Untuk itu marilah kalian perhatikan penjelasan melalui soal berikut. Kita akan
memebandingkan kelautan suatu basa dalam air dan dalam larutan basa lain, sehingga kita
dapat membuktikan bahwa kelarutan basa dalam larutan basa memang kecil.
Soal 1
Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10^-15. Tentukan;lah kelarutan Fe(OH)2 dalam :
1. Akuades
2. Larutan NaOH 0,01 M
Pembahasan
Kelarutan Fe(OH)2 dalam aquades
Ion NaOH yang sejenis dengan Fe(OH)2 adalah ion OH-, sehingga jumlahnya dalam larutan
menjadi = s + 0,1 M = 0,1 M
Nah, dapat kalian perhatikan bahwa kelarutan Fe(OH)2 dalam larutan basa (NaOH) jauh
lebih kecil dibandingkan dalam air. Hal ini tentu membuktikan bahwa kelarutan basa dalam
larutan basa akan menjadi kecil.
Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa suhu sangat berpengaruh terhadap proses
pelarutan suatu zat padat di dalam zat cair. Semakin tinggi suhu/temperatus suatu zat cair
semakin cepat proses pelarutan suatu zat padat (larutan) sehingga semakin sedikit atau
bahkan tidak ada endapan yang tersisa. Sebaliknya, semakin rendah suhu/temperatur suatu
zat cair semakin lambat proses pelarutan suatu zat padat (larutan) sehingga masih banyak
endaopan yang tersisa di zat cair tersebut. Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-
molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk molekul (gula) dan
melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah, molekul air bergerak lebih lambat, dan
membuat jumlah tumbukannya dengan molekul gula menjadi lebih sedikit, dan gula menjadi
lambat larutnya.
Untuk mengitung Ksp kita memerlukan data kelarutan (s) dan sebaliknya. Rumus untuk
menentukan Ksp tergantung dari jenis zat, disini saya akan membagi beberapa kelompok zat
berdasarkan AB, A2B, dan A2B3. Sebenarnya anda tidak perlu menghafal rumus sumus ini
akan tetapai yang harus anda pahamai adalah bagaimana kita menguraikan zat-zat tersebut.
1. Zat bertipe AB
Contoh senyawaan yang tergolong ini adalah AgCl, CuBr, CaCO3, BaSO4. Sebagai contoh
AgCl, dalam keadaan larutan jenuh konsentrasi AgCl adalah s, maka konsentrasi ion Ag+ dan
Cl- adalah:
dengan demikian nilai Ksp AgCl dapat dikaitkan dengan harga kelarutan (s) adalah
Zat terlarut
Contoh larutan
Gas Cairan Padatan
Udara (oksigen dan Bau suatu zat padat yang
Uap air di udara
Gas gas-gas lain dalam timbul dari larutnya molekul
(kelembapan)
nitrogen) padatan tersebut di udara
Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam air;
Air terkarbonasi
campuran berbagai natrium klorida (garam
Pelarut Cairan (karbon dioksida
hidrokarbon (minyak dapur) dalam air; amalgam
dalam air)
bumi) emas dalam raksa
Hidrogen larut
Air dalam karbon aktif;
Padatan dalam logam, Aloi logam seperti baja
uap air dalam kayu
misalnya platina
Setelah anda lihat rumus-rumus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus Ksp sangat
bergantung pada jenis zat, dan secara mudah dapat kita tulis bila kita mengetahui cara
menguraikan zat tersebut dan kemudian menuliskan persamaan kesetimbangannya.
Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari Mg(OH)2 adalah....
A. 16,0 × 10−12
B. 3,2× 10−11
C. 8,0× 10−10
D. 4,0× 10−10
E. 8,0× 10−8
Ebtanas 2001
Pembahasan
Data:
V = 100 cm3 = 0,1 L
massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram
Mr = 58
Ksp = ....
s = mol / liter
s = 0,02 × 10−3 / 0,1 = 0,2 × 10−3 mol/L
Pembahasan
200 mL larutan AgNO3 0,02 M → 200 mL × 0,02 M = 4 mmol