“MORFOLOGI JAMUR”
GOLONGAN A2
NAMA NPM
FAKULTAS PERTANIAN
TIMUR
2018
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
2. Orang tua kami tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik
3. Ibu Dr. Ir. Arika Purnawati, M.P. selaku dosen pengampu laboratorium
praktikum ini.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Kami berharap laporan praktikum ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB V PENUTUP
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur
terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa
tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Kebanyakan jamur masuk
bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap
makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam
kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval .
Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai sistem
pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti
benang, bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh,
karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya
1
1.2 Tujuan Praktikum
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi
fungi terdiri dari atas benang – benang yang disebut hifa, yang saling
reproduksi.
yaitu berupa benang tunggal atau bercabang – cabang yang disebut hifa.
Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang
2012). Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan
kapang (Mold).
1. Khamir
3
bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar
a. Khamir Murni
b. Khamir Liar
4
c. Khamir Atas
d. Khamir Dasar
2. Kapang
Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian
hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya
5
berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama
(Syamsuri 2004)
a. Aseptat atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat
ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat
sitoplasma dari satu ruang keruang yang lain.setiap ruang suatu hifa
halnya pada sel yang khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel.
(Syamsuri 2004)
sel-sel dengan lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang. (Syamsuri
2004)
6
mutualisme, yakni hidup bersama dengan orgaisme lain agar saling
2004)
7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pertanian.
3.2.1 Alat
1. Mikroskop
2. Lampu Bunsen
3. Korek
4. Jarum ose
5. Pipet
6. Gelas Beaker
7. Gelas Benda
8. Kaca Penutup\
8
3.2.2 Bahan
Petri)
2. Aquades
3. Alkohol 70%
4. Spiritus
penutup
perbesaran 40x
9
BAB IV
Gambar 4.1.1
Subgenus : Circumdati
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Eurotiomycetes
Order : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Species : A. niger
10
Habitat . Spesies ini kosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah
diisolasi dari tanah, udara,air. Aspergillus niger penting pada produksi asam sitrat.
(aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning
4.2 Pembahasan
tumbuh dalam massa iregular, tanpa akar, batang, atau daun, dan tanpa
struktur somatik bercabang (hifa) yang dikelilingi oleh dinding sel yang
hidup lain sebagai parasit atau dari bahan organik sebagai saprofit (Direkx,
2001).
adalah Aspergillus niger. Aspergillus niger merupakan salah satu dari tiga
mudah tumbuh pada medium bakteri dan jamur, membentuk koloni yang
11
dapat dilihat dalam 3 hari inkubasi. Aspergillus melakukan reproduksi
sporangium akan pecah jika spora telah matang. Spora pada Aspergillus
adalah hifa yang tumbuh tegak lurus substrat yang berfungsi sebagai
12
bertambahnya umur. Aspergillus niger mempunyai koloni pada medium
PDA 25oC dan berubah menjadi hitam ketika media dibentuk (Miskiyah el
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
tumbuh dalam massa iregular, tanpa akar, batang, atau daun, dan tanpa
sporangiofor.
5.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Delmar Publisher
Pertanian. Bogor.
u.jp/gallery/fungi/a/Aspergillus_niger_microscopy.html).
15