1890 3086 1 PB 1 PDF
1890 3086 1 PB 1 PDF
RINGKASAN
Tari Remo Tawi merupakan salah satu Tari Remo di Jawa Timur yang memiliki ciri khas
tersendiri dibandingkan dengan Tari Ngremo lainnya.Tari ini diciptakan oleh Tawi seorang
pengreman dari Jombang. Tawi mengolah gerakan, sehingga mampu memunculkan teknik gerak
yang unik dan berbeda dengan Tari Remo lainnya, yakni lebih halus (kêmayu), mencerminkan
karakter dari Tawi yang merupakan sosok pria feminin dan berkarakter luruh atau halus
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan warna baru dalam sajian Tari Remo Tawi. Warna
baru yang dimaksud disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, yang cenderung
mengutamakan kebutuhan visual dan berdurasi singkat. Unsur visual yang utama dalam sebuah
sajian tari adalah gerak, maka gerak dalam Tari Remo Tawi dilakukan proses rekonstruksi oleh
peneliti untuk mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat modern. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis kualitatif dengan pendekatan
etnokoreologi.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi para seniman tari khususnya
tentang cara-cara merekontruksi tari agar lebih memiliki kesan yang menarik masyarakat pada
umumnya, namun tetap mempertahankan esensi/nilai dan mengindari distorsi yang berlebihan
sehingga eksistensi dari tari tersebut tetap bertahan ditengah derasnya arus globalisasi.
ABSTRACT
Tawi Dance is one of Remo Dance in East Java which has its own distinctive character
compared with other Ngremo Dance. This dance was created by Tawi a pengreman from
Jombang.Tawi cultivate the movement in such a way, so as to bring up a unique motion technique
and different from Remo Dance which others. The gentle rustle (kêmayu), reflects the individual
577
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
(REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG) ISSN: 1858-3989
character of Tawi which is the figure of the feminine man and the character is decayed or subtle.
The purpose of this research is to produce new color in Remo Tawi Dance dish. The new
colors are adapted to the needs of today's society, which tend to prioritize visual needs and short
duration. The main visual element in a dish of dance is motion, then the motion in Remo Tawi
Dance done reconstruction process by researchers to maintain its existence in the middle of modern
society. The method used in this research is descriptive method of qualitative analysis by using
ethnokoreologi approach.
The results of this study can be used as a guideline for dance artists, especially on ways to
reconstruct dance to have a more interesting impression of society in general, but still maintain the
essence / value and avoid excessive distortion so that the existence of the dance survives amid the
swift stream of globalization.
.
Keywords: Motion Reconstruction, Remo Tawi Dance
578
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
ISSN: 1858-3989 (REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG)
karya seni, peran penari dan penonton juga Dalam menyajikan sebuah repertoar
memiliki andil yang penting. tari, penari dituntut mampu melakukan
Penari adalah pelaku atau subjek yang interpretasi atau menafsirkan, baik isi atau
mengaktualisasikan kembali karya seniman karakter tari yang disajikan maupun terhadap
pencipta dalam suatu karya seni tari dengan keseluruhan pelaksanaan teknik secara
takaran interpretasi tertentu. Penari juga utuh.Selama pertunjukan, penari (secara
merupakan seniman, yakni seniman konsisten) melakukan interpretasi sebuah
interpreter.Seniman yang mengaktualisasikan tarian (Adshead, 1988:62 dalam
karya seniman pencipta tari.“ Penari sebagai Wahyudiyanto, 2008:94). Niscaya tanpa
sarana dalam ekspresi seni tari. Dijelaskan penafsiran dan penghayatan seorang penari
lebih lanjut seniman pencipta tari adalah tidak akan mampu menghadirkan daya ungkap
pemegang ide terbesar tetapi penari adalah yang kuat menjelma dalam pancaran ‘Ruh’
motornya”. (Yulianti Parani, 1986:54 dalam dari sajian suatu tari. Dalam konteks itu penari
Wahyudiyanto 2008: 90) dapat dikategorikan sebagai seniman
Asumsi yang memperkuat pemahaman interpretatif atau seniman penafsir (Sri
bahwa penari adalah seniman dan bukan Rochana W., 1997:88 dalam Wahyudianto,
sekedar robot yakni bahwa tari meliputi 2 2008:94).
dimensi yang tertuang secara visual dan sisi Seniman interpreter yaitu seniman
lain bersifat presentasional yang tersingkap kreatif yang menyangkut pemikiran
melaui rasa (penghayatan). Istilah yang disebut imajinatif.Kemampuan kreativitas adalah
terakhir ini kemudian menjelma menjadi kemampuan untuk mencipta, memberi
sesuatu yang sering dikatakan sebagai “Ruh” interpretasi, mewujudkan ide, gagasan dan
dari sebuah tarian (Chaya, 2003:291 dalam pengalaman ke dalam sebuah bentuk seni yang
Wahyudiyanto 2008:91). Tari yang terbentuk disertai daya imajinasi dan inovasi yang tinggi.
sebagai koreografi adalah aspek wadah atau Di dalam proses rekonstruksi gerak
wujud fisik dalam bentuk inderawi, dan isi dibutuhkan kreativitas. Rekonstruksi gerak
yang hadir melalui proses hayatan terhadap yaitu : proses mengembangkan dan merubah
wujud ungkapnya. Seorang penari menyajikan gerak dari gerak yang sudah ada ke bentuk
isi pada konsep koreografinya, bagaimana gerak yang baru. Proses inilah yang
supaya tari tersebut hidup pada dirinya dalam membutuhkan kreativitas dari peneliti yang
rangka mencapai estetika (boleh, perlu, bahkan berperan juga sebagai penari. Mengubah serta
wajib). mengembangkan bentuk dari yang sudah ada
579
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
(REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG) ISSN: 1858-3989
580
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
ISSN: 1858-3989 (REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG)
berlangsung. Kreatif dalam konteks tradisi namun memiliki karakter yang lembut dan
berarti menemukan warna baru dalam sajian luwes.
yang sudah ada dengan mengkaitkan ide-ide Penciptaan Tari Remo Tawi tidak lepas
imajiner ke dalam bentuk yang terdahulu dari peran serta sosok Tawi sebagai
untuk dijadikan kekinian, menjadi tampilan koreografer atau penciptanya. Tawi
yang baru dari unsur-unsur seninya. Menurut merupakan salah satu seniman tradisi yang
Wahyudianto: berkecimpung di dunia seni sejak berusia 35
“Kreatif sebagai kecerdasan pada tahun dan bertempat tinggal di Jl. Raya Ploso
tataran ini melampaui kecerdasan
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.
intelektual dan dari sekedar tampil.
Kreatif sebagai proses kerja pada Tawi menciptakan Tari Remo selain
bingkai ini selain memerlukan kesiapan
lahir secara alamiah, juga mendapat inspirasi
material fisik dan non fisik yang harus
terkuasai terlebih dahulu dengan baik dari penari-penari Remo sebelumnya. Tari
dan matang kreatif juga belum dengan
Remo yang ditarikan Tawi merupakan satu
mudah dapat diberdayakan kecuali
dengan ketekunan, keuletan dalam rangkaian dengan pertunjukan Ludruk dan
proses kerja teknik, intelektual, dan
digunakan sebagai tarian pembuka.
intuitif dalam tekanan rasa jiwa yang
besar”. (Wahyudianto, 2007:44) Pada perkembangan saat ini Tari Remo
Tawi sudah jarang dipentaskan kembali,
Dilihat dari bentuk dan gaya Tari Remo
dikarenakan sosok Tawi sendiri yang sudah
yang terdapat di Jawa Timur, salah satu Tari
tua dan mendapat larangan dari keluarga.
Remo Jombangan karya Tawi memiliki
Selain itu, salah satu alasan terkuat Tawi yaitu:
keunikan tersendiri dalam teknik geraknya.
Tari Remo saat ini sudah kehilangan konsep
Pada kebanyakan Tari Remo putri karakter
seniti (seni hati), beliau lebih menyebut hal ini
geraknya cenderung masih dinamis, seperti
sebagai distorsi atau pemaksaan bentuk gerak
Tari Remo Trisnawati dengan karakter
(fisik lebih diutamakan dalam mencapai teknik
dinamis, volume gerak yang lebar dan
daripada råså), sehingga kondisi Tari Remo
kelincahannya, Tari Remo Tubi dengan
saat ini terkesan kaku atau mêkêkêngkêng tidak
karakter dinamis, volume gerak yang lebar,
lagi ora ndayani. Pemahaman seperti tentang
namun lebih tenang pergerakannya tidak
konsep seniti tersebut menjadi berbanding
banyak berpindah tempat. Tari Remo Tawi ini
terbalik dengan perkembangan Tari Remo
memiliki karakter gerak yang lebih luwes,
pada saat ini yang lebih mengutamakan pada
lembut, kenes, volume gerak yang kecil sesuai
kesempurnaan bentuk fisik, sehingga agak
dengan karakter penciptanya seorang pria
jauh dari kesempurnaan dan penyatuan sebuah
581
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
(REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG) ISSN: 1858-3989
penyajian tari yang terkonsep dari segi bentuk Timur khususnya di Jombang.
dan isi.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
II. PEMBAHASAN
merekonstruksi kembali Tari Remo Tawi agar
Proses pertumbuhan dan perubahan
lebih diminati masyarakat dan tari ini tidak
sosial membuat kesenian juga ikut
tenggelam begitu saja. Berdasarkan fenomena
berkembang sesuai dengan apa yang
tersebut, penelitian tentang Remo Tawi
dikehendaki dan dicita-citakan masyarakat
penting untuk dilakukan, sehingga judul
yang bersangkutan. Serta mengingat pula
penelitian ini adalah “Rekonstruksi Gerak
bahwa kesenian selalu mengikuti gerak
Pada Tari Remo Tawi Jombang”.
perubahan kebudayaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
Jawa Timur menurut catatan sejarah
menjadi penting untuk merekonstruksi kembali
pernah mempunyai kerajaan, seperti Singasari,
gerak dari Tari Remo Tawi untuk memberikan
Kediri dan Majapahit merupakan suara daerah
warna baru pada sajiannya. Dari pembaharuan
yang kaya dengan jenis kebudayaan.
warna tersebut diharapkan mampu melahirkan
Mengingat bahwa suatu kerajaan merupakan
karya Tari Ngremo Jombangan yang unik,
suatu pusat kehidupan budaya tertentu
menarik dan diminati masyarakat. Hal ini yang
menurut kondisi pada masa itu. Sehingga
menjadikan Tari Remo Jombangan dapat terus
dengan demikian kondisi budaya pada jaman
berkembang sampai sekarang. Berdasarkan
kerajaan Kediri berbeda dengan kondisi
fenomena tersebut, penelitian tentang
budaya pada jaman kerajaan Majapahit.
Rekonstruksi Gerak Pada Tari Remo Tawi
Berbicara masalah budaya, maka tidak
penting untuk dilakukan, sehingga rumusan
lepas dari masalah kesenian. Mengingat bahwa
masalah yang diangkat adalah Bagaimana cara
kesenian merupakan salah satu unsur dari
merekonstruksi gerak Tari Remo Tawi
kebudayaan, salah satu contoh adalah kesenian
Jombang dengan kebaharuan dalam segi tafsir
Ludruk yang pada saat ini berkembang cukup
gerak?”
meluas merupakan kesenian yang digemari
Tujuan penelitian ini adalah untuk
banyak masyarakat Jawa Timur. Begitu pula
Memberikan warna baru pada sajian Tari
Tari Remo sebagai tari pembuka dalam
Remo Tawi dalam segi tafsir gerak. Manfaat
kesenian Ludruk mempunyai masyarakat
dari penelitian ini dapat memberikan
pendukung yang berbeda, sesuai dengan selera
sumbangan keilmuan tentang keanekaragaman
maupun nilai yang berkembang pada
gaya atau style Tari Remo yang ada di Jawa
kehidupan budayanya.
