Abstrak
Destinasi pariwisata tematik Kota Malang terus berkembang, salahsatunya terdapat kampung
wisata baru di kelurahan Kiduldalem, Klojen, Kota Malang yaitu Kampung Biru Arema yang
baru diresmikan. Kampung Biru Arema hanya memiliki satu warna yang sesuai dengan
namanya, warna biru dan bersimbol tim sepakbola masyarakat Malang, Arema serta
memberikan pemandangan dengan panorama yang indah dari sudut kota. Juga, kemungkinan
besar memiliki pengaruh terhadap sosial ekonomi dari warga kampung biru arema itu sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui 1) Pengaruh adanya pariwisata terhadap kondisi sosial
masyarakat warga Kampung Biru Arema, 2) Pengaruh adanya pariwisata terhadap kondisi
ekonomi masyarakat warga Kampung Biru Arema. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kampung yang dulu dikenal kumuh dan kotor, sekarang berubah menjadi kegiatan sosial
ekonomi yang adanya warung makan, pembuatan souvenir gantungan kunci, dan tingkat
pendidikan yang dicapai setidaknya sudah ke tingkat SMP oleh warga yang tinggal disana serta
menambah ragam dari wisata yang telah banyak dikembangkan oleh pemerintah kota Malang
juga sarana pengembangan sosial ekonomi warga Kampung Biru Arema seperti museum yang
isinya kegiatan Arema dan rencananya Rw 5 yang berada di utara Rw 4 itu akan menggunakan
flying fox supaya pengunjung bisa melihat pemandangan dari atas.
Kata kunci: pengaruh pariwisata, sosial ekonomi masyarakat.
PENDAHULUAN
Pengembangan pariwisata yang dilakukan pada suatu destinasi disebut desa wisata.
Desa wisata merupakan kawasan pedesaan yang mempunyai fasilitas wisata. Fasilitas wisata
tersebut disediakan secara baik untuk menarik wisatawan agar berkunjung dan menghabiskan
waktu di tempat tersebut. Pariwisata pedesaan menurut Hardiwijoyo (2012) dapat dilihat
sebagai suatu pemukiman dengan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan tuntutan wisatawan
dalam menikmati, mengenal, dan menghayati kekhasan desa dengan segala daya tariknya dan
tuntutan kegiatan hidup bermasyarakat. Pengembangan desa wisata saat ini sudah mulai
diterapkan di Jawa Timur khususnya di Kota Malang. Dalam pengembangan desa pariwisata
harus ada dukungan dari masyarakat lokal itu sendiri, bahkan dalam pengelolaannya. Muljadi
(2014) menjelaskan bahwa masyarakat adalah pelaku aktif dalam kegiatan kepariwisataan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri dan kepariwisataan
yang merupakan aktualisasi dari sistem ekonomi kerakyatan yang merupakan kegiatan seluruh
lapisan masyarakat indonesia sebagai sumber ekonomi kreatif masyrakat.
Hadiwijoyo (2012) menjelaskan bahwa syarat sebuah desa wisata yaitu aksesibilitas
baik; terdapat objek-objek menarik; masyarakat dan aparat menerima atau mendukung;
keamanan; tersedia fasilitas desa wisata (akomodasi, telekomunikasi, tenaga kerja); beriklim
sejuk; berhubungan dengan objek lain yang sudah dikenal masyarakat sesuai dengan
Pemerintah Kota Malang telah mengusung kampung wisata tematik baru yang bernuansa biru
sebagai lambang klub sepakbola Arema. Kampung wisata ini telah diresmikan pada tahun 2018
sekitar 500 bangunan yang berada di lingkungan RW 04 dan RW 05 Kelurahan Kidul Dalem,
Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Kampung ini berbatasan dengan objek wisata kampung
yang telah dikenal yaitu Kampung Warna-Warni, dan Kampung Tridi. Kampung Biru Arema
tersebut merupakan kelanjutan program penataan kawasan dari pemerintah kota malang.
Keberadaan kampung ini semakin melengkapi wisata kampung tematik di kota malang.
Kampung Biru Arema Malang adalah salah satu dari destinasi wisata baru yang ada di
Kota Malang. Destinasi wisata ini memberikan pemandangan dan panorama yang indah dari
sudut kota. Kemungkinan besar memiliki pengaruh terhadap sosial ekonomi dari warga
kampung biru arema itu sendiri. Hal tersebut, dapat dilihat dari kampung yang dulu dikenal
kumuh dan kotor, sekarang berubah menjadi indah dan bersih dengan corak warna-warni
rumah. Keberadaan kampung ini, menambah ragam dari wisata yang telah banyak
dikembangkan oleh pemerintah kota Malang sebagai ikon wisata. Juga sarana pengembangan
sosial ekonomi warga kota Malang, khususnya warga Kampung Biru Arema seperti museum
yang isinya kegiatan Arema dan rencananya Rw 5 yang berada di utara Rw 4 itu akan
menggunakan flying fox supaya pengunjung bisa melihat pemandangan dari atas.
Dari beberapa fenomena diatas penelitian ini mengambil judul “Analisis Wisata
Kampung Biru Arema Terhadap Sosial Ekonomi Warga Kampung Biru Arema” untuk dapat
diteliti lebih jauh lagi dengan tujuan 1) Mengetahui pengaruh adanya pariwisata terhadap
kondisi sosial masyarakat warga Kampung Biru Arema, 2) Mengetahui pengaruh adanya
pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat warga Kampung Biru Arema.
Beberapa penelitian sejenis merujuk pada penelitian Akhmad, B. Y. A., Djamhur H.,
dan Topowijiyo (2016) berjudul Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan
Masyarakat Lokal di Kawasan Wisata. Sedangkan penelitian dari Ardi S. (2003) berjudul
Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi.
Akhmad B. Y. A., Djamhur H., dan Topowijiyo (2016) menyimpulkan bahwa pengembangan
pariwisata taman wisata air wendit memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kehidupan masyarakat sekitar khususnya masyarakat taman wisata air wendit. Pemerintah
kabupaten malang telah melakukan banyak perubahan mulai dari penambahan fasilitas wisata
serta wahana-wahana permainan yang menjadi daya tarik wisata, dan Ardi S. (2003)
menyimpulkan bahwa pariwisata merupakan industri yang mampu memberikan manfaat
langsung maupun tidak langsung kepada pemerintah dan masyarakat. Namun apabila tidak
dicermati atau diwaspadai secara baik akan merusak tatanan atau nilai-nilai kehidupan
masyarakat.
Kajian Teori
Pariwisata Dan Masyarakat.
Pariwisata adalah keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada untuk
sementara waktu dalam suatu tempat kediaman dan berhubungan dengan manusia-manusia
yang tinggal di tempat itu, sedangkan masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
berinteraksi dalam suatu hubungan sosial juga mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan
identitas.
Sosial Ekonomi Masyarakat.
Menurut Rudi, B., dan Samsul, M. (2014). menjelaskan bahwa pengertian sosial
ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial dan pengertian ekonomi sering
dibahas secara terpisah. Pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu
masyarakat, sedangkan ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen
rumah tangga. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosial
ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat,
antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Pemenuhan
kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan.
Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik Sosial Masyarakat.
Pengaruh sosial yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata menyangkut
berbagai aspek perubahan sosial, moral atau perilaku, agama, bahasa, dan kesehatan.
Pengaruh sosial pariwisata dapat di gambarkan sebagai berikut :
Perubahan Sosial
Bahasa
Kesehatan
Keagamaan
Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik Ekonomi Masyarakat.
Pengaruh ekonomi ada dua yaitu negatif atau positif yang timbul terhadap lingkungan ekonomi
dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat perkembangan pariwisata terhadap perubahan
pekerjaan dan pendapatan masyarakat, pola pembagian kerja, kesempatan kerja dan berusaha.
Menurut pengaruh tersebut dibagi menjadi dua yaitu Pengaruh yang ditimbulkan secara
langsung, meliputi (kegiatan industri pariwisata mampu menyerap tenaga kerja dan mendorong
munculnya berbagai lapangan kerja dan usaha yang menunjang kegiatan pariwisata. Serta
meningkatkan perkembangan suatu daerah, karena pada umumnya daerah wisata terletak di
pantai, gunung gunung dan daerah daerah terpencil yang mempunyai keindahan alam yang
dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Sehingga kegiatan ekonomi dapat berkembang dan
meluas ke daerah-daerah tersebut); Pengaruh tak langsung yang ditimbulkan oleh
pengembangan pariwisata, meliputi (pengaruh Penggandaan atau Multiplier Effect sejumlah
uang yang diterima dalam masyarakat akan menimbulkan beberapa transaksi yang jumlahnya
tergantung pada kondisi ekonomi, memajukan pasaran produk produk tertentu karena
pariwisata merupakan daya konsumtif yang dinamis yang dapat mendorong konsumsi produk
produk tersebut, penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak langsung maupun retrubusi dari
karcis tanda masuk dan parkir kendaraan).
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Penelitian kualitatif merupakan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis bogdan, analisis bogdan yaitu mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat dipahami dengan mudah dan temuan dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sistesi, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari, dan
membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Sumber data yang diperoleh
melalui data primer dan sekunder. Data primer di peroleh dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan data sekunder yaitu melalui literatur, artikel, jurnal, internet, dan
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kajian dan konsep pengembangan kampung
wisata.
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi,
sekaligus studi dokumentasi untuk memperoleh data informasi. Penelitian ini menggunakan
teknik dokumentasi dan wawancara semiterstruktur, yaitu dalam melaksanakan wawancara
kepada responden peneliti secara bebas untuk menggali informasi tetapi peneliti sudah
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dinyatakan sebagai pedoman wawancara yang
selanjutnya dilakukan wawancara lebih dalam kepada responden dalam penelitian ini.
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar dan merekam dalam bentuk vidio
selama proses wawancara.
Teknik untuk memilih renponden atau informan dengan menggunakan teknik
purposive sampling yaitu memilih sempel yang mempunyai kriteria pemahanman dengan
objek penelitian sehingga mampu memberikan data yang valid. Informan yang dipilih oleh
peneliti adalah penjaga pos karcis yang berada setelah pintu masuk Kampung Biru Arema.
Sesudah hasil yang diperoleh cukup akan dikumpulkan untuk dilakukannya analisi data.
Apabila data yang diperoleh masih belum lengkap, peneliti akan kembali ke lapangan untuk
melengkapi data.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian di Kampung Wisata Biru Arema bahwa
pengembangan wisata sebagai penyeimbang dari kampung wisata disekitarnya mampu
memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat Kampung Wisata Biru
Arema baik dari segi ekonomi dan segi sosialnya. Pengembangan wisata kapung juga mampu
mendorong sektor salain pariwisata untuk tumbuh berkembang yaitu sektor usaha kecil
masyarakat kampung wisata tersebut. Perkembangan kampung yang sebelumnya mempunyai
lingkungan yang kumuh menjadi kampung wisata dapat membangun inisiatif dan partisipasi
masyarakat ke hal yang positif dalam kaitannya dengan pengembangan lingkungan Wisata
Kampung Biru Arema.
REFERENSI
Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencaanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat. .
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muljadi, A. J., dan Andri, W. (2014). Keperiwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Pers.
Foster, D. L. (2000). An Introduction Travel & Tourism, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Spillane, J. J. (1995). Ekonomi Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius.
Akhmad, B. Y. A., Djamhur, H., dan Topowijiyo. (2016). Dampak Pengembangan Pariwisata
Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Di Kawasan Wisata. Jurnal Administrasi
Bisnis (Vol.30 Nol.1)
Suwiryanta, A. (2003). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial
Budaya dan Ekonomi. Jurnal Media Wisata (Vol.2 No.1)
Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Sammeng, A. M. (2001). Cakrawala Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka.
Rudi, B., dan Samsul, M. (2014). Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik Sosial
Ekonomi Masyarakat. Jurnal Teknik PWK (Vol.3 No.4)
Najmah, Z., Nuraini, L. H., Okta, P., Sakshita, J., dan Saiful, R. R. (2018). Pengaruh
Pengembangan Kegiatan Kemasyarakatan Kampung Biru Arema. Jurnal Ilmiah Ilmu
Sosial (Vol.4 No.1)