Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANALISIS BAHAN AJAR

ANALISIS KELAYAKAN BUKU SAKURA 2

UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH Kelas XI

Dosen Pengampu : Febi Ariani Saragih, M.Pd

Di Susun Oleh :

1. Dewi Mayang Syari (165110601111002)


2. Salsabillah Firdaus (165110601111019)
3. Tenita Tri Wisuda (165110607111003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Bahan Ajar pada semester 3 (ganjil), yang diampu oleh Ibu Febi Ariani Saragih,
M.Pd. Pada makalah ini, kami dari kelompok 15 akan menganilisis kelayakan isi dalam buku
“SAKURA 2” yang ditujukan untuk siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
Madrasah Aliyah (MA) kelas XI. Sebelumnya buku Sakura sendiri terdapat tiga buku yaitu
Sakura 1, Sakura 2, Sakura 3 yang menjadi ciri khas dari buku tersebut adalah penggunaan
huruf yang dilakukan secara bertahap, kedua adalah muatan budaya jepang. Pada “Sakura 1”
menggunakan huruf romaji, “Sakura 2” menggunakan huruf romaji, hiragana dan katakana,
sedangkan “Sakura 3” menggunakan huruf hiragana dan katakana saja. Dalam analisis ini,
kami menggunakan pedoman sesuai yang tertulis dalam Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) dan Silabus Standar Kompetensi (SK) serta Kompetensi Dasar (KD). Dalam makalah
ini penulis bertujuan untuk mengerti apakah kelayakan buku “SAKURA 2” sudah sesuai
dengan BSNP, disini penulis akan membahas setiap dari bab atau sub nya yang terkandung
didalam buku tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah buku “SAKURA 2” sesuai SK dan KD dengan kurikulum 2013 ?
2. Apakah buku “SAKURA 2” sesuai dengan BSNP ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kesesuain buku “SAKURA 2” dengan SK dan KD kurikulum 2013
2. Mengetahui kesesuain buku “SAKURA 2” dengan BSNP
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kesesuaian buku “SAKURA 2” dengan SK dan KD Kuruikulum 2013

Dalam Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam silabus mata pelajaran
Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah kelas XI, disebutkan
bahwa:
1. Menggambarkan lingkungan Teks interaksi interpersonal lisan
rumah (uchi) yang terdapat pada dan tulis untuk menyatakan
teks interaksi interpersonal lisan lingkungan rumah (uchi)
dan tulis dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan sesuai dengan
konteks penggunaannya.
2. Menulis wacana mengenai
lingkungan rumah (uchi) dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasan
yang benar sesuai konteks.
3. Menentukan kegiatan tentang Teks interaksi transaksional lisan
kesenangan, wisata, makanan khas, dan tulis untuk menyatakan
cita-cita pada teks interaksi kegemaran, wisata, makanan
transaksional lisan dan tulis dengan khas, cita-cita
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan sesuai
dengan konteks penggunaannya.
4. Menghasilkan wacana mengenai
kegiatan tentang kesenangan, wisata,
makanan khas, cita-cita dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks
5. Menggambarkan tentang kehidupan Teks interaksi transaksional lisan
sehari-hari (mainichi no seikatsu) dan tulis untuk menyatakan
sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari (mainichi
penggunaannya pada teks interaksi no seikatsu )
transaksional lisan dan tulis dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan.
6. Menggunakan ungkapan yang
menggambarkan tentang kehidupan
sehari-hari (mainichi no seikatsu)
sesuai dengan konteks penggunaanya
pada teks interaksi transaksional lisan
dan tulis dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan.

Berdasarkan Materi Pokok yang terdapat di atas, materi buku ini digunakan untuk siswa kelas
kelas 11, dengan rincian sebagai berikut.

Dapat di lihat dari daftar isi di atas bahwa yang dipelajari di kelas 11 adalah :
Bab 21 (Uchi ni terebi ga arimasu ka) Bab 22 (Maria-san no heya) Bab 23 (Asa nani o
shimasu ka) Bab 24 (Nan-ji ni okimasu ka ) Bab 25 (Asa gohan) Bab 26 (Nande gakko e
ikimasu ka) Bab 27 (Himana Toki) Bab 28 (Tokidokii sakka o shimasu) Bab 29 (Kino terebi
o mimashita ka) Bab 30 (Watashino ichinichi) Bab 31 (Nani-gai ni arimasu ka) Bab 32
(Ikura desu ka) Bab 33 (Kora wa arimasu ka) Bab 34 (Oishii desuka) Bab 35 (Yubinkyoku
wa doko ni arimasu ka) Bab 36 (Donna machi. Donna tokoro) Bab 37 (Dobutsu ga suki
desu) Bab 38 (Shumi wa nan desu ka) Bab 39 (Donna gaikoki-go ga dekimasu ka) Bab 40
(Pinpon ga tokui desu).

Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) untuk kelas 11 dalam silabus satuan pendidikan mata
pelajaran Bahasa Jepang untuk sekolah menengah atas atau madrasah aliyah terdapat poin-
poin yang menyebutkan bahwa:
A. Siswa dapat menggambarkan lingkungan rumah yang terdapat pada teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan sesuai dengan konteks penggunaannya.
GAMBAR 1

GAMBAR 2

Sesuai dengan gambar di atas, siswa dapat menyebutkan sekeliling benda atau tempat yang
ada di lingkungan rumah.
1. Pada gambar 1, siswa dapat berlatih menyebutkan bagian-bagian yang ada di ruangan
rumah contohnya “DAIDOKORO” “IMA” “HEYA” serta dapat menyebutkan suatu
peralatan elektronik contonya “KONPYUTA” “TEREBI” EAKON” “RAJIKASE”
“REZOKO” “SENPUKI” “DENWA” ada juga siswa juga dituntut untuk
menyebutkan juga perabotan rumah tangga “HONDANA” “SOFA” “TEBURU”
“BEDDO”.
Didalam gambar 1 juga terdapat susunan pola kalimat 1 KB(tempat) NI KB(barang)
GA ARIMASU yang pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan benda yang ada
di tempat tersebut saja. Setelah siswa sudah dapat menghafal benda-benda dalam
bahasa jepang dan mencoba membuat sebuah kalimat dan percakapan yang sudah
sesuai dengan contoh diatas. Pola kalimat 2 KB(tempat) NI KB1(barang) TO
KB2(barang) GA ARIMASU yang pola kalimat nya digunakan untuk menyatakan
seluruh benda-benda yang ada. Disini siswa juga dituntut untuk bisa membedakan
anatar pola kalimat 1 dan 2 yang paling tepat dalam menyusun kalimat sesuai dengan
keberadaan benda tersebut.
2. Pada gambar 2, siswa disini dapat berlatih menyebutkan beberapa keadaan atau sifat
dari suatu benda (di dalam rumah), serta dapat ungkapan yang menyatakan keadaan
suatu benda tersebut. Contoh pada gambar tertulis “OOKII”  “CHIISAI”
“ATARASHII”  “FURUI” “HIROI”  “SEMAI” “AKARUI” 
“KURAI” “KIREI”  “KITANAI”. Didalam buku ini sudah ada contoh kata
sifat yang harus dihafal atau dimengerti siswa dalam mengungkapkan suatu benda
tersebut. Sama seperti pada gambar 1 yang terdapat pola kalimat yaitu : Pola kalimat
1 KB(tempat) WA KS DESU yang pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
“sifat, ciri khas atau keadaan suatu tempat/benda”. Disini untuk menyatakan suatu
kata sifat tempat atau benda hanya terdapat 1 pola kalimat yang siswa harus
mengetahui, serta siswa dapat membuat sebuah kalimat serta percakapan singkat yang
sudah ada pada contoh tersebut.
Dari kedua contoh diatas bab dari buku “SAKURA 2” sudah mengisyaratkan kepada
siswa untuk berlatih menyebutkan benda-benda yang ada di lingkungan rumah serta
dapat menyatakan kata sifat pada suatu benda dan tempat serta siswa dilatih dalam
membuat sebuah kalimat dan percakapan sesuai dengan pola kalimat yang sesuai.

B. Siswa dapat menulis wacana mengenai lingkungan rumah dengan memperhatikan


fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks.

GAMBAR A
GAMBAR B

1. Pada gambar A, siswa dituntut untuk melakukan wawancara dengan teman sebaya
nya mengenai barang-barang yang ada didalam rumah, siswa juga dituntut untuk
menulis dalam huruf hiragana dengan soal yang sudah disediakan. Pada halaman 4 ini
juga dituliskan beberapa contoh percakapan agar memudahkan siswa untuk
melakukan wawancara tersebut.
2. Pada gambar B, siswa dituntut untuk melengkapi kotak yang kosong dengan menulis
huruf hiragana. Pada halaman 9 juga terdapat Fukushu bab 21-22 pada soal no 1
siswa dituntut untuk menyebutkan benda-benda yang sudah disediakan. Soal 2 siswa
dituntut untuk menulis lawan kata dari kata sifat yang sudah disediakan. Soal 3 siswa
dituntut untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan gambar yang sudah disediakan.

Dari kedua contoh diatas sudah dapat dilihat bahwa siswa dituntut untuk dapat
membuat kalimat dan percakapan sesuai dengan tema bab yang telah ditentukan.

C. Siswa menentukan kegiatan tentang kesenangan wisata, makanan khas, cita-cita pada
teks interaksi transaksional lisan dan tulis dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur kebahasaan sesuai dengan konteks penggunannya.
GAMBAR 1

GAMBAR 2

1. Pada gambar 1, siswa berlatih menyebutkan rasa-rasa makanan atau minuman agar
dapat menginformasikan mengenai rasa makanan dan minuman tersebut. Contohnya
disediakan berbagai bentuk ekspresi rasa makanan dan minuman “OISHII”
“MAZUI” “KARAI” “AMAI”. Serta ada juga ada tingkatan rasa pedas contohnya
“KARAKUNAI DESU” “AMARI KARAKUNAI DESU” “KARAI DESU”
“TOTEMO KARAI DESU”. Didalam bab ini juga terdapat susunan pola kalimat
KB(benda/hal) WA KS(-i) KUNAI DESU untuk pola kalimat ini digunakan bentuk
negatif dari kata sifat (-i) yang diubah kedalam bentuk kunai. Siswa juga dituntut
untuk melatih membuat kalimat dan percakapan dari yang sudah di contohkan.
2. Pada gambar 2, bab 38 disini siswa dilatih untuk menyebutkan jenis-jenis kegemaran.
Contohnya seperti “UTA WO UTAIMASU” “GITA WO HIKIMASU” “ E WO
KAKIMASU” “ONGAKU WO KIKIMASU” “ MANGA WO YOMIMASU”
“RYORI WO TSUKURIMASU” “SHASIN WO TORIMASU” “DANSU WO
SHIMASU” dari contoh diatas siswa ini diberikan contoh kalimat kegemaran secara
umum. Pola kalimat yang digunakan KB(orang) NO SHUMI WA KK(bentuk
kamus) KOTO DESU. Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan hobi berupa
kegiatan. Kegiatan dinyatakan dengan “KK(bentuk kamus)” disertakan juga tabel
perubahan kata bentuk kamus yang bertujuan agar siswa mengerti perubahan kata
kerja golongan 1, 2 dan 3.
Dari penjelasan kedua bab diatas disini siswa dapat mengetahui perubahan dari kata
sifat, serta dapat menyebutkan dan menyatakan kegemaran ataupun hobi secara umum.

D. Siswa menghasilkan wacana mengenai kegiatan tentang kesenangan, wisata, makanan


khas, cita-cita dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai.

GAMBAR A

GAMBAR B
1. Pada gambar A, siswa dituntut untuk melakukan wawancara dengan teman mengenai
rasa makanan dengan mempratekkan percakapan didepan kelas yang tujuannya dapat
melatih pola kalimat yang sudah di pelajari sebelumnya serta melatih mental siswa
berbicara didepan kelas dengan bahasa jepang. Pada halaman ini juga terdapat contoh
percakapan supaya memudahkan siswa dalam melakukan wawancara dengan teman
sebaya. Di halaman 68 disini juga terdapat latihan huruf katakana.
2. Pada gambar B, siswa dituntut untuk melakukan wawancara dengan temannnya
mengenai kegemaran, pada halaman ini juga terdapat contoh percakapan serta contoh
laporan yang harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan.
Halaman 93 terdapat huruf katakana juga mengenai olahraga yang menggunakan
huruf katakana.
Dari kedua kegiatan diatas sama-sama menunjukkan siswa harus melakukan
wawancara dan mengerjakan latihan huruf katakana sesuai dengan tema masing-
masing bab.

E. Siswa menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari sesuai dengan konteks


penggunaannya pada teks interaksi transaksional lisan dan tulis dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.

GAMBAR 1
GAMBAR 2

1. Pada gambar 1, siswa dilatih menyebutkan kata kerja dan waktu kegiatan sehingga
dapat mengungkapkan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Contohnya “KAO WO
ARAIMASU” “HA WO MIGAKIMMASU” “SHAWA WO ABIMASU”
“GOHAN WO TABEMASU” “KOUCHA WO NOMIMASU” “SHINBUN WO
YOMIMASU” “ONGAKU WO KIKIMASU” “TEGAMI WO KAKIMASU”
“TEREBI WO MIMASU”. Pada gambar ini juga terdapat keterangan waktu
contohnya “ASA” “HIRU “YORU”. Pola kalimat dalam bab ini KB(keterangan
waktu) KK(bentuk masu) MASU yang digunakan untuk menyatakan kegiatan yang
disertai dengan objek, serta menunjukan kegiatan yang akan dilakukan. Di dalam bab
ini juga terdapat latihan kalimat yang bertujuan siswa dapat membuat kalimat dan
percakapan sendiri.
2. Pada gambar 2, siswa dilatih untuk menyebutkan waktu melakukan kegiatan sehari-
hari sehingga dapat mengungkapkan waktu kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Contohnya “NEMASU” “OKIMASU” “IKIMASU” “KIMASU”
“KAERIMASU”. Pola kalimat dalam bab ini KB(waktu) NI/GORO KK(bentuk-
masu) MASU. Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan “waktu pelaksanaan
kegiatan”, partikel NI disini digunakan untuk menunjukkan waktu yang sudah pasti
dan partikel NI ini dapat diganti dengan GORO yang berarti “kira-kira” tetapi hanya
untuk “jam, tanggal, bulan, dan tahun”. Pada bab ini juga terdapat latihan kalimat
yang bertujuan siswa dapat membuat kalimat dan percakapan sendiri.
Pada kedua penjelasan diatas, siswa diharapkan dapat menyebutkan waktu kegiatan
sehari-hari agar dapat mengungkapkan dengan sendiri kegiatan yang akan dilakukan.
F. Siswa dapat menggunakan ungkapan yang menggambarkan tentang kehiudpan sehari-
hari sesuai dengan konteks penggunaannya pada teks interaksi transaksional lisan dan
tulis dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan.

GAMBAR A

GAMBAR B

1. Pada gambar A, siswa dituntut untuk melakukan wawancara dengan teman mengenai
kegiatan yang dilakukan pada pagi dan malam hari, dan sudah disediakan contoh
percakapan yang dapat membantu siswa dalam menentukan pola kalimat yang
diinginkan. Disini juga siswa dilatih untuk mendengarkan pernyataan dengan mengisi
nomer dan gambar yang sesuai dengan pernyataan tersebut. Halaman 14 juga terdapat
latihan menulis huruf hiragana dengan menghubungkan gambar dengan kata yang
sesuai.
2. Pada gambar B, siswa dituntut untuk melakukan wawancara dengan teman mengenai
waktu bangun dan waktu tidur, terdapat bebrapa contoh percakapan dan laporan yang
harus dilakukan oleh siswa. Siswa juga dilatih untuk mendengarkan percakapan lalu
mengisi tabel(waktu bangun dan waktu tidur) yang telah disediakan. Juga terdapat
latihan huruf hiragana dengan melingkari kosakata pada lembar kerja.

Dari kedua kegiataan diatas siswa sama-sama dituntut untuk melakukan wawancara
dan mendengarkan pernyataan maupun percakapan dalam CD yang telah disediakan
lalu mengisi latihan huruf yang sudah ditentukan.
2.2 Kesesuain buku “SAKURA 2” dengan BSNP
Sesuai yang tertulis dalam BSNP, beberapa aspek yang menjadi standar kelayakan isi
dalam sebuah buku adalah sebagai berikut.
1. Kelengkapan Materi
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
 Sesuai dengan analisis yang telah kami rangkum mengenai kesesuaian
materi dalam buku ini sesuai dengan SK dan KD Kurikulum 2013,
kami berpendapat masih belum lengkap. Sudah dibuktikan dari 6 KD
pada silabus ada salah satu tema yang terdapat pada KD point 3
terdapat beberapa sub tema yang disebutkan “menentukan kegiatan
tentang kesenangan, wisata, makanan khas, cita-cita.” Untuk kegiatan
tentang wisata dan cita-cita masih belum ada dalam buku ini.
2. Keluasan Materi
Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian
semua KD.
 Dari pengamatan yang telah kami analisis, didalam setiap bab terdapat
pengantar tentang materi yang akan dibahas. Kami mengambil dari bab
21 tentang benda-benda yang ada didalam rumah. Pada halaman 1
merupakan bukti setiap memulai bab akan didahului dengan pengantar
pembelajaran. Sesuai dengan pengantar diatas, siswa diharapkan
mampu membaca, menulis, berbicara mengenai benda-benda atau
ruangan-ruangan yang ada dalam rumah.
Sesuai dengan pengantar di atas, beberapa contoh kegiatan sesuai
pengantar yang mendukung pencapaian KD pada bab 21 ini adalah sebagai
berikut.
1. Mendengar, siswa dapat mengidentifikasi gambar ruangan dan
benda yang ada didalam rumah.
Dalam buku ini terdapat latihan yang mengintruksikan siswa agar
dapat mengetahui benda apa yang ada didalam gambar tersebut.
2. Membaca, siswa mampu menyebutkan ruangan dirumah dan
peralatan rumah tangga.
Dalam buku ini terdapat gambar yang mewajibkan siswa untuk
berlatih membaca dan menghafal gambar yang sudah disediakan di
buku ini, dan juga siswa juga dilatih membaca latihan kalimat yang
sudah disediakan (Halaman 1,2, dan 3)
3. Berbicara, siswa mampu diwajibkan untuk melakukan kegiatan
wawancara dengan teman sebaya, sesuai dengan percakapan yang
ada didalam buku ini. (Halaman 4)
4. Menulis, siswa mampu menulis huruf hiragana dan katakana yang
telah dicontohkan dan siswa dapat menulis laporan dari wawancara
yang telah dilakukan. (Halaman 4 dan 5)
3. Kedalaman materi
Materi yang disajikan mulai dari pengantar, contoh gambar, latihan, sampai
dengan interaksi antar konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik
dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh KD.
Pada halaman 1 dan 6, menunjukkan bahwa dalam setiap bab didahului
dengan pengantar (isinya berupa pertanyaan yang jawaban yang akan
dipelajari), kosa kata yang akan digunakan (dalam bab ini berisi nama benda,
seperti terebi, eakon, kompyuuta, dan sebagainya), pola kalimat ( sama-sama
pola kalimat ini menyatakan suatu benda dan kata sifat dari benda tersebut).
latihan (membaca soal yang ada dan mencoba mengganti (KB) sesuai pilihan
yang tersedia), selain itu terdapat kegiatan yang mengharapkan siswa untuk
berlatih menulis, membaca dan berbicara.
4. Keakuratan Materi
Notasi, symbol, dan ikon disajikan secara benar menurut kelaziman yang
digunakan.
Dalam buku ini menunjukkan bahwa di dalam buku ini sudah terdapat
simbol dan ikon yang sesuai dengan perintah yang diinginkan.
Contoh :
 Pada halaman 4 (kegiatan) , terdapat ikon 2 orang yang
mengisyaratkan bahwa siswa diperintahkan untuk membuat
percakapan secara berpasangan.
 Pada halaman 79 terdapat ikon tangan sedang menulis yang
mengisyaratkan bahwa siswa diperintahkan untuk membuat atau
mengisi kalimat rumpang dengan jawaban yang tepat.
 Pada halaman 21 terdapat ikon buku yang mengisyaratkan bahwa
siswa diperintahkan untuk membaca kalimat yang telah ditentukan.
 Pada halaman 13 terdapat ikon telinga dan CD yang mengisyaratkan
bahwa siswa diperintahkan untuk menjawab soal dengan mendengar
pernyataan dari tape.
 Pada halaman 1, bagian KOSAKATA, terdapat simbol simbol yang
mewakili setiap kosakata tersebut. Contohya: kata TEREBI
ditambahkan dengan gambar televisi agar siswa dapat dengan mudah
mengerti benda yang dimaksud.
5. Kemuktahiran Materi
Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan apa yang sedang terjadi saat
ini.
 Menurut kami, buku ini jika dipakai dalam pembelajaran masa kini
sudah sangat mutakhir. Buktinya pada gambar bab 21 (Halaman 1)
terdapat kosakata KONPYU-TA- yang sudah sesuai dengan gambar
komputer. Bukti kedua terdapat pada halaman 20 terdapat kosakata
GYUUNYUU yang sudah sesuai dengan gambar susu dan sapi yang
memudahkan siswa untuk mengetahui bahwa gambar tersebut susu
sapi.
6. Mendorong keingintahuan
Uraian latihan dan kegiatan yang disajikan mendorong peserta didik untuk
mengerjakannya lebih jauh dan menumbuhkan kreativitas, serta menuliskan
laporan wawancara sesuai dengan perintahnya.
 Pada halaman 74 terdapat beberapa contoh gambar bendera negara
disini siswa dituntut untuk mencocokkan bendera .Negara yang
sesuai dengan huruf katakana. Dari sini muncul keingintahuan siswa
dalam mencari tahu huruf katakana yang sesuai dengan gambar
bendera tersebut. Tetapi didalam buku ini tidak terdapat link yang
harus dirujuk, siswa diharapkan mencari sendiri rasa ingin tahu
mereka.
7. Pengayaan
Terdapat materi pengenalan bagi peserta didik yang mendukung proses
pembelajaran.
 Pada halaman 105 terdapat pengetahuan tambahan tentang
kebudayaan jepang seperti tata tertib keadaan rumah dijepang dan
bagian pintu masuknya, kegiatan siswa SMA dijepang, Cara yang
benar membuka bungkus onigiri, kegiatan ekstrakurikuler dan lain
sebagainya. Dengan ini siswa dapat memandingkan antara suasana di
Jepang dan Indonesia dan siswa dapat membayangkannya.
8. Teknik Penyajian
Penyajian konsep disajikan secara runtun, mulai dari yang mudah ke sukar,
dari yang konkret ke yang abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks.
Menurut kami, teknik penyajian bab dalam buku ini masih belum sesuai
dengan isi KD. Buktinya yaitu dalam KD disebutkan siswa menentukan
kegiatan tentang kesenangan, wisata, makanan khas dan cita-cita yang
harusnya saling berurutan, tetapi didalam buku ini tidak sistematis bab-bab
yang sesuai dengan KD masih terpisah dan tidak berurutan.
9. Penyajian Pembelajaran
Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif, di akhir bab minimum
memuat materi atau latihan yang dapat dipraktikan oleh peserta didik.
 Menurut kami, penyajian materi dalam buku ini sudah bersifat
interaktif dan partisipatif. Karena dalam buku ini terdapat soal yang
mengintruksikan siswa aktif di dalam kelas, diantaranya yaitu
membaca dan mengubah kalimat sesuai dengan contoh yang
disediakan, siswa diajak untuk membuat laporan wawancara dengan
teman sesuai dengan materi yang berlangsung pada saat itu.
BAB III
KESIMPULAN

Dari kesimpulan akhir analisis kami adalah bahwa buku “SAKURA 2” ini setara
apabila digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran bahasa jepang dikelas 11 tingkat SMA .
Karena pada buku ini, materi yang disajikan masih belum runtut dan sistematis dengan KD
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Materi yang ada dibuku ini sudah lengkap, terdiri
dari : Bunpou(tata bahasa), Choukai (Mendengarkan), Kaiwa (Percakapan), Menulis dan
membuat laporan wawancara. Namun masih terdapat kekurangan yang telah disebutkan
diatas beberapa yakni : materi yang disajikan belum mutakhir apabila digunakan pada
pembelajaran masa kini karena tema yang harus nya ada didalam KD tetapi didalam buku ini
masih belum tercantumkan, contohnya Kegiatan tentan wisata dan cita-cita

Anda mungkin juga menyukai