Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Pengiklanan

Menurut pakar periklanan dari Amerika, S. William Pattis (1993) ,pengertian


antara iklan dan periklanan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya
adalah bahwa keduanya merupakan pesan yang ditujukan kepada khalayak.
Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung kepada produk atau merupakan hasil dari
periklanan, sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi
penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.

2.1.1 Fungsi Periklanan

Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi sangat penting karena konsumen


potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Menurut Terence A.
Shimp (2003), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling
penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:

1. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek


baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

2. Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk)


pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.

3. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam
ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen
terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan
dipilihnya.

4. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada
merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari
tawaran pesaing.

5. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang


memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk
meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran
penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan.

Keuntungan Periklanan
Periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan antara lain :
1. Mengingatkan konsumen dan prospek konsumen mengenai manfaat dari produk
atau jasa yang ditawarkan
2. Membangun dan mempertahankan identitas perusahaan
3. Meningkatkan reputasi perusahaan
4. Mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak
5. Menarik konsumen baru untuk mengganti konsumen yang hilang
6. Membantu meningkatkan penjualan
7. Mempromosikan dan memperkenalkan bisnis ke konsumen, investor, dan
pihak-pihak lainnya.

Sasaran Periklanan

Strategi penentuan posisi pemasaran dan strategi bauran pemasaran


mengidentifikasikan tugas yang harus dilaksanakan periklanan dalam pelaksanaan
program pemasaran keseluruhan.

Menurut Philip Kotler (2007 : 236) tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah
sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan, atau menguatkan.
Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Iklan informatif, dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan


tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

2. Iklan persuasif, dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan,


dan pembelian suatu produk atau jasa. Sebagian iklan persuasif menggunakan iklan
perbandingan ( comparative advertising), yang melakukan perbandingan antara ciri-ciri
dua merk atau lebih.

3. Iklan pengingat, dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa


kembali.

4. Iklan penguatan, dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka


telah melakukan pilihan yang tepat.
2.1.2 Langkah Penyusunan Iklan

Manajemen pemasaran harus membuat lima keputusan penting ketika


mengembangkan perencanaan program iklan. Lima keputusan utama dalam pembuatan
program iklan, yang disebut 5M menurut Kotler ( 2000 : 658 ), yaitu :

1. Mission : Menetapkan dan tujuan iklan

2. Money : Menetapkan anggaran iklan

3. Message : Menetapkan pesan yang disampaikan

4. Media : Menetapkan media yang digunakan

5. Measurement : melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai

Anda mungkin juga menyukai