Makalah Sediaan Semi Solid Pasta 1
Makalah Sediaan Semi Solid Pasta 1
SEDIAAN PASTA
Disusun oleh :
APRIL 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya makalah Teknologi
Sediaan Semi Solid Sediaan Pasta. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengampu yang telah membimbing kami dan teman-teman yang telah mendukung
terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini juga bisa selesai atas kerjasama yang baik dan peran serta dari para
anggota kelompok ini. Tentunya makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, yang mudah-
mudahan masih bisa dimaklumi .
Kami selaku penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan
memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih kepada banyak orang. Dan sekiranya jika
ada kekurangan, dapat diberikan saran yang membangun bagi kelompok kami kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya ilmu dan tekhnologi di dunia farmasi . Semakin hari
semakin banyak jenis dan ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terus
di kembangkan. Berbagai macam bentuk sediaan obat, baik itu liquid, solid dan semisolid telah
dikembangkan oleh ahli farmasi dan industri.
3. Pasta Pendingin
Pasta pendingin merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal
dengan Salep Tiga Dara.
R/ Zinci Oxydi
Olei Olivae
Calcii Hidroxydi Solutio aa 10
Terbagi :
─ Non emulsi, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam minyak .
Terdiri atas : Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol.
─ Emulsi A/M, terdiri atas : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
c. Larut Air
Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak larut
dalam air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar merata, dapat mengikat
pygmen dan higroskopis (mudah menguap), sehingga dapat memberikan kenyamanan pada
pemakaian sediaan pasta.
Digunakan gliserol untuk menambah efek emolien agar sediaan mempunyai efek
dingin di kulit selagi dipakai.
e. Vaselin Kuning
konsistensi, kelunakan dan sifat vaselin yang netral serta kemampuan menyebarnya
yang mudah pada kulit. Maka dari itu, basis vaselin lebih banyak digunakan. Hal ini sesuai
dengan sifat vaselin yang merupakan basis yang berminyak dan bebas air sehingga dapat
bertahan pada kulit untuk waktu yang lama. Basis vaselin juga mudah bercampur dengan bahan
obat dan stabil dalam penyimpanan.
Perhitungan :
1. Serbuk biji kopi = 30/100 x 15 g = 4,5 g
2. Pati jagung = 3/100 x 15 g = 0,45 g
3. Nipasol = 0,6/100 x 15 g = 0,09 g
4. Gliserol = 20/100 x 15 g = 2,4 g
5. Vaselin kuning = 15 g – (4,5 + 0,45 + 0,09 + 2,4 ) = 12,06 g
Cara kerja
1. Timbang semua bahan
2. Vaselin kuning diambil sebagian dan dilebur pada suhu 70ºC menggunakan
waterbath.
3. Digerus serbuk kopi, kemudian ditambahkan sedikit demi sediki setengah vaselin
kuning yang tidak dileburkan hingga homogen.
4. Ditambahkan pati jagung, nipasol dan sisa vaselin yang dilebur pada suhu 70ºC sambil
digerus.
5. Ditambahkan glireol sedikit demi sedikit samapai diperoleh pasta yang homogen.
6. Dimasukkan ke dalam tube dan diberi etiket
2.7 Metode Pembuatan
Metode pembuatan pasta sama dengan pembuatan salep. Untuk basis semisolid metode
fusion (pelelehan dan triturasi dapat digunakan). Triturasi sendiri cocok digunakan untuk
pembawa likuid.
1. Metode Fusion
Zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk
fase yang homogen.
2. Metode Triturasi
Zat yang tdk larut dicampur dengan sedikit basis atau bahan pembantu, kemudian
dilanjutkan dengan penambahan sisa basis. Bisa juga digunakan pelarut organik untuk
melarutkan bahan aktifnya baru ditambahkan basisnya.