TUTORIAL 3
disusun oleh:
ii
2.6 Universal Health Precaution ........................................................................... 40
2.6.1 Tujuan Kewaspadaan Umum ................................................................... 42
2.6.2 Pelaksanaan Kewaspadaan Umum ........................................................... 42
2.6.3 Komponen Utama Kewaspadaan Umum/ Kewaspadaan Baku ............... 43
2.7 Proses Staffing ............................................................................................... 51
2.7.1 Job Analysis ............................................................................................. 51
2.7.2 Recruitment .............................................................................................. 53
2.7.3. Selection .................................................................................................. 54
2.7.4 Training .................................................................................................... 60
2.7.5 Discharge-Retirement .............................................................................. 62
2.8 Pelaksanaan Manajemen Pasien Praktik Dokter Gigi ..................................... 64
2.8.1 Konsep Kebutuhan Pasien........................................................................ 64
2.8.2. Hambatan Komunikasi Pasien ................................................................ 71
2.8.3 Penjadwalan Pasien .................................................................................. 73
2.8.4 Sistem Pembayaran Pasien....................................................................... 78
2.9 Pelaksanaan Sistem Rekam Medis Praktik Dokter Gigi ................................. 81
2.10 Isu HIV di Kedokteran Gigi .......................................................................... 97
2.11 Isu Hepatitis dalam Kedokteran Gigi .......................................................... 100
2.12 Dental Unit Waterlines ................................................................................ 100
2.12.1 Pengolahan Limbah Praktik Dokter Gigi ............................................. 102
BAB III ............................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
CD 4 Case 2.
penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Dwintha
Namun, apabila masih terdapat kekurangan penulis bersedia menerima kritik dan
iv
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUAN
Klinik Dokter Gigi “Sentosa Jaya” terletak di lokasi yang cukup strategis,
memiliki 3 dental unit dengan sumber daya manusia terdiri dari 3 dokter gigi dan 2
perawat gigi. Hasil pemeriksaan rutin dari pihak Pukesmas, klinik tersebut belum
mempunyai sistem pengolahan limbah yang benar, sampah medis dan non medis
tidak dipisahkan, pembuangan sampah tidak diolah dengan benar. Pihak puskesmas
juga memberi informasi kepada pihak klinik bahwa di wilayah tersebut terdapat 7%
dari jumlah penduduk menderita HIV dan 10% dari penduduk menderita Hepatitis B
precaution untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja para dokter gigi yang
bekerja di klinik tersebut. Ruangan di klinik cukup besar, tetapi tata letak peralatan
tidak sesuai, dan jumlah perawat terbatas sehingga tidak memungkinkan dokter gigi
bekerja dengan posisi ergonomik. Dokter gigi juga tidak dapat menerapkan prinsip
four handed dentistry. Sistem administrasi di klinik berupa pengelolaan rekam medis
gigi dan pengelolaan pasien mulai dari penjadwalan pasien, recall system, dan
1.2 Terminologi
1. Recall system
6
3. Universal health precaution
limbah yang benar, sampah medis dan non medis tidak dipisahkan,
2. Di wilayah klinik terdapat 7% dari jumlah penduduk menderita HIV dan 10%
3. Ruangan di klinik cukup besar, tetapi tata letak peralatan tidak sesuai dan
1.4 Hipotesis
7
Klinik tidak melakukan perencanaan
Klinik tidak
lingkungan kerja
melakukan
pengorganisasian dan
pelaksanaan praktek
Kesehatan dan dokter gigi yang
Kesehatan Keselamatan Kerja efektif
Lingkungan
1.5 Mekanisme
Sistem administrasi
Dokter gigi tidak
Pengelolaan tidak dapat berjalan
bias bekerja dengan
limbah belum dengan efektif
posisi ergonomis
benar dan
universal
precaution hrus
lebih diperhatikan
Jumlah perawat
Four handed terbatas
dentistry
tidak
dilaksanakan
8
2. Apa yang dimaksud denga ruang lingkup kesehatan lingkungan?
6. Bagaimana desain tempat praktik dan tata letak peralatan yang baik?
8. Apa yang dimaksud dengan konsep kesehatan dan keselamatan kerja secara
umum?
9. Apa yang dimaksud dengan konsep kesehatan dan keselamatan kerja praktik
dokter gigi?
12. Bagaimana pelaksanaan sistem rekam medis dalam praktik dokter gigi?
BAB II
PEMBAHASAN
9
2.1 Konsep Lingkungan Kerja
2.1.1 Konsep Kesehatan Lingkungan Kerja
Kesehatan lingkungan merupakan hubungan timbal balik antara
lingkungan kerja yang tepat sangat bermanfaat bagi para pekerja. Melalui
pekerja senantiasa perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini
10
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
1. Masalah Air
Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
diantaranya:
Coli
3) Tidak mengandung zat-zat kimia: PH, jumlah zat padat dan bahan
kimia lainnya
2. Masalah Sampah
Menurut Azwar pada tahun 1990, sampah adalah sebagian dari sesuatu
yang tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, umumnya
Menurut Hadiwijoyo pada tahun 1983, sampah adalah sisa bahan yang
mengalami pengolahan, dan sudah tidak bermanfaat, dari segi ekonomi sudah
11
tidak ada harganya serta dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran
membusuk.
Sampah padat yang cukup kering, sulit terurai karena memiliki rantai
3. Bahan Kimia
pembuangan).
12
Bahan kimia yang bila mengalami suatu reaksi oksidasi pada
1) Alat dan bahan tidak aman (alat rusak, bahan kimia berbahaya, dll)
13
3) Tingkah laku pekerja (ceroboh, meremehkan kemungkinan bahaya,
anti ledakan.
14
Tempat penyimpanan harus sejuk, tidak terkena sinar matahari
langsung, jauh dari sumber panas, dan harus dipisahkan dari bahan
kimia lainnya.
dinding dan lantai yang tahan korosi dan tidak tembus, serta
berbahaya.
4. Air Limbah
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Air limbah yang tidak diolah
15
2) Menjadi media kembang biak mikroorganisme patogen.
hidup lainnya.
nyaman.
tersebut:
16
3) Sedimentation of sewage, pengendapan air limbah.
koral.
proses biologis.
kerja, dan Nomos yang berarti peraturan/ hukum. Ergonomik adalah ilmu serta
mungkin.
sejumlah aplikasi beberapa ilmu lain yang saling mendukung, seperti ilmu
17
Ergonomik bisa dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan ruang
fisik.
didalamnya : persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia
dan getaran.
suatu kegiatan. Kelelahan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu kelelahan
otot (muscular fatigue) dan kelelahan umum (general fatigue), dan kelelahan
dunia kerja.
Gejala kelelahan otot dapat terlihat dari luar (external sign). Kinerja
18
Gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan
fisik namun juga pada makin rendahnya gerakan. Akibat yang dapat terjadi
melakukan kegiatan kerja. Akibat yang lebih fatal adalah terjadiya kecelakaan
kerja.
adalah semua aktivitas dapat terganggu dan terhambat. Selain itu tidak adanya
gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa berat
dan ‘ngantuk’.
untuk beristirahat dan bersikap lebih santai. Menurut observasi, perasaan letih,
seperti haus, lapar, dan perasaan lainnya yang sejenis merupakan alat
pelindung alami sebagai indikator bahwa kondisi fisik dan psikis seseorang
2) Kelelahan seluruh tubuh, akibat dari terlalu besarnya beban fisik bagi seluruh
organ tubuh.
3) Kelelahan mental, akibat dari pekerjaan yang bersifat mental dan intelektual.
19
4) Kelelahan syaraf, akibat dari terlalu tertekannya salah satu bagian dari sistem
psikomotorik.
