Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG

Babi merupakan salah satu ternak penghasil daging selain ternak lain (seperti sapi, kerbau,
domba, kambing, dan sebagainya). Tipe ternak babi yang dipelihara umumnya adalah tipe
pedaging yang memiliki tujuan utama memenuhi kebutuhan konsumen akan daging babi
tersebut. Daging babi memiliki beberapa kelebihan daripada daging lainnya, diantaranya adalah
rasa yang lebih gurih dan empuk. Namun, daging babi jarang ditemukan di daerah yang
umumnya beragama muslim karena tidak adanya konsumen daging babi tersebut, lain halnya
pada daerah yang memiliki penduduk mayoritas nonmuslim seperti di Bali, Sumatra, Makassar,
Sulawesi, dan lain-lain. Daging babi banyak dicari oleh konsumen baik untuk kebutuhan sehari-
hari maupun untuk acara besar keagamaan. Saat ini Populasi babi di Indonesia sekitar 7,2 juta
ekor.

Di pulau Jawa masih sedikit orang yang mendirikan peternakan babi, namun demikian
permintaan akan daging babi lumayan banyak. Permintaan daging babi ini umumnya berasal
dari masyarakat luar pulau Jawa sehingga beternak babi dapat menguntungkan dalam segi
ekonomis. Beberapa keuntungan memelihara babi adalah perawatan yang tidak terlalu rumit
dan karkas yang dihasilkan cukup besar yaitu 70-80% dari total berat keseluruhan. Hal yang
harus diberi perhatian khusus pada babi yaitu suhu, pakan, luas kandang, dan kesehatan.

Minimnya usaha peternakan babi mengakibatkan kurangnya pemenuhan kebutuhan konsumsi


protein hewani asal babi terutama saat menjelang perayaan hari raya keagamaan seperti Natal,
Galungan, dan hari besar lainnya. Akibatnya, harga daging menjadi tidak stabil karena
ketidakseimbangan antara populasi yang ada dengan jumlah permintaan pasar saat itu.
Pendirian usaha ternak babi ini sekaligus dapat membantu program pemerintah untuk
mengatasi masalah pengangguran.

Terpenuhinya kebutuhan daging sebagai bahan pangan bukan hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan biologis semata, tetapi terkait dengan harkat dan martabat kemanusiaan kita dalam
perspektif sosial. Lebih dari itu kebutuhan daging dan susu untuk memenuhi konsumsi protein
hewani sangat terkait dengan kesehatan dan kecerdasan bangsa.

Kebutuhan daging domestik terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi dan
kesadaran gizi masyarakat namun produksi daging dalam negeri belum memadai sehingga
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tentu kita harus mengimpornya dari negara lain seperti
Australia dan Selandia Baru.

Untuk mewujudkan suatu kesuksesan perusahaan diperlukan orang yang mahir dalam bidang
kesehatan hewan (dokter hewan), rekan kerja (pasar), dan pembantu kesuksesan (tenaga-
tenaga penjaga babi, satpam, warga-warga sekitar, petinggi desa, PLN, PDAM, dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai