Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepariwisataan (Tourism) bukan hal baru bagi Indonesia. Kegiatan ini telah ditempatkan
sebagai obyek kebijakan nasional sejak pertama kali Indonesia menentukan kebijakan
pembangunan. Kegaiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistem,
memiliki ruang lingkup, komponen, dan proses tersendiri. Pariwisata syariah atau wisata
halal berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah negara pun
berbondong-bondong menggarap wisata yang ramah muslim. Dalam hal ini tidak
terkecuali di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pariwisata syariah?
2. Bagaimana perbedaan pariwisata syariah dengan parawisata konvensional?
3. Bagaimana regulasi pariwisata syariah dan parawisata konvensional?
4. Apa saja contoh parawisata syariah?

1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pariwisata Syariah


1. Pariwisata
Pariwisata adalah sebuah kegiatan penyediaan jasa akomodasi, makanan,
transportasi, dan rekreasi, serta jasa lainnya (composed of those sectors of the
economics providing services such as accomodation, food, and beverage,
transportation and recreation)1.
a. Bahasa
Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta "pari" (berkali-kali) dan
"wisata" (bepergian). Secara harfiah, pariwisata berarti "perjalanan yang
dilakukan berkali-kali ke suatu tempat.
b. Menurut Para Ahli
 Menurut KBBI, Pariwiata; Pelancongan; Turisme adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi.
 Menurut Undang-undang no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
Pariwisata adalah "Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan penhgusaha"
 Menurut WTO atau World Tourism Organization, Pariwisata adalah
kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah
tujuan di luar lingkungan kesehariannya.
 Mathieson & Wall (1982), Pariwisata merupakan serangkaian aktivitas
yang berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara waktu ke suatu
tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya, aktivitas yang
dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut dan kemudahan-
kemudahan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhannya baik selama
dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.
 Richard Sihite, Pariwisata ialah suatu bentuk kegiatan traveling atau
perjalanan yang dilakukan dalam jangka waktu pendek atau sementara
waktu.

1
Harssel, Jan van, Ed.D, Tourism an Exploration, Prentice-Hall International, Inc, 1994, hlm 5.
 Prof. Salah Wahab, Pariwisata merupakan suatu aktivitas manusia yang
dilakukan secara sadar dan mendapat pelayanan secara bergantian diantara
orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri ataupun diluar negeri,
meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu
dalam mencari dan memperoleh kepuasan yang beraneka ragam dan
berbeda dengan apa yang dialaminya (dimana ia tinggal).
 Soekadijo, Pariwisata merupakan suatu gejala yang kompleks dalam
masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir,
pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan
banyak lainnya.

2. Syariah
Syariah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti jalan yang harus diikuti.
Secara harfiah ia berarti “jalan ke sebuah mata air”. Ia bukan hanya jalan menuju
keridhaan Allah yang Maha Agung, melainkan juga jalan yang diimani oleh
seluruh kaum Muslimin sebagai jalan yang dibentangkan oleh Allah, Sang
Pencipta itu sendiri, melalui utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW.2
a. Secara terminologis, Muhammad Ali al-Sayis mengartikan Syariah dengan
jalan“yang lurus”. Kemudian pengertian ini dijabarkan menjadi: “Hukum
Syara’mengenai perbuatan manusia yang dihasilkan dari dalil-dalil terperinci”
b. SyekhMahmud Syaltut mengartikan Syariah sebagai hukum- hukum dan tata
aturan yang disyariatkan oleh Allah bagi hamba-Nya untuk diikuti.3
c. Pengertian Syariah menurut Muhammad Salam Maskur dalam kitabnya al-
Fiqh al-Islamy. Salah satu makna Syariah adalah jalan yang lurus.
Sebagaimana firman Allah SWT:4
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al-Jaatsiyah: 18)

2
Abdur Rahman I.Doi Inilah Syariah Islam, Pustaka Panji Mas, Jakarta,1991 hal. 1
3
http://www.referensimakalah.com/2012/08/pengertian-syariah-etimologi-dan.html (diakses pada tanggal 08-
02-2014 pukul 21.29 WIB)
4
Abdur Rahman I.Doi Op. cit hlm. 2
Berdasarkan penjelasan diatas, hukum syariah adalah hukum mutlak dan
hakiki yang dipercaya kebenarannya karena merupakan hukum yang dibuat
langsung oleh Allah SWT dan wajib untuk diikuti oleh seluruh umat muslim yang
ada didunia tanpa terkecuali agar tidak menjadi orang-orang yang celaka.
Pariwisata syariah didefinisikan sebagai ‘suatu kegiatan wisata yang didukung
dengan berbagai fasilitas serta layanan yang sesuai dengan prinsip Syariah.
B. Perbedaan Pariwisata Syariah dengan Parawisata Konvensional
Pariwisata syariah adalah jenis produk wisata yang berkaitan erat dengan religi
atau keagamaan yang dianut oleh manusia. Pariwisata syariah dimaknai sebagai
kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama,
biasanya berupa tempat ibadah, makam ulama atau situs-situs kuno yang memiliki
kelebihan. Misalnya, dilihat dari sisi sejarah, mitos dan legenda atau budaya.
Menurut Pendit, menyatakan bahwa wisata ziarah atau religi adalah sebagai
jenis wisata yang sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat, wisata ziarah atau religi banyak
dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam
orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke buki aau gunung yang dianggap
keramat, tempat pemakaman okoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh
legenda.

No. Perbandingan Konvensional Syariah


Objek Alam, budaya, heritage Alam, budaya, heritage,
1. dan kuliner kuliner, tempat ibadah dan
peninggalan sejarah
Tujuan menghibur Meningkatkan spiritual
2.
dengan cara menghibur
Target semata-mata hanya untuk Aspek spiriual yang bisa
menghibur (memuaskan menyenangkan jiwa
3.
nafsu kesenangan dan (menentramkan batin)
kepuasan)
Guide Memahami dan menguasai Membuat turis tertarik
4. informasi dan pada objek sekaligus
menjelaskannya semenarik membangkitkan spirit
mungkin. religi wisatawan. Mampu
menjelaskan fungsi dan
peran syariah dalam
bentuk kebahagian dan
kepuasan batin dalam
kehidupan manusia.
Fasilitas ibadah Sekedar pelengkap Menjadi bagian yang
5. meyatu dengan objek
pariwisata
6. kuliner Umum Spesifik Halal
Relasi dengan Komplementer dan hanya Integrated, interaksi
7. masyarakat sekitar untuk keuntungan materi berdasarkan pada prinsip
objek wisata syariah
Agenda perjalanan Mengabaikan waktu, Memperhatikan waktu,
sematamaa demi mengejar komplementer demi
keuntungan (biasanya mengejar keuntungan
8.
demi target wisaa bisa
dirasakan maksimal oleh
wisatawan)

C. Regulasi Pariwisata Syariah dan Parawisata Konvensional


1. Peraturan Perundang-undangan Bisnis Pariwisata
a. Undang-Undang Kepariwisataan, UU No. 9 Tahun 1990, beserta seluruh
peraturan pelaksanaan.
b. Undang-Undang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade
Organization, Undang-Undang No. 7 Tahun 1994, dimana tercakup di
dalamnya GATS.
c. Peraturan perundangan yang terletak pada bidang hukum lain seperti Hukum
Penanaman Modal, Hukum Perusahaan, Hukum Perizinan, dan lain-lain.5
2. Peraturan Perundang-undangan Pariwisata Syariah

5
Ida, Bagus,dkk., Hukum Bisnis Parawisata, PT Refika Aditama, Bandung, 2003, hlm 26.
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No: 108/DSN-
MUI(X) 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata berdasarkan
Prinsip Syariah
3. Dalil terkait Pariwisata Syariah
a. Firman Allah S.W.T.:
o Q.S.Al-Mulk (67): 15:
"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."
o Q.S. Nuh (71): 19-20:
"Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu
melakukan perjalanan di bumi yang luas itu."
o Q.S.Al-Rum (30): 9:
"Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan
memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang
sebelum mereka'? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri)
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak
dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang
berlaku zalim kepada diri sendiri."
o Q.S. Al-Ankabut (29):20:
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana
Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah
menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu."
o Q.S.Al-Jumu'ah (62): l0:
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung."
b. Hadits Nabi s.a.w.:
o Hadits Nabi riwayat Ahmad:
"Dari Abi Hurairah, bahwasanya Nabi saw. bersabda: Bepergianlah kalian
niscaya kalian menjadi sehat dan berperanglah niscaya kalian akan
tercukupi."
o Hadits riwayat al-Baihaqi:
"Dari lbnu Abbas ra. Berkata, bahvva Rasulullah saw. bersabda:
Bepergianlah, kalian akan sehat dan tercukupi."
o Hadits riwayat Abdu al-Razzaq:
"Dari Ma'mar, dari Thawus dari ayahnya, berkata: bahwa Umar berkata:
Bepergianlah, kalian akan sehat dan akan mendapat rezeki."
o Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim:
"Janganlah kalian masuk ke tempat satu kaum yang mendapat azab kecuali
kalian dalam keadaan menangis (di tempat tersebut). Jika tidak bisa
menangis, maka janganlah kamu masuk ke mereka, agar kalian tidak
tertimpa musibah yang menimpa mereka (kaum Tsamud). "

D. Contoh Parawisata Syariah


a. Pulau Santen Banyuwangi Jawa Timur

Pulau Santen merupakan salah satu wisata baru yang menjadi handalan
Banyuwangi yang berkonsep syariah. Tempat wisata syariah pulau Santen
berlokasi di Karangrejo, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Di tempat wisata Banyuwangi ini nilai-nilai ke Islaman di jaga betul, salah


satunya memisahkan lokasi kunjungan bagi wisatawan bagi perempuan dan kaum
laki-laki. Dengan kondisi seperti itu para pengunjung dapat menikmati keindahan
pantai dengan hamparan pasir yang berlatar belakang selat bali nan eksotis.

Di pantai ini juga disediakan beberapa fasilitas yang bisa di nikmakmati oleh
pengunjung, seperti musholah, payung untuk berteduh di tepi pantai, hingga
sarana dan fasilitas lainnya untuk para pengunjung berlibur di tempat wisata
pantai Banyuwangi.
Daftar Pustaka

.... 2015. Definisi Pariwisata Menurut para Ahli Lengkap.


http://23tourism.blogspot.com/2015/01/definisi-pariwisata.html. Diakses pada 13
September 2019. Pukul 21.43.
.... . 26 Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli (Terlengkap).
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/12/20-pengertian-pariwisata-
menurut-para-ahli-terlengkap.html. Diakses pada 13 September 2019. Pukul
21.53.

Anda mungkin juga menyukai