Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO KASUS I KEPERAWATAN KRITIS

Ny. H berusia 38 tahun masuk ke ruang ICU dengan diagnosa post SC dan miomektomi hr-2,
PEB, Susp.pneumonia, post RJP. Saat pasien masuk ICU diantar dokter anestesi dan perawat
dengan terpasang ETT, respirasi dibantu dengan resusitator bag (bagging), RR 12 x/menit,
oksigen 12 lt/menit. Pemeriksaan fisik dilakukan kesadaran pasien somnolen, GCS E3M5T,
pupil isokor diameter 2 mm, RC (Reflek Cahaya) +/+, motorik atas +/+ bawah +/+. Pasien
terpasang ventilator mekanik, mode standar SIMV 12, VT 360 ml, PEEP 5 cmH2O, FiO2 100%.
15 menit kemudian diperiksa AGD FiO2 diturunkan 80%. Suara nafas pasien terdengar slem,
saat dilakukan suction volume sedang, warna putih, encer. Auskultasi ronkhi basah +/+. HR 120
x/menit, BP 110/60 mmHg, MAP 76 mmHg, nadi kuat, akral hangat. terpasang kateter, produksi
urin 200 cc dalam 4jam terakhir, kuning jernih, terpasang NGT, udema atas +/+, bawah +/+.
Pasien mendapatkan Cefotaxim 1gr/12 jam, Tranexamid acid 500 mg/8 jam, Antipiretik infuse
1gr/8jam, Fentanyl 20 mikro/jam, Midazolam 3 mg iv, Infus cairan RL sesuai HD
(Hemodiamika). Foto thoraks menunjukan adanya efusi pleura bilateral, ploropneumonia paru
kanan, kardiomegali, ETT setinggi VT 3-4. Hasil AGD pH: 7,356; PCO2: 55,7; PO2: 135;
HCO3: 29,5; Be: 5,5; dan SaO2: 100,7

Step 1 :

Miomektomi : Tindakan pembedahan untuk mengangkat fibroid pada uterus atau tumor jinak
yang berkembang pada wanita ( Mutia )

PEB : Gangguan terkait pada kehamilan berupa tekanan darah tinngi yang berupa protein dalam
urin dan pembengkakan akibat penumpukan cairan ( Novita )

Pneumonia : Infeksi yang menibulkan radang pada paru-paru ( Vina )

RJP : Resusitasi Jantung Paru merupakan langkah pertolongan medis untuk mengembalikan
fungsi nafas dan sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti ( Nadia )

ETT : Sejenis alat yang di gunakan untuk menjamin saluran nafas tetap bebas ( Sigit )
Resusitator Bag : Penyelamat jalan nafas atau untuk membantu memperlancar pernafasan
(Weka)

Somnolen : Kesadaran menurun ( Rizki )

GCS : Skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang ( Cyndilia )

Pupil Isokor : Pupil pada kedua mata besarnya sama ( Nadia )

ICU : Intensive Care Unit yait u ruangan khusus yang di sediakan di rumah sakit untuk merawat
pasien dengan penyakit / cidera serius ( Ila )

NGT : Nasogastrik Tube yaitu proses medis dengan memasukkan selang plastik melalui hidung,
melewati tenggorokan sampai ke lambung ( Weka )

SC : Sectio Caesaria yaitu proses pembedahan untuk mengeluarkan janin ( Cyndilia )

Ventilator Mekanik : Alat bantu yang digunakan untuk membebaskan jalan nafas ( Vina )

AGD : Analisa Gas Darah yaitu proses pemeriksaan medis yang bertujuan untuk mengukur
jumlah O2 dan CO2 dalam darah ( Ila )

Kardiomegali : Pembesaran jantung ( Novita )

SIMV : Sinerous Intermitten Minute Volume yaitu mode dari ventilasi mekanik ( Sigit )

VT : Ventricular Tachycardia yaitu kondisi serius yang menyebabkan jantung berdetak jauh
lebih cepat dari biasanya ( Mutia )

Efusi Pleura : kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan diantara 2 lapisan pleura (Cyndilia)

Pleuropneumonia : Radang paru-paru dan selaput pleura ( Vina )

PEEP ( Positive and Expiratory Pressure ) : Tekanan akhir ekspirasi positif yaitu tekanan di paru-
paru ( tekanan alveolar ) diatas tekanan atmosfer ( tekanan di luar tubuh ) yang ada pada akhir
ekspirasi ( Rizki )
Step 2

1. Apa dampak dari di lakukannya post SC dan miomektomi ? ( Mutia )

2. Apa indikasi untuk melakukan ventilator mekanik ? ( Nadia )

3. Apa penyebab terjadinya pneumonia ? ( Sigit )

4. Untuk apa pasien tersebut di berikan obat cefotaxim, tranexamid, fentanyl dean medazolam ? (
Ila )

5. apa penyebab terjadinya kardiomegali ? ( Rizki )

Step 3

1. Dampak SC : Pecahnya rahim, pendarahan, pengangkatan rahim, infeksi, timbulnya jaringan


parut, terdapat efek samping terhadap kehamiolan selanjutnya, kemandulan, pemberian ASI yang
tertunda ( Novita )

Dampak Miomektomi :

2. Henti nafas, henti jantung, kondisi post OP dengan GCS <8, masalah dengan sirkulasi yang
menyebabkan sesak nafas ( Vina )

3. Bakteri, virus dan jamur ( Weka )

4. Cefotaxim : obat antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri

Tranexamic : obat untuk membantu menghentikan kondisi perdarahan

Fentanyl : obat pereda nyeri yang di gunakan untuk meredakan rasa sakit yang hebat

Midazolam : obat yang digunakan sebelum prosedur / anastesi untuk menyebabkan kantuk,

mengurangi kecemasan, dan menyebabkan kelupaan dari operasi ( Cyndilia )

5. Adanya kelainan pada jantung, lemahnya otot jantung, dan adanya kerusakan pada katup
jantung ( Vina )
Step 4

3. Pneumonia yang ada dikalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri, virus,
mikroplasma ( bentuk peralihan bakteri dan virus ) dan protozoa. (Djojodibroto,2009)

a. Bakteri

Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia lanjut.
Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah streptococcus pneumonia
sudah ada dikerongkong manusia yang sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia
tua, malnutrisi, banteri segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan.

b. Virus

Setengah kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. Meskipun virus-virus ini
kebanyakan menyerang saluran nafas bagia atas, tetapi pada umumnya sebagian besar
pneumonia jenis ini tidak berat dan dapat sembuh dalam waktu singkat. Namun bila infeksi
terjadi bersamaan dengan virus influenza, gangguan bisa berat dan kadang menyebabkan
kematian.

c. Mikroplasma

mikroplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Mikroplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus sampai bakteri, meski memiliki
karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya berderejat ringan dan tersebar luas.
Mikroplasma menyerang segala jenis usia, tetapi paling sering pada anak remaja dan usia muda.

d. Protozoa

pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebut pneumonia pneumosistis. Termasuk
golongan ini adalah Pneumocystitis Caranii Pneumonia (PCP). Pneumonia pneumosistis sering
ditemukan pada bayi yang premature.
Step 5

1. Prosedur tindakan ventilator

2. Pengkajian pasien post OP

Anda mungkin juga menyukai