Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA INDONESIA

Oleh

NAMA : KETUT PARATMATISA RATNA WANGI YUSTANA


NIM : 1915813007
ABSEN : 04
KELAS : UPW 1 A

NAMA : NI LUH PUTU NADIASIH


NIM : 1915813031
ABSEN : 15
KELAS : UPW 1 A

TAHUN AJARAN 2019 / 2020


Penggunaan kata mirip suatu dan sesuatu

Kata suatu dan sesuatu masing-masing mempunyai perilaku bahasa yang berbeda. Kata
suatu diikuti langsung nomina, tetapi hanya dapat diikuti oleh keterangan pewatas yang didahului
oleh konjungtor yang atau keterangan lain atau dapat digunakan pada akhir kalimat tanpa diiringi
kata apapun.

Berikut contoh kalimat “suatu” :

- Saya melihat suatu peristiwa yang sangat indah.


- Pada suatu hari Sang raja ingin sekali menjenguk putrinya di Taman Keputren.

Berikut contoh kalimat “sesuatu” :

- Jika kamu menemukan sesuatu dijalan, sedangkan sesuatu itu bukan barang milikmu,
jangan sekali-kali engkau memungutnya.
- Saya melihat tanda-tanda akan terjadi sesuatu dalam perjalanan kita ini.

Penggunaan kata mirip jam dan pukul

Kata jam dan pukul masing-masing mempunyai makna sendiri, yang berbeda satu sama
lain. Hanya saja, sering kali pemakaian bahasa kurang cermat dalam menggunakan kedua kata itu,
masing-masing sehingga tidak jarang digunakan dengan maksud yang sama.

Kata jam menunjukkan makna ‘masa atau jangka waktu’. Selain digunakan untuk
menyatakan arti ‘masa atau jangka waktu’, kata jam juga berati ‘benda penunjuk waktu’.
Sedangkan kata pukul mengandung pengertian ‘saat dan waktu’. Dengan demikian, jika maksud
yang ingin di ungkapkan adalah ‘waktu atau saat’ maka kata yang tepat untuk digunakan adalah
pukul.

Berikut contoh kalimat “pukul” :

- Rapat itu akan dimulai pukul 10.00 WIB.


- Saya biasa bangun pukul 04.00 WIB.

Berikut contoh kalimat “jam” :

- Kami bekerja selama delapan jam sehari.


- Pada jam 12 siang kita pulang dari sekolah.

Penggunaan kata mirip dari dan daripada

Dalam penggunaan kata dari dan daripada seringkali dipertukarkan karena ragam lisan
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan yang berulang-ulang dalam percakapan tersebut
membuatnya menjadi kebiasaan yang seakan-akan benar secara kaidah bahasa Indonesia, padahal
kenyataannya salah. Karena itu, kita perlu mempelajari kembali hal-hal yang kadang kita anggap
remeh agar kalimat-kalimat yang kita munculkan, baik lisan maupun tulisan, bisa tertata dengan
baik. Makna kata dari dan daripada yaitu, kata dari menunjukkan asal sesuatu, baik bahan maupun
arah. Sedangkan, kata daripada berfungsi untuk membandingkan.

Berikut contoh kalimat “dari” :


- Roti ini terbuat dari singkong.
- Presiden Jokowi baru saja datang dari luar negeri.

Berikut contoh kalimat “daripada” :


- Berdiri lebih baik daripada duduk.
- Malaysia lebih luas daripada Singapura.

Penggunaan kata mirip tiap-tiap dan masing-masing

Kata tiap-tiap mempunyai arti yang sangat mirip dengan kata masing-masing, karena
keduanya termasuk kata bilangan distributif. Namun kata masing-masing dan tiap-tiap berbeda
dalam pemakaiannya. Kata tiap-tiap selalu diikuti atau diiringi kata benda (nomina) yang
diterangkan dan tidak digunakan pada akhir kalimat, sedangkan kata masing-masing
penggunaannya selalu didahului kata benda (nomina) yang diterangkan dan dapat digunakan pada
akhir kalimat.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV, kata masing-
masing merupakan pronomina, yaitu kata ganti orang atau benda. Oleh karena itu, kata masing-
masing tidak perlu diikuti kata benda lagi. Adapun kata tiap-tiap di dalam KBBI edisi IV tersebut
merupakan adjektiva, yaitu kata yang menerangkan nomina atau kata benda. Oleh karena itu,
kata tiap-tiap harus diikuti kata benda.

Berdasarkan fakta tersebut, pemakaian masing-masing dan tiap-tiap tentulah berbeda


sehingga tidak boleh dipertukarkan. Secara rinci, perbedaan kata penggunaan kata masing-
masing dan tiap-tiap adalah sebagai berikut.

Kata masing-masing merupakan pronomina, tidak boleh diikuti kata benda, berkonotasi
dengan kata ganti atau berkaitan dengan orang, dan merupakan kata ganti. Lantas, kata tiap-
tiap adalah adjektiva (kata sifat), yang harus diikuti dengan kata benda, berkonotasi dengan
bilangan, dan dapat diganti dengan kata setiap atau tiap.

Berikut contoh kalimat “tiap-tiap” :

- Semua siswa akan mendapat buku. Tiap-tiap siswa mendapat satu buah.
- Tiap - tiap daerah memiliki hak otonomi.

Berikut contoh kalimat “masing-masing” :

- Seusai upacara, murid-murid kembali ke kelasnya masing-masing.


- Abdul,Badai,dan Clara masing-masing membawa 10 bungkus permen.

Penggunaan kata lajur dan jalur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jalur memiliki banyak arti seperti (1)
kolom yang lurus; garis lebar; setrip lebar; (2) ruang di antara dua garis pada permukaan yang luas.
Berarti mengacu pada kedua definisi tersebut, jalur bisa diartikan sebagai bagian jalan yang
dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan. Lalu lajur adalah bagian jalur yang memanjang dengan
atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan
selain sepeda motor.

Berikut contoh kalimat “jalur” :

- Jalur bus adalah jalur khusus untuk bus yang mengambil sebagian dari jalan raya.
- Jalur cepat adalah bagian jalan untuk kenderaan dengan kecepatan tinggi.

Berikut contoh kalimat “lajur” :

- Empat lajur buku-buku baru yang disusun rapi di rak bukunya menambah semarak ruangan
itu.
- Halaman surat kabar itu terbagi atas sembilan lajur.

Penggunaan kata tidak dan bukan

Kata bukan dipakai untuk pengingkaran suatu pernyataan yang diikuti oleh kata benda,
seperti bukan penyanyi, bukan dokter, bukan guru, bukan hewan dan sebagainya. Berbeda halnya
dengan kata tidak, yang dipergunakan dalam kalimat yang berpredikat kata benda dan diikuti
dengan tindakan atau aksi.

Pemakaian kata tidak dipakai untuk menyatakan ingkaran biasa, ingkaran pada perbuatan,
keadaan atau segenap kalimat, sedangkan bukan menyatakan suatu pertentangan dan menyangkal
bagian dari suatu kalimat. Pemakaian kata tidak dan bukan juga dapat dipakai dalam kalimat
dengan menggunakan pasangan yang sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa Indonesia yaitu tidak,
tetapi, dan bukan, melainkan, untuk lebih.

Berikut contoh kalimat “tidak” :

- Rafly ke sekolah tidak memakai seragam batik, tetapi seragam olahraga.


- Pengungsi tidak memerlukan pakaian dan makanan saja, tetapi juga tempat tinggal untuk
mereka.

Berikut contoh kalimat “bukan” :

- Insiden itu bukan merupakan tanggung jawab kami.


- Kosmetik itu ternyata bukan kosmetik yang layak untuk dipakai.

Perbedaan penggunaan kata supir dan pengemudi

Pengemudi dan supir memiliki satu arti yaitu, arti dalam kelas nomina atau kata benda
sehingga pengemudi atau supir dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
dan segala yang dibendakan. Yang membedakan antara pengemudi dan supir yaitu, sopir adalah
orang yang dipekerjakan untuk mengemudi sebuah kendaraan. Pengemudi adalah orang yang
sedang mengemudi kendaraan tanpa di pekerjakan.

Berikut contoh kalimat “pengemudi” :

- Pengemudi kendaraan harus mematuhi peraturan lalu lintas.


- Pengemudi kendaraan harus membawa surat-surat penting saat berkendara.

Berikut contoh kalimat “supir” ;

- Ayah Nina bekerja sebagai supir Bus.


- Supir taksi itu bernama Joko.

Perbedaan penggunaan kata mirip dokter dan doctor

Sesuai dengan yang ada dalam buku KBBI, sebagai acuan berbahasa dengan benar, orang
memahami bahwa doktor adalah gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan oleh perguruan tinggi
kepada seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan disertasinya,
sedangkan dokter adalah lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan
pengobatannya.
Jadi, masalah perbedaan arti kedua kata itu sudah sangat jelas, tetapi cara penulisan
singkatannya itu ternyata masih banyak yang ragu-ragu. Masih sering orang menulis singkatan
gelar doktor dengan huruf "d" kapital dan "r" kapital seperti ini "DR", padahal yang benar cukup
dengan huruf "d" kapital dan "r" kecil dan disertai dengan tanda titik ".", seperti ini "Dr." .
Sementara ini, masih banyak terjadi, penulisan singkatan dokter tersebut dengan huruf "d" kapital
dan "r" kecil seperti ini "Dr.". Padahal, yang benar cukup dengan huruf "d" kecil dan "r" kecil
seperti ini "dr.".

Berikut contoh kalimat “doctor” :


- Kemarin Dr. Umar Kayam baru pulang dari negeri Belanda.
- Dr. Bakrie merupakan dokter muda spesialis penyakit syaraf.

Berikut contoh kalimat “dokter” :


- Menurut rencana, ia akan berkonsultasi dengan dr. Sadoso.
- Dalam seminar itu dr. Sadoso juga hadir.

Anda mungkin juga menyukai