PROPOSAL SEMINAR
ARDIANSYAH NUGRAHA
1606893065
NPM : 1606893065
Tanda Tangan :
1
Universitas Indonesia
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
3
menguras dompet. Tentu koleksi ini tidak dapat bertahan lama, dan akan diganti ketika
masuk musim selanjutnya. Zara mempunyai 24 koleksi pakaian pertahun dan H&M
mempunyai 12-16 koleksi pakaian. Konsumen akan memburunya lagi, dan begitu
seterusnya. Konsumerisme dalam berpakaian, diwujudkan melalui fast fashion, menjadi
budaya yang diinginkan konsumen dan dipenuhi oleh pasar.
Fast fashion mempunyai potensi sangat besar didalam perilaku industri pakaian
jadi. Produksi fast fashion mencapai lebih dari satu miliar pakaian tiap tahunnya. Tahun
ini, produksi pakaian jadi di Indonesia tumbuh 29,19% year on year, dan pada tahun
2018, ekspor pakaian jadi Indonesia bernilai lebih dari USD 8,62 Miliar. Di dunia,
industri pakaian bernilai lebih dari USD 1.3 triliun per tahun (Euromonitor International,
2017). Nilainya lebih besar dari perekonomian Rusia atau setara dengan gabungan PDB
126 negara termiskin di dunia (World Bank, 2017). Merk fast fashion terkenal,
diantaranya H&M, Zara dan Uniqlo menyumbang lebih dari 8% total penjualan pakaian,
sekitar USD 105 miliar. Potensi yang besar ini tentu menggembirakan dari sisi industri
dan makroekonomi di banyak negara, tapi industri fast fashion bukan berarti tanpa
konsekuensi tersendiri. Dampak ini sangat dirasakan oleh lingkungan di sekitar kita, sadar
maupun tidak sadar.
Universitas Indonesia
4
Setelah melalui proses yang sangat tidak ramah lingkungan itu, pakaian mulai dijual di
toko-toko retailer.
Masalah belum selesai, karena tidak hanya produsen yang bersalah, cara sebagian
konsumen berpikir dan berperilaku dalam berpakaian salah. Menurut GlobalWearProject,
LSM yang peduli terhadap isu pakaian, rata-rata konsumen membuang sepatu dan
pakaian (dibanding didaur ulang) mencapai 32 kilogram per tahunnya. Di Hong Kong,
setiap harinya 253 ton tekstil dibuang kelandfill, menurut Redress, LSM di Hong Kong.
Padahal landfill sangat susah dicari dan mahal. Jika dihitung dari pakaian yang belum
sempat terpakai oleh konsumen dan hanya tersimpan di lemari, BusinessVibes meneliti
di Inggris Raya nilainya mencapai USD 46.7 miliar.
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
DAFTAR PUSTAKA
Allwood, J.M., Laursen, S.E., Rodriguez, C.M. and Bocken, N.M.P. (2006), Well Dressed?
The Present and Future Sustainability of Clothing and Textiles in the United Kingdom,
Cambridge University, Cambridge.
Conca, James (2015), Making Climate Change Fashionable - The Garment Industry Takes on
Global Warming. https://www.forbes.com/sites/jamesconca/2015/12/03/making-climate-
change-fashionable-the-garment-industry-takes-on-global-warming. Diakses 19 Oktober
2019
Gallagher, Kianna (2018), Fast Fashion Facts: What you need to know.
https://7billionfor7seas.com/fast-fashion-facts/. Diakses 20 Oktober 2019.
Heikkilä, P. (Ed.), Fontell, P., Kamppuri, T., Mensonen, A., Määttänen, M., Pitkänen, M.,
Harlin, A. (2018), The Relooping Fashion Initiative. VTT Technical Research Centre of
Finland. VTT Research Report, No. VTT-R-01703-18
Kumar, S. and Malegeant, P. (2006), “Strategic alliance in a closed-loop supply chain, a case
of manufacturer and eco-non-profit organization”, Technovation, Vol. 26 No. 10, pp. 1127-
1135.
Linder, M. and Williander, M. (2017), “Circular business model innovation: inherent
uncertainties”, Business Strategy and the Environment, Vol. 26 No. 2, pp. 182-196.
McKinsey Foundation (2017), The State of Fashion 2017.
https://www.mckinsey.com/industries/retail/our-insights/the-state-of-fashion. Diakses 20
Oktober 2019.
Missemer, A. (2018), “Natural Capital as an economic concept, history and contemporary
issues”, Ecological Economics, Vol. 143 No. C, pp. 90-96.
Reike, D., Vermeulen, W.J. and Witjes, S. (2018), “The circular economy: new or refurbished
as CE 3.0? Exploring controversies in the conceptualization of the circular economy through
a focus on history and resource value retention options”, Resources, Conservation &
Recycling, Vol. 135, No. 8, pp. 246-264.
Sandvik, Ida Marie and Wendy Stubbs (2019), “Circular fashion supply chain through textile-
to-textile recycling”, Journal of Fashion Marketing and Management, Vol. 23 No. 3, 2019,
pp. 366-381
Sax, Sarah. 2018. Fashion's crippling impact on the environment is only getting worse.
https://www.vice.com/en_us/article/437egg/why-fashion-is-the-worlds-most-polluting-
industry. Diakses 19 Oktober 2019
Sehnem, Simon, Diego Vazquez-Brust, Susana Carla Farias Pereira, and Lucila M.S. Campos.
(2018), “Circular economy: benefits, impacts and overlapping”, Supply Chain
Management: An International Journal, Vol. ahead-of-print No. ahead-of-print (Copyright
Emerald Publishing)
United Nations Framework Convention on Climate Change. 2018. https://unfccc.int/news/un-
helps-fashion-industry-shift-to-low-carbon. Diakses 21 Oktober 2019.
Universitas Indonesia