5) Kelelahan kronis, akibat dari akumulasi efek kelelahan pada jangka waktu yang
panjang.
6) Kelelahan siklus hidup, akibat dari irama hidup siang dan malam serta
Gambar 2.1 Diagram Teoritik efek kombinasi dari penyebab kelelahan dan usaha yang
diperlukan untuk memperbaiki keadaan tersebut (Grandjean, 1988).
efisiensi. Proses penyembuhan ini dapat terjadi terutama saat tidur malam atau
siang hari dan waktu jeda/rehat kerja. Kondisi stress (karena aktivitas kerja)
20
dengan penyembuhan harus seimbang dalam siklus 24 jam. Waktu istirahat
2. Gejala Kelelahan
Persepsi yang buruk dan lambat. Menurunnya kinerja jasmani dan rohani
efektivitas kerja fisik dan mental. Manifestasi dari gejala tersebut dapat
terlihat dari keluhan oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk
kerja.
3. Pengukuran Kelelahan
tidak adanya cara langsung yang dapat mengukur sumber penyebab kelelahan
itu sendiri.
mental.
21
Bentuk pengukuran dengan menggunakan metoda diatas seringkali
dan sumber kelelahan dapat disimpulkan. Tetapi hasil dari suatu pengukuran
dibandingkan dengan tenaga kerja yang sedang dalam kondisi sehat atau tidak
stres. Kondisi ini menyebabkan belum ada cara pengukuran kelelahan yang
produktivitas tenaga kerja terganggu karena kelelahan fisik atau psikis. Cara
ditekan dan dikendalikan ke tingkat yang wajar agar produktivitas kerja tidak
22
2.2.4 Konsep Dental Ergonomis
Merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang operator dan
kebosanan pasien. Dental ergonomi juga termasuk desain kursi yang khusus
khas untuk dokter gigi agar postur badan yang neutral tetap dapat
dipertahankan.
2. Menghemat waktu
6. Memberikan keselesaan kepada dokter gigi saat bekerja. Dokter gigi mungkin
Tergolong dalam faktor ini adalah yang berasal dari dalam diri
manusia, seperti umur, jenis kelamin, kekuatan otot, entuk dan ukuran tubuh,
dan lainnya.
23
Banyak faktor dari luar yang dapat mempengaruhi kerja atau berasal
dari luar manusia, seperti: penyakit, gizi, lingkungan kerja, sosial ekonomi,
2. Anthropometri
tubuh manusia, terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh
merancang atau menciptakan suatu sarana kerja yang sesuai dengan ukuran
tubuh pengguna sarana kerja tersebut. Semua peralatan dan barang serta
semua ruangan kerja dimana pabrikasi dilakukan akan berkaitan dengan tubuh
kerja akan menentukan efisiensi, efektivitas dan produksi kerja, selain SOP
Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran baku oleh orang yang mempunyai
ukuran tubuh yang lebih tinggi atau sikap duduk yang terlalu tinggi sedikit
banyak akan berpengaruh terhadap hasil kerjanya. Tanpa disadari tenaga kerja
tersebut akan sedikit membungkuk saat melakukan pekerjaannya. Hal ini akan
24
Apabila medulla spinalis tidak dipertahankan pada kurva yang aslinya
maka dapat terjadi sakit pada bagian bawah punggung, leher dan bahu. Cara
duduk dengan sudut pada sendi paha kurang lebih 45˚ dan paha dalam posisi
disorder yang berhubungan dengan waktu duduk yang lama. Pelvis harus pada
kurva spinalis yang neutral. Telapak kaki harus rata pada lantai dan paha
dalam keadaan terdukung dan memberikan dukungan kepada tubuh. Hal ini
kaki. Kursi saddle dapat memberikan posisi yang tegak ketika operator duduk.
susunan yang benar sehingga rasa sakit pada punggung dapat dikurangi
beberapa cara yaitu pen grasp, modified pen grasp, palm grasp, palm thumb
Jari manis bersandar pada permukaan gigi yang berseberangan pada lengkung
rahang yang sama. Berlawanan. Jari manis bersandar pada permukaan gigi di
25
lengkung rahang yang berlawanan. Jari di atas jari. Jari manis bersandar di
harus menyatu dengan alat dan tumpun supaya pekerjaan dapat dilakukan
dengan gerak jari ke atas dan ke bawah akan menyebabkan cepat lelah dan
26
Maksila Labial anterior dan 8.00-9.00 atau 11.00-12.00
palatal anterior
kiri 9.00-11.00
kiri
kiri
Menunjukkan posisi pasien pada perawatan kwandran kiri dan kanan rahang
atas yang berbaring sehorizontal mungkin
Menunjukkan posisi pasien yang berbaring 30˚ terhadap bidang horizontal pada perawatan kwadran kiri
rahang bawah.
27
Menunjukkan posisi pasien yang berbaring dengan sudut 40˚ terhadap bidang
horizontal pada perawatan kwandran kanan rahang bawah.
peralatan dan perabotan, staf harus menentukan pekerjaan yang paling sering
menciptakan rasa nyaman kepada oprator yang bekerja serta pasien yang
28
menerima pelayanan. Desain tata letak memegang peran pentingdalam
efektifitas dan efisiensi oprasi tempat praktek dokter gigi, oleh karena itu
perlu direncanakan secara matang sebelum tempat praktek dibangun dan tidak
tertutup kemungkinan untuk di revisi dikemudian hari bila dinilai sudah tidak
layak lagi.
zona kerja di sekitar dental unit atau bias disebut dengan istilah “clok
concept”. Bila kepala pasien di ibaratkan pusat atau samadengan jarum jam
12, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut sebagai static zone. Arah jam 2
samapai jam 4 disebut asisten zone. Arah jam 4 sampai jam 8 disebut transfer
perawat gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini di fungsikan untuk
instrument tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien. Asistant’s
29
zone adalah zona tempat pergerakan perawat gigi, pada dental unit disisi ini
dilengkapi dengan semprotan air atau angin dan penghisap ludah, serta light
cure unit pada dental unit yang lengkap. Transfer zone adalah daerah tempat
alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan perawat
gigi.
Four-Handed Destistry adalah teknik dalam kedokteran gigi dimana dokter gigi dan
mengurangi kelelahan baik itu untuk pasien dan tenaga kesehatan gigi.
Desain dan tata letak ruangan yang baik merupakan kunci utama
seorang dokter gigi dapat menjalani praktek kerja secara efektif dan efisien.
Perlu diperhatikan, ukuran minimal ruang perawatan untuk satu dental unit
adalah 2,5 x 3,5 meter, dalam ruangan ini dapat dimasukan dental unit, mobile
cabinet, serta dua buah dental stool. Selain itu, untuk penggunaan alat besar
luas ruangan.
30
2.3.1 Prinsip Dasar Four-Handed Dentistry
Prinsip dasar four handed dentistry merupakan konsep dalam memberikan
Side delivery
Unit ini merupakan konsep populer pada beberapa dekade. Unit ini
mengambil instrumen, dan harus kembali fokus. Hal ini menyebabkan stress
dan lelah.
atau bur, sehingga kurang produktif. Alat suction ditempatkan di sisi asisten.
Kadang, pipa air (suction) ditempatkan di mobile cart meja yang dapat
Rear delivery
31
Dokter harus mengambil handpiece, yang memerlukan untuk berputar,
handpiece dari tangan asisten ke tangan operator. Unit ini menempel pada
posisi fixed sehingga tidak dapat dipindahkan. Peralatan suction dan syringe
Konsep ini menempatkan sebagian dental unit pada sisi operator dan
alat suction dan syringe udara/air pada mobile cabinet (lemari yang dapat
digeser) pada sisi asisten. Seperti pada unit side delivery, dibutuhkan bagi
dokter gigi untuk mengambil handpiece dan tidak dapat dicapai oleh asisten,
suction dan syringe udara/air yang terletak pada mobile cabinet dan tidak
dapat menyerahkan handpiece dan mengganti bur. Pola Split ini dapat
Transthorax unit
Pola unit ini memenuhi persyaratan dari konsep waktu dan pergerakan
dan meningkatkan posisi rgonomik yang baik. Dengan unit berada pada
32
pandangannya dari pasien. Cabinet juga terletak pada sisi asisten. Jenis unit
ini didesain untuk praktek four-handed dentistry yang tepat. Kepada operator
yang pandangannya dari pasien. Cabinet juga terletak pada sisi asisten. Jenis
dokter gigi menerapkan prinsip waktu dan gerakan dan penggunaan peralatan
Dibutuhkan juga pemilihan alat yang didasari bidang kekuasaan asisten dan
ergonomic yang baik. Dokter gigi tidak dapat melanjutakn bekerja dengan
stress. Asisten dan operator harus bekerja sebagai tim, yaitu tim yang aman
33
untuk tempat praktik dokter maupun dokter gigi harus memenuhi syarat
sebagai berikut.
bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
a. Pasal 9
berikut.
3. ruang administrasi;
4. ruang tindakan;
5. ruang farmasi;
34
7. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
b. Pasal 10
1. instalasi air;
2. instalasi listrik;
yang ditempati, tetapi prinsip strategis yang dapat dijadikan pegangan adalah sebagai
berikut.
1. Tata ruang harus dapat memastikan adanya sirkulasi udara yang baik.
4. Penggunaan dental unit dan perlengkapan kantor seperti meja dan kursi yang
35
5. Pengaturan area dan ruangan yang jelas sehingga dapat menjamin kenyamanan,
memberikan kenyamanan kerja, baik bagi operator maupun bagi pasien. Hal ini
pasien, pada saat yang sama, memungkinkan tim dental untuk duduk dalam posisi
Diperlukan karena pasien sepenuhnya telentang; oleh karena itu dokter gigi
harus bekerja dari posisi duduk. Kursi harus dirancang untuk menjamin stabilitas
maksimum.
c. Dental Unit
Dental unit berisi instrumen dinamis yang digunakan dalam rongga mulut
pasien. Penempatan dental unit yang paling efisien itu yang berada paling dekat
d. Mobile Cabinet
Harus ada ruang penyimpanan yang cukup untuk bahan-bahan dan peralatan
yang secara rutin digunakan sehingga prosedur dapat diselesaikan tanpa asisten
36
harus meninggalkan posisi disamping pasien sehingga pekerjaan operator menjadi
lebih efisien.
Perancangan fasilitas praktik dokter gigi terdiri dari 4 fase, yaitu sebagai
berikut.
1) Fase 1
disediakan kepada pasien dan siapa atau jumlah orang yang akan
2) Fase 2
3) Fase 3
fase 1 yang efisien. Peralatan, bahan dan desain dari ruang perawatan
37
seperti yang telah ditentukan pada fase 2 pada setiap ruang perawatan
haruslah identik.
4) Fase 4
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk merancang desain yang baik dan
efisien untuk ruang dan alat di luar perawatan diantaranya berupa hal berikut.
Ruangan resepsionis
Dental laboratotium
Kantor perusahaan
luka atau cedera, cacat, kematian, kerugian harta benda dan kerusakan
38
Berdasarkan UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
atau badan yang menjalankan usaha, baik formal maupun informal, dalam
yang ada di lingkungan kerja. Adapun syarat keselamatan kerja yang dapat
2) Memberi alat pelindung diri pada dokter gigi, seperti pemakaian sarung tangan,
kelembaban, debu, kotoran asap, uap, gas, aliran udara, cuaca, sinar radiasi,
5) Memperoleh penerangan ruangan maupun area kerja pada pasien yang cukup
dan sesuai.
dengan benar saat bekerja, maupun tata letak penempatan alat kedokteran gigi.
39
2.5.1 Pencegahan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak terduga dan tidak pula diharapkan
2. Terpapar sinar radiasi seperti radiasi pesawat sinar X atau sinar Gamma.
3. Luka goresan maupun tertusuk oleh instrument atau alat kedokteran gigi.
menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun
Precaution (UP) adalah suatu cara untuk mencegah penularan penyakit dari cairan
tubuh, baik dari pasien ke petugas kesehatan dan sebaliknya dari pasien ke pasien
lainnya.
40
Universal Precaution adalah tindakan pengendalian infeksi sederhana yang
digunakan oleh seluruh petugas kesehatan, untuk semua pasien, setiap saat pada
(Nursalam, 2007).
meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien, tanpa
sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan
risiko penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang
diketahui maupun yang tidak diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan
pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di
(pasien, klien, dan petugas kesehatan) apakah mereka terinfeksi atau tidak.
Kewaspadaan baku berlaku untuk darah, tubuh/semua cairan tubuh, sekresi dan
ekskresi (kecuali keringat), luka pada kulit, dan selaput lendir, kulit dan membran
mukosa yang tidak utuh. Penerapan ini adalah untuk mengurangi risiko
penularanmikroorganisme yang berasal dari sumber infeksi yang diketahui atau yang
41
tidak diketahui (misalnya si pasien, benda yang terkontaminasi, jarum suntik bekas
pakai, dan spuit) di dalam sistem pelayanan kesehatan (Tietjen, dkk, 2004).
praktik isolasi tertentu seperti sarung tangan tertentu lebih efektif dari pada baju
baru, masih menjadi kendala. Sebagai tambahan, tantangan menyediakan air bersih
dan untuk mencapai standar yang dapat diterima seperti proses penggunaan instrumen
b. Memastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak terdiagnosa atau tidak terlihat
seperti risiko.
pengendalian infeksi di sarana pelayanan kesehatan yang tidak terlepas dari peran
42
masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya yaitu pimpinan termasuk staf
Kewaspadaan Umum didasarkan pada keyakinan bahwa darah dan cairan tubuh
sangat potensial menularkan penyakit baik yang berasal dari pasien maupun petugas
keyakinan bahwa darah dan cairan tubuh sangat potensial menularkan penyakit, baik
Universal ini juga dapat dianggap sebagai pendukung progran K3 bagi petugas
rawat inap merupakan alat yang sangat efektif untuk mencegah penularan infeksi.
adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi
seperti:
a. Cuci Tangan
43
Mencuci tangan adalah prosedur kesehatan yang paling penting yang
yang menempel dari tangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba pada
Cuci tangan harus selalu dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah
lingkungan terjaga dari infeksi. Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah
mencuci tangan dengan sabun, dengan air mengalir dan pergesekan yang
Menurut Syawir (2011) ada beberapa sarana cuci tangan yaitu sebagai
berikut:
Air Mengalir
44
Sarana utama untuk cuci tangan adalah ketersediaan air
kimiawi saat cuci tangan akan bersih dan tidak menempel lagi
bersih. Air kran bukan berarti harus dari PAM, namun dapat
45
pihak, dengan seringnya menggunakan sabun ataudeterjen
Larutan Antiseptik
mengalir.
