Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MIKROBIOLOGI

TENTANG FUNGI
Dosen pengampu : Putri Agustina, M.Farm

Disusun Oleh :

Nabila malihatul Al'latifah ( 22416248201123 )


Verani ( 22416248201095 )
Windi Kartika Laela ( 22416248201099 )
Wulan Astari R ( 22416248201045 )

FM22F
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisika Dasar dengan judul
“Laporan fungi” ini dengan tepat waktu. Selain itu, diharapkan dapat menjadi
bahan kajian bagi seluruh mahasiswa farmasi dalam memahami materi fisika
dasar dengan konsep yang ada.
Dengan berhasil disusunnya laporan ini, kami ucapkan terima kasih
kepada ibuPutri agustina M.Farm selaku dosen mikrobiologi. Kami telah
berusaha teliti dalam penyusunan laporan ini ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
dapat membangun dalam laporan ini sebagai perbaikan ke arah yang lebih baik.
Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, 09 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
FUNGI............................................................................................................... 1
1. Definisi.............................................................................................................................. 1
2. Karakteristik Jamur........................................................................................................... 1
3. Dimorfik............................................................................................................................ 2
4. Cendawan.......................................................................................................................... 2
5. Reproduksi........................................................................................................................ 2
6. Fisiologi............................................................................................................................. 3
7. Klasifikasi.......................................................................................................................... 4
8. Macam-Macam Jamur Penting Secara Medis................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 6

ii
FUNGI
1. Definisi
Mikologi (Mykes dan Logos) merupakan ilmu yang mempelajari tentang jamur.
Jamur merupakan organisme protista eukariotik , kemoheterotrof, reproduksi secara seksual
atau aseksual, struktur vegetatif berupa sel tunggal atau berfilamen.
Sifat Umum :
a. Termasuk protista eukartiotik
b. Kemoheterotrof dan kemoorganotrof
c. Saprofit atau parasit
d. Struktur vegetatif berupa uniseluler (yeast/khamir) atau multiseluler/ berfilamen (molds
atau kapang, cendawan)
e. Reproduksi seksual atau aseksual

2. Karakteristik Jamur
1). Yeast (khamir)
Mempunyai sifat uniseluler; nonfilamentous, dapat membentuk pseudohifa;
bentuk oval/spheris. Umumnya nonmotil. Reproduksi aseksual dengan pembelahan
(fission) dan seksual. Fakultatif anaerob; bila ada O2 mampu melakukan respirasi
aerob/metabolisme karbohidrat menjadi CO, dan H2O. Bila tidak ada O, mampu
melakukan fermentasi karbohidrat menghasilkan etanol dan CO2.

2). Kapang(molds)
Sifat multiseluler; reproduksi seksual dan atau aseksual. Struktur vegetatif
berfilamen/benang disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium.Macam/tipe hifa
adalah:
a. Hifa nonsepta (coenocytic), merupakan hifa tidak bersepta.
b. Hifa bersepta (acoenocytic) uninukleat (1 inti) atau multinukleat (banyak inti).
c. Hifa vegetatif, merupakan hifa yang berfungsi untuk nutrisi
d. Hifa reproduktif atau aerial hifa, merupakan hifa yang berfungsi untuk
reproduksi/pembentukan spora.
e. Pseudohifa, merupakan hifa yang membentuk kuncup

1
3. Dimorfik
Mempunyai 2 bentuk pada pertumbuhannya, yaitu pada kapang membentuk hifa
vegetatif dan aerial hifa, sedangkan pada khamin membentuk kuncup.Banyak terdapat pada
jamur patogen; dapar" dipengaruhi oleh suhu, pada suhu 37°C sebagai bentuk khamir dan
pada 25℃ sebagai bentuk kapang.

4. Cendawan
Merupakan jamur tingkat tinggi dan tersusun sebagai talus; umumnya makroskopis;
dan dapat menghasilkan mikotoksin.

5. Reproduksi
Ada 2 macam cara reproduksi, yaitu:
Aseksual merupakan reproduksi secara fission (pembelahan), budding (kuncup) atau
pembentukan spora aseksual. Seksual merupakan reproduksi secara fusi (peleburan)
nukleus dari 2 sel gamet induk dan menghasilkan spora seksual yang dapat terjadi melalui 3
fase yaitu:
a. Plasmogami, nukleus haploid dari sel donor (+) penetrasi ke sitoplasma sel resipien (-).
b. Karyogami, inti (+) dan (-) berfusi membentuk zygot inti diploid.
c. Meiosis,inti diploid menghasilkan inti haploid (spora seksual) dan beberapa rekombinan
genetik. Adanya reproduksi seksual dan aseksual maka jamur mempunyai siklus hidup
(life cycle). Jamur yang menghasilkan spora sexual dan asexual disebut teleomorphs,
sedangkan jamur yang menghasilkan spora asexual saja disebut anamorphs
Macam-macam spora aseksual:
1. Conidiospora atau conidia (tunggal: conidium).
2. Sporangiospora, spora yang dibentuk dalam sporangium.
3. Oidia (tunggal: oidium) atau arthrospora, spora hasil fragmentasi hifa.
4. Klamidospora, spora aseksual berdinding tebal.
5. Blastospora,spora hasil pembentukan secara kuncup.

2
Macam spora seksual:
1. Ascospora, merupakan spora bersel satu yang dibentuk dari ascus dan dalam setiap ascus
terdapat satu atau beberapa ascospora.
2. Basidiospora, merupakan spora bersel satu yang di atas struktur berbentuk gada yang
disebut basidium.
3. Zygospora, merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk dari ujung-ujung dua
hifa yang serasi yang disebut gamétangia.
4. Oospora, merupakan spora hasil terbentuk dari pertemuan antara gamet betina
(oogonium) dan gamet jantan (anteridium) sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer)
sehingga menghasilkan oospora.
6. Fisiologi
Habitat pada lingkungan kadar gula tinggi (osmofilik) dan p asam/asidofil.Yeast
bersifat fakultatif (aerob dan anaerob), kapang bersifa aerob..Mempunyai kisaran suhu
pertumbuhan yang luas : saprofit (22 -30c), patogen (30-37c).Kemoheterotof, umumnya
membutuhkan kadar gula 4%.Tumbuh baik pada substansi dengan kelembaban
rendah.Membutuhkan sumber N lebih sedikit dibandingkan bakteri.Mampu memetabolisme
karbohidrat komplek seperti lignin.
Tabel 4.Perbedaan antara jamur dengan bakteri
Karakteristik Jamur Bakteri
pH optimum 3.8-5.6 6.5-7.5
Suhu optimum 22-30℃(saprofit) 20-37℃(mesofil)
30-37℃(parasit)
Oksigen aerob mutlak(molds) aerob à anaerob
Fotoautotrof tidak ada beberapa
Kebutuhan sumber C 4-5% 0.5-1%
Sumber karbon Organik anorganik dan atau
Organik
Struktur dinding sel kitin, selulosa, glukan Peptidoglikan

Antibiotik Resisten terhadap Resisten terhadap


penisilin, tetrasiklin, Griseovulvin
Kloramfenikol Sensitif terhadap penisilin,
Sensitif:griseovulvin tetrasiklin, kloramfenikol.

3
7. Klasifikasi
Berdasarkan cara reproduksi, terbagi 2 kelompok:
1. Jamur perfect (perfect fungi), jamur melakukan reproduksi aseksual dan seksual.
2. Jamur imperfect (imperfect fungi), jamur melakukan reproduksi aseksual saja.Jamur
terbagi 4 kelas jamur sejati (true or filamentous fungi) dalam Kingdom Fungi yaitu :
Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, Deuteromycetes
Peranan Jamur
 Dalam bidang industri :
o Saccharomycetes elipsoides untuk fermentasi Gliserol
o Saccharomycetes cerervisiae untuk fermentasi Aalkohol
o Aspergillus niger untuk sintesa asam sitrat, asam oksalat
o Monascus purpureus untuk produksi angkak (zat warna merah)
 Dalam produksi antibiotik contoh penicillium nonatum dan P. chrysogenum penghasil
penisilin
 PST (Protein Sel Tunggal) SCP Single Cell Protein contoh Torulopsis utilis
 Penghasil enzim selulase untuk menghilangkan dinding sel tumbuhan menghasilkan
cairan buah yang jernih, contoh Trichoderma sp
 Sebagai sumbe pangan contoh nya :
o Agaricus competris atau jamur champignon
o Auricularia polytrica atau jamur kuping hitam
o Traniella fuciformis atau jamur kuping putih
o Volvaria volvacea atau janur merang
o Pleutorus judae atau jamur kuping merah

8. Macam-Macam Jamur Penting Secara Medis


1).Zygomycetes = Phycomycetes
Disebut conjugation fungi atau jamur saprofit, mempunyai hifa coenocytic.
Habitat pada udara, tanah, pada hewan dan makanan. Reproduksi seksual secara fusi
sederhana 2 hifa multinukleat menghasilkan spora seksual disebut zygospora dan
reproduksi aseksual melalui pembentukan sporangiospora. Ada yang bersifat patogen

4
oporttunistik yaitu tidak menyebabkan penyakit pada orang sehat tetapi menyebabkan
mikosis pada host tertentu. Contoh: Rhizopus nigricans sebagai jamur roti, Mucor sp,
Absidia sp.

2).Ascomycetes
Sebagai besar saprofit dan jarang parasit pada tanaman. Reproduksi aseksual
melalui pembentukan konidia. Reproduksi seksual dengan pembentukan ascospora.
Contoh Piedraia hortai penyebab mikosis Piedra hitam, Saccharomyces cerevisiae
dalam fermentasi alkohol, Candida albicans penyebab kandidiasis.
3).Basidiomycetes
Dikenal sebagai cendawan (jamur tingkat tinggi), sebagai badan buah.
Reproduksi seksual menghasilkan basidiospora dari basidium.Contoh Volvarea
volvaceae (jamur kancing atau mushroom), Auricularia auricular (jamur kuping),
Cryptococcus neoformans penyebab Cryptococcosis.

4).Deuteromycetes
Tidak terdapat reproduksi seksual, hanya reproduksi aseksual. Spora aseksual
merupakan konidia (makrokonidia atau mikrokonidia). Sebagian patogen
menyebabkan mikosis. Contoh: Aspergillus flavus penghasil aflatoksin, Aspergillus
fumigatus penyebab Aspergillosis paru, Blastomyces sp penyebab blastomikosis,
Histoplasma capsulatum penyebab histoplasmosis.

5).Jamur Lendir =Jamur Sejati


Merupakan kelompok mikroorganisme heterogenous bersifat seperti hewan dan
tumbuhan. Aseluler, tidak mempunyai bentuk tetap-yaitu fase vegetatif seperti hewan
secara struktur dan fisiologis, tetapi fase generatif seperti tumbuhan yaitu
menghasilkan spora.
Ada 4 tipe jamur lendir yaitu:
a. Myxomycetes (true atau plasmodial slime molds).
b. Plasmodiophoromycetes (endoparasitic slime molds).
c. Labyrinthulales (net slime molds).

5
d. Acrasiales (cellular slime molds).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai