Anda di halaman 1dari 8

RESPIRASI PISCES

Sistem Pernapasan Pada Pisces / Ikan

Alat pernapasan pisces (ikan) umumnya berupa insang yang berjumlah empat pasang.
Letaknya di samping kiri dan kanan kepala. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas,
insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu, tidak
memiliki tutup insang.

Proses pernapasan pada ikan melalui fase inspirasi dan fase ekspirasi. Fase inspirasi adalah
fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah
belakang masih tertutup selaput, sehingga rongga mulut membesar. Keadaan ini meyebabkan
tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Kemudian
bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase
ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dari air dan pelepasan CO2 dari dalam tubuh. Setelah
rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan
dengan itu air di dorong melewati selaput insang, sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di
dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari
air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang (swim bladder) yang
mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di
dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.

Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami,
mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang
tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki
labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada
lingkungan berlumpur.
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru
Australia (Neoceratodus sp. ), ikan paru-paru dari Afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-
paru Amerika Selatang (Lepidosiren sp.). ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung
udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.

RESPIRASI AMPHIBI

RESPIRASI MAMALIA

RESPIRASI AVES

1. Sistem Pernapasan Burung Pada Waktu Istirahat

Sistem pernapasan burung pada waktu burung istirahat, tulang rusuknya cenderung bergerak
ke depan, rongga dadanya membesar, paru – parunya mengembang sehingga udara masuk
dan mengalir lewat bronkus ke kantung udara bagian belakang, bersamaan dengan hal
tersebut, udara yag sudah ada di kantong udara belakang mengalir ke paru – paru dan
menuju kantung udara depan.

Sedangkan pada saat tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada akan mengecil
sehingga udara dari kantung udara masuk kedalam paru – paru. Selanjutnya, saat berada di
alveolus, O2 tersebut diikat oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan 2 berlangsung pada
saat inspirasi maupun ekspirasi terjadi.

2. Sistem Pernapasan Burung Pada Waktu Terbang

Sistem pernapasan burung pada waktu terbang, sistem inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh
kantung – kantung udara. Waktu sayap burung tersebut diangkat ke atas, kantung udara
ketiak burung tersebut akan mengembang, sedangkan kantung udara di tulang korakoid
terjepit, sehingga terjadi inspirasi atau dengan kata lain O2 pada tempat itu masuk ke dalam
paru – paru.

Sedangkan apabila sayapnya diturunkan, kantung udara di ketiak akan terjepit, sedangkan
kantung udara di tulang korakoid akan mengembang, sehingga nantinya akan terjadi ekspirasi
atau O2 pada tempat itu akan keluar. Semakin tinggi buurng tersebut terbang, makin cepat
burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak agar sistem
pernapasan burung tersebut pada saat terbang tidak terganggu.
Adapun untuk udara luar yang masuk, sebagian kecil akan tetap berada dalam paru – paru
dan sebagian besarnya lagi akan diteruskan ke kantung udara sebagai udara cadangan. Udara
pada kantung udara tersebut dmanfaatkan hanya pada saat udara ( O2 ) di dalam paru – paru
berkurang, seperti pada saat burung tersebut mengepakkan sayapnya.

Nah sobat semua unik ya sistem pernapasan pada hewan yang satu ini. Adapun alat – alat
pada burung terdiri atas beebrapa jenis sobat, yang mana alat – alat inilah yang berfungsi
sebagai pengatur dan pelaksana tugas dalam tubuh burung tersebut untuk menjalankan sistem
pernapasan baik apda waktu istirahat maupun pada waktu terbang.

Adapun alat – alat pernapasan yang dimaksud adalah sebagi berikut :

Lubang hidung

Trakea

Paru – paru, dan

Kantung udara

Adapun ke empat alat pernapasan tersebut fungsinya sangat vital untuk menjalankan sistem
pernapasan pada burung. Sekian informasi yang boleh penulis bagikan pada kesempatan kali
ini ya sobat mengenai sistem pernafasan burung ya sobat. Salam hangat selalu dari penulis.

RESPIRASI SEMUA HEWAN

Pada Mamalia

mammalsProses sistem pernapasan hewan mamalia secara umum sama persis dengan sistem
respirasi dari manusia. Hewan yang termasuk dalam hewan mamalia merupakan hewan yang
berkembang biak dengan cara melahirkan dan menyusui anaknya seperti misalnya kucing,
anjing, sapi, dan lain-lain.

Secara umum, proses pernapasan hewan mamalia ini sama persis dengan manusia, dimana
melalui rongga hidung, faring, trakea, bronkus, hingga paru-paru.

Pada waktu hewan mamalia menarik nafas, maka secara otomatis otot diafragma akan
berkontraksi. Nah, karena otot diafragma berkontraksi, maka otot-otot tulang rusuk juga akan
berkontraksi sehingga rongga dada mengembang.
Mengembangnya rongga dada akan membuat tekanan dalam rongga dada akan menjadi
berkurang, sehingga udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke dalam paru-paru dan
membuat paru-paru mengembang. Proses ini dinamakan dengan fase inspirasi pernapasan
dada.

Selanjutnya terjadi suatu proses yang dinamakan fase ekspirasi pernapasan dada yang
ditandai oleh pelepasan udara melalui hidung. Proses ini disebabkan oleh melemasnya otot
diafragma dan otot tulang rusuk dan juga dibantu oleh kontaksi dari otot perut.

Melemasnya otot diafragma membuat otot diafragma ini akan melengkung keatas, sedangkan
tulang rusuk akan menurun yang mengakibatkan rongga dada mengecil dan tekanannya naik.
Meningkatnya tekanan rongga dada ini akan membuat udara akan keluar dari paru-paru
melalui sistem pernapasan.

Pada Aves

avesKelompok hewan berikutnya yang akan dibahas adalah sistem pernapasan kelompok
hewan Aves. Hewan yang termasuk ke dalam spesies aves ini diantaranya adalah hewan
unggas semacam berbagai jenis burung. Secara umum, hewan aves memiliki alat pernapasan
yang terdiri dari:

2 pasang lubang hidung.

Trakea atau yang biasa juga disebut batang tenggorok.

Faring yang akan menghubungkan rongga mulut dengan trakea.

Sepasang paru-paru yang dihubungkan dengan pundi-pundi uadara.

Bagaimana aves melakukan sistem respirasi?

Secara umum, cara hewan aves ini melakukan sistem respirasi dapat dibedakan ketika hewan
ini sedang terbang dan juga ketika sedang tidak terbang.

Ketika hewan aves sedang terbang:

Pada saat hewan aves sedang terbang, maka proses pengambilan oksigen melalui hidung
tentu saja akan terhambat karena selama terbang, terjadi kontraksi pada otot dada yang
menyebabkan udara akan sulit masuk ke dalam paru-paru.
Oleh karena alasan diataslah, pada waktu terbang, hewan aves ini memanfaatkan cadangan
udara yang terdapat pada pundi-pundi udara dan udara ini dapat masuk ke paru-paru.

Setelah udara masuk ke paru-paru, maka akan terjadi proses pertukaran gas. Kemudian
oksigen akan diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidasi dan
melepas karbondioksida dalam darah melalui hidung.

Pundi-pundi udara dapat diisi oleh udara kembali pada saat aves hinggap di suatu tempat atau
terbang melayang tanpa mengepakkan sayapnya.

Ketika hewan aves sedang tidak terbang:

Inspirasi – Pertama-tama, otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka rongga dada akan
mengembang. Hal ini menyebabkan udara dapat memasuki paru-paru. Sebagian dari udara
akan diteruskan melalui pundi-pundi udara.

Ekspirasi – Proses ini ditandai dengan melemasnya rongga dada, sehingga hal ini akan
membuat tekanan pada paru-paru akan meningkat sehingga udara akan keluar dari paru-paru
menuju sistem pernafasan.

Pada Reptil

reptilsSistem pernapasan pada hewan reptil biasanya berupa paru-paru dan juga cederung
mirip dengan aves dengan saluran pernapasan yang terdiri dari lubang hidung, bronkus, dan
juga paru-paru. Nah, hewan yang termasuk reptil ini merupakan hewan seperti kadal, buaya,
dan kura-kura.

Secara umum, sebenarnya proses respirasi dari hewan reptil ketika melakukan fase inspirasi
dan ekspirasi sungguhlah identik dengan proses pernapasan yang terjadi pada hewan
mamalia.

Saat fase inspirasi, tulang rusuk akan terangkat dan merenggang sehingga volume rongga
dada pun pastinya akan semakin besar. Membesarnya volume rongga dada ini akan membuat
udara luar masuk ke paru-paru.

Saat fase ekspirasi, tulang rusuk akan melemas dan melakukan relaksasi sehingga volume
rongga dada pun pastinya akan semakin kecil. Hal ini akan membuat udara yang berada di
paru-paru keluar menuju saluran pernapasan.
Khusus hewan reptil yang juga dapat hidup di air semisal buaya, maka akan terdapat katup
pada lubang hidung, batang tenggorok, dan kerongkongan mereka sehingga ketika buaya
menyelam ke dalam air, air tersebut tidak dapat memasuki saluran pernapasan ataupun sistem
pencernaan buaya.

Pada kura-kura, proses pernapasan yang dilakukan oleh paru-paru akan dibantu oleh
semacam lapisan kulit tipis, dengan banyak kapiler darah disekitar kloaka.

Pada Ikan

piscesSistem pernapasan pada ikan adalah menggunakan insang yang biasanya berjumlah 4
pasang. Nah, keempat pasang insang pada ikan ini berada di samping kiri dan kanan suatu
ikan dan juga ada di bagian kepala. Insang ini memiliki lembaran yang diselubungi dengan
jaringan epitel yang berisi jaringan-jaringan pembuluh darah kapiler.

Ikan melakukan sistem pernapasan dengan membuka dan menutup mulutnya sembari
bergantian membuka dan menutup insangnya.

Pada waktu mulut ikan terbuka, air tentu saja akan masuk ke dalam rongga mulut ikan dan
pada waktu ini, biasanya ikan ini akan menutup. hal ini akan membuat oksigen yang terlarut
dalam air akan masuk secara difusi ke dalam pembuluh kapiler yang terdapat pada insang.

Pada waktu mulut ikan tertutup, maka insang akan membuka yang akan menyebabkan air
beserta karbondioksida keluar melalui lembaran-lembaran insang.

Fase inspirasi dari pernapasan ikan adalah pada saat air masuk melalui rongga mulut. Pada
awalnya celah mulut pada ikan menutup, namun dikarenakan penutup insang menyamping
dan celah belakangnya tertutup selaput, maka rongga mulut akan membesar. Keadaan ini
akan membuat tekanan dalam rongga mulut akan lebih kecil daripada tekanan di
luar,sehingga rongga mulut ikan akan terbuka dan air masuk ke dalam rongga mulut.

Fase ekspirasi dari pernapasan ikan adalah proses pengikatan oksigen dan air sekaligus
pelepasan karbondioksida. Nah, setelah rongga mulut ikan penuh terisi oleh air, celah mulut
akan tertutup dan insang akan terbuka. Kemudian karena insang akan terbuka maka air akan
didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam
pembuluh kapiler insang akan mengeluarkan karbondioksida dan mengikat oksigen dan air.

Pada Amfibi
amphibiHewan amfibi merupakan hewan yang dapat hidup di dua wilayah, yaitu di darat dan
juga di air. Maka tidak heran jika sistem pernapasan pada hewan amphibi bisa berupa paru-
paru, kulit, maupun insang. Contohnya adalah katak. Pada saat katak masih berupa larva,
maka katak akan bernapas dengan menggunakan insang luar, sedangkan ketika katak masih
berupa beludru, maka akan bernapas dengan menggunakan insang dalam hingga ketika telah
tumbuh menjadi dewasa, katak akan bernapas dengan paru-paru dan kulit.

Bagaimana hewan amfibi melakukan sistem respirasi?

Pertama, perlu diketahui bahwa pada katak dewasa, terdapat 2 buah kantung berdinding tipis
dan juga elastis yang banyak mengandung kapiler darah dan kedua kantung paru-paru ini
biasanya saling berhubungan dengan bronkus.

Saat bernapas, terjadi proses penambahan udara ketika otot rahang bawah katak sedang
mengendur sedangkan otot yang dinamakan sterno hiodiesus mengalami kontraksi sehingga
udara dapat masuk ke rongga mulut.

Setelah melalui rongga mulut, maka udara akan masuk menuju paru-paru dan akan terjadi
proses pertukaran gas disana.

Pada saat fase ekspirasi, maka otot hiodiesus dan otot perut akan mengalami kontraksi
sehingga volume rongga perut mengecil dan udara pun dapat keluar dari paru-paru.

Proses Memasukkan Oksigen ke Dalam Hewan Mamalia

Untuk proses ini terdapat 2 fase, yakni fase ketika memasukkan oksigen (inspirasi) dan fase
mengeluarkan CO2 (ekspirasi. Inspirasi ialah proses aktif yang mengalami kontraksi dalam
otot inspiratory. Ototo inspiratory ialah otot antara tulang iga dengan tulang bagian
diafragma. Kontraksi ini yang dapat menyebabkan peningkatan volume rongga dada.

Pada proses ini, paru-paru akan mengembang serta memunculkan tekanan negative didalam.
Jadi, udara disekitar dimasukki oleh paru-paru. Sementara proses ekspirasi/ proses
pengeluaran CO2 ini prosesnya lebih pasif. Hal ini dikarenakan proses ekspirasi mengalami
relaksasi pad aotot inspiratory saja, sehingga terjadi pengerutan dalam dinding alveoli.

Proses Fisiologi pada Kegiatan Pemasukan Oksigen

Pada saat karbondioksida terjadi peningkatan, yang mana mamalia terjadi proses aktif pada
kegiatannya sehingga kemoreseptor (pusat respirasi) yang terdapat dimedula terjadi
rangsangan. Hal inilah yang mengakibatkan impuls syaraf akan menjalar ke sepanjang
serabut eferen dalam organ efektor (ada di otot dada, pembuluh darah dan jantung). Lalu
organ efektor ini mengakibatkan proses yang lebih kompleks kembali, yakni mengalami
peninkatan ventilitaso serta pelepasan CO2.

Impuls lalu sampai di jantung serta pembuluh darah pada jaringan terjadi penimbunan CO2
yang akan mendorong munculnya respon sehingga mempermudah pelepasan C02 dari dalam
tubuh. hal inilah yang membuat peningkatan pasokan oksigen pada tubuh.

Anda mungkin juga menyukai