582
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
ISSN: 1858-3989 (REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG)
Oleh karena itu kegiatan Tari Remo tari mampu mempertahankan eksistensinya
akan jauh lebih banyak daripada Ludruk yang ditengah derasnya arus budaya global.
ada. Maka tidak mustahil kalau sampai terjadi Tuntutan tersebut peneliti terjemahkan dengan
banyak jenis Tari Remo yang mempunyai rasa menafsirkan kembali materi tari tersebut,
kedaerahan maupun rasa ungkap dari masing- misalnya pada salah satu bagian gerak adêg.
masng seniman. Namun demikian, mengingat Bentuk adêg tersebut dari sudut pandang untuk
tari tradisi menggunakan vokabuler yang ada pembelajaran yang dibawakan oleh
dan bertumpu atau berpedoman pada masa narasumber kurang menarik sehingga
lampau maka sudah barang tentu bentuk Tari diperlukan tafsir yakni memberi tenaga pada
Remo yang ada di Jawa Timur mempunyai kaki. Posisi tersebut akan membuat adêg
banyak kemiripan antara daerah yang satu menjadi lebih mêndhak serta posisi tangan,
dengan daerah yang lain. Sehingga menjadikan bentuk dan gerakannya lebih diperjelas. Dari
ciri khas tersendiri bagi seniman pencipta atau proses penafsiran tersebut diharapkan dapat
daerah yang menjadi tempat tinggal seniman mengungkapkan kebaruan yang mempribadi
pencipta. atau style personal peneliti.
Dalam proses tafsir gerak Tari Remo Pada penjelasan deskripsi dibawah ini
Tawi peneliti sekaligus pelaku melakukan berisi rincian nama ragam, uraian penjelasan
banyak tafsir gerak dari yang telah ada tentang ragam gerak yang dilakukan, hitungan
menjadi bentuk baru yang lebih jelas dari pola pengulangan pada masing-masing ragam
gerak, hitungan, volume gerak dan juga gerak. Kiranya perlu disampaikan bahwa
pemotongan penyajian dari durasi yang semula penjelasan pada masing-masing bagian
berkisar + 30 menit dipadatkan menjadi 12 merupakan penjelasan secara umum
menit. Sehingga memudahkan untuk siapapun mengingat detail dari masing-masing bagian
yang ingin mempelajari Tari Remo Tawi. merupakan satu kesatuan antara bentuk, teknik
Ditilik dari ukuran pembelajaran materi dan råså. Penjelasan tentang hal yang bersifat
tersebut kurang memenuhi kriteria, utamanya fisik dimungkinkan bisa dilakukan namun
dari tuntutan kerumitan dan kajian estetiknya pada bagian råså sudah barang tentu tidak bisa
sehingga dibutuhkan totalitas penafsiran pada diterjemahkan dan diukur dalam wujud
garap mediumnya. Ukuran pembelajaran kalimat tulis, mengingat ukuran råså dari
tersebut diperlukan sebagai pertimbangan masing-masing individu berbeda.
untuk keberlanjutan yang berkualitas sehingga
memungkinkan kesenian atau suatu repertoar
583
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
(REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG) ISSN: 1858-3989
584
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
ISSN: 1858-3989 (REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG)
16. Kêbyok Tangan kanan 5–8 +8 22. Ikêt Mundur kaki 5–8
kêbyok sampur kiri, ukêl
képat
tangan kiri tangan kanan,
sampur seblak sampur kêbyok kêbyak
kaki kanan. sampur kiri,
képat sampur
17. Gêdrug Kencrongan 1x8+4
kanan.
rangkêp, tangan 23. Ukêl -Ukêl suwêng 2x8
rangkêp kanan dan kiri
sambil ukêl – suwêng
ukêl. 5 ½ x.
-Penghubung
1 (képat
18. Ikêt Mundur kaki 5–8
kiri ukêl tangan sampur
kanan, kêbyok kanan,
kêbyaksampur kêncrong
kiri, rangkêp
képatsampur sambil ogèk
kanan bahu).
19. Nggêndé -Képat sampur 1x8+ 4 -Ukêl suwêng
kanan gêjug. 4x. 1–8+4
wa
-Mundur gêjug– -Penghubung
gêjug. 2 (Ukêl kanan
-Maju kiri,
kiri,
buang sampur,
ukêl kanan nyawuksampu
kiri. r kanan
-nyawur sampur tangan kiri
kanan tangan ditarik ke
kiri ditarik ke pinggang,
pinggang, toleh ke kiri,
tangan kanan képatsampur
ukêl sejajar kanan kiri,
pinggang, kemudian
kepala toleh kiri. pous adêg).
-gêjugan lagi
24. Ngrawit -Ngrawit 5–8+8
ditempat
20. Ikêt Mundur kaki 5–8 kanan ulap-
ulap-
kiri, ukêl tangan ulap kanan,
kanan, kêbyok ulap ngrawit kiri
kêbyak sampur ulap-ulap kiri
kiri, képat 3x.
sampur kanan. 1–8+4
21. Lawung -Ukêl suwêng 1–8+4 -Penghubung
kanan kiri 4x. 2 (Penjelasan
-Sêblak sampur, idem).
kemudian ukêl
suwêng kiri 1x.
-Képat sampur,
gêdrug låmbå.
585
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
(REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG) ISSN: 1858-3989
586
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
ISSN: 1858-3989 (REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG)
30. Ikêt Mundur kaki 5–8 35. Sabêtan Junjungan kaki 1–8+4
kiri, ukêl kanan kêtêr,
tangan kanan, kêbyok
kêbyok sampur kiri,
kêbyak képat sampur
sampur kiri, kanan, gêjug
képat sampur kanan.
kanan. 36. Ikêt Mundur kaki 5–8
31. Sabêtan Junjungan kaki 1–8+4 kiri, ukêl
kanan kêtêr, tangan kanan,
kêbyok kêbyok
sampur kiri, kêbyak
képatsampur sampur kiri,
kanan, gêjug képatsampur
kanan. kanan.
32. Ikêt Mundur kaki 5–8 37. Bumi langit Kedua tangan 1-4
kiri, ukêl kebawah dan
rangkêp
tangan kanan, atas 4x.
kêbyok
kêbyak
sampur kiri,
képat sampur
38. Sêmbahan -Gêjug kanan
kanan.
4x, tangan kiri
33. Bumi langit -Tangan kanan 1x8+6
nyawuksampu
dan kiri
låmbå- r kanan ditarik
bergantian
pinggang,
rangkêp ngrawit serong 5–6
tangan kanan
ke kanan dan
lurus
kiri, låmbå 4x.
pinggang,
-Rangkêp 7 – 8 +4
tolehan ke
(kedua tangan
kiri. 7-8
kebawah
-Melangkah
keatas 5x).
kiri kanan,
-Képat sampur
hadap depan.
kanan, gêdrug
-Sêmbah, kaki
låmbå.
sejajar
34. Ikêt Mundur kaki 5–8
39. Mundur Tindak mulih,
kiri, ukêl
keluar
tangan kanan, gawang
panggung.
kêbyok
kêbyak
sampur kiri,
képat sampur
kanan.
587
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
(REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG) ISSN: 1858-3989
588
Ayu Titis Rukmana Sari, M.Sn* dan Wahyudi, M.Sn.**
ISSN: 1858-3989 (REKONSTRUKSI GERAK PADA TARI REMO TAWI JOMBANG)
B. Nara Sumber
589