting dan udang-udangan (jika dipanaskan
berubah warna menjadi kemerahan). Jamur multiseluler terbentuk dari rangkaian sel
yang membentuk benang seperti kapas yang disebut hifa. Dilihat dari mikroskop hifa
ada yang bersekat-sekat melintang. Tiap-tiap sekat mempunyai satu sel dengan satu inti
atau beberpa inti sel. Ada pula hifa yang tidak bersekat melintang dan mengandung
benyak inti. Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang disebut miselium. Jamur
berkembang biak dengan dengan spora dan umunya secara seksual ataupun aseksual.

Berikut adalah klasifikasi jamur.

KELAS ZIGOMYCOTA ASCOMYCOTA


HIFA Tidak bersekat Bersekat
BENTUK TUBUH Uniseluler dan multiseluler Uniseluler dan multiseluler
CARA HIDUP Parasit dan saprofit Parasit, saprofit, simbiosis
REPRODUKSI
 SEKSUAL  Konjugasi (zygospora)  Askospora
 ASEKSUAL  Sprorangiospora  Konidiospora
CONTOH  Rhizopus oryzae (jamur  Aspergillus wentii
tempe)  Aspergillus oryzae
 Rhizopus stoloniferus (jamur
roti)

KELAS BASIDIOMYCOTA DEUTEROMYCOTA


HIFA Bersekat Bersekat
BENTUK TUBUH Uniseluler dan multiseluler Multiseluler
CARA HIDUP Parasit dan saprofit Patogen
REPRODUKSI
 SEKSUAL  Basidiospora  Belum diketahui
 ASEKSUAL  Konidiospora  Konidiospora
CONTOH  Volvariella volvaceae  Epydermophyton sp
 Shitake (penyakit kutu air atau kaki
atlet)
 Tinea versikolor

BAB III
Metode Penelitian

A. Alat dan Bahan


1. Alat
 Mikroskop
 Kaca preparat
 Kaca penutup
 Pipet
 Gelas beker kecil
 Jarum

2. Bahan
 Tempe daun
 Roti berjamur
 Air bersih

B. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil hifa jamur tempe/jamur pada roti dengan jarum/tusuk gigi, kemudian
letakkan di atas kaca preparat.
3. Berilah sedikit/setetes air, kemudian tutuplah dengan kaca penutup
(usahakan jangan sampai ada gelembung udara yang terperangkap di bawah
kaca penutup).
4. Amati dengan mikroskop, atur perbesaran serta cahaya hingga gambar
terlihat jelas.
5. Foto hasil pengamatan, lalu gambar di kertas.
6. Analisislah.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian
G
B. Pembahasan
O
Kesimpulan dan Saran

Penutup
Cukup sekian yang dapat penulis sampaikan melalui portofolio ini. Apabila
ada kelebihan atau kekurangan mohon untuk dimaklumkan. Semoga bermanfaat.
Terima Kasih
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Daftar Pustaka

http://duniapesek.blogspot.com/2015/02/laporan-praktikum-biologi-pengamatan.html
http://www.academia.edu/25336777/LAPORAN_BIOLOGI_PENELITIAN_JAMUR
_MIKROSKOPIS_DAN_MAKROSKOPIS_
http://www.academia.edu/9214613/laporan_pengamatan_jamur
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai