Kelenjar saliva merupakan organ pada tubuh manusia yang berperan dalam
sistem pencernaan. Kelenjar saliva bisa menghasilkan air liur (saliva) yang
kandungan didalamnya terdapat enzim ptialin atau enzim amilase. Fungsi dari
enzim tersebut yaitu mengubah karbohidrat menjadi maltosa (gula dalam bentuk
sederhana). Komposisi saliva yang dihasilkan oleh kelenjar saliva adalah cairan
encer berisi air dan saliva yang tidak dirangsang.
Kelenjar saliva terdiri dari kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.
Kelenjar saliva minor dapat ditemukan di epitel di bagian bawah rongga mulut.
Kelenjar saliva minor terdiri dari beberapa sekresi kecil dan duktus pendek. Pada
kelenjar saliva minor ada 5 (lima) pasang kelenjar saliva meliputi :
• Kelenjar Glossopalatinal : Kelenjar yang terletak di isthimus dari lipatan
glossopalatinal dan meluas ke bagian posterior dari sublingual ke kelenjar di
palatum molle.
• Kelenjar Labial : Kelenjar saliva yang berada di submukosa bibir. Paling
banyak ditemui di midline dan memiliki banyak duktur.
• Kelenjar Bukal : Kelenjar saliva yang satu ini berada di mukosa pipi dan
mirip dengan kelenjar labial.
• Kelenjar Palatinal : Kelenjar palatinal dapat kita temukan di sepetiga
posterior palatal dan palatum molle. Kelenjar palatinal dapat dilihat dan
dilindungi oleh jaringan fibrous padat.
• Kelenjar Lingual : Kelenjar lingual terbagi menjadi tiga yaitu kelenar anterior
lingual, kelenjar lingual van ebner dan kelenjar posterior lingual.
Duktus Intralobularis
Duktus Interlobularis
Saluran duktus interlobularis adalah saluran keluar yang mengalirkan saliva dalam
rongga mulut. Duktus interlobularis terdiri dari duktus parotis duktus sublingual
dan duktus submandibular.
Otot Kelenjar Saliva
Kelenjar ini berfungsi sebagai pelindung jaringan mulut agar tehindar dari zat yang
dapat menyebabkan infeksi.
Sintesis protein agar mudah dicerna dan diproses oleh organ pencernaan pada
tubuh.
Penghasil air liur (saliva) untuk membasahi makanan dan melancarkan fungsi
pengecap.
Kelenjar saliva dapat menghasilkan air liur karena dipengaruhi oleh sistem saraf
pada manusia. Sistem saraf yang mengatur kelenjar saliva adalah sinyal yang ada
di saraf parasimpatik. Sinyal yang ada dari sistem saraf parasimpatik ini berasal
dari nukleus salivatorius superior dan inferior pada batang otak. Dimulai dari
pertemuan medula dan spon menyebabkan rangsangan taktil dan pengecapan
dari fungsi lidah manusia bisa terjadi. Adanya rangsangan yang diatur oleh sistem
saraf parasimpatik menyebabkan sekresi air liur dalam jumlah yang besar dengan
kandungan zat organik yang rendah. Sekresi kelenjar saliva dipengaruhi oleh
pelepasan lokal peptida vasoaktif usus. Selain faktor sinyal parasimpatik, ada
pengaruh lain yang bisa menjadi penyebab mengapa saliva bisa diproduksi banyak
atau sedikit, misalnya suplay darah ke kelenjar saat melakukan sekresi, kebutuhan
nutrisi, sel-sel saliva dan efek vasodilator.
Oleh karena itu, agar fungsi kelenjar saliva bisa terjaga maka perlunya kecukupan
cairan dalam tubuh, menjaga kebersihan gigi dan mulut serta menstimulasi
produksi saliva melalui makanan sehat dan bergizi yang dapat meningkatkan
produksi saliva maupun aktivitas lainnya
LIDAH
Persarafan Lidah
Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Vaskularisasi Lidah
1. Arteri Lingualis
Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus
berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang
hioid, kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena lingualis
menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini
bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi
dua cabang terminalis :
Vena lingualis profunda terletak pada membran mukosa bagian lateral bawah
lidah. Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal
lingualis di daerah posterior dari otot hioglossus, lalu berjalan menuju vena
jugularis.
Papila Lidah
Pada permukaan bawah lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan
dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan
papilae. Terdapat 4 jenis papilae :
1. Papilae filiformis: mepunyai bentuk penonjolan langsing dan konis, sangat
banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung
puting kecap (reseptor).
2. Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka mempunyai
tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting
pengecap yang tersebar pada permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di
sela-sela antara papilae filoformis yang banyak jumlahnya.
GIGI GELIGI
Pengunyahan
merupakan
salah satu fungsi penting
yang dijalankan
oleh rongga mulut.
Fungsi ini
Enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi, antara lain:
Amilase: enzim ini dihasilkan oleh kelenjar saliva. Di dalam mulut, enzim ini
berfungsi untuk memecah pati menjadi maltosa.
Regulasi Pengunyahan
Selama proses pengunyahan berlangsung lidah dan pipi juga mempunyai peranan
yang penting. Lidah akan melumat atau meremukkan makanan. Dibantu oleh
palatum durum dan permukaan dorsal lidah(papilla) serta mencampur makanan
dengan saliva dan mentransfer makanan dari satu sisi rongga mulut ke lain sisi
serta memastikan bahwa semua bagian dari makanan sudah dikunyah. Bibir dan
pipi juga berperan agar cairan tidak keluar dari rongga mulut.
Nama kelompok