Resin Komposit Flow
Resin Komposit Flow
Resin komposit dapat diklasifikasikan ke berbagai jenis. Berdasarkan ukuran partikel bahan
pengisi, jenis resin komposit dibagi empat, yakni :
• Traditional/makrofiller
• Mikrofiller
• Partikel kecil
• Hibrid
2
terdiri dari pasta yang mengandung photo inisiator berupa camphoroquinone 0,25 %
dan amine accelerator berupa diethyl amino ethyl methacrylate 0,15 %.
Biokompatibilitas
Bahan resin komposit termasuk bahan yang aman digunakan. Reaksi alergi yang
dilaporkan akibat penggunaan bahan resin komposit sangat sedikit. Sensitifitas setelah
pembuatan restorasi gigi dengan bahan resin komposit jarang ditemui. Namun, perlekatan
monomer resin pada beberapa individu dapat menyebabkan reaksi alergi. Selain itu, beberapa
laporan menyebutkan bahwa sering terjadi reaksi alergi berupa dermatitis pada jari dokter gigi
yang berkontak langsung dengan monomer yang tidak bereaksi.
Hal lain yang berhubungan dengan keamanan bahan resin komposit dilaporkan pada
pertengahan tahun 1990-an, dimana beberapa peneliti mendeteksi
adanya bisphenol A pada saliva pasien yang dilakukan restorasi pada pit dan fissur yang dapat
mengganggu hormon estrogen. Adanya bisphenol A pada restorasi pit dan fissur diketahui
berasal dari pemecahan bisphenol A glisidil dimetakrilat (BIS-DMA) yaitu suatu monomer
yang biasa digunakan dalam formula komposit dan bahan sealant.
3
Beberapa sifat resin komposit yang menguntungkan, antara lain:
Komposisi
Flowable resin komposit tersusun atas bahan pengisi yang berukuran hampir sama
dengan hibrid komposit, tetapi mengalami pengurangan konsentrasi bahan pengisi anorganic
dan peningkatan volume matriks resin. Flowable resin komposit memiliki viskositas yang
rendah, karakteristik penanganan yang berbeda serta wetting ability yang cukup baik.
4
Pengurangan kandungan pengisi pada flowable komposit menghasilkan modulus elastisitas
yang rendah daripada komposit hibrid. Bahan flowable mempunyai kemampuan flow yang
tinggi karena bahan ini mengurangi kandungan bahan pengisinya atau dengan meningkatkan
jumlah dari diluents monomer (TEGDMA) dalam dimethacrylate komposit. Flowable resin
komposit memiliki presentase kandungan bahan pengisi 50%-70% berat yang lebih sedikit
dibanding resin komposit hibrid (70-80%) dengan ukuran partikel bahan pengisinya yang kecil,
yang berukuran 0,7-1μm sehingga bahan ini mudah dipolis. Bahan pengisi yang berukuran
kecil meliputi barium silicate, barium glass, barium borosilicate glass, barium fluorosilicate,
synthetic silica, colloidal silica, quartz, trimethynol propane trimethacylate, urethane
dimethacrylate.6 Flowable resin komposit lebih banyak mengandung resin dibanding
tradisional komposit menyebabkan flowable resin komposit memiliki nilai kekuatan yang lebih
baik dan lebih tahan terhadap fraktur karena nilai elastic moduli yang lebih rendah.
Karakteristik Sifat
Pengurangan kandungan pengisi pada flowable resin komposit menghasilkan modulus
elastisitas yang rendah dibanding komposit hibrid. Modulus elastisitas yang rendah dan
fleksibilitas yang tinggi pada flowable resin komposit dapat mengurangi ketegangan saat
pengerutan akibat polimerisasi dan menghasilkan integrasi ikatan yang baik dengan struktur
gigi. Modulus elastisitas yang rendah juga menghasilkan kemampuan regang yang cukup tinggi
sehingga dapat mengurangi ketegangan yang terjadi akibat pengerutan pada saat polimerisasi,
serta dapat menghasilkan margin restorasi yang lebih kuat. Selain itu flowable resin komposit
memiliki ketahanan terhadap fraktur ( fraktur thougness) yang lebih tinggi karena modulus
elastisitasnya yang rendah. Flowable resin komposit memiliki kelebihan dibandingkan dengan
restorasi lain, yaitu warna dapat disesuaikan dengan warna gigi asli, dari segi pertimbangan
biologis iritasi pulpa rendah dan kelarutan bahan komposit rendah. Kelebihan lain dari flowble
resin komposit, yaitu dengan adanya sistem bonding yang memungkinkan adanya ikatan
mekanis antara flowable resin komposit dengan struktur gigi. Sifat fisis dan mekanis flowable
resin komposit cukup baik. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik bahan flowable resin
komposit berdasarkan daya tahan terhadap mikroleakage dan daya tahan terhadap pemakaian.
5
Mikroleakage adalah suatu celah berukuran mikro antara bahan restorasi dengan
struktur gigi, margin restorasi terbuka serta adaptasi yang buruk menyebabkan masuknya
cairan oral, bakteri maupun toksinnya sehingga menyebabkan karies sekunder, hipersensitifitas
dentin, dan perubahan warna pada restorasi.2
Dari penelitian Lyons dan Rodda dihasilkan bahwa apabila terjadi perubahan tekanan
atmosfir pada penggunaan komposit resin untuk cement for crown tidak terjadi mikroleakage
dan bond strength. Kekuatan ikatan adesif semen resin memiliki ikatan yang lebih kuat apabila
dibandingkan semen glass ionomer maupun semen pospat. Kekuatan ikatan semen glass
ionomer hampir sama dengan semen zinc phosphate yaitu sebesar 3 MN/m2, sedangkan pada
semen resin sebesar 4,1 MN/m2.2 Beberapa produk dilengkapi dengan monomer/primer
sehingga dapat berikatan dengan alloy atau porselin. Flowable resin komposit sebagai semen
untuk restorasi terbukti memiliki sifat mekanis yang lebih kuat dibanding semen berbahan
dasar lainnya. Flowable resin komposit memiliki adaptasi marginal yang baik terhadap struktur
gigi hal ini dapat menurunkan resiko perubahan warna marginal gigi, karies sekunder,
peningkatan sensitifitas, dan iritasi pulpa akibat mikroleakage. Penelitian yang dilakukan oleh
Luis Guilherme dkk menunjukkan bahwa penggunaan flowable resin komposit meningkatkan
perlekatan marginal pada tumpatan dan dinding kavitas.
Salah satu perhatian klinis utama terhadap ketahanan resin komposit adalah terjadinya
mikroleakage pada permukaan gigi dan restorasi. Mikroleakage merupakan adaptasi buruk
terhadap dinding kavitas yang diakibatