ID None
ID None
sebagai Pengendalian Mutu Internal pada Pengujian COD dalam Air Limbah (Uray Lusiana)
Uray Lusiana
Baristand Industri Pontinak, Jl. Budi Utomo No.41 Pontianak
E-mail : padeci_babeda@yahoo.com
ABSTRAK. Jaminan mutu adalah salah satu persyaratan teknis yang termasuk
dalam sistem manajemen mutu yang mengacu kepada SNI ISO/IEC 17025 : 2008.
Jaminan mutu adalah keseluruhan proses yang direncanakan dan kegiatan yang
sistematis yang diterapkan dalam pengujian, sehingga memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau pengguna data. Jaminan mutu yang diterapkan untuk pengujian COD
dalam air limbah adalah kurva kalibrasi, bagan kendali akurasi dan presisi. Tujuan
penerapan kurva kalibrasi, bagan kendali akurasi dan presisi adalah untuk
mengendalikan data pengujian COD sehingga dapat menjamin keabsahan dan
keandalan hasil pengujian yang dilaporkan dan untuk menjaga konsistensi hasil
pengujian secara statistik sepanjang waktu. Kurva kalibrasi pengujian COD
mempunyai nilai koefisien korelasi 0,99987 dan memenuhi persyaratan SNI karena
nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan 0,995. Bagan kendali akurasi
mempunyai garis kendali BTA = 104,95%, BPA = 102,97%, BIA = 100,98%, BTB =
93,03%, BPB = 95,02% and BIB = 97,0%. Data akurasi dapat diterima jika data
berada diantara garis BPA dan BPB (± 2 SD), data akan diperingatkan jika data
tersebut berada diantara BTA-BPA atau BTB-BPB (± 2 SD atau ± 3 SD), dan data
dinyatakan outlier jika data berada diluar garis BTA dan BTB (± 3 SD). Data presisi
dapat diterima jika nilai RPD tidak lebih dari 10 % dari nilai hasil pengujian COD.
Kata kunci : akurasi, bagan kendali, jaminan mutu, kurva kalibrasi, presisi
1
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 3 No. 1 Juni 2012
dideteksi dan bila memungkinkan teknik ataupun analisa terhadap suatu sampel
statistik harus diterapkan pada pengkajian untuk parameter tertentu telah terjamin
hasil pengujian. akurasi dan presisinya. Kurva kalibrasi
Jaminan mutu (quality assurance) adalah Metode statistik yang digunakan
pengujian adalah keseluruhan tahapan untuk mengetahui perbandingan pengaruh
kegiatan yang sistematik dan terencana kadar analit dengan respon alat
yang diterapkan dalam pengujian sehingga (instrumen). Presisi adalah variabilitas dari
memberikan keyakinan kepada pelanggan beberapa kali pengukuran/pengujian yang
atau pengguna bahwa data yang dihasilkan menggambarkan kecermatan data dan
memenuhi persyaratan mutu yang telah berkaitan dengan kesalahan random (acak).
ditentukan. Tujuan jaminan mutu adalah Sedangkan akurasi adalah kedekatan hasil
untuk memastikan bahwa tahapan proses analisis dengan nilai sebenarnya yang
pengujian dapat berjalan secara efektif dan menggambarkan ketepatan data dan
efisien dengan cara mengendalikan berkaitan dengan kesalahan sistematik atau
kesalahan-kesalahan (Anonim, 2011). bias. (Kantasubrata, 2008)
Dalam SNI jaminan mutu mencakup Untuk mendukung program
penggunaan bahan acuan dan bahan kimia pengendalian mutu yang dipersyaratkan
yang tertelusur, alat ukur yang terkalibrasi, didalam ISO/IEC 17025 maka
peralatan untuk analisa yang bebas Laboratorium Penguji Baristand Industri
kontaminani, dilakukan oleh analis yang Pontianak, menerapkan pengendalian mutu
kompeten, menggunakan metode uji yang internal berupa kurva kalibrasi, bagan
standard dan sesuai dengan peruntukannya. kendali akurasi dan presisi. Tujuan
Pengendalian mutu dilakukan dengan penerapan pengendalian mutu internal
pengujian internal maupun eksternal. Yang adalah untuk mengendalikan data hasil
antara lain meliputi repitibilitas pengujian, pengujian COD sehingga dapat menjamin
membuat grafik kendali (control charts), kehandalan dan keabsahan data yang
uji banding antar personel, uji profisiensi, dilaporkan dan menjaga konsistensi hasil
keteraturan penggunaan bahan standar pengujian secara statistik sepanjang waktu.
bersertifikat (SRM/CRM) (Achmad, Bagan kendali (control chart)
Rahayu, dan Sumarriani, 2010). menggambarkan suatu grafik yang
Pengendalian mutu (quality control) mendemonstrasikan pengendalian secara
merupakan suatu tahapan kegiatan dalam statistik, pemantauan proses pengujian,
prosedur yang dilakukan untuk identifikasi akar penyebab permasalahan
mengevaluasi aspek teknis pengujian. dalam pengujian dan secara umum dapat
Pengendalian mutu dilakukan untuk membantu dalam peningkatan
pemantauan, pemeriksaan dan berkelanjutan (Anonim, 2009).
pengendalian data hasil analisis untuk
memastikan bahwa mutu pengujian berada 2. METODE PENELITIAN
dalam batas kendali secara statistik. Penelitian penerapan kurva
Pengendalian mutu yang diterapkan SNI kalibrasi, bagan kendali akurasi dan presisi
adalah nilai koefisien korelasi ( r ) ≥ 0,995, sebagai pengendalian mutu internal dalam
analisis secara duplo dengan nilai RPD pengujian COD pada air limbah dilakukan
tidak boleh lebih besar atau sama dengan sesuai dengan metode SNI 6989.2 : 2009
10 % dan control akurasi dengan larutan yaitu cara uji COD (KOK) dengan refluks
standar KHP dengan nilai recoveri antara tertutup secara spektrofotometri. Bahan
85 % sampai dengan 115 %. yang digunakan adalah air bebas organik,
Menurut Hardiani (2009), program kalium dikromat (K2Cr2O7), asam sulfat
pengendalian mutu yang dapat diterapkan pekat (H2SO4), merkuri sulfat (HgSO4),
dilaboratorium penguji diantaranya adalah perak sulfat (Ag2SO4) dan standar kalium
kurva kalibrasi, bagan kendali akurasi dan hydrogen phtalat (KHP), sedangkan alat
presisi untuk setiap parameter uji (control yang digunakan adalah pipet, tabung
chart). Tujuan pengendalian mutu adalah
untuk menjamin bahwa setiap hasil uji
2
Penerapan Kurva Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi dan Presisi
sebagai Pengendalian Mutu Internal pada Pengujian COD dalam Air Limbah (Uray Lusiana)
x
i 1
i x = Nilai pengujian tertinggi
= Nilai pengujian terendah
SD …… 3)
n 1 Diagram alir pembuatan kurva
kalibrasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan :
Sedangkan diagram alir pembuatan bagan
̅ = Nilai rata-rata pengujian kendali akurasi dapat dilihat pada Gambar
x = Jumlah nilai pengujian 2.
SD = Standar Deviasi
= Pengujian ke-n pengulangan
n = Jumlah pengulangan pengujian
3
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 3 No. 1 Juni 2012
Di destruksi
Didestruksi
4
Penerapan Kurva Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi dan Presisi
sebagai Pengendalian Mutu Internal pada Pengujian COD dalam Air Limbah (Uray Lusiana)
0,35
0,30 y = 0,000x + 0,001
0,25 R² = 0.99987
Absorbansi
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00
-0,05 0,0 200,0 400,0 600,0 800,0 1000,0
Konsentrasi Standar COD (mg/L)
Data Tabel 2 memperlihatkan nilai garis BTA-BPA atau BTB-BPB maka data
recoveri pengujian masih berada dalam meragukan atau diperingatkan, jika data
rentang keberterimaan. Nilai yang berada diluar garis BTA dan BTB maka
diploting pada Gambar 3 menunjukkan data tersebut ditolak (outlier) dan
data hasil pengujian berada dalam garis pengujian dihentikan.
batas 2 SD dan tersebar secara acak, tidak Jika data hasil pengujian berada
mempunyai kecenderungan (trend) naik, diluar pengendalian statistika atau terjadi
turun atau mengelompok pada suatu kecenderungan khusus maka harus
daerah tertentu. Dengan data tersebut maka dilakukan tindakan perbaikan dan bila
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian perlu dilakukan pengujian ulang. Ada
larutan standar untuk akurasi mempunyai beberapa pola kecenderungan yang dapat
recoveri baik dan pengujian dapat menyebabkan data hasil pengujian diluar
dilanjutkan. pengendalian statistika (Anonim, 2009)
antara lain, a) 3 dari 4 data hasil pengujian
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Larutan
berturut-turut pada daerah tindakan atas
Standar sebagai kontrol akurasi
atau daerah tindakan bawah. b) 4 dari 5
pada Pengujian COD.
