Askep Tranfusi Tukar PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 48

PERAWATAN BAYI DENGAN

TRANFUSI TUKAR
(EXCHANGE TRANFUSION)

Oleh : Ns.Yanti Riyantini, MKep., Sp.Kep.An


TUJUAN
 Menurunkan kadar bilirubin serum,
menurunkan risiko kerusakan otak dan
kernikterus.

 Mengganti sel darah merah yang


tersensitisasi dan antibodi yang beredar
dalam sirkulasi darah serta mengurangi
destruksi sel darah merah.
CARA

 Sentral melalui vena umbilikalis, bila


memungkinkan
 Perifer melalui vena perifer untuk
mentransfusikan darah dan jalur arterial
perifer (perkutaneus) untuk mengeluar-
kan darah yang akan diganti
PERALATAN

 Set tranfusi darah


 Paket darah/cairan yang telah dihangatkan
 Kantong untuk menampung darah yang
dikeluarkan
 Selang infus yang dihubungkan dengan
penghangat darah
 Tabung untuk pemeriksaan darah dan formulir
permintaan pemeriksaan
 Formulir isian transfusi tukar
 Kain steril berwarna hijau
 Linen
 Obat
 5 ampul Heparin
 Kalsium Khlorida/Kalsium glukonas
 Kateter umbilicus (2) atau set alat jalur
IV atau set alat jalur arterial dengan
transduser-pilihan tergantung cara mana
yang digunakan
 Masker/baju steril/sarung tangan steril
MEJA RESUSITASI

 Balon/sungkup/alat isap dengan kateter


ukuran Fr 8 atau Fr 10
 Alat monitor kardio respirasi dengan grafik
gelombang (bila tersedia)
 Alat monitor tekanan darah
 Cek identitas bayi dengan lembar catatan
medis dokter
 Cek darah dengan lembar catatan medis
dan tanda tangani form yang berisi tentang
informasi tersebut
 Pastikan orang tua bayi telah
menandatangani surat persetujuan tindakan

 Selama melakukan transfusi tukar melalui


jalur perifer, tugas perawat hanya
mengeluarkan darah dari jalur arterial.
(Perawat yang memulai, juga harus
menyelesaikan prosedur ini sampai selesai)
PEMERIKSAAN DARAH SEBELUM
TRANSFUSI TUKAR

 Darah tali pusat : Coombs direk, Hb, laju


endap darah
 Darah bayi ; ABO dan factor Rh, Coombs
direk (bila tidak dilakukan pada darah tali
pusat) ; laju endap darah
 Darah ibu : Coombs indirek bila ABO
 Lain-lain : golongan darah dan faktor Rh,
pemeriksaan antibodi bila Rh negatif, faktor
Rh ayah
JENIS DARAH

 Pada penyakit hemolitik karena Rh, gunakan


darah segar golongan O dengan Rh negatif.
Darah ini tidak mempunyai antigen sehingga
tidak dihemolisis oleh antibodi dari ibu yang
masih ada dalam sirkulasi bayi.
 Bila bayi (yang darahnya tersentisasi) belum
lahir, sediakan darah golongan O dengan Rh
negatif dan direaksi silang lagi dengan darah
ibu. Bila bayi sudah lahir, darah harus
direaksi silang lagi dengan darah bayi.
 Pada kompatibilitas ABO golongan darah O
negatif, Rh spesifik, darah mengandung
antibodi dengan kadar rendah yang bisa
sebagai pencetus setiap antibodi dari ibu.

 Transfusi berikutnya harus diberikan


menggunakan darah yang kompatibel
dengan darah ibu maupun bayi.
FORMULA

 Jumlah darah yang di butuhkan untuk


transfusi tukar ganda dihitung
menggunakan formula: 85 mL x berat
badan bayi x 2
 Sel darah merah yang dikeluarkan bayi
sekitar 85%. Setelah selesai transfusi
tukar, kadar bilirubin seharusnya sekitar
50% dari sebelum transfusi tukar.
Kadarnya akan naik kembali sampai
sekitar 2/3 dari kadar sebelum tranfusi
setelah 4 jam. Risiko kematian 0,5%.
DARAH YANG DIGUNAKAN
UNTUK TRANSFUSI TUKAR

 Darah lengkap dengan antikoagulan


citrate phosphate dextrose (CPD).
 Darah segar kurang dari 24 jam
untuk bayi sakit atau hydropic.
 Untuk bayi dengan keadaan lain,
darah kurang dari 48 jam.
PERSIAPAN TINDAKAN

Persiapan alat:
 Letakkan bayi pada ruang dengan suhu netral
dan pasang alat monitor suhu.
 Balon dan sungkup resusitasi dengan ukuran

yang sesuai dilengkapi dengan pipa oksigen.


 Alat penghisap terpasang dan dapat berfungsi

dengan baik. Cek tekanannya.


 Alat pengukur tekanan darah.

 Formulir Transfusi tukar.


 Formulir untuk pemeriksaan hematologi
dan alat penyimpan bahan-bahan kimia
(Hemoglobin, hematokrit, laju endap
darah, elektrolit, kalsium).
 Selang IV terhubung dengan penghangat
darah.
 Set alat transfusi
 Set alat penghangat darah.
 Kantong untuk menampung darah yang
dikeluarkan.
Persiapan pasien

 Pasang alat monitor kardiorespirasi,


set alarmnya, dan pastikan monitor
alarmnya bekerja. Bila tidak tersedia
peralatan tersebut, lakukan
pemeriksaan tanda vital secara ketat
setiap 15 menit.
 Keluarkan isi lambung dengan pipa
ukuran Fr 8 dan biarkan pipa terbuka.
 Bila bayi dalam proses pemberiaan
oksigen, pasang monitor kadar oksigen
pada bayi selama transfusi tukar
berlangsung, lakukan kalibrasi dengan
benar dan cek dengan hasil analisis gas
darah sebelum dilakukan transfusi tukar.
Set alarm yang sesuai untuk bayi.
 Neonatus sakit dengan asfiksia,
hipoglikemia, asidosis dan gangguan
suhu perlu mendapat perhatian sebelum
dilakukan transfusi tukar.
 Lakukan kompres dengan NaCl 0,9
% steril pada umbilikal, jika
umbilikal belum lepas, sampai
umbilikal lunak.
 Fiksasi bayi supaya tidak bergerak.
 Selalu terpasang alat monitor suhu
selama dilakukan tindakan.
 Pasang kantong urine dan amati
jumlah pengeluaran urine. Hal ini
juga akan membantu menjaga
lingkungan tetap bersih dan kering.
Pengamatan dasar
 Temperatur
 Denyut jantung di apeks
 Respirasi
 Tekanan darah
 Dekstrostiks
 Lingkar perut
 Urinalisis dan specific gravity
 Lihat adanya darah dalam tinja bila mungkin
 Catat warna, tonus dan gerakan bayi.
TINDAKAN SELAMA TRANSFUSI

 Transfusi tukar dilakukan dengan


menggunakan keteter yang dilengkapi
dengan kran 3 jalur.
 Darah dikeluarkan dari bayi sejumlah 5-20 mL
/kali dalam siring dan alirkan ke jalur
pembuangan dengan merubah arah kran.
 Darah donor dihangatkan pada suhu 36.7-
37C, diisap kedalam siring dan transfusikan
ke tubuh bayi perlahan-lahan, juga dengan
merubah arah kran.
 Melakukan transfusi tukar setiap 5-10 mL
sama efisiennya dengan 20 mL. Semakin
banyak setiap kali pengambilannya semakin
besar penurunan kadar bilirubinnya tetapi
semakin besar pula kadarnya akan kembali
naik. Begitu juga sebaliknya.
 Mengeluarkan 20 mL darah pada bayi 3000
g dapat menyebabkan deplesi akut volume
darah dan berakibatkan penurunan curah
jantung dan tekanan darah, terutama bila
dilakukan terlalu cepat.
 Karena sistem kardivaskuler memerlukan
adaptasi terhadap proses pertukaran,
dengan menginfuskan volume darah yang
sama akan mengembalikan proses adaptasi
tersebut. Pengambilan jumlah darah yang
lebih sedikit dapat mengurangi stress pada
mekanisme kardiovaskuler bayi.
 Darah harus digoyang dengan lembut
selama tindakan transfusi tukar karena sel
darah merah akan mengendap dengan
cepat. Pengendapan darah dapat berakibat
transfusi menggunakan darah yang relatif
anemik pada akhir prosedur.
 Hal yang sangat penting dicatat dengan
benar adalah jumlah darah yang sudah
dikeluarkan diganti dengan sejumlah darah
yang ditransfusikan .
 Tanda vital: temperatur, denyut jantung
apex, respirasi, suhu darah; dicatat setiap
15 menit selama prosedur dan segera
dicatat setiap kali ada perubahan pada
tanda vital atau warna kulit bayi atau
aktivitas bayi.
 Prosedur yang dilakukan perlahan lebih
aman dan efisien (100mL/15 menit).
Prosedur metode umbilical

 Siapkan darah gol. O dengan kadar antigen


terendah (minimal) sebanyak 150-180
mL/kg berat badan dan dihangatkan pada
suhu udara ruangan selama 1 jam.
 Siapkan peralatan tranfusi tukar steril 1 set,
tabung oksigen, alat isap dan alat resusitasi
neonatal.
 Pasien dipuasakan minimal 4 jam sebelum
tindakan.
 Usahakan lingkungan hangat
 Tangan & kaki bayi ditahan/difiksasi

 Monitor suhu kulit, denyut jantung &


tekanan darah (bila memungkinkan)
 Sterilisasi daerah umbilikus dengan yodium
povidon
 Tutup dengan kain steril kecuali daerah

umbilikus.
 Potong umbilikus ± 2 cm di atas pungtum. Bila
pembuluh darah tidak tampak, lakukan jahitan
melingkar di pangkal pungtum kemudian
potong lagi sampai pungtum.
 Siangi pembuluh darah dari bekuan darah,
kemudian masukkan kateter Fr 5 atau Fr 8
yang telah diisi dengan NaCl menggunakan
spuit.
 Masukkan kateter dengan kedalaman sesuai
grafik.
 Lakukan aspirasi darah, bila berhasil masukkan
NaCL ± 1 mL. Jika kateter tidak dapat
dimasukkan ke vena umbilikalis (atau
umbilikus terinfeksi), dapat dilakukan irisan
supraumbilikal atau di masukkan ke vena
tibialis anterior atau vena safena.
 Tekanan vena harus dipertahankan antara 4-9
cm H2O selama prosedur. Simpan 10 mL darah
pertama untuk pemeriksaan bilirubin dan
hematologik lain.
 Pasang alat infus dengan klep 3 jalur (2 buah)
dihubungkan dengan kantong darah dan pipa
ekstension no. 2 untuk aliran pembuangan
darah.
 Isap darah bayi sebanyak 5 mL/kg (bisa
sampai 20 mL), buang melalui pipa
pembuangan dengan merubah klep pipa.
 Isap darah donor 20 mL, transfusikan ke bayi
dengan merubah klep pipa secara pelan-
pelan.
 Proses pertukaran harus dilaksanakan dalam
waktu kira-kira 1 jam dari penarikan pertama
sampai penarikan terakhir
 Setiap penukaran 100 mL darah lakukan
evaluasi pasien adakah tanda hipokalsemia
(takikardia atau segmen Q-T memanjang
pada EKG). Bila ada, infuskan 1 mL kalsium
glukonat 10% perlahan-lahan sambil
diobservasi agar tidak terjadi bradikardia,
dan lakukan bilasan sebelum dan sesudah
infus kalsium.
 Simpan darah terakhir yang diisap untuk
pemeriksaan bilirubin, hematokrit, elektrolit
serta untuk reaksi silang berikutnya.
 Setelah semua prosedur selesai, masukkan
darah tranfusi sesuai kebutuhan bila
dibutuhkan melalui koreksi anemia. Tarik
kateter sedikit demi sedikit sambil diikat
dengan benang zyde yang telah diikatkan
melingkar.
 Awasi tanda vital bayi setiap 5 menit dalam 1
jam dan setiap 30 menit dalam 2-3 jam
berikutnya. Berikan minum lagi setelah 4 jam
jika kondisi bayi stabil. Monitor gula darah 30
menit, 1 jam dan 2 jam setelah transfusi
tukar.
RISIKO SELAMA TRANSFUSI TUKAR

 Terlalu banyak darah yang diberikan dapat


mengakibatkan gagal jantung atau henti
jantung.
 Kehilangan darah/peredaran darah dapat
mengakibatkan anemia.
 Infeksi dapat diakibatkan oleh tindakan

invasif.
 Perforasi karena kateter, bila mengguna-
kan cara umbilikal.
 Gangguan keseimbangan elektrolit/
metabolik bahan pengawet darah.
 Emboli udara atau darah.
KOMPLIKASI

 Kesalahan darah

 Jumlah yang tidak tepat mengakibatkan


gagal jantung kongestif atau anemia.

 Komplikasi vaskuler.

 Hipoglikemia berulang.
 Infeksi: bakterekimia, hepatitis, CMV,
HIV.

 Emboli udara atau darah.

 Suhu tidak stabil.

 Perforasi usus karena kateter.

 Enterokolitis nekrotikans.
TINDAKAN/PERAWATAN SETELAH
TRANFUSI TUKAR

 Letakkan bayi di bawah alat fototerapi.


Lanjutkan pengamatan menggunakan alat
monitor jantung untuk melihat adanya
perubahan gambaran gelombang EKG.
 Amati gerakan bayi dan tanda perdarahan
dan infeksi di tempat pemasangan kateter
 Ukur tekanan darah setelah prosedur
selesai
 Ukur suhu, denyut jantung dan napas
setiap jam selama 6 jam. Bila stabil dan
dalam batas normal, setelah itu lakukan
pengamatan rutin sesuai anjuran.
 Periksa Dextrostik setiap 3 jam selama 24
jam
 Ukur lingkar perut dan lakukan
pengamatan rutin tiap 3 jam selama 24
jam dan dengarkan bising usus.
 Periksa urin: darah, pH dan urinalisis
 Amati adanya darah dalam tinja
 Berikan minum peroral sesuai
permintaan dokter
 Amati gejala toleransi minum: residu
lambung, muntah dan distensi abdomen
 Buat laporan keperawatan pada formulir
tranfusi tukar dan catat keadaan bayi
selama prosedur
 Berikan penjelasan kepada orangtua
bagaimana prosedur berlangsung dan
keadaan bayinya
 Ambil sampel darah sesuai perminataan.
Periksa laju endap darah setiap 6 jam.

 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan


kadar bilirubin.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko tinggi injuri ( Biokimia dan internal )


berhubungan dengan efek tindakan
tranfusi tukar.

Tujuan : Tidak terjadi injuri internal dan


biokimia
Kriteria evaluasi :
 Tanda-tanda vital dalam batas normal selama

dan sesudah prosedur tindakan tranfusi tukar.


 Tidak terjadi aspirasi selama tranfusi tukar.

 Tidak terjadi cardiac arrest atau kejadian kritis

yang lain selama tranfusi tukar.


 Tidak ada tanda-tanda perforasi intestinal

setelah tranfusi tukar.


 Ada penurunan kadar bilirubin darah.

 Elektrolit dan gula darah dalam batas normal.


Intervensi :
Sebelum tindakan tranfusi tukar :

 Informasikan pada orang tua tentang


tindakan tranfusi tukar.
 Siapkan informed consent.
 Siapkan peralatan untuk tranfusi tukar.
 Kolaborasi dalam persiapan darah yang
akan dipakai tranfusi tukar.
 Bayi dipuasakan 3-4 jam sebelum dilakukan
tranfusi tukar.
 Kompres tali pusat dengan NaCl 0,9 %
steril, bila tali pusat belum lepas.
 Check golongan darah, jenis darah, nomor
kantong, volume darah, indentitas klien dan
ada saksi.
 Hangatkan darah sebelum digunakan.
 Siapkan radiant warmer, monitor
cardiorespiratory dan alat resusitasi jika perlu.
 Restrain ke 4 (empat) esktremitas bayi.
 Bantu dokter ketika akan memasang umbilikal
katheter, jika perlu.
 Kolaborasi dalam pemeriksaan: darah rutin ,
trombosit, gula darah, elektrolit, billirubin total/
direk dan coomb test.
Selama tindakan tranfusi tukar :
 Observasi dan catat denyut jantung serta
pernapasan setiap 15 menit.
 Ukur suhu axilla setiap 15-30 menit.
 Lakukan suction jika perlu.
 Observasi perilaku, gerakan abnormal
seperti: lethargi, kejang dan perubahan suara
tangisan.
 Check penyambung tubing secara periodik
selama tindakan.
 Catat jumlah darah yang keluar dan masuk ,
waktu setiap pertukaran, jumlah volume
darah yang dipergunakan dan dikeluarkan
selama tranfusi tukar.
 Observasi tanda-tanda reaksi alergi karena
tranfusi.
 Berikan kalsium glukonas setiap selesai
exchange 100 cc (tergantung dari
antikoagulan dalam darah yang diberikan).
 Berikan dot (pacifier) jika diperlukan.
Setelah tindakan tranfusi tukar.

 Monitor denyut jantung dan pernapasan setiap


30 menit sampai stabil.
 Check suhu axilla setiap 3 jam atau kalau
perlu.
 Ukur intake dan ouput secara akurat.
 Pertahankan pemberian infus sampai toleransi
minum baik.
 Observasi perdarahan dari umbilikal setiap
5-15 menit selama 1-2 jam setelah umbilikal
kateter dilepas.
 Berikan minum, 4-6 jam setelah tranfusi
tukar sesuai order.
 Anjurkan orang tua mengunjungi bayinya
setelah prosedur tranfusi tukar dan ikut
sertakan dalam merawat bayinya jika
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai