Anda di halaman 1dari 18

Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya


Meningkatkan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui
Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif
Ekonomi

Lulu Irmayanti1, Muhammad Iqbal Fasa2, Suharto3


Universitas Islam Negeri Raden Intan
*luluasihekowati@gmail.com, miqbalfasa@radenintan.ac.id, Prof.suharto@radenintan.ac.id

recieved: Desember 2021 reviewed: Januari 2022 accepted: Juli 2022

Abstrak

Konsumsi masyarakat yang berlebihan atas pemakaian produk pakaian jadi menimbulkan para produsen
pakaian mempercepat kinerja produksinya. Proses produksi dan konsumsi masyarakat terutama menjadi
penyebab banyaknya kerusakan alam yang ditimbulkan. Yang mana limbah proses produksi pewarnaan
kain/ tekstil dari hulu ke hilir tidak dikelola dengan benar, begitu juga dengan pembuangan pakaian jadi
yang sudah usang dibuang dan tidak dikelola secara bertanggung jawab. Tujuan dari makalah ini adalah
untuk memberikan pengenalan tentang kesadaran industri fashion yang mengalami kemajuan pesat tetapi
para penggerak industri banyak yang mengabaikan masalah lingkungan yang terjadi saat ini. Memberikan
pengenalan bagaimana limbah fashion yang dibuang secara tidak bertanggung jawab semakin lama akan
menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan. Implikasinya terhadap produsen, konsumen dan pilihan
kebijakan untuk meningkatkan sustainable developments Goals dengan tujuan membangun industri
fashion yang ramah lingkungan. Ini diikuti oleh ilustrasi penelitian mengenai cara pembuatan produk tas
dengan menggunakan konsep sustainability fashion. Ulasan secara singkat mengenai salah satu fashion
designer pelopor gerakan sustainable fashion/ ecofashion. Dalam makalah ini juga akan menjelaskan
bagaimana produksi dan konsumsi sustainable fashion menurut perspektif ekonomi islam.
Kata kunci: lingkungan, industri fashion, berkelanjutan

Abstrak

Excessive public consumption of the use of finished products is the cause of clothing manufacturers'
performance. The process of production and public consumption is the main cause of natural damage caused.
Where the waste from the fabric/textile dyeing production process from upstream to downstream is not
managed properly, as well as the disposal of apparel that has been disposed of and is not managed
responsibly. The aim of this paper is to provide an introduction to the awareness of the fashion industry which
is progressing rapidly but many industry drivers ignore the environmental problems that occur today. Provide
an introduction to how fashion waste that is disposed of irresponsibly will cause environmental imbalances
over time. The implications for producers, consumers and policy choices to improve sustainable developments
Goals with the aim of building an environmentally friendly fashion industry. This is followed by an illustration
of research on how to manufacture bag products using the concept of fashion sustainability. A brief review of
one of the fashion designers who pioneered the sustainable fashion/ ecofashion movement. This paper will
also explain how the production and consumption of sustainable fashion according to the perspective of
Islamic economics..
Keywords:. environmental, industry fashion, and sustainable.

1 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

PENDAHULUAN tercatat mencapai sebesar 23,21% (yoy),


jauh lebih tinggi dari pertumbuhannya pada
Fashion mengalami perkembangan, triwulan IV 2018 yang sebesar 12,15%.
pertumbuhan, perputaran industri dan Sementara itu industri Tekstil yang pada
perdagangan yang sangat pesat. Fashion triwulan IV 2018 tumbuh sebesar 7,68%
menjadi industri besar yang digadang (yoy), pada triwulan I 2019 mengalami
mampu meningkatkan pertumbuhan kenaikan pertumbuhan menjadi sebesar
ekonomi. Brazil, Bangladesh, India, Turki, 8,47% (yoy). Pada triwulan I 2019
Tiongkok, bersama dengan Indonesia pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
menunjukkan keikutsertaannya mengambil kelompok Tekstil dan Pakaian Jadi yang
keuntungan dari perputaran Fashion mencapai pertumbuhan sebesar 18,98%
(Bestari, 2020). Bahkan dengan dukungan (yoy).
perkembangan yang pesat, Indonesia
Tabel
mampu melahirkan trend mode lokal dan
Industri yang Mengalami Kenaikan
diminati pangsa internasional, yang secara
Pertumbuhan Pada Triwulan I 2019
langsung dan tidak langsung mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai
contoh nilai ekspor di industri fashion
Indonesia mencapai lebih dari 58.5 Triliun
rupiah per tahun 2016 (Indonesia, 2016).
Perkembangan bisnis fashion di Indonesia
juga didukung oleh menjamurnya bisnis kecil
menengah dan diikuti oleh daya saing
perdagangan yang tinggi.

Data dalam Analisis Perkembangan


Sumber: (Kementrian Perindustrian
Industri Indonesia edisi II - 2019 mencatat,
Republik Indonesia Edisi II - 2019)
industri tekstil dan pakaian jadi terus
mengalami kontraksi pertumbuhan
sepanjang tahun 2016. Pada triwulan I 2019 Di samping pertumbuhan ekonomi, ada
industri ini mencatatkan pertumbuhan hal yang seringkali luput dalam perhatian
sebesar 18,98%, yang merupakan kita mengenai bisnis fashion di dunia dan
pertumbuhan tertinggi sejak triwulan II khususnya Indonesia. Kita mengetahui
2013. Berdasarkan KBLI 2 digit, kenaikan bahwa koleksi fashion diperbaharui setiap
pertumbuhan yang terjadi pada industri musim (season). Dahulu, hanya ada dua
Tekstil dan Pakaian Jadi terutama musim dalam setahun. Kini, dunia
disebabkan karena kenaikan yang tinggi mode(fashion) memiliki 52 micro season
pada industri Pakaian Jadi. Pada triwulan l dalam setahun. Itu artinya setiap minggu
2019 pertumbuhan industri Pakaian Jadi akan terbit model busana terbaru yang siap

2 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

diproduksi dalam kuantitas besar. Hal ini otoritas media, dan juga untuk individu yang
memiliki pengaruh yang cukup berarti bagi terlibat dalam bidang akademik. Untuk
aspek sosial dan lingkungan karena Industri memenuhi keinginan konsumen yang
fashion adalah industri dengan energi semakin meningkat, perusahaan sekarang
intensif dan juga sarat akan eksploitasi memproduksi dan memasarkan produk
sumber daya alam dan manusia. Produsen berkelanjutan di kecepatan tinggi (Hustvedt,
fast fashion memusatkan perhatian penuh 2006). Studi saat ini hanya
terhadap produksi masal dalam jumlah besar mempertimbangkan pakaian atau konsumsi
tanpa memperhatikan etika hak cipta mode pakaian sebagai kategori produk di
desainer, dengan bayaran pekerja yang antara berbagai item fashion lainnya seperti
sangat murah tanpa memperhatikan perhiasan buatan, sepatu, tas, dan parfum
kualiatas hidup dan kesehatan pekerjanya. mengingat meningkatnya permintaan
Akibatnya tidak hanya menghasilkan produk pakaian di dunia. Seperti yang ditunjukkan
dengan kualitas rendah, fast fashion juga (Kong et al., 2016) bahwa lebih dari 80 miliar
rentan terhadap plagiarisme. pakaian dibuat di berbagai pabrik belahan
dunia. Padahal jumlah penduduk dunia
Terlepas dari kenyataan, semua trend itu
hanya 7,6 miliar (United Nations Population
menggambarkan manusia terlibat dalam
Division, 2015).
konsumsi berlebihan. Di tahun 2000, US$1
triliun dihabiskan oleh pembeli di seluruh Pada prakteknya, dalam melakukan
dunia untuk membeli pakaian (Allwood et al., perencanaan bisnis, pelaku usaha mode
2015).Produksi garmen juga meningkat pada kurang memperhatikan aspek lingkungan.
sebuah kecepatan yang hebat. Di dunia Berbagai studi menunjukkan bahwa industri
fashion, orang-orang sekarang lebih banyak fashion adalah penyumbang polusi terbesar
cenderung membeli pakaian trendi, dan kedua dan juga bertanggung jawab atas 10%
dengan demikian konsumsi kain meningkat dari total emisi karbon di seluruh dunia
secara dinamis. Tetapi, kecepatan trend (Conca, 2015). Hampir 70 hingga 150 L air
fashion atau konsumsi pakaian yang tawar digunakan hanya untuk mewarnai 1 kg
berlebihan ini menimbulkan biaya kain selama proses pembuatan (Chakraborty
lingkungan alam atau bisa kita sebut et al., 2005). Selain itu, limbah akhir tekstil
eksternalitas. Dan yang membuatnya lebih yang digunakan untuk pewarnaan kain tidak
buruk adalah fakta bahwa jika kita terus dikelola dengan baik sehingga menyebabkan
mengkonsumsi produk berlebihan saat ini, sungai tercemar dan mengganggu habitat
mengakibatkan manusia dan seluruh yang ada di sana. Bahkan jurnalis
makhluk hidup membutuhkan lebih dari lima internasional halaman Ecowatch menyoroti
planet mirip bumi untuk memenuhi Sungai Citarum di Jawa Barat sebagai sungai
kebutuhan ekologi kita (McGregor, 2007). paling tercemar di dunia akibat Industri
Akibatnya dilema, keberlanjutan menjadi tekstil yang mendukung bisnis fashion di
pusat perdebatan untuk masyarakat umum, dunia. Hal serupa kemudian menjadi

3 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

keprihatinan dunia seperti Eropa dan berbagai aspek. Katakanlah dalam ranah
Amerika. Setelah tragedi mengenaskan di fashion, forum-forum internasional seperti
Rana Plaza, Bangladesh tahun 2013, mereka Copenhagen Fashion Summit, Sustainable
kemudian tersadar akan beban yang harus Fashion Forum, dan getredress secara aktif
ditanggung oleh negara berkembang untuk melakukan kampanye untuk menyajikan
memenuhi what so called the latest trend? fakta kelam dalam industri mode dengan
apa yang disebut trend terbaru. Dari tujuan mengubah pola pikir produsen dan
peristiwa itulah gerakan sustainable fashion konsumen mengenai industri tersebut.
mulai menggema. Sustainable fashion diharapkan dapat
memenuhi beberapa poin dalam sustainable
Sustainable fashion pada dasarnya
development diantaranya adalah
didasarkan pada nilai moralitas bahwa
mengentaskan kemiskinan, memperbaiki
fashion semestinya menjadi suatu industri
kualitas kesehatan, kesetaraan gender,
yang memiliki “value” atau nilai selain uang.
ketersediaan air bersih, pekerjaan layak dan
Fashion Business bergulir dengan profit yang
perkembangan ekonomi, meningkatkan
amat besar, melibatkan jutaan buruh namun
kesetaraan, kota dan komunitas yang
belum mampu membangun ekonomi
berkelanjutan, konsumsi yang bertanggung
masyarakat terutama negara berkembang.
jawab, mengurangi dampak perubahan iklim,
Industri fashion selama ini sesungguhnya
menjamin kehidupan biota air dan darat, dan
melupakan etika lingkungan. Mulai dari
kerjasama untuk mencapai tujuan.
kultur tanaman serat yang tidak ramah
lingkungan, sampai masalah penanganan Industri fashion Indonesia khususnya,
limbah yang tidak dapat ditangani dengan sudah sepatutnya meningkatkan
baik dan berakhir di tempat pembuangan perkembangan ekonomi tanpa berkompromi
akhir atau bahkan sungai. Konsep fashion dengan kesejahteraan manusia dan juga
dengan value bertujuan untuk membangun kelestarian lingkungan. Karena,
kesadaran baik konsumen maupun produsen perkembangan tanpa adanya keseimbangan
untuk menjamin kelestarian lingkungan dan dari aspek “people, planet, profit” hanyalah
kesejahteraan sosial. Gerakan sustainable kemajuan semu yang menciptakan kerugian
fashion menggema semakin nyaring tak terhingga di kemudian hari. Islam pun
belakangan bersamaan dengan promosi menganjurkan segala sesuatu harus
Sustainable Development Goals (SDG) oleh dikerjakan dengan penuh keseimbangan.
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) (Bestari, Sustainable Development dalam Perspektif
2020). Dalam SDGs, terdapat tujuh belas Islam adalah segala sesuatu yang ada di bumi
aspek yang berprinsip dasar “memenuhi diciptakan untuk manusia dan merupakan
kebutuhan saat ini tanpa mengganggu hak anugerah dari Allah. Yang mana itu adalah
generasi masa depan untuk hidup dengan kenikmatan dari Allah yang tidak diragukan
berkualitas.” Ruang publik kini beramai- lagi, dengan syarat kita sebagai khalifah di
ramai menggunakan kaca mata SDGs dalam muka bumi ini bertanggung jawab untuk

4 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

menjaga keseimbangan di antara banyak sekali para penggiat industri fashion,


kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah yaitu produsen yang menciptakan busana
limpahkan tersebut. Bumi juga merupakan dan pakaian ramah lingkungan dengan
tempat ujian bagi manusia. Ujian-ujian itu menerapkan prinsip tiga R yaitu dengan cara
adalah ukuran dari tindakan kekaguman memakai ulang (reuse), mengurangi
manusia (Khalid, 2002). Hal ini merupakan pemakaian (reduce) dan mendaur ulang
simbolis dari faktor sosial yang mana (recycle), tidak hanya itu tetapi juga
merupakan salah satu faktor dari semangat melakukan pengamanan dan pengelolaan
sustainable developments (pembangunan limbah cair rumah tangga yang memenuhi
keberlanjutan) dalam menciptakan standar baku mutu kesehatan lingkungan
keseimbangan sosial sehingga tidak terjadi tersebut secara berkesinambungan
ketimpangan. Kekayaan alam seharusnya (sustainability) (Prodjokusumo et al., 2015).
dimanfaatkan untuk seluruh umat manusia, Kemudian banyak pula konsumen yang
tidak hanya oleh segelintir orang, yang mana sadar bahwa limbah produk yang mereka
kemudian juga akan menciptakan mudarat konsumsi pada akhirnya akan kembali ke
(kerugian) bagi umat manusia lainnya. alam dan berdampak pada kesehatan
Sustainable Fashion dalam Islam telah lingkungan. Namun, apakah upaya
dijelaskan Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 31 meningkatkan SDGS melalui produksi dan
melarang umatnya berperilaku israf, yaitu konsumsi sustainable fashion di kalangan
berlebih-lebihan dalam memanfaatkan industri fashion dalam perspektif Ekonomi
sumber daya meskipun untuk kepentingan Islam sudah diterapkan? Tentunya makalah
sendiri dan hanya untuk memuaskan hawa ini akan berguna untuk seluruh penggerak
nafsu yang sifatnya sesaat. Itu akan fashion untuk menjadi bahan perbaikan
menimbulkan kerugian untuk diri sendiri ataupun usulan guna menciptakan
bahkan dampak besarnya ke seluruh perkembangan ekonomi dalam dunia bisnis
ekosistem makhluk hidup. Kampanye yang memperhatikan lingkungan alam.
tersebut perlu di galakkan agar sosialisasi
dapat berjalan dengan baik. Salah satu
caranya dengan adanya peran sosial media KAJIAN LITERATUR
yang menjadi kebiasaan konsumsi seluruh
LANDASAN DASAR AL-QUR’AN DAN
umat dalam generasi milenial menjadi HADITS
pengaruh yang luar biasa dalam
Ketika melakukan perencanaan bisnis
mengkampanyekan pesan sustainability
utamanya di bidang fashion baik bagi para
fashion (Vernanda et al., 2018).
produsen atau konsumen penting sekali
Pada paper ini, akan menganalisis untuk memperhatikan aspek lingkungan.
terhadap kalangan industri fashion dalam Sumber daya alam yang digunakan harus
upaya meningkatkan Sustainable dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh
Development Goals (SDGs) yang mana umat manusia dengan menciptakan

5 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

keseimbangan sosial sehingga tidak terjadi kamu melupakan bahagianmu dari


ketimpangan. Pada paper ini yang menjadi (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
variabel menarik adalah Sustainable fashion (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
dalam Islam. Sustainable berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
developments/fashion dalam Islam tentunya berbuat kerusakan di (muka) bumi.
sudah diatur dalam Al-Qur’An Surat Al-A’raf Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
ayat 31 orang yang berbuat kerusakan.”
Menurut (Yuniarti, n.d.) pola perilaku
ۡ ‫ِي َءادَ َم ُخذُواْ ِزينَتَ ُك ۡم عِندَ ُك ِل َمسۡ ِجدٖ َو ُكلُواْ َو‬
‫ٱش َربُواْ َو ََل‬ ٓ ‫۞ َٰيَبَن‬ konsumtif pola pembelian dan pemenuhan
َ‫تُسۡ ِرفُ ٓو ْۚاْ إِنَّ ۥهُ ََل يُحِ بُّ ٱل ُمسۡ ِرفِين‬
ۡ
kebutuhan yang lebih mementingkan faktor
Artinya: keinginan daripada kebutuhan yang
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang cenderung dikuasai oleh hasrat duniawi
indah di setiap (memasuki) masjid, makan serta kesenangan semata dan sementara.
dan minumlah, dan janganlah berlebih- Dalam dunia mode, faktor yang bisa saja
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai menjadi pengaruh perilaku ini adalah
orang-orang yang berlebih-lebihan” tekanan untuk membandingkan diri sendiri,
Pada ayat tersebut memberikan mengharuskan membeli barang yang ‘cocok’
makna bahwa produsen fashion dalam untuk outfit, tuntutan budaya untuk
mengelola sumber daya dan konsumen pengalaman dan membeli barang-barang
fashion dalam menggunakan sumber daya yang sesuai, konsumsi sebagai bagian dari
harus memanfaatkannya secara seimbang proses pembentukan identitas. Biasanya
tidak dikuasai atau dieksploitasi terhadap perilaku ini menular.
satu pihak. Jadi, segala sesuatu yang Sustainable fashion dari Perspektif
diciptakan oleh Tuhan adalah bagian dari Islam didefinisikan sebagai pembangunan
kebutuhan kehidupan manusia, tetapi berkelanjutan dari upaya Islam untuk
manusia diberi tanggung jawab sebagai membangun keseimbangan antara dimensi
kewajiban agama untuk mengelola dengan lingkungan, ekonomi dan sosial (Aburounia
baik, tidak merusak bumi dengan & Sexton, 2006). Yang berarti keseimbangan
memanfaatkan kerugian bagi orang-orang kesejahteraan konsumen, efisiensi ekonomi,
dan lingkungan, Firman Allah dalam Al- pencapaian keseimbangan ekologi dalam
Qur’an Surat Al-Qasas ayat 77: kerangka evolusi berbasis pengetahuan, dan
sosial model interaktif mendefinisikan
keadilan sosial. Menurut (Akhtar, 1996)
‫َصيبَكَ مِ نَ ٱلد ُّۡنيَ َۖا‬ َ ‫َّار ۡٱۡلٓخِ َر َۖةَ َو ََل ت‬
ِ ‫َنس ن‬ َ ‫ٱَّللُ ٱلد‬ َّ َ‫َو ۡٱبت َِغ فِي َما ٓ َءات َ َٰىك‬ Sustainable fashion dalam Islam adalah
‫ٱَّلل ََل‬ َ َّ ‫ض إِ َّن‬ َ ۡ ۡ َۖ
َ َ‫ٱَّللُ إِلَ ۡيكَ َو ََل ت َۡب ِغ ٱلف‬
َۖ ِ ‫سادَ فِي ٱۡل ۡر‬ َّ َ‫سن‬َ ۡ‫َوأَحۡ سِن َك َما ٓ أَح‬ berbagai aspek keberlanjutan, yaitu, “adl”
َ‫يُحِ بُّ ۡٱل ُم ۡف ِسدِين‬ (ketidakberpihakan/adil), “qadar” (tindakan
Artinya seimbang), dan “mizan” (tindakan
“Dan carilah pada apa yang telah bijaksana). Dalam Islam, manusia bukanlah
dianugerahkan Allah kepadamu pemilik sebenarnya dari tanah atau sumber
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah daya alam dari Bumi. Sustainable fashion

6 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

berdasarkan pandangan dunia Islam yaitu Sustainable fashion dalam


model terdiri dari lingkaran inti yang perspektif Islam memiliki tujuan akhir
mewakili kehidupan yang baik (hayat yaitu mardhatillah (ridha dari Allah SWT).
thoyyibah). Ia mendirikan pengembangan Kemakmuran dan kesejahteraan akan benar-
kerangkanya pada empat dimensi, yaitu benar bermakna jika Allah
keadilan (adl), keunggulan (ihsan), modal menganugerahkan ridha-Nya (mardhatillah)
sosial (arham) dan batas kerusakan (fasad) kepada umat manusia, karena kedua aspek
(Al-Jayyousi, 2016). tersebut tidak menyangkut kehidupan
Prinsip-prinsip sustainable manusia di dunia sekarang, tetapi juga di
fashion memiliki dimensi fokus bagaimana akhirat. Perlunya kedua aspek tersebut atas
mengintegrasikan ekonomi, sosial dan dasar matlamat, atau mencari ridha Allah.
lingkungan. Menurut (Williams, 2013) Dengan keridhaan Allah SWT, manusia akan
bahwa prinsip sustainable fashion memperoleh kebahagiaan dan kemenangan
merupakan perencanaan strategis sebagai baik di dunia maupun di akhirat, atau yang
tempat yang paling tepat untuk dikenal dengan Falah (Salleh, 2003). Konsep
mengintegrasikan Pembangunan Falah ini merupakan konsep yang
Berkelanjutan Ekologis / Ecolegically menjelaskan tentang melaksanakan ajaran
Sustainable Development (ESD) ke dalam agama secara sempurna atau kaffah (Chapra,
sistem perencanaan dan pembangunan. 1993).
Sustainable fashion pada prinsipnya Sehingga sustainable fashion harus
memiliki etika atau norma dalam dapat menciptakan keseimbangan antara
pemanfaatan sumber daya alam dan kepentingan individu dan kepentingan
lingkungan. Menurut (Abdurrahman, 2002), masyarakat, melindungi sumber daya alam
etika lingkungan Islam harus didasarkan dunia, tentunya yang selaras dengan ajaran
pada kerangka konseptual yang terdiri dari agama Islam. Dalam mencapai kesejahteraan
tauhid (tauhid bahwa Allah adalah Tuhan ataupun tujuan ini hal yang penting untuk
Yang Maha Esa), ibadah (takwa, memiliki diperhatikan adalah metode pencapaiannya
nilai amal), 'ilm (ilmu yang dicari dalam yaitu maqashid syari’ah (Mubarok, 2018).
upaya memuliakan Allah), khilafah Sustainable fashion dalam perspektif Islam
(memanfaatkan dan melestarikan alam), memiliki hubungan positif dan signifikan di
amanah (jujur dalam merawat alam dan adil mana manusia sebagai khalifah bumi yang
dalam memberdayakannya), ‘adalah diwajibkan oleh Allah SWT untuk menjaga
(keseimbangan, di mana pelanggar amanah kelestarian dan keseimbangan bumi dengan
akan ditegur oleh hukum yang berlaku), tujuan mencari keridhoan Allah SWT.
Jamal (keindahan, fenomena keindahan yang Kewajiban yang tidak bisa diipungkiri
tidak boleh rusak), dan halal-haram. Oleh umat manusia dalam sustainable fashion
karena itu, upaya pemanfaatan sumber daya adalah bertindak secara efisien dalam
alam dan lingkungan hidup harus pemanfaatan sumber daya energi (Q.S. Al-
direncanakan secara serentak dalam rangka An’am. 6: 141) (Ibn Hayyan, 1993). Dengan
perlindungannya. kata lain, tugas manusia dalam

7 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

mensejahterakan bumi adalah kewajiban Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam


agama, termasuk pemanfaatan kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah).
keseimbangan energi untuk kesejahteraan
Seiring perkembangan zaman
manusia dan meningkatkan perkembangan
Industri fashion ternyata merupakan
ekonomi dalam menciptakan keseimbangan
sosial sehingga tidak terjadi ketimpangan industri yang paling banyak
sumber daya.. menyumbangkan dampak buruk bagi
lingkungan, contohnya saja Sungai Citarum
di Jawa Barat memiliki predikat sebagai
KONSEP DAN PEMBAHASAN sungai paling tercemar di dunia akibat
Industri tekstil yang mendukung bisnis
Industri Fashion fashion di dunia dan Bandung juga
Industri Fashion merupakan salah merupakan salah satu pusat kota fashion di
satu industri tekstil yang memiliki nilai Indonesia (Bestari, 2020). Banyak sekali
tambah cukup tinggi serta sebagai salah satu industri fashion yang berkembang disini,
dari enam belas kelompok industri kreatif dari melakukan proses produksi hingga
yang berperan dalam perkembangan distribusi. Kebudayaan masyarakat yang
perekonomian nasional. Industri yang sangat konsumtif menjadi salah satu faktor
bergerak dalam dunia fashion sangat penyebab permasalahan yang ada
diminati oleh berbagai kalangan. Sebagai dikarenakan setiap tahun mereka membeli
sektor padat karya industri fashion mampu produk fashion yang baru dengan turut
menyerap tenaga kerja sebesar 54% atau menyumbangkan sebagian besar sampah
sekitar 4 juta total tenaga kerja disektor dari pakaian yang mereka gunakan
industry (Scholar, n.d.). Dengan banyaknya sebelumnya. Pada saat ini kebanyakan
tenaga kerja yang dibutuhkan, berbagai industri fashion memproduksi pakaian
lembaga pendidikan membuka program dengan menggunakan cairan kimia salah
keahlian tata busana yang nantinya dapat satunya cairan kimia Nylon atau Polyester
disalurkan sebagai tenaga kerja di bidang yang menyebabkan polusi udara dan sulit
industri fashion. Bila usaha kita terurai di tanah, karena itu industri fashion
mendatangkan lapangan pekerjaan bagi merupakan industri terbesar di dunia yang
orang banyak, artinya usaha yang kita harus bertanggung jawab atas pembuangan
jalankan itu bermanfaat bagi kehidupan gas CO2 penyebab terjadinya pemanasan
maupun pengalaman banyak umat. global.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang Sebagai khalifah di bumi kewajiban
mengajarkan kepada kita bahwa “Sebaik- manusia seharusnya menjaga, melindungi
baik manusia adalah yang paling bermanfaat dan melestarikan sumber daya alam agar
bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath- bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. Bukan hanya memanfaatkan sumber daya
58, dari Jabir bin Abdullah r.a. Dishahihkan untuk kepentingan pribadi apalagi sampai

8 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

mengabaikan keseimbangan alam dan memperhatikan potensi saat ini dan masa
mengeksplotasinya. Allah melarang umatnya depan. Kemampuan generasi masa depan
untuk berbuat kerusakan di muka bumi ini untuk melanjutkan pembangunan sangat
dalam Al-Qur’An Surat Al-Qasas ayat 77 “Dan bergantung dari sumber daya alam yang
carilah pada apa yang telah dianugerahkan tersedia. Sehingga dalam melaksanakan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri pembangunan ekonomi saat ini tidak boleh
akhirat, dan janganlah kamu melupakan merusak atau mengurangi kualitas
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan lingkungan hidup. Pembangunan yang
berbuat baiklah (kepada orang lain) dilakukan setiap harinya terlihat tiada henti
sebagaimana Allah telah berbuat baik, dan tidak akan berhenti, walau saat ini
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat pandemi Covid melanda namun
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya pembangunan terus berjalan. Faktor
Allah tidak menyukai orang-orang yang dukungan dari berlangsungnya
berbuat kerusakan.” pembangunan yang terus menerus adalah
teknologi dan informasi yang selalu terkini.
Sustainable Development Goals (SDGs)
Pembangunan yang terus berjalan sebaiknya
Emil Salim mendefinisikan selalu dibarengi dengan keseimbangan
pembangunan berkelanjutan atau dengan kebutuhan maupun ketahanan
suistanable development adalah suatu proses lingkungan, untuk mencapai kesejahteraan
pembangunan yang mengoptimalkan lingkungan.
manfaat dari sumber daya alam dan manusia
Konsep pembangunan berkelanjutan
Rahmawaty et al (2021); Azis (2010).
yang seyogyanya membantu kesejahteraan
Pengoptimalan tersebut dengan
masyarakat dapat dilihat dari aspek sebagai
menyerasikan sumber alam dengan manusia
berikut, 1) bagaimana sumber sumber daya
dalam pembangunan. Sedangkan Ignas
alam dapat dengan baik tetap bisa digunakan
Kleden Pembangunan berkelanjutan sebagai
di masa mendatang 2) bagaimana kita dapat
jenis pembangunan yang di satu pihak
memanfaatkan sumber daya alam sebaik
mengacu pada pemanfaatan sumber-sumber
mungkin sehingga tidak ada lagi pemborosan
alam maupun sumber daya manusia secara
bahkan pengrusakan lingkungan 3)
optimal. Di lain pihak serta pada saat yang
Pembangunan yang dilakukan sebaiknya
sama memelihara keseimbangan optimal di
dapat memperbanyak sumber daya alam
antara berbagai tuntutan yang saling
yang dapat diperbaharui 4) dapat
bertentangan terhadap sumber daya
mempertahankan kualitas kehidupan
tersebut. Dan Sofyan Effendi Pembangunan
manusia pada masa kini maupun masa yang
berkelanjutan artinya suatu proses
akan datang. Keseimbangan dengan
pembangunan yang memanfaatkan sumber
lingkungan harus tetap terjaga dengan
daya, arah invesinya, orientasi
melihat juga dari aspek pemerataan,
pengembangan teknologi dan perubahan
bagaimana suatu pembangunan memiliki
kelembagaan dilakukan secara harmonis dan

9 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

nilai pemerataan, tidak ada kesenjangan untuk memelihara dan merawat bumi/ alam
dalam masyarakat. dan tidak untuk sebaliknya yaitu
menciptakan kerusakan dan pertumpahan
Ajaran Islam merupakan ajaran yang
darah.
di dalamnya terkandung keseimbangan baik
itu urusan dunia maupun akhirat. Pandangan Terakhir adalah Adl atau bersikap adil
Islam berdasarkan pada tiga konsep yang merupakan konsep fundamental yang
fundamental, harus dipenuhi ketika pengatur sebuah
yaitu Tauhid, Khalifah dan Adl. Tauhid pemer-intah serta mengelola lingkungan
merupakan hal yang paling penting dari hidup. Sebagaimana yang telah dijelaskan di
konsep-konsep yang sudah disebutkan, atas bahwa prinsip dasar pembangunan
karena hal ini merupakan implikasi bahwa ekonomi dalam Islam, bahwa sumber daya
alam semesta yang sudah dibentuk dan alam yang diciptakan Allah SWT merupakan
diciptakan adalah ciptaan Allah SWT. Semua modal atau perantara untuk mencapai
yang diciptakan-Nya memiliki tujuan kemakmuran atau yang disebutkan sebagai
masing-masing sehingga memberikan konsep Falah. Tanpa keadilan, adil terhadap
makna dan signifikansi terhadap ekistensi manusia maupun alam, falah tidak akan
alam semesta, yang manusia merupakan pernah dapat dicapai.
bagian di dalamnya.
Sustainable development dalam
Selanjutnya, Khalifah yang Islam, pemerintah perlu memperhatikan
merupakan tugas yang diberikan oleh Allah lima metode keperluan dasar manusia yang
SWT kepada manusia untuk menjadi harus dipenuhi yaitu:
makhluk pengganti di muka bumi, untuk
1. Pemeliharaan terhadap
memperbaiki apa yang telah dilakukan pada
keselamatan agama (al-Din),
masa sebelumnya. Dalam surat Al-Baqarah
ayat 30 dijelaskan: Allah Ta’ala berfirman 2. Jiwa (al-Nafs),
(yang artinya), “Dan (ingatlah) tatkala 3. Akal (al-Aql),
Rabbmu berkata kepada malaikat, ‘Sesung- 4. Keturunan (al-Nasl) dan
guhnya Aku hendak menjadikan di bumi 5. Harta benda (al-Maal).
seorang khalifah’. Berkata mereka, ‘Apakah Standar hidup manusia yang
Engkau hendak menjadikan padanya orang diberikan oleh Islam ini merupakan standar
yang merusak di dalamnya dan hidup yang sudah mengatur segala hal.
menumpahkan darah, padahal kami Melalui pendekatan maqashid syari’ah inilah
pembangunan ekonomi dilaksanakan. Oleh
bertasbih dengan memuji Engkau dan
karena itu pembangunan merupakan usaha
memuliakan Engkau?’. Dia berkata,
yang dilakukan untuk menciptakan kebaikan
‘Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa
yang mendatangkan faedah atau manfaat,
yang tidak kamu ketahui” (QS. Al Baqarah:
karena tanpa pembangunan ekonomi yang
30). Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa
tidak sesuai dengan ajaran agama Islam
makna khalifah adalah sebagai pengganti

10 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

kesejahteraan tidak mungkin dicapai. negara berkembang memiliki perputaran


Apabila penerapan konsep ini berlaku dalam profit yang amat besar dengan produksi
sistem pemerintahan maka akan terjalin masal setiap harinya namun tanpa
mashlahat bukan hanya bagi Muslim tetapi memperhatikan kesejahteraan pekerjanya,
juga masyarakat yang majemuk (Amalia, serta tanpa memperhatikan bahan yang
2016). Secara umum, banyak firman Allah digunakan sebagai pembuat tekstilnya
SWT yang menjelaskan bahwa semua (Rahmawaty et al., 2021). Serta tanaman
sumber daya alam yang diciptakan untuk yang tidak ramah lingkungan dan proses
memenuhi kebutuhan manusia. Setidaknya pembuatan kain yang banyak menghabiskan
ada dua dimensi dalam menggu- sumber daya alam seperti air, serta
nakan sumber daya alam (Hamid et al., penangan limbah yang harus berakhir ke laut
2011). Pertama, memobilisasi sumber daya sebagai polusi. Saat ini gerakan akan
alam yang bermaksud menghidupkan tanah kesadaran dari sustainable fesyen sudah
mati dan memiliki sumber tersebut. Dalam mulai beralih menjadi industri yang
kasus ini contohnya pemerintah dibolehkan memperhatikan aspek lingkungan demi
mengambil alih (take over) tanah apabila tercapainya kesejahteraan sosial bersama.
bermanfaat untuk pembangunan ekonomi Yang artinya sustainable fashion bukan lagi
bagi tujuan pertambangan atau perumahan, jargon/ sebutan dalam kegiataan fashion tapi
pertanian, perdagangan, industri ataupun sudah menjadi industri pokok dalam dunia
untuk fasilitas orang banyak. Kedua, fashion.
pembangunan dan penggunaan sumber alam Gerakan sustainable fesyen ini sejalan
untuk manfaat manusia. Islam sangat dengan sustainable development goals yang
menganjurkan untuk menghidup-kan mana saling memiliki tujuan pembangunan
tanah mati dan memanfaatkan sumber alam berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan
yang menganggur untuk kemaslahatan dari generasi sekarang tanpa
manusia. Hal itu karena termasuk daripada membahayakan kesanggupan generasi
tujuan dasar ekonomi Islam yaitu mencari mendatang untuk memenuhi kebutuhan
kemaslahatan dan menjauhkan kerusakan mereka sendiri. Artinya pembangunan
(mafsadah) dengan melalui penggunaan berkelanjutan, selalu memanfaatkan sumber
sumber secara optimal, keadilan distribusi daya alam, dijalankan sedemikian rupa,
pendapatan dan kekayaan bagi setiap sehingga generasi mendatang dapat
individu dan generasi, dan menghapus riba melanjutkan pembangunan yang dijalankan
(Akhtar, 1996). sekarang.
Praktik sustainable fashion
Keterkaitan Sustainable Development diharapkan dapat memenuhi beberapa point
Goals dengan Sustaninable Fashion dalam sustainable development diantaranya
Pada dasarnya sustainable fashion adalah mengentaskan kemiskinan (1),
adalah nilai moral untuk meningkatkan nilai memperbaiki kualitas kesehatan (3),
etika dan estetika lingkungan pada industri kesetaraan gender (5), ketersediaan air
fesyen yang awalnya industri fesyen pada bersih (6), pekerjaan layak dan

11 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

perkembangan ekonomi (8), meningkatkan (pembeli) hendakya bekerja sama untuk


kesetaraan (10), kota dan komunitas yang mengubah cara sebuah fashion diproduksi
berkelanjutan (11), konsumsi yang dan dikonsumsi ke arah yang lebih baik
bertanggung jawab (12), mengurangi (IRMAWATI et al., n.d.).
dampak perubahan iklim (13), menjamin Sustainable Fashion juga berkonsep
kehidupan biota air dan darat (14,15), dan produksi garmen dan pakaian yang ramah
kerjasama untuk mencapai tujuan (17). lingkungan dan beretika baik mendukung
Mengacu kepada target SDG, penggiat kelangsungan hidup para pekerja yang
pergerakan Sustainable fashion tidak hanya terlibat dalam setiap langkah produksinya.
menyasar kepada label fesyen dunia besar “Sustainable Fashion” berarti lebih
seperti H&M, Zara, Top Shop dan lain lain. bertanggungjawab, tak hanya kepada
Aktivis Sustainable Fashion juga secara masif konsumen dengan menyajikan pakaian dan
menyasar konsumer agar memiliki aksesoris yang ramah di kulit, tapi juga
kesadaran untuk membeli produk yang kepada lingkungan dengan melakukan
berkualitas dan tahan lama. Mereka produksi yang tidak mengotori alam, serta
berpendapat bahwa produsen akan kepada para pembuatnya, mulai dari para
mengubah pola bisninya menjadi lebih buruh pabrik produsen pakaian tersebut
sustainable bila terdapat permintaan produk hingga jalur distribusi yang memiliki etika
yang ramah lingkungan. Kampanye ini juga membagi keuntungan dengan adil. Perintah
mengarahkan agar konsumen lebih memilih Allah untuk berlaku adil terhadap sesama
produk lokal yang memproduksi produk umat manusia jelas diterangkan di Surat An-
dalam jumlah terbatas, dan memiliki jejak Nahl ayat 90 “Sesungguhnya Allah menyuruh
karbon lebih kecil daripada produk buatan (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
luar negeri (Bestari, 2020). memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang melakukan perbuatan keji,
Sustainable Fashion dalam perspektif kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi
Islam pengajaran kepadamu agar kamu dapat
Sustainable fashion atau fesyen mengambil pelajaran”. Dewasa ini, kian
berkelanjutan adalah praktik dalam fashion banyak konsumen terutama di negara maju
yang mengedepankan nilai-nilai dari yang semakin peduli terhadap asal-usul
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, benda yang mereka pakai: sepotong baju,
khususnya lingkungan dan kemanusiaan. sepasang sepatu yang mereka kenakan
Bagaimana agar fashion apapun bentuknya, haruslah sejalan dengan konsep “Sustainable
mulai dari gaya hidup pribadi hingga ranah Fashion”. Sustainable fashion atau eco fashion
bisnis selayaknya memakmurkan dan itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah
meninggalkan kerugian seminim mungkin. konsep dimana produk fashion yang
Tujuan sustainable fashion adalah untuk dihasilkan bisa digunakan berkali-kali
menyatukan berbagai kelompok dalam dengan menggunakan material yang ramah
industri fashion yaitu perancang busana, lingkungan atau material dari barang bekas
produsen, distributor, hingga konsumen (recycle) dengan meminimalisirkan

12 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

penggunaan energi yang berlebihan pada selesai diharapkan dapat menjadikan bekal
saat produksi. untuk para peserta untuk dapat
Contohnya pada penelitian mengenai mengembangkannya menjadi motivasi untuk
cara pembuatan produk tas dengan berwirausaha. Dengan adanya bekal tersebut
menggunakan konsep sustainability fashion para peserta dapat membuat dan menjual
yang dapat digunakan secara berulang-ulang produk tersebut, selain mendapatkan
dan memiliki nilai jual. Metode ini digunakan keuntungan, peserta juga dapat berperan
untuk memberikan kesempatan berlatih menjaga lingkungan dengan cara
(praktik) membuat tote bag menggunakan mengurangi sampah plastik dengan
pakaian bekas dengan konsep sustainability mendaur ulang pakaian bekas menjadi tote
fashion (Bestari, 2020). Kegiatan yang bag yang indah dan bernilai jual. Secara
pertama dilakukan adalah membuat desain singkat, berikut langkah-langkah pembuatan
yang didampingi oleh peneliti. Desain dibuat tote bag dengan pakaian bekas dan textile
berdasarkan pakaian bekas yang di dapatkan painting dapat dilihat pada tahapan
oleh masing-masing peserta, karena setiap pembuatan dalam gambar berikut ini.
peserta mendapatkan pakaian yang berbeda- Demonstrasi dilakukan oleh pengajar yang
beda. Ada yang mendapatkan kaos, blus, ahli dibidang itu dengan mengajarkan
kemeja, dengan berbagai macam bahan juga. bagaimana cara megolah pakaian bekas
Setelah peserta selesai membuat desain, menjadi sebuah tas berjenis tote bag yang
langkah selanjutnnya adalah membuat pola memiliki banyak manfaat.
dan menggunting bahan sesuai dengan Dari hasil penelitian pembuatan tote
desain yang dibuat. Proses selanjutnya bag mengggunakan pakaian bekas yang
adalah menjahit tote bag. Penjahitan dihias dengan textile painting ini
dilakukan sebagian di kerjakan di lokasi memberikan peranan penting karena
workshop, tetapi karena kondisi menuntut pakaian yang sudah tidak terpakai tetap
peserta tidak diperbolehkan terlalu lama di dapat digunakan menjadi benda yang
lokasi workshop, maka pekerjaan penjahitan bermanfaat dan dapat digunakan dalam
di lanjutkan di rumah masing-masing peserta waktu yang berkelanjutan dan tahan lama
dengan dibekali jobsheet yang telah untuk mengurangi kantong plastik untuk
diberikan di awal workshop. Pada mengurangi dampak lingkungan yang
pertemuan berikutnya, diwajibkan kepada semakin rusak. Para peserta sudah
para peserta untuk dapat menunjukkan hasil sebaiknya diberikan kesadaran betapa
pekerjaannya kepada guru dan tim pengabdi pentingnya kebiasaan sustainability fashion
untuk diadakan evaluasi apakah hasil yang dalam kehidupan sehari-hari.
dicapai telah sesuai dengan harapan dan Dalam konteks “pakaian yang sudah
target yang dicapai atau belum. Hasil yang di tidak terpakai tetap dapat digunakan
capai oleh setiap peserta menunjukkan hasil menjadi benda yang bermanfaat dan dapat
yang sangat memuaskan ditunjukkan dengan digunakan dalam waktu yang berkelanjutan
hasil yang sangat rapi dan menerapkan dan tahan lama” ini sudah dianjurkan dalam
kreativitas yang baik. Pekerjaan yang telah Islam di Al-Qur’An Surat Ar-Rum ayat 41

13 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut melakukan eksperimen dengan bahan ramah
disebabkan karena perbuatan tangan lingkungan, seperti kulit apel, bahan pakaian
manusia; Allah menghendaki agar mereka dari jamur hingga alternatif pengganti kulit
merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan hewan yang diciptakan dari serat daun dan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang batang nanas. Salah satu desainer popular
benar).” Dari ayat ini menyimpulkan bahwa berkebangsaan Inggris penggagas eco
manfaatkanlah benda/ apa saja yang ada di fashion, sustainability adalah Stella
sekitar kita agar dapat hidup berkelanjutan McCartney. Dia merupakan pelopor
hingga sumber daya alam bisa dinikmati oleh Relevansi tanggung jawab sosial perusahaan.
generasi mendatang. Semakin pentingnya CSR (Coorporate Social
Responsibility) dalam industri mewah.
Produksi Sustainable Fashion Konsep umum kemewahan, kerumitan, dan
Produk yang dibuat dengan konsep sejarahnya. Keberlanjutan dalam
“sustainable” memberikan benefit secara kemewahan fashion perlu diterapkan
sosial dan ekonomi dalam keseluruhan (Marchiolo, 2019). Salah satu karya
proses produksinya, tanpa mengotori terbarunya yaitu tas jinjing wanita yang
lingkungan. Misalnya Industri Fashion dipamerkan di salah satu media sosial
Rumah Jahit Lulu yang kebetulan miliknya yang bertuliskan “made from
bangunannya teletak di salah satu sungai materials protecting our better tomorrow”
yang berada di Bandar Lampung ingin terbuat dari bahan yang melindungi masa
memproduksi dan mencetak kain khasnya, depan kita lebih baik. Pada 26 September
mereka menggunakan pewarna dan cetakan 2021 Stella McCartney mempromosikan
motif alami yaitu daun jati. Dengan cara kain produk ramah lingkungannya yaitu “The
polos yang sudah dipilih, diikat Bersama Sleeping Bag Puffer Jacket” jaket penyangga
dengan daun jati, kemudian direbus tidur yang terbuat dari 100% bahan daur
bersamaan dengan daun jati tersebut. ulang. Beliau juga merupakan environmental
Setelah itu, limbah pewarnaan yang activist (aktivis lingkungan). Tak khayal
digunakan tadi dibuang ke sungai tanpa banyak para desainer Indonesia mengikuti
mencemari tanah dan mengganggu habitat jejaknya, seperti Alkhansas. Pasar barang
yang ada di sungai tersebut. Karena Teknik “preloved” alias second hand / bekas tapi
pewarnaan dan cetakan tadi menggunakan dalam kondisi baik juga semakin marak,
pewarna alami. demikian pula dengan barang-barang
Sepuluh tahun belakangan, semakin vintage / kuno yang semakin banyak diburu
banyak perusahaan garmen yang berusaha konsumen.
menerapkan konsep “sustainable” dan etika
bisnis yang baik dalam menjalankan seluruh Konsumsi Sustainable Fashion
proses mulai dari produksi hingga Mengatasi permasalahan konsumsi
pemasaran dan distribusi barang yang fashion yang berlebihan dapat dilakukan
mereka jual (RUDI HARYADI, 2009). Para dengan menerapkan konsumsi sustainable
desainer pun berlomba-lomba untuk fashion yaitu mengatasi permasalahan

14 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

sampah plastik terutama sampah kain dari ekonomi, sosial, dan dampaknya terhadap
pakaian bekas yang fokus pada penggunaan lingkungan. Prinsip-prinsip sustainable
tas belanja, dengan cara memberikan fashion apabila diterapkan dengan tepat
workshop kepada masyarakat tentang akan memiliki dimensi fokus bagaimana
bagaimana cara membuat tote bag untuk mengintegrasikan ekonomi, sosial dan
mengurangi sampah plastik yang memiliki lingkungan. Menurut Williams, (2013)
dampak lingkungan yang luar biasa menyatakan bahwa prinsip sustainable
merugikan. Untuk menciptakan tote bag fashion merupakan perencanaan strategis
yang memiliki daya pakai dan daya jual yang sebagai tempat yang paling tepat untuk
tinggi tentunya di dukung dengan desain mengintegrasikan Pembangunan
yang bagus, seperti yang diungkapkan oleh Berkelanjutan Ekologis/ Ecolegically
Hermono, (2009) setiap produsen ketika Sustainable Development (ESD) ke dalam
melempar produknya ke pasaran, tentu akan sistem perencanaan dan pembangunan.
mengemasnya semenarik mungkin agar Setiap individu secara sadar membeli,
produknya digemari dan dibeli konsumen. memakai (mengkonsumsi), memiliki pakaian
Alasannya, karena pandangan pertama yang sesuai dengan nilai fesyen
ketika seseorang melihat sesuatu, akan berkelanjutan. Mengetahui nilai mana yang
melihat dari keindaah yang nampak dari diri kita dukung, selalu ada dampak positif
luarnya terlebih dahulu. Sehingga dalam maupun negatif bagi keberlangsungan
membuat tote bag dalam hal ini harus lingkungan dan kemanusiaan dalam setiap
memiliki unsur estetis yang baik disamping pilihan kita dalam berpakaian. Kuncinya ada
unsur kegunaan yang menjadi hal utama. ditanganmu. Jadilah konsumen yang bijak.
Banyak konsumen yang mulai sadar Sisi produsen (pemilik merek, pelaku
bahwa limbah produk yang mereka industri, pebisnis): Memproduksi pakaian
konsumsi pada akhirnya akan kembali ke dengan memperhatikan dampak bagi
alam dan berdampak pada kesehatan lingkungan dan kemanusiaan, tujuan
lingkungan. Peluang pasar terbuka lebar utamanya adalah agar dalam proses
dengan mulai munculnya trend konsumen produksi jejak karbon yang dihasilkan dapat
batik bergeser ke batik warna alam dari ditekan seminim mungkin.
sebelumnya memandang batik warna alam
kurang bagus, terlihat lebih kusam. Tetapi
KESIMPULAN
akhir-akhir ini konsumen mulai melirik batik
warna alam, kemungkinan karena konsumen Islam telah menyerukan
bergeser selera karena konsumen mulai pembangunan berkelanjutan/ sustainable
menyadari pentingnya menjaga lingkungan development goals memiliki tujuan untuk
(PRAPTI et al., n.d.). selalu memanfaatkan sumber daya alam
dengan penuh tanggung jawab dan
Tawaran Penulis kesadaran sebagai pengemban Amanah dari
Dalam makalah ini terdapat beberapa Allah SWT. Pengetahuan sustainability
analisis perilaku masyarakat terhadap fashion sebaiknya dikenalkan kepada para

15 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

produsen dan konsumen sejak dini karena umumnya pakaian yang dijual dengan
dampak lingkungan yang ditimbulkan harga yang terlampau murah terbuat
industri tekstil dan pakaian memberikan dari bahan yang kurang nyaman bagi
sumbangan yang tinggi terhadap dampak tubuh dengan bahan dan kualitas jahit
lingkungan. Dengan adanya konsep rendah sehingga cepat rusak. Ada
sustainable fashion ini diharapkan dapat harga ada rupa!
memberi kontribusi positif terhadap • “Siapa yang membuat pakaianku?”
perkembangan industri fashion di generasi Who Made My Clothes? Kampanye
sekarang maupun generasi yang akan global Fashion Revolution yang
dilatarbelakangi oleh runtuhnya Rana
datang..
Plaza (sebuah gedung di Bangladesh
dimana pekerja garmen menjahit
pakaian dari berbagai merek fesyen
Saran
cepat) di tahun 2013 yang memakan
Fesyen berkelanjutan dapat dimulai lebih dari 1000 korban jiwa dan 2500
dengan langkah-langkah sederhana berikut: korban luka-luka.
• Merawat pakaian yang sudah dimiliki. • Memilih bahan pakaian alami.
Memilih bahan pakaian alami seperti
Ini merupakan hal paling mendasar
katun dan linen, daripada bahan
dan sederhana. Menjaga pakaian agar
sintetis seperti nilon dan spandeks
berumur panjang adalah pilihan
yang berbahan dasar plastik. Hal ini
hidup berkelanjutan yang utama. The
erat pada proses pemakaian saat
most sustainable item is the one you
mencuci baju dimana adanya
already own.
pelepasan serat mikro ke sungai atau
• Membeli baju baru adalah pilihan
lautan yang berbahaya bagi
terakhir. Terapkan Hirarki Pembelian
lingkungan dan manusia.
Kebutuhan sebelum memutuskan
membeli pakaian baru. Seringkali kita • Tipe merek. Jika harus membeli
menginginkan memiliki pakaian baru pakaian baru, alangkah baiknya jika
untuk mengikuti tren yang membeli dari merek fesyen lambat
berkembang. Padahal ada banyak (slow fashion) yang didasarkan atas
cara pakaian baru dapat dimiliki produksi dan pemakaian pakaian
tanpa harus membelinya. Urutannya dengan rentang waktu yang lama,
adalah memakai pakaian yang sudah daya tahan dan kualitas yang tinggi,
ada, pinjam, tukar, sewa, beli bekas, proses produksi yang beretika serta
buat, dan beli. ramah lingkungan. Tidak berfokus
• Investasi pada pakaian yang pada kecepatan produksi massal
berkualitas baik. Berkualitas baik layaknya fesyen cepat. Dalam fesyen
disini tidak hanya dari segi ketahanan lambat, prioritas adalah kualitas,
bahan pakaian namun juga tingkat bukan kuantitas..
kenyamanan yang diberikan. Pada

16 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

DAFTAR PUSTAKA with justice and stability (Vol. 14).


International Institute of Islamic Thought
Abdurrahman, H. (2002). Diskursus Islam (IIIT).
politik dan spiritual. WADI Press.
Conca, J. (2015). Making climate change
Aburounia, H., & Sexton, M. (2006). Islam and fashionable-The garment industry takes on
sustainable development. Research global warming. Forbes, Https://Www.
Institute for Built and Human Forbes. Com.
Environment, University of Salford.
Retrieved from Http://Drhamida. Hamid, N., Harun, N., & Ismail, N. (2011).
Com/Hameda/Uploads/29fe0106-E233- Pengambilan tanah bagi pembangunan
D49f. Pdf. ekonomi: Isu dan penyelesaian. Jurnal
Undang-Undang Dan Masyarakat, 15,
Akhtar, M. R. (1996). Towards an Islamic 135–148.
approach for environmental balance.
Islamic Economic Studies, 3(2). Hermono, U. (2009). Inspirasi dari Limbah
Plastik. Kawan Pustaka. Jakarta.
Al-Jayyousi, O. R. (2016). Islam and
sustainable development: New Hustvedt, G. (2006). Consumer preferences for
worldviews. Routledge. blended organic cotton apparel. Kansas
State University.
Allwood, J. M., Laursen, S. E., de Rodriguez, C.
M., & Bocken, N. M. P. (2015). Well Ibn Hayyan, M. (1993). Tafsir al-bahr al-muhit.
dressed?: The present and future Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyat.
sustainability of clothing and textiles in the
United Kingdom. Journal of the Home Indonesia, G. B. G. (2016). Global Business
Economics Institute of Australia, 22(1), 42. Guide Indonesia. Retrieved from
Gbgindonesia: Http://Www.
Amalia, N. R. (2016). Penerapan Konsep Gbgindonesia.
Maqashid Syariah Untuk Realisasi Com/En/Manufacturing/Article/2016/Indo
Identitas Politik Islam di Indonesia. nesia_s_fmcg_sector_marred_by_low_co
Dauliyah Journal of Islamic and nsumer_confidence_but_boosted_by_mod
International Affairs, 2(1), 31–50. ern_retail_11456. Php.
Azis, I. J. (2010). Pembangunan Berkelanjutan- Irmawati, B., Haripatworo, l., & Prapti, M.S.
Peran dan Kontribusi Emil Salim. (n.d.). Analisis Green Dynamic Capability
Kepustakaan Populer Gramedia. Umkm Sustainable Fashion Di Kota
Semarang.
Bestari, A. G. (2020). Pembuatan Tote Bag
Dengan Hiasan Textile Painting Sebagai Kementrian Perindustrian Republik Indonesia ,
Upaya Sustainable Fashion. Prosiding 2019. Analisis Perkembangan Industri
Pendidikan Teknik Boga Busana, 15(1). Edisi II Tahun 2019. Jakarta Selatan: Pusat
Data dan Informasi Kementrian
Chakraborty, S., De, S., DasGupta, S., & Basu, Perindustrian
J. K. (2005). Adsorption study for the
removal of a basic dye: experimental and Khalid, F. M. (2002). Islam and the
modeling. Chemosphere, 58(8), 1079– Environment. Encyclopedia of Global
1086. Environmental Change, 5(1), 332–339.
Chapra, M. U. (1993). Islam and economic Kong, H. M., Ko, E., Chae, H., & Mattila, P.
development: A strategy for development (2016). Understanding fashion consumers’

17 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Youth & Islamic Economic Journal Vol 03 No 02 : Juli 2022

attitude and behavioral intention toward pembangunan berteraskan Islam. Zabra


sustainable fashion products: Focus on Editions Sdn. Bhd.
sustainable knowledge sources and
knowledge types. Journal of Global scholar. (n.d.).
Fashion Marketing, 7(2), 103–119. United Nations Population Division, D. of E.
Marchiolo, E. E. (2019). Responsible and and S. A. (2015). World population
sustainable luxury: the Stella McCartney prospects: The 2015 revision. In Key
case. Findings and Advance Tables.

McGregor, S. L. T. (2007). Consumerism, the Vernanda, D., Abdullah, A. G., & Rohendi, D.
common good, and the human condition. (2018). Internet literacy of vocational high
Journal of Family and Consumer Sciences, school teachers. IOP Conference Series:
99(3), 15. Materials Science and Engineering,
306(1), 12032.
Mubarok, S. (2018). ISLAM DAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT: Studi Williams, A. (2013). Experience talks: the
Kasus Menjaga Lingkungan dan Ekonomi views of planners regarding the ability of
Berkeadilan. Dauliyah Journal of Islamic the New South Wales planning system to
and International Affairs, 3(1), 129–146. implement ecologically sustainable
development (ESD). Australian Planner,
PRAPTI, M. S., TRIMEININGRUM, E. N. Y., 50(4), 293–303.
& IRMAWATI, B. (n.d.). Faktor
Penghambat dan Pemicu Menjadi Yuniarti, S. (n.d.). Vinna,(2015).“Perilaku
Ecopreneur Studi Pada Usaha Mikro Kecil Konsumen Teori dan Praktik.” Bandung.
Menengah di Kota Semarang. CV. Pustaka Setia.

Prodjokusumo, H. S., SH, J. A. S., Sanuha, H.


I., Anshari, H. M. I., Hasbie, H. M. S.,
Prabowo, I. H. H. S., Huda, M., &
Trimaya, I. L. (2015). Air, Kebersihan,
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
menurut Agama Islam. Sekolah
Pascasarjana Universitas Nasional.
Rahmawaty, D., Nadiroh, N., Husen, A.,
Purwanto, A., & Astra, I. M. (2021).
Sustainable Fesyen Sebagai Upaya
Gerakan Zero Waste Dalam Pembangunan
Berkelanjutan Oleh Desainer. Community
Development Journal: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 2(2), 431–437.
Rudi Haryadi, R. H. (2009). Pengaruh strategi
green marketing terhadap pilihan
konsumen melalui pendekatan marketing
mix (Studi kasus pada The Body Shop
Jakarta). Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Salleh, M. S. (2003). Tujuh prinsip

18 | Lulu Irmayanti (2022). Pengaruh Analisis Kesadaran Industri Fashion dalam Upaya Meningkatkan Sustainable
Development Goals (SDGs) melalui Produksi dan Konsumsi Sustainable Fashion Menurut Perspektif Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai