0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian marah secara bahasa dan istilah, serta hal-hal yang harus dilakukan ketika sedang marah seperti menghadapi dengan cara yang baik, membaca ta'awudz, dan mengubah posisi duduk. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menghindari marah menurut pandangan Islam seperti berwudhu, dzikir, shalat sunnah, dan diam serta menjaga ucapan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian marah secara bahasa dan istilah, serta hal-hal yang harus dilakukan ketika sedang marah seperti menghadapi dengan cara yang baik, membaca ta'awudz, dan mengubah posisi duduk. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menghindari marah menurut pandangan Islam seperti berwudhu, dzikir, shalat sunnah, dan diam serta menjaga ucapan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian marah secara bahasa dan istilah, serta hal-hal yang harus dilakukan ketika sedang marah seperti menghadapi dengan cara yang baik, membaca ta'awudz, dan mengubah posisi duduk. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menghindari marah menurut pandangan Islam seperti berwudhu, dzikir, shalat sunnah, dan diam serta menjaga ucapan.
Hal- hal yang Dilakukan Ketika Seseorang Sedang Marah/Emosi
a) Pengertian Marah
Marah secara bahasa memiliki beberapa makna diantarannya kemarahan atau
tidak meridhai sesuatu atau kemuraman atau membengkak disekitar sesuatu. Sedangkan secara istilah, marah yaitu perubahan diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh didalam dada dan yang paling besar dari amarah adalah kemarahan yang teramat sangat.
b) Hal-hal ynag harus dilakukan seseorang ketika ia marah
Dikutip dari Ensiklopedia Al-qur`an bahwa pada suatu seorang Muslim bertanya kepada Rasulullah SAW. “Apa yang dimaksud dengan bertarung wahai Rasulullah?”, Beliau menjawab “Pertarungan yang sesungguhnya adalah jika seseorang marah lalu amarahnya makin memuncak, wajahnya memerah, dan kulitnya merinding, dan pada saat ituah ia mampu menaklukkan amarahnya”. (HR. Ahmad bin Hambal). Adapun hal-hal yang yang harus dilakukan seseorang apabila ia marah yaitu: a. Hadapilah dengan cara yang baik. Allah berfirman dalam Q.S Fushillat: 34-36 yang artinya “ Dan tidaklah sama anatara kebaikan dan kejahatan. Hadapilah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik. Sehingga orang yang tadinya bermusuhan dengan mu tiba-tiba menjadi kawan akrab. Sifat yang lebih baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan menggangumu denag suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah SAW membaca surah Fushillat ayat 34 yang menafsirkannya dengan ungkapan, “Bersabar ketika marah dan memberi maaf ketika dijahati. Jika itu dilakukan, Allah SWT akan melindungi mereka dan musuh mereka akan takluk pada mereka”. Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat tiga sifat jika disandang seseorang akan dilindungi Allah SWT, diliputi rahmatNya, dan dimasukkan dalam cintaNya, yaitu bersyukur ketika diberi rezeki, memberi ampun ketika mampu (untuk relawan), dan mampu mengendalikan diri saat marah”. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa yang mampu mengendalikan amarahnya, Allah SWT menghirdarkan siksa darinya, dan barang siapa yang mampu menjaga lidahnya, Allah SWT akan menutup auratnya (mengampuni dosannya dan melindungi orang tersebut dari setiap hal yang dapat mencemarkan nama baiknya).” b. Membaca ta`awudz. Mu`adz bin Jabal ra. melaporkan bahwa Rasulullah mrlihat dua orang lelaki yang saling mencela. Salah seorang diantara mereka marah. Melihat itu Rasulullah SAW bersabda, “Aku mengetahui sebuah kalimat yang jika dibaca akan menghilangkan amarah”. Mu`adz bertanya, “ Kalimat apakah itu wahai Rasulullah?”. Beliau berkata, “ allahumma inni a`udzubika min asy-syaithan ar- rajim. ( Ya Allah,aku berlindung kepadaMu dari godaan syaitan yang terkutuk). c. Mengubah posisi duduk Apabila ketika ia marah sedang dalam posisi berdiri, maka duduklah. Apabila kemarahan tersebut belum juga reda, maka berbaring lah. (HR. Ahmad bin Hambal). d. Mengambil air wudhu. Dalam kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda, “Marah itu berasal dari setan. Sementara setan diciptakan dari api dan api, hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, jika diantara kalian ada yang marah maka segeralah berwudhu.” e. Mengucap istighfar. f. Membuka/melapangkan hati. c) Cara menghindari marah dalam pandangan Islam a. Berwudhu dan selalu menjaga wudhu. b. Perbanyak dzikir dan mohon perlindungan Allah SWT. c. Lakukan shalat sunnah. d. Mengambil posisi duduk lebih rendah (duduk). e. Diam dan menjaga ucapan. f. Membaca keutamaan hadist menahan amarah. g. Berdo`a.