BAKTI SOSIAL
PONDOK PESANTREN ATTAUFIK
DEWAN PERWAKILAN CABANG (DPC)
PERSATUAN TERAPIS GIGI DAN MULUT (PTGMI)
KABUPATEN GARUT
A. Latar Belakang
Pengabdian Masyarakat bagi Persatuan Terapis Gigi dan Mulut DPC
Kab. GARUT, merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud nyata
peduli lingkungan dalam pembangunan kesehatan gigi masyarakat.
Kegiatan ini memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada seluruh anak-
anak SLB Negeri Sidanglaut berupa penyuluhan, sikat gigi masal dan
pemeriksaan gigi.
Masalah tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dari perilaku masyarakat.
Berdasarkan SKRT 2001 (Survey Kesehatan Rumah Tangga) dan Sussenas
2001 (Survey Sosial Ekonomi), dinyatakan bahwa masyarakat belum
menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini
terlihat dari 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,2%
yang menyikat gigi hanya 8,1% yang menyikat gigi tepat waktu. Kesadaran
masyarakat untuk datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan masih
rendah. Hal ini terlihat dari 87% masyarakat yang mengeluh sakit gigi tidak
berobat, 12,3% masyarakat yang mengeluh sakit gigi datang berobat ke
fasilitas kesehatan gigi sudah dalam keadaaan terlambat, sehingga dari
rata-rata 6,4% gigi yang rusak, 4,4% gigi yang dicabut dan 0,7% mencari
pengobatan tradisional.
Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih memerlukan
perhatian yang serius, karena prevalensi karies dan penyakit periodontal
mencapai 80% dari jumlah penduduk. Upaya untuk mengatasinya sampai
saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini dapat di lihat
dari indikator kesehatan masyarakat, menurut data Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) 1995, DMF-T rata-rata di Indonesia mencapai 6,4.
Pondok Pesatren Attaufik merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang terletak Desa Simakbakti Kec. Pamangpeuk Kab. Garut.. Pondok
Pesatren Pesatren Attaufik ini juga belum memiliki Pos Kesehatan
Pesantren, hal ini menyebabkan para santri sulit untuk mendapatkan akses
pelayanan kesehatan dan letak puskesmas dari pondok pesantren ini juga
memiliki jarak yang cukup jauh. Para santri di pondok pesantren ini memiliki
tempat tinggal yang terpisah dengan orangtuanya dan lebih banyak
menghabiskan waktu berada di dalam lingkungan pesantren karena izin
untuk meninggalkan pondok pesantren yang cukup sulit. Kondisi demikian
dapat memengaruhi perilaku santri terhadap pemeliharaan kebersihan gigi
dan mulutnya.
Berdasarkan data statistik tersebut maka kegiatan bakti social ini
dilakukan pada santri Pesatren Pesatren Attaufik meliputi upaya
peningkatan promotif, preventif dan jika ada masalah dirujuk kepuskesmas.
B.Tujuan
1. Melaksanakan program kerja PTGMI Kab. GARUT
2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut bagi santri
Pesatren Attaufik
3. Mengurangi angka kesakitan akibat penyakit gigi dan mulut
4. Menjalin kejasama dan silaturahmi dengan Pesatren Attaufik
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah “ Bakti Sosial Pondok Pesatren Attaufik DPC.
PTGMI Kab. Garut”
B. Tema Kegiatan
Kegiatan ini bertema “Indahnya Menjalin Ukhuwah Islamiyah dalam
Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut ”.
C. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini adalah 957 anak seluruh santri Pesatren
Pesatren Attaufik
D. Bentuk Kegiatan
Bentuk Kegiatan ini berupa :
1. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
2. Sikat gigi massal
3. Pemerikasaan gigi/ konsultasi kesehatan gigi dan mulut
G. Susunan Panitia
Seksi-seksi :
1. Acara :
a) Youke Sukasah AMKG., SKM
b) Romi Jayadiguna, AMKG., SKM
2. Publikasi, Humas :
a) Ganjar Ginajar, AMKG
b) Neni, AMKG
c) Lista, AMKG
3. Akomodasi dan Transportasi :
a) Ajat, AMKG
b) Yans Fardiansyah, S.ST
4. Konsumsi :
a) Hj. Tetty Nursihap, AMKG
b) Dewi Suminar, AMKG
c) Iis Munawaroh, AMKG., SKM
d) Ani Kartini, S.ST
5. Dokumentasi :
a) Jupri, S.Tr.Kes
F. Penutup
1. Kendala
Setiap kegiatan tentunya ada hambatan yang akan di
hadapi. Demikian pula pada kegiatan Bakti Sosial SLB Negeri
Sidanglaut. Walaupun dengan begitu banyak hambatan tetapi
alhamdulillah kami masih dapat menguranginya pada waktu
kegiatan.
a. Dari segi penyuluhan karena setiap yang disuluh
kebutuhannya berbeda tidak sama anak yang normal.
2. Kesimpulan
Setelah kami menyelesaikan kegiatan ini, ada beberapa
kesimpulan yang kami dapat tarik yakni :
a. Dari pihak sekolah menyambut dengan baik karena baru
sekarang ini diadakan baksos dalam bidang kesehatan
gigi dan mulut
b. Kedepan pihak sekolah ingin selalu diadakan
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
c. Orangtua murid merasa senang
Demikianlah laporan pertanggung jawaban ini kami buat sebagai
wujud tanggung jawab DPC PTGMI Kab. Cirebon dalam penyelenggaraan
bakti sosial di SLB Negeri Sidanglaut. Kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kami berharap laporan
ini dapat berguna bagi kita semua. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun kami nantikan demi penyempurnaan laporan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kesehatan
kepada kita semua sehingga kita dapat menjalankan aktivitas keseharian
kita tanpa ada halangan dan hambatan yang berarti. Aamiin.
I. Penutup
Hanya karena dukungan dari semua pihak serta Karunia dan Ridho Allah
SWT-lah yang menjadikan kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semoga
kegiatan bisa bermanfaat khususnya bagi Pesatren Attaufik , sesuai dengan
apa yang sama-sama kita harapkan.