2. Taruh sabun di bagian telapak tangan yang telah basah. Buat busa
46
3. Gerakan cuci tangan terdiri dari gosokan kedua telapak tangan,
5. Keringkan tangan dengan handuk atau kertas yang bersih atau tisu
melindungi diri dari sumber bahaya tertentu baik yang berasal dari
pekerjaan maupun dari lingkungan kerja dan berguna dalam usaha untuk
dari berbagai jenis APD di rumah sakit yaitu sarung tangan, masker,
Sarung Tangan
47
Sarung tangan atau istilahnya handscoon merupakan
semua jenis cairan tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh, selaput
48
pemeriksaan atau sarung tangan rumah tangga harus dipakai
Masker
tiap-tiap jarum dan spuit hanya sekali pakai, tidak melepas jarum dari
wadah anti bocor. Menurut Tietjen (2004) apabila jarum dan spuit sekali
pakai tidak tersedia dan perlu memasang kembali penutup jarum, maka
49
putar spuit tegak lurus sehingga jarum dan spuit mengarah ke
atas.
d. Sterilisasi Alat
bersinggungan dengan selaput lendir yang utuh atau kulit yang terkelupas
50
2.7 Proses Staffing
yang diantaranya adalah job analysis, recruitment, seleksi, induction, training, dan
discharge retirement.
dilakukan oleh anggota yang mana di dalam organisasi. Fungsi analisis pekerjaan
adalah tahap pertama saat menulis penjelasan dari setiap pekerjaan. Hasil dari
tanggung jawab dan akuntabilitas dari setiap anggota dari tempat praktik itu. Analisis
pekerjaan adalah dasar dari perencanaan dari jumlah dan kegunaan setiap staf secara
benar. Analisis pekerjaan sebagai dasar dari pelatihan. Analisis pekerjaan ini penting
1) Metode yang pertama untuk manager dokter gigi untuk menginterview pekerja,
51
3) Metode ketiga adalah dengan mengisi kuesioner oleh setiap pekerja atau
supervisor.
4) Metode keempat adalah dengan membuat catatan harian yang disusun atas
pembukuan atas setiap tugas yang dibuat di dalam suatu periode waktu.
standarisasi pekerjaan dan tanggung jawab dari setiap tugas yang diberikan kepada
para pekerja. Secara umum, job description dituliskan dalam beberapa bagian yaitu
specifications).
pekerjaan dan ada juga daftar utama fungsi dan aktifitas yang harus dilakukan.
Deskripsi pekerjaan secara khusus disebut job duties. Dalam job duties ini secara
lebih jelas ditentukan perintah dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
52
seperti pengetahuan khusus dan kemampuan dalam membuat keputusan yang
2.7.2 Recruitment
dan ingin melamar pekerjaan tersebut. Satu dari tujuan primer dari suatu perekrutan
adalah untuk menyediakan informasi yang cukup pada pelamar yang potensial
Salah satu metode yang biasa dilakukan dalam perekrutan yaitu metode internal
perusahaan mendapatkan pengganti pekerja secara cepat tanpa adanya proses seleksi
dengan kualitas pekerja yang sama. Kerugiannya adalah image perusahaan menjadi
besar dokter gigi melakukan system pengiklanan untuk melakukan proses perekrutan.
Namun teknik pengiklanan seperti memiliki dua mata pisau, iklan yang tidak terlalu
lowongan pekerjaan itu. Sebaliknya iklan yang terlalu spesifik akan menghasilkan
aplikan yang sedikit bahkan tidak ada. Sebuah iklan sudah seharusnya menjelaskan
job description secara jelas, dan seksama. Iklan juga merupakan suatu cara untuk
menarik kandidat atau aplikan dari area geografik yang berbeda. Ada dua aspek
53
penting dalam pengiklanan yaitu deskripsi posisi pekerjaan yang akan diisi dan
yang dimiliki aplikan. Dokter gigi harus bisa mengefisiensikan waktu dengan jumlah
aplikan yang mendaftar. Ketika jumlah aplikan yang mendaftar sudah melebihi kuota
hentikan pendaftaran. Metode lainnya yang dinilai efektif dalam proses perekrutan
2.7.3. Selection
Proses seleksi adalah mekanisme memilih seorang karyawan yang memenuhi
syarat dari sekelompok pelamar untuk menempati posisi tertentu untuk organisasi.
Proses ini terdiri dari beberapa elemen, yaitu application, interview, reference check,
1. Application
Kandidat yang telah memberikan resume harus diminta untuk mengisi formulir
aplikasi, salah satu bentuk yang efektif untuk menstandardisasi informasi. Bentuk
formulir aplikasi bervariasi tergantung pada industri atau profesi yang akan diajukan.
pertanyaan yang terlalu umum, dimana seorang dokter gigi harus mengetahui
informasi umum dan pengalaman spesifik dalam praktik. Formulir aplikasi yang
54
yang berhubungan dengan pekerjaan, dan data lain yang dinyatakan terpisah dan
2. Interview
informasi terkait yang tidak ditemukan pada aplikasi atau resume dapat dikumpulkan.
Ini adalah kesempatan bagi pewawancara untuk mengamati respon para pemohon dan
sikap umum. Ini juga merupakan kesempatan bagi pemohon untuk memenuhi dokter
gigi dan beberapa staf dan untuk merasakan lingkungan praktik dan mengajukan
3. Reference check
bertanya langsung mengenai orang yang akan kita pekerjakan kepada atasan
sebelumnya atau kepada orang lain yang mengenal orang yang akan kita pekerjakan
tersebut. Walaupun begitu, penilaian yang diberikan oleh mantan atasan dari orang
yang akan kita pekerjakan tidak selalu valid karena terdapat kemungkinan perbedaan
Reference check ini dapat dilakukan secara terstruktur dan dapat pula secara
informal. Reference check yang paling efektif yaitu yang melibatkan keduanya,
55
4. Testing
Selain tes tertulis, dapat juga dilaksanakan tes praktek, seperti contohnya tes
mengetik untuk resepsionis, tes mengenai cara sterilisasi untuk asisten dokter gigi,
dan yang lainnya untuk memperlihatkan kemampuan dari pelamar kerja tersebut.
Pemeriksaan medis dan dental ini secara tidak langsung dapat memperlihatkan
performa kerja para pelamar kerja. Sebagai contoh seorang pekerja yang tidak bisa
bergerak cepat akan menyulitkan saat terdapat keadaan emergensi dan tidak banyak
membantu dalam praktek four-handed dental. Selain itu terdapat alasan lain mengapa
pemeriksaan seperti ini perlu dilakukan, yaitu alasan ekonomi. Sebagai seorang
atasan, sudah sewajarnya seorang dokter gigi menyediakan kompensasi pekerja atau
asuransi untuk para pekerjanya. Apabila orang yang dipekerjakan memiliki masalah
kesehatan yang cukup buruk maka hal ini dapat mempengaruhi efektivitas waktu,
Apabila pekerja tersebut memiliki oral hygiene yang buruk maka demonstrasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut ini tidak akan berjalan
dengan baik.
56
6. Menentukan pilihan
Saat pelamar kerja yang tersisa hanya tinggal dua atau tiga orang, dokter gigi
harus menentukan pilihan mengenai pelamar kerja mana yang akan dipekerjakan.
Sebagian besar kriteria diperlukan untuk menentukan pilihan. Biasanya pilihan jatuh
kepada seorang pelamar kerja yang memenuhi kualifikasi objektif dan memiliki
kemauan untuk belajar dan menjadi bagian dari organisasi dan dapat berinteraksi
Dokter gigi dengan praktek solo dapat menentukan pilihan sendiri ataupun
meminta pendapat dari para stafnya. Sedangkan dokter gigi yang praktek bersama
dapat menentukan pilihan secara bersama-sama pula dimana setiap orang dapat
mengejukan opininya.
Proses pemilihan ini harus selalu ditinjau ulang secara periodik. Apabila
terdapat suatu sistem yang terlihat kurang begitu efektif dalam menyeleksi para
pelamar kerja maka sebaiknya sistem tersebut diganti dengan sistem yang baru yang
telah diteliti secara seksama agar kualitas penerimaan para pekerja dapat meningkat.
7. Penerimaan pekerja
Langkah terakhir dari proses seleksi ini yaitu penerimaan pekerja. Dokter gigi harus
memberitahukan pada tanggal berapa keputusan akan dibuat. Selain itu, pada hari
yang sama dengan penerimaan pekerja ini, para pelamar yang tidak diterima juga
harus diberi tahu bahwa mereka bukan lagi kandidat calon pekerja di kliniknya.
57
dipenuhi oleh pekerja, maka diperlukan suatu konfirmasi secara tertulis yang disetujui
baik oleh dokter gigi maupun calon pekerja tersebut sebelum masa kerjanya dimulai.
Pada kertas tersebut biasanya tertulis mengenai gaji pekerja, lamanya kerja, job
disepakati. Selain itu hal penting lainnya yang harus ada dalam kertas persetujuan
tersebut yaitu mengenai masa percobaan dimana salah satu pihak dapat mengakhiri
masa kerjanya di klinik tersebut tanpa adanya penalti. Pada akhirnya, sebagai manajer
8. Pelantikan
Proses selanjutnya pada fungsi staffing ini yaitu pelantikan. Pelantikan ini
berarti bahwa pekerja baru tersebut diterima dalam praktek. Proses ini sama saja
dengan permulaan karena pekerja baru tersebut memiliki kesempatan formal untuk
9. Office Manual
pelantikan pekerja barunya dengan memastikan bahwa dia mengerti dan memahami
mengenai office manual (buku pedoman tempat praktik tersebut). Dalam office
berdiri (filosofinya) dan menerangkan mengenai sistem operasi atau cara kerja di
58
membaca dan memahami office manual di tempat prakteknya agar dia dapat
berhubungan dengan staf lainnya di tempat dia bekerja. Masa pelantikan ini bertujuan
agar pekerja baru dapat memahami dan memperluas pengetahuannya mengenai posisi
Selama periode pelantikan ini, para pekerja baru harus dijelaskan mengenai
organisasi yang terdapat pada tempat praktek tersebut. Hal ini dilakukan agar para
pekerja baru tersebut dapat menjadi anggota yang juga memberikan kontribusi sesuai
tugasnya dalam waktu yang singkat. Dalam proses ini juga mempelajari mengenai
apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh dokter gigi, staf, dan yang paling
penting pasien. Para staf juga dapat membagi pengetahuan dan juga pengalaman
mengenai metode yang lebih memudahkan dalam pekerjaan tersebut kepada para
pekerja baru.
ekspektasi kerja secara formal dan juga informal. Pada saat pertemuan-pertemuan
awal dengan dokter gigi, job desc dapat didiskusikan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai pembagian pekerjaan (apa saja yang harus dilakukan, siapa
59
yang melakukannya dan kapan hal tersebut dilakukan). Selain pembagian pekerjaan,
percobaan, sehingga akan lebih baik apabila dokter gigi sendiri yang mengobservasi
pekerja baru tersebut selama masa ini. Hal ini dilakukan agar pekerja baru tersebut
Keuntungan lain dari proses pelantikan ini yaitu para pekerja baru akan
mengetahui lebih awal apakah pekerjaan tersebut cocok untuknya. Biasanya pekerja
yang memiliki kapasitas ketrampilan yang seimbang dengan tugasnya akan tinggal
Dengan pengawasan yang ketat selama proses pelantikan ini, biasanya dokter
gigi akan dengan cepat menyadari kekurangan dari pekerja barunya. apabila pekerja
baru tersebut masih belum memiliki ketrampilan yang mencukupi maka ia dapat
2.7.4 Training
Tujuan pelatihan yaitu untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan
pegawai agar kinerjanya dapat memberikan kontribusi lebih pada sasaran praktek.
Dokter gigi dapat menjelaskan arah, sasaran spesifik, dan tujuan tertentu yang ingin
dicapai pada pegawai dengan menggunakan waktu singkat yang diambil dari
pekerjaannya. Pelatihan dapat berguna untuk melatih kemampuan baru pada pegawai
baik segera setelah merekrut atau membantu pegawai baru untuk beradaptasi dengan
60
metode praktek dan kebutuhan yang diperlukan. Pelatihan dapat memperbaiki kinerja
yang kurang. Pada program yang diadakan terus menerus dapat berpengaruh pada
peningkatan kinerja dan asumsi pegawai pada peran baru dan tanggug jawab yang
lebih besar.
diharapkan. Pada kasus pembukaan tempat praktek baru, disarankan untuk mencari
dapat diklasifikasikan secara formal dan informal, dapat dilakukan baik pada tempat
praktek maupun di luar tempat praktek. Metode lain yang dapat diberikan seperti
Cara pelatihan ini berguna dan berpengaruh bagi tanggung jawab pegawai dalam
61
Value of training. Nilai dari pelatihan ini berkontribusi besar dalam
profesionalisme dan dijadikan standar dalam tempat praktek. Program pelatihan juga
mulut yang berkualitas pada tingkat optimum sesuai biaya yang dikeluarkan. Pegawai
yang terlatih dapat mengerti bagaimana cara untuk menghemat waktu, meminimalisir
Cost and benefits. Biaya pelatihan bervariasi tergantung dengan program. Biaya
dapat berupa kehilangan pendapatan yang akan tertutupi selama periode yang
digunakan untuk pelatihan, biaya perkuliahan, serta program pelatihan di luar waktu
kerja.
2.7.5 Discharge-Retirement
Tiga isu terbesar pada dokter gigi belakangan ini dalam hubungan dengan staff
adalah tingkah laku yang tidak cakap atau imatur, performa kerja yang buruk, dan
memeperlihatkan standar yang harus dicapai pegawai agar dan diagunakan untuk
mengubah tingkah laku pegawai. Penguatan standar selama induksi dan proses
62
pelatihan membantu memelihara konsistensi tingkah laku dari pegawai. Jika usaha
perubahan tingkah laku pegawai menjadi lebih baik secara otomatis. Beberapa dokter
gigi juga ada yang ikut campur langsung dalam usaha mengubah tingkah laku
pegawainya. Jika semua usaha sudah dilakukan dan tidak menghasilkan perubahan
yang sesuai harapan, dokter gigi dapat membicarakan secara privat kepada pegawai
sulit diukur, tolak ukurnya dapat terlihat dari kemampuan, pengalaman, dan
Jika pegawai telah diperingatkan berulang kali tentang tingkah laku yang dapat
mengganggu tata tertib praktek, pegawai dapat dipecat. Peringatan ini sebaiknya
dalam bentuk tertulis sebagai pembelaan dokter gigi dan informasi bagi pegawai.
Memecat pegawai penting, terutama jika tingkah laku pegawai dapat membahayakan
mengundurkan diri dapat memilih untuk menetap di tempat praktek untuk beberapa
63
waktu sesuai dengan kesepakatan. Sedangkan pemecatan dapat menginstruksikan
batas waktu.
pemahaman mengenai pengaturan dasar yang terlibat dalam hal memotivasi pasien.
Kecuali jika dokter gigi dan staffnya memiliki pemahaman dasar mengenai hal ini,
mereka akan dapat berkecil hati setelah beberapa kegagalan yang terjadi dalam
memotivasi pasien untuk dapat menghargai dental health yang baik dan kualitas
dipenuhi oleh kita semua adalah makanan, rasa aman, cinta, dan pemeliharaan
harga diri positif. Manusia berbeda dalam tingkat pentingnya mereka menaruh
yang lain memiliki kebutuhan lebih besar untuk kenyamanan fisik dan rasa
aman. Di samping itu, orang yang sama memiliki kebutuhan berbeda pada
64
waktu yang berbeda; segelas air akan jauh lebih disukai saat ditawarkan setelah
lari 5000 meter daripada saat ditawarkan setelah selesai makan makanan ringan.
penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk
yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting.
Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu
berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial
dipenuhi. Kita harus memenuhi kebutuhan fisik ini, atau kita tidak akan
bertahan hidup lama untuk memenuhi kebutuhan social atau psikologis. Jika
kita sehat, makan teratur, dan tinggal di tempat yang layak, kita dapat
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, dan bernafas.
65
2. Kebutuhan keamanan dan perlindungan
Ketika kebutuhan biologis dapat tercapai, itu artinya kita siap untuk
sebagai manusia dewasa juga mulai mengeksplor. Ini adalah level di mana
kita merasa aman dan bebas dari rasa bahaya, ancaman, atau gangguan
lainnya. Jika kita memiliki pekerjaan yang tidak mengancam keselamatan dan
hidup di lingkungan yang aman, kita akan merasa aman dan dapat
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari
kita dapat meningkat pada level interaksi social. Pada tingkatan hierarki ini,
Maslow menyadari bahwa kita perlu berinteraksi dengan orang lain di mana
kita berbagi kepercayaan yang sama, dan yang memberikan kita dorongan
66
Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali beberapa
terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya
bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow
Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan
demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. Sebaliknya harga diri yang
kurang akan menyebabkan rasa rendah diri, rasa tidak berdaya, bahkan rasa
putus asa serta perilaku yang neurotik. Kebebasan atau kemerdekaan pada
tingkat kebutuhan ini adalah kebutuhan akan rasa ketidakterikatan oleh hal-hal
yang menghambat perwujudan diri. Kebutuhan ini tidak bisa ditukar dengan
sebungkus nasi goreng atau sejumlah uang karena kebutuhan akan hal-hal itu
telah terpuaskan. Contoh pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi
lainnya.
5. Aktualisasi Diri
67
(kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk
mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini
cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas
untuk tumbuh. Untuk mencapai kebutuhan ini, kita harus mencapai kepuasan
oleh suatu keberadaan atau nilai akhir pencarian personal (existing or sought-
after personal values). Seseorang pada level ini sering ingin membantu orang
lain untuk mencapai tujuannya dengan mengajarkan hal yang telah dipelajari
pada tingkatan sebelumnya. Beberapa orang tidak pernah mencapai level ini
68
Gambar 2.1. Maslow’s Hierarchy
pasien dan individu dengan siapa kita berhubungan. Sebelum seorang dokter
gigi dapat memotivasi pasien untuk menerima suatu jenis perawatan dental,
kebutuhan dasar makanan, tempat tinggal, dan pakaian terpenuhi, namun ada
pendapatan yang spesifik. . Dokter gigi dan staffnya harus membuat usaha
69
mempertimbangkan rencana perawatan alternatif sehingga pasien dapat
pasien. Ini juga dapat diterapkan pada interaksi antara anggota staff. Dokter
gigi, asisten, dan ahli kebersihan memiliki kebutuhan yang sama. Seringnya
konflik muncul ketika seseorang menjadi tetap pada suatu level. Di sana dapat
terlihat tidak ada perubahan dalam motivasi, dan orang tersebut akan
Mungkin salah satu pelajaran terbaik yang dapat kita pelajari dari teori
bahwa “klien lah yang mengetahui apa yang menyakitkan, ke arah mana harus
pergi, apa masalah yang krusial, apa pengalaman yang dikubur dalam-dalam”.
Rogers juga menyarankan bahwa kita harus menerima pasien atau orang lain
70
apa adanya dengan segala nilai dan tujuannya, dan bahwa jika orang-orang ini
yang mereka rasakan, apa yang mereka inginkan, dan apa yang menjadi
prioritas mereka. Penerapan dalam kedokteran gigi, filosofi ini medorong kita
untuk mendengarkan pasien. Lebih jauh lagi, konsep ini menyarankan agar
kita harus menghargai pasien sebagai manusia, tidak hanya sekedar jumlah,
studi kasus, atau proyek penelitian. Orang-orang ini memiliki kebutuhan, dan
hambatan. Salah satu hambatan pertama yang mungkin dibuat adalah berprasangka
Dokter gigi mungkin ragu memberikan pengobatan yang luas untuk pasien
karena cara berpakaian pasien atau jenis mobil yang dia gunakan. Akibatnya pasien
dituduhkan kepada penyandang cacat, pasien yang memiliki anggota badan buatan,
pasien dengan kursi rona, atau yang memiliki tanda lahir pada wajah . jika pasien ini
71
dengan pengantar atau orang lain, pasien mungkin tidak menyadari seoarang dokter
Seorang dokter gigi professional seharusnya tidak pernah terlalu sibuk untuk
Mendengarkan arti dari kata-kata dan rasa dari arti kata-kata tersebut. Sebelum
memberikan sudut pandang anda, anda harus bisa mengemukakan kembali apa yang
Hambatan ketiga adalah terlalu sibuk. Dalam rutinitas harian, banyak tuntutan
pada waktu yang bersamaan, dan kadang-kadang menjadi tidak fokus dan
menjelaskan mengapa ia tidak bisa hadir dalam waktu perjanjian yang telah
ditetapkan, dan secara tidak sadar anda menjadi tidak mendengarkan apa yang
dikatakan pasien tersebut karena berkonsentrasi terhadap masalah lain. Kejadian ini
sering terjadi pada kantor yang kekurangan staf. Setiap staf terlalu banyak pekerjaan,
pembicaraan secar tiba-tiba atau bahkan tidak datang kembali ke klinik tersebut.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pasien merupakan hal yang paling penting dan
72
Ketidaksadaran mengenai pentingnya pasien, ketidaksabaran, dan bahkan
betapa pentingnya masalah pasien dan ingin mengabaikan. Begitu juga anda mungkin
tidak menyadari menemukan diri anda menjadi tidak sabaran saat berhadapan dengan
anak-anak atau pasien lansia. Dengan kata lain, kemungkinan anda tidak mendengar
apa yang dikatakan pasien karena tidak mendengar atau tidak memperhatikan.
Akan bermanfaat apabila kita tidak hanya tau mengenai hambatan komunikasi
tapi harus mempunyai kemauan untuk melakukan sesuatu untuk mengevaluasi diri.
Sebelum berhubungan dengan pasien, pastikan telah mengabaikan kegiatan lain dan
memiliki kemauan untuk mendengarkan dan mengerti apa masalah pasien sebelum
menawarkan solusinya.
kalender dan catatan yang memuat kegiatan dan tugas serta hal-hal apa saja yang
mengatur jadwal harian. Catatan mengenai hal-hal yang harus dilakukan memuat
ringkasan dari semua tugas yang tertunda, tidak hanya memuat hal-hal yang harus
dilakukan pada hari tertentu saja. Menetapkan prioritas dari yang paling utama,
dapat diberi nomer, nomor 1 menunjukan hal yang harus dilakukan dengan segera,
73
nomor 2 menunjukan hal yang harus diselesaikan pada hari itu, serta nomor 3 untuk
hal yang dapat diselesaikan kapan pun ada waktu. Jadwal harian bisa bersifat
fleksibel, karena jika terjadi suatu kegawatdaruratan atau hal baru yang harus
Recall System
perawatan gigi. Ini merupakan bagian integral dari setiap praktek dokter gigi dan ini
sangat penting untuk dokter gigi dan pasienya. Recall system adalah lifeline dari
praktek. Ini membantu memperoleh satu dari tujuan utama dalam kesehatan gigi yaitu
Perjanjian panggilan rutin secara umum ditugaskan pada dental hygienist, tetapi
setiap dental professional pada prakteknya harus menjaga recall system untuk
Pemeriksaan prosthetic seperti gigi tiruan sebagian dan gigi tiruan lengkap
atau inplant
74
Follow up untuk implant
Motivasi
rasa tanggung jawab terhadap kesehatan mulutnya, meskipun perubahan sikap tidak
bisa berubah secara cepat. Motivasi pasien, sebagai faktor penting yang berpengaruh
terhadap keefektifan recall system, merupakan tanggung jawab dari operator. Ketika
pasien sudah memahami dan termotivasi untuk menerima recall system, bagian
administrasi bertanggung jawab untuk terus memantau keefektifan sistem yang telah
berjalan tersebut.
Untuk menjaga agar pasien tetap terus mendapat informasi, dapat dilakukan
2. Laporan berkala
4. Kamera intraoral
75
6. Papan bulletin
7. E-mail follow-up
1) Keuntungan:
Sederhana
2) Kekurangan
76
4) Jangan terlalu memaksakan kehendak pasien. Jika mereka memberitahu
benar.
6) Jika kita mendapatkan kotak pesan, oleh karena pasien tidak dapat
menjawab telefon, maka kita haru memberikan pesan dengan suara yang
2) Praktek pembangunan
77
3. Mail recall system
Melalui sistem ini, maka pasien yang dapat menentukan waktu untuk
2) Visible reminder
profesional. Dengan metode ini, dokter gigi menetapkan biaya yang bersifat “usual,
dilakukan.
Menurut American Dental Association, “usual fee” adalah biaya yang biasanya
dikenakan untuk tindakan yang dilakukan oleh seorang dokter gigi untuk seluruh
78
pasien swasta, maka dokter gigi memiliki biaya tersebut. Untuk “customary fee”
adalah saat biaya tersebut berada di jangkauan “usual fee” yang dikenakan oleh
dokter gigi dengan pendidikan dan pengalaman yang hampir sama untuk tindakan
yang sama pada area geografis yang sama. Sedangkan “reasonable fee” adalah ketika
tingkat/ tarif dapat berubah kapanpun jika dokter gigi merasa tarif tersebut
produksi atau pelayanan yang diberikan, sehingga bisa muncul pendapatan per bulan
yang variatif tergantung dari jumlah pelayanan dan proporsi perhitungan yang
diterima. Selain itu kerugian metode ini adalah tipe tidndakan yang dapat dilakukan
pada pasien, karena walapun dokter gigi merasa treatment tersebut adalah yang
terbaik untuk pasien, tindakan yang dilakukan tergantung dari kemampuan pasien
untuk membayar.
2. Capitation
79
Melalui sistem ini, dokter gigi telah menyetujui kontrak untuk menangani
kebutuhan kesehatan gigi oleh sejumlah pasien. Dengan persetujuan yang telah
ditetapkan, suatu kelompok pasien yang baisanya dibentuk melalui suatu mekanisme
seperti perusahaan atau perusahaan asuransi, setuju untuk membayar sejumlah uang
setiap bulan untuk suatu set pelayanan. Pembayaran ini ditentukan oleh biaya yang
Dilihat secara superficial, sistem ini dapat memberikan profit atau keuntungan
yang cukup besar, namun sesuai perjanjian dokter gigi harus menyediakan semua
pelayanan yang mungkin dibutuhkan oleh pasien. Maka itu secara ekonomi, pada
sistem ini dokter gigi harus lebih mengedepankan tindakan preventif dan menjaga
pasien dalam keadaan sesehat mungkin, dapat dilakukan dengan kunjungan preventif,
diagnostik awal, dan tindakan screening, sehingga dapat menghindari perawatan yang
Keuntungan dari sistem ini yaitu pada saat kontrak sudah disetujui, dokter gigi
dapat langsung memiliki jumlah pasien yang pasti, dengan demikian pendapatan
perbulan yang diterima pun stabil sesuai dengan jumlah pasien yang ada dalam
kontrak. Hal ini dapat menguntungkan dokter gigi yang baru saja memulai praktik,
dia pun dapat sambil melaksanakan sistem fee-for-service. Pendapatan pun tidak
bergantung dari jumlah kunjuungan, melainkan dari jumlah pasien yang terdaftar.
Dokter gigi pun dapat memilih treatment apapun yang sesuai tanpa harus memikirkan
80
Sedangkan kerugian dari sistem ini adalah, jumlah uang yang diterima setiap
bulan per individu dapat berubah hanya dengan suatu kontrak. Dimana masalah
pendapatan yang dapat muncul yaitu, pendapatan per jam yang diterima tidak hanya
ditentukan oleh jumlah pasien tetapi juga oleh adverse initial selection, yaitu
pun harus bekerja lebih lama dibandingkan yang dipekirakan dalam merawat pasien,
yang sudah diutarakan, dokter gigi dapat kehilangan sejumlah pasien dalam satu
waktu karena selesainya suatu kontrak yang tentu saja memengaruhi pendapatan
dokter gigi.
1. Identitas pasien
2. Odontogram
3. Tabel perawatan
81
4. Lampiran pelengkap/penunjang : Foto x-ray, hasil laboratorium, inform consent
dsb.
A. Identitas Pasien
82
B. ODONTOGRAM
Odontogram adalah suatu gambar peta mengenai keadaan gigi di dalam mulut
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rekam Medis Kedokteran Gigi.
Pengisian Odontogram
I. KETENTUAN UMUM
83
1. Penulisan menggunakan FDI (Federation Dentaire Internationale) Numbering
System.
4. Restorasi yang mempunyai warna sama dengan gigi, digunakan tanda arsir, dan
dijelaskan pada tabel.
Catatan : Jika akan digunakan warna, maka: - untuk logam berwarna emas : warna
merah - untuk Amalgam/logam biasa : warna hitam - untuk restorasi berwarna sama
dengan gigi: warna hijau - untuk Fissure sealant (restorasi pencegahan) = merah
muda.
2. Singkatan kondisi lain (keadaan gigi, bahan restorasi, restorasi, dan protesa) ditulis
dengan huruf kecil;
3. Bila satu gigi memiliki dua atau lebih keterangan akan kondisi giginya, maka tiap
singkatan dari kondisi gigi tersebut di beri tanda (-). Misal : gigi 16 : O cof-rct; gigi
46: mis-pon-pob.
84
4. Keterangan tambahan tentang kondisi gigi yang tidak terdapat pada daftar
singkatan, bisa ditambah tanda (“………”). Misal : gigi 12: cfr “ ½ insisal” (crown
fracture “ ½ insisal”)
85
86
87
88
89
90
91
3. Tabel Perawatan
Terdiri dari :
• Tanggal
• Keluhan / diagnosa
• Kode ICD 10
92
• Perawatan
• Keterangan
93
Lampiran Pelengkap
Pada lampiran pelengkap disimpan berbagai hal yang melengkapi perawatan yang
dilakukan, misalnya : x-ray pasien, hasil laboratorium termasuk dan informed refusal.
tindakan kedokteran harus berada pada satu lembar yang utuh, untuk memastikan
bahwa pasien atau wali/keluarga pasien mengetahui dengan benar informasi yang
94
Prosedur Pengisian Rekam Medik
Kadang diperlukan pemutakhiran terhadap data pasien, data penyakit yang perlu
pada setiap kunjungan, namun dilakukan dengan alur diagram sebagai berikut :
95
Penjelasan Diagram :
1. Saat pasien dating, jika ada kelihan akut, segera atasi dahulu keluhan pasien.
kondisi akut teratasi, pasien diminta mengisi data, dan dibuatkan odontogram.
3. Jika kunjungan tersebut bukan kunjungan pertama, namun sudah lebih dari
satu tahun sejak kunjungan terakhir, maka pasien memeriksa kembali datanya
4. Jika kunjungan terakhir belum satu tahun, maka perawatan dilakukan hingga
restorasi tetap, dan setelah restorasi tetap, odontogram dikoreksi dan diberi
5. Kunjungan selesai.
pelayanan yang telah dilakukan. Keberadaan rekam medis di kedokteran gigi selain
merupakan alat bukti tertulis utama yang bermanfaat dalam penyelesaian masalah
hokum, disiplin dan etik maupun untuk kepentingan identifikasi jika pasien
mengalami musibah.
96
Untuk itu penyimpanan dan pemusnahan rekam medis harus dilakukan sesuai
ketentuan yang ada. Selama rekam medis Kedokteran Gigi ini belum dimusnahkan,
maka sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Dokter
demi menjaga kerahasiaan isi dari rekam medis rersebut. Rekam medis wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu lima tahun terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat. Jika memungkinkan rekam medis dapat disimpan dalam
odontogram terakhir wajib disimpan paling sedikit sepuluh tahun terhitung dari
Informasi tentang isi Rekam Medis harus dijaga Bersama kerahasiannya oleh
seluruh tenaga kesehatan. Permintaan informasi tentang Rekam Medis ini harusnya
dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan atau dokter
medis ini sesuai peraturan yang berlaku saat ini, jika ada perubahan akan mengikuti
akhir dari infeksi HIV. Virus AIDS menyerang CD4 yang menyebabkan
imunosupresi.Dengan oral manifestasi dari infeksi HIV. Tanda yang utama adalah
97
kandidiasis oral, kaposi sarkoma, dan oral hairy leukoplakia, dan kondisi periodontal
Akhir tahun 2002, 501.669 orang meninggal karena AIDS di US termasuk 5315
gigi untuk waspada. Dokter gigi ada pada posisi yang sulit jika terinfeksi. Sejumlah
negara yang membatasi hak-hak dokter gigi yang terinfeksi untuk melakukan praktik.
Kewajiban hukum dokter gigi untuk memberitahu staff dan pasien masih
belum jelas
Jika tidak, maka dokter gigi harus bertanggung jawab terhadap pasien
yang terinfeksi
Dokter gigi memiliki kewajiban hukum yang sah, di bawah American with
Disabilities Act of 1990, untuk tidak menolak perawatan pada pasien. Peraturan ini
berlaku karenaterdapat bukti bahwa risiko transmisi berkurang ke level yang sangat
pasien yang terinfeksi HIV bahwa hal itu adalah tidak etis dan ilegal. Risiko transmisi
HIV dari pasien ke dokter gigi sangat rendah ketika dokter gigi menggunakan
98
standard precautions. Banyak dokter gigi yang telah merawat pasien yang terinfeksi
HIV tanpa mengetahuinya Terdapat fakta mengenai kecemasan yang tinggi dalam
terinfeksi HIV. Beberapa dokter gigi tetap kukuh bahwa mereka tidak memiliki
• 76% setuju mengenai tanggung jawab etis untuk merawat pasien yang
terinfeksi
• Isu yang naik pada edukasi dental oleh adanya epidemik AIDS membutuhkan
waktu yang lama untuk diselesaikan. Dua pertanyaan yang muncul antara lain:
2. Apakah yang menjadi kewajiban fakultas kedokteran gigi jika ada siswa yang
kasus yang telah terdokumentasi pada siswa yang teridentifkasi positif HIV
selama studinya dan setelah mereka memulai perawatan pada pasien, dan
99
setidaknya ada satu kasus yang terdokumentasi mengenai anggota fakultas
Menurut WHO
• Risiko dokter gigi terinfeksi HBV 3-10 kali lebih besar dari pada populasi
biasa
(diukur sebelum ada standard precaution)
waterlines, dan sedikit biofilm dapat terpecah dan menginfeksi air yang masuk
ke dalam mulut pasien. Patogen manusia telah diisolasi dari air ini, termasuk
100
ada yang berhubungan dengan prosedur dental dan tidak ada rekomendasi
imunnya rentan terlihat dalam praktik dental, dan kemungkinan adanya infeksi
penggunakan air steril untuk prosedur invasif dan pembilasan secara teratur
tersedia pada tahun 2000 yang akan memberikan air yang tidak terfilter
dengan tidak lebih dari 200 colony-forming units/ml. Hal ini merupakan
Isu yang terkait dengan infeksi waterline adalah aliran balik. Cross-
masuk ke dalam suplai air publik ketika tekanan dari sumber yang tercemar
melebihi tekanan suplai air. Risiko kejadian seperti itu sangat rendah, bahkan
balik atau katup anti retraksi untuk mencegah air yang terkontaminasi.
101
handpiece dan udara serta water syringe, risiko ini juga sangat rendah dan
belum terdokumentasi.
dengan kesempatan infeksi HIV, HBV, atau HCV melalui rute ini, tetapi
kemungkinan ini sangat mendekati nol, karena tidak ada dari virus-virus ini
pada klinik dental, di mana sistem air tidak terhubung dengan suplai air publik
102
terhadap bahan kimia, panas dan radiasi dan untuk perlakuan akhir
panduan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan
Pada tahun 2003 CDC guidelines untuk kontrol infeksi membuat dua
2. Tipe-tipe Limbah
medical waste dan nonregulated medical waste. Banyak orang yang salah
menganggap bahwa istilah limbah rumah sakit, limbah medis, dan limbah
dental atau limbah rumah tangga, mengacu pada limbah padat yang
dibuang total yang dihasilkan dari semua sumber dalam suatu lokasi. Di
rumah sakit, limbah ini termasuk bahan limbah biologis seperti peralatan
103
nonbiologis seperti plastik dan kertas. Limbah medis termasuk bahan
waste dalam klinik dental terdiri dari benda tajam yang terkontaminasi
104
Semua agensi federal menyatakan bahwa darah yang mengalir
ataupun sejumlah besar darah sebagai limbah medis yang butuh untuk
dengan cairan lain seperti saliva) dapat dituang atau dievakuasi ke dalam
selokan sanitasi atau septic tanks. CDC menunjukkan bahwa kita harus
menaruh darah, cairan yang disedot, atau limbah liquid lainnya secara
dilakukan adalah penggunaan wadah dengan kode warna dan label yang
105
dapat dilakukan. Namun demikian, informasi yang dipublikasikan
kotak sampah jika terlihat ada item yang terkena darah. Pilihan yang tepat
106
peduli jika limbah tersebut rusak atau menyusut. Sebagai contoh,
Benda tajam adalah item yang dapat mempenetrasi kulit utuh atau
jaringan lain. Jangan buang benda tajam begitu saja ke dalam tempat
dapat ditutup, tahan kebocoran, dan resisten terhadap tusukan. Wadah ini
harus diberi label dengan symbol biohazard dank ode warna untuk
tumpah.
107
7) Tidak memakai wadah untuk benda lain selain benda tajam.
chemical vapor.
kembali.
108
109
BAB III
KESIMPULAN
perencanaan lingkungan kerja yang baik dan benar, dilihan dari sistem
pengolahan limbahnya, dimana sampah medis dan non medis tidak dipisahkan
1. Tata letak peralatan yang tidak sesuai dan jumlah perawat terbatas.
2. Tidak adanya penerapan posisi ergonomis dan prinsip four handed dentistry.
pengelolaan pasien mulai dari penjadwalan pasien, recall system, dan pembayaran
Maka dari itu, Klinik Sentosa Jaya harus memperbaiki sistem perencanaan
110
DAFTAR PUSTAKA
Budiono, Sugeng. 2008. Bunga Rampai : Hiperkes dan KK. Semarang : Badan Penerbit
Undip. Hal. 75-91, 97-100, 171, 177-179, 329.
Burt, Brian A. 2005. Dentistry, Dental Practice and The Community. USA :
ElsevierSaunders. Hal. 138-140, 146-149.
Domer, Larry. 1980. Dental Practice Management, Concepts, and Application. London :
The C.V. Mosby Company. Hal. 88-109
Miller, C. H. 2014. Infection Control and Management of Hazardous Materials for the
Dental Team. 5th ed. St. Louis: Elsevier Mosby.
111