data hasil pengujian berturut-turut pada
No. Hasil pengujian Recoveri (%) daerah peringatan atas atau daerah
1 492.06 98.412 peringatan bawah. c) 8 berturut-turut data
2 509.05 101.81 hasil pengujian diatas atau dibawah rerata
3 510.39 102.078 (garis pusat). d) 8 berturut-turut data hasil
4 481.74 96.348
pengujian diatas atau dibawah rerata
namun berada pada daerah tindakan. e) 6
5 486.4 97.28
data hasil pengujian berturut-turut turun
6 509.72 101.944
atau naik. f) 14 data hasil pengujian
7 494.4 98.88 berturut-turut turun naik atau naik turun. g)
8 513.05 102.61 15 data hasil pengujian berada pada batas
9 484.73 96.26 informasi atas atau batas informasi bawah.
10 485.23 97.046 Untuk data pengendalian mutu
11 481.74 96.348 internal presisi diperoleh dari hasil
12 503.72 100.744 pengujian COD secara duplo pada air
13 493.4 98.68 limbah, dari data tersebut dihitung nilai %
14 510,05 102.01 RPD dan dibandingkan dengan syarat
15 489,4 97.88 keberterimaan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia yaitu sebesar
≤ 10 % dari nilai pengujian. Bagan kendali
presisi digambarkan dengan nilai selisih
yang dihitung dengan persentase sebagai
sumbu vertikal (y) dan pengujian berulang
sebagai sumbu horizontal (x). Data
pengujian COD dalam air limbah terdapat
dalam Tabel 3, sedangkan hasil ploting
nilai % RPD dibandingkan dengan 10 %
nilai pengujian dapat dilihat pada Gambar
5.
Presisi (repitabilitas) merupakan
pengulangan pengujian yang bertujuan
Gambar 4. Bagan kendali akurasi mengukur keragaman nilai hasil pengujian
pengujian COD terhadap contoh uji yang sama dari seorang
analis dengan menggunakan metode
Jika data hasil pengujian berada pengujian dan peralatan tertentu dalam
diantara garis BPA dan BPB maka data interval mwaktu yang sesingkat mungkin.
tersebut diterima, jika data berada diantara
6
Penerapan Kurva Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi dan Presisi
sebagai Pengendalian Mutu Internal pada Pengujian COD dalam Air Limbah (Uray Lusiana)
7
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 3 No. 1 Juni 2012
and BIB = 97,0%. Sedangkan data presisi Achmad, F., Rahayu, S., dan Sumarriani,
dapat diterima jika nilai % RPD tidak lebih Y. 2010. Penerapan Grafik-X dan
besar dari 10 % hasil pengujian. Grafik-R sebagai Grafik Kendali
Dalam Pengujian Kualitas Air.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Standardisasi. (12)1.
SNI ISO/IEC 17025 : 2008. Persyaratan Hardiani, H. 2009. Akurasi Pengendalian
Umum Kompetensi Laboratorium Mutu Laboratorium. Balai Pulp dan
Pengujian dan Laboratorium Kertas. Bandung.
Kalibrasi
Kantasubrata, J. 2008, Jaminan Mutu Data
SNI 6989.2-2009, Cara uji Kebutuhan Hasil Pengujian : Kontrol Sampel
Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen dan Aplikasinya. RC Chem Learning
Demand/COD) dengan refluks Centre. Bandung.
tertutup secara spektrofotometri.
Tahid. 2006. Grafik Pengendali Sarana
Anonim, 2011. Pengendalian Mutu Hasil Untuk Peningkatan Mutu Hasil Uji
Pengujian dan Kalibrasi. Laboratorium Pengujian. Warta
Anonim, 2009. Pedoman Pengendalian Kimia Analitik. No. 15 Tahun XII,
Mutu Internal Pengujian Parameter Pusat Penelitian Kimia-LIPI.
Kualitas Lingkungan. Kementrian Bandung.
lingkungan Hidup. Jakarta.