Anda di halaman 1dari 2

Hal- hal yang Dilakukan Ketika Seseorang Sedang Marah/Emosi

a) Pengertian Marah

Marah secara bahasa memiliki beberapa makna diantarannya kemarahan atau


tidak meridhai sesuatu atau kemuraman atau membengkak disekitar sesuatu.
Sedangkan secara istilah, marah yaitu perubahan diri atau emosi yang dibawa oleh
kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh didalam dada dan yang
paling besar dari amarah adalah kemarahan yang teramat sangat.

b) Hal-hal ynag harus dilakukan seseorang ketika ia marah


Dikutip dari Ensiklopedia Al-qur`an bahwa pada suatu seorang Muslim
bertanya kepada Rasulullah SAW. “Apa yang dimaksud dengan bertarung wahai
Rasulullah?”, Beliau menjawab “Pertarungan yang sesungguhnya adalah jika
seseorang marah lalu amarahnya makin memuncak, wajahnya memerah, dan kulitnya
merinding, dan pada saat ituah ia mampu menaklukkan amarahnya”. (HR. Ahmad bin
Hambal).
Adapun hal-hal yang yang harus dilakukan seseorang apabila ia marah yaitu:
a. Hadapilah dengan cara yang baik.
Allah berfirman dalam Q.S Fushillat: 34-36 yang artinya “ Dan tidaklah sama
anatara kebaikan dan kejahatan. Hadapilah kejahatan itu dengan cara yang lebih
baik. Sehingga orang yang tadinya bermusuhan dengan mu tiba-tiba menjadi
kawan akrab. Sifat yang lebih baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada
orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang
mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan menggangumu denag suatu
gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”
Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah SAW membaca surah Fushillat ayat 34 yang
menafsirkannya dengan ungkapan, “Bersabar ketika marah dan memberi maaf
ketika dijahati. Jika itu dilakukan, Allah SWT akan melindungi mereka dan
musuh mereka akan takluk pada mereka”.
Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Terdapat tiga sifat jika disandang seseorang akan dilindungi Allah SWT, diliputi
rahmatNya, dan dimasukkan dalam cintaNya, yaitu bersyukur ketika diberi rezeki,
memberi ampun ketika mampu (untuk relawan), dan mampu mengendalikan diri
saat marah”.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Barang
siapa yang mampu mengendalikan amarahnya, Allah SWT menghirdarkan siksa
darinya, dan barang siapa yang mampu menjaga lidahnya, Allah SWT akan
menutup auratnya (mengampuni dosannya dan melindungi orang tersebut dari
setiap hal yang dapat mencemarkan nama baiknya).”
b. Membaca ta`awudz.
Mu`adz bin Jabal ra. melaporkan bahwa Rasulullah mrlihat dua orang lelaki yang
saling mencela. Salah seorang diantara mereka marah. Melihat itu Rasulullah
SAW bersabda, “Aku mengetahui sebuah kalimat yang jika dibaca akan
menghilangkan amarah”. Mu`adz bertanya, “ Kalimat apakah itu wahai
Rasulullah?”. Beliau berkata, “ allahumma inni a`udzubika min asy-syaithan ar-
rajim. ( Ya Allah,aku berlindung kepadaMu dari godaan syaitan yang terkutuk).
c. Mengubah posisi duduk
Apabila ketika ia marah sedang dalam posisi berdiri, maka duduklah. Apabila
kemarahan tersebut belum juga reda, maka berbaring lah. (HR. Ahmad bin
Hambal).
d. Mengambil air wudhu.
Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda, “Marah itu berasal dari
setan. Sementara setan diciptakan dari api dan api, hanya dapat dipadamkan
dengan air. Karena itu, jika diantara kalian ada yang marah maka segeralah
berwudhu.”
e. Mengucap istighfar.
f. Membuka/melapangkan hati.
c) Cara menghindari marah dalam pandangan Islam
a. Berwudhu dan selalu menjaga wudhu.
b. Perbanyak dzikir dan mohon perlindungan Allah SWT.
c. Lakukan shalat sunnah.
d. Mengambil posisi duduk lebih rendah (duduk).
e. Diam dan menjaga ucapan.
f. Membaca keutamaan hadist menahan amarah.
g. Berdo`a.

Anda mungkin juga menyukai