Anda di halaman 1dari 2

Gejala Radang Usus Buntu Kronis dan

Penanganannya
Radang usus buntu atau apendisitis terbagi menjadi dua tipe,
yaitu radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis. Radang usus
buntu kronis berlangsung lama, dapat terjadi dalam hitungan minggu hingga
tahun.
Apendisitis kronis terjadi ketika usus buntu tersumbat oleh feses, benda asing,
kanker, atau pun oleh pembengkakan usus buntu akibat infeksi. Penyebab pasti
penyakit apendisitis kronis masih diperdebatkan. Beberapa studi mengaitkan kondisi
ini dengan adanya radang atau sumbatan usus buntu berulang yang hilang timbul
dalam waktu lama. Namun ada pula yang menyatakan bahwa radang usus buntu
kronis disebabkan oleh masalah pada aktivitas saraf usus buntu.

Tidak seperti radang usus buntu akut, radang usus buntu kronis terkadang memiliki
gejala yang lebih ringan sehingga membuatnya sulit terdeteksi dan akhirnya tidak
tertangani dengan baik. Oleh karena itu penting untuk mengenali gejala-gejalanya
agar dapat lebih waspada. Radang usus buntu kronis yang dibiarkan dapat menjadi
masalah kesehatan yang serius.

Gejala Radang Usus Buntu Kronis


Kebanyakan penderita penyakit usus buntu mengalami apendisitis akut, hanya
sebagian kecil yang didiagnosis sebagai apendisitis kronis. Penderita apendisitis
kronis akan mengalami sakit perut di bagian kanan bawah yang kerap diiringi oleh
mual, diare, lelah, lemas, dan demam.
Namun terkadang penderita hanya akan merasakan sakit perut biasa yang tidak
spesifik. Hal itu bisa membuat dokter sulit membandingkan diagnosis apendisitis
kronis dengan penyakit lain. Beberapa penyakit yang gejalanya bisa menyerupai
apendisitis kronis meliputi infeksi saluran kemih, kista ovarium, sindrom iritasi usus,
Penyakit Crohn, dan penyakit radang panggul.

Cara Mengatasi Radang Usus Buntu Kronis


Apabila dokter mencurigai Anda terkena apendisitis kronik, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik ditambah tes penunjang dengan pemeriksaan darah dan urine,
USG, Rontgen (dengan barium enema), CT scan, dan MRI pada organ pencernaan
Anda, untuk membantu menegakkan diagnosis dan mencari penyebab nyeri perut.
Apendisitis biasanya diatasi dengan prosedur operasi pengangkatan usus buntu
yang meradang atau apendektomi. Namun, operasi pada apendisitis kronis tidak
selalu bersifat darurat. Dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik dan
antinyeri untuk mengobati kondisi radang usus buntu kronis.
Yang Harus Diwaspadai
Jika dibiarkan, apendisitis kronis dapat mengalami bermacam-macam komplikasi,
seperti apendisitis akut, usus buntu pecah, peritonitis, dan sepsis.
Ciri-ciri apendisitis kronis yang dapat mengancam jiwa:

 Sakit perut parah.


 Perut membengkak.
 Demam tinggi.
 Mual dengan atau tanpa muntah.

Segera konsultasikan dengan dokter jika merasakan gejala radang usus buntu
kronis yang telah disebutkan di atas.
Radang usus buntu bukan suatu penyakit yang bisa dicegah. Namun risiko terkena
penyakit ini bisa dikurangi jika kita banyak mengonsumsi makanan yang kaya serat,
seperti sayuran dan buah-buahan.

Anda mungkin juga menyukai