Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan

1. Dalam paham berbagai masalah yang diijma’kan oleh ahli, apa maksud dari
Ijma sendiri?
Jawab :
Ijma’ merupakan suatu kesepakatan para ulama dalam menetapkan hukum
agama Islam berdasarkan Al-quran dan hadits dalam suatu perkara. Jadi hasil
dari kesepakatan para ulama tersebut berupa fatwa yang dilaksanakan oleh umat
Islam.

2. Bisakah jelaskan mengenai bagian bagian dari Ijtihad ?

Jawab :

- Ijma’ adalah suatu kesepakatan para ulama dalam menetapkan hukum agama
Islam berdasarkan Al-quran dan hadits dalam suatu perkara. Hasil dari
kesepakatan para ulama tersebut berupa fatwa yang dilaksanakan oleh umat
Islam.

- Qiyas adalah suatu penetapan hukum terhadap masalah baru yang belum
pernah ada sebelumnya, namun mempunyai kesamaan (manfaat, sebab, bahaya)
dengan masalah lain sehingga ditetapkan hukum yang sama.

- Maslahah Mursalah adalah suatu cara penetapan hukum berdasarkan pada


pertimbangan manfaat dan kegunaannya.

- Sududz Dzariah adalah suatu pemutusan hukum atas hal yang mubah makruh
atau haram demi kepentingan umat.

- Istishab adalah suatu penetapan suatu hukum atau aturan hingga ada alasan
tepat untuk mengubah ketetapan tersebut.

- Urf adalah penepatan bolehnya suatu adat istiadat dan kebebasan suatu
masyarakat selama tidak bertentangan dengan Al-quran dan hadits.

- Istihsan adalah suatu tindakan meninggalkan satu hukum kepada hukum


lainnya karena adanya dalil syara’ yang mengharuskannya.
3. Dakwah Rasul pada periode Madinah, Islam mengandung politik lalu
mengapa pada hari ini juga kita belum menggunakan aturan politik Islam ?

Jawab :

Indonesia adalah negara yang majemuk terdiri dari beberapa agama, tidak
mungkin hanya 1 agama saja yang dijadikan landasan hukum sosial politik
untuk negara, ditilik dari sejarahpun kemerdekaan indonesia tidak hanya
diperjuangkan oleh penganut agama muslim. Fakta juga mengatakan bahwa
hukum hingga pedoman negara indonesia memang beberapa diambil dari
agama islam dan semua hukum tidak ada yang bertentangan dengan agama
islam maupun agama lain yang telah diakui oleh negara.

4. Disebutkan dalam Al Qur’an manusia itu ada di surat An – Nas. Maka


sebenarnya Al Anas atau An – Nas ?

Jawab :

Terdapat kesalahan penulisan, sebenarnya surat An – Nas yang membahas


mengenai manusia.

5. Apa faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima oleh masyarakat ?

Jawab :

1. Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa


kekerasan
Proses penyebaran agama Islam yang dilakukan para leluhur, Wali Songo dan
ulama terdahulu menggunakan cara-cara yang damai, tanpa kekerasan sehingga
mudah diterima oleh masyarakat.
2. Politik kedekatan dengan kekuasaan
Runtuhnya kerajaan Majapahit kemudian lahir pemerintahan baru bernama
Kesultanan Demak Bintoro tidak lepas dari buah politik untuk memperluas
ajaran agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
3. Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial
Dalam ajaran agama Islam, yang membedakan seseorang mulia atau tidak
adalah ketakwaanya, bukan kekayaan, jabatan, darah biru, atau faktor lainnya.
Selama seseorang itu bertakwa, maka dia sangat mulai di mata Tuhan. Semua
orang sejajar yang dalam ritusnya diajarkan pada sholat berjamaah.
4. Ritualnya sangat sederhana dan mudah
Setiap agama memiliki ritual atau beribadah tersendiri. Ibadah Islam sangat
mudah, seperti sholat untuk beribadah kepada Tuhan melalui Tuhan, zakat
untuk beribadah kepada Tuhan melalui manusia, puasa yang diwajibkan pada
bulan Ramadhan saja, haji kalau mampu.
5. Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat
Tidak ada syarat yang macam-macam untuk masuk Islam. Cukup bersyahadat
dua kali dengan sepenuh keimanan, bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan kita
dan Muhammad SAW adalah rasul-Nya, maka sudah masuk Islam.
6. Agama yang bertumpu pada kedamaian
Kata “Islam” artinya adalah damai, sejahtera. Maka umat Islam sesungguhnya
umat yang terus menyerukan perdamaian.
7. Aturan dalam Islam tidak memaksa dan fleksibel
Umat Islam memang diwajibkan, tetapi juga dimudahkan dalam kondisi dan
konteks tertentu. Misalnya, ibadah haji sesungguhnya wajib karena menjadi
syarat.
6. Apa fungsi dan peran manusia sebagai umat beragama ?

Jawab :

Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada
manusia :

• Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi
kepada Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak
mengabdi kepada nafsu dan syahwat.

• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada
Allah bahwa hanya Dialah Tuhannya.
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai
dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu
untuk memakmurkan bumi. Status dasar manusia adalah sebagai khalifah
(makhluk penerus ajaran Allah) sehingga manusia harus :

1. Belajar. Manusia sebagai khalifah harus mau belajar. Obyek belajar nya
adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.

2. Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib
untuk mengajarkannya kepada manusia lain.

3. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada


manusia lain tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan
akan membudaya.

Anda mungkin juga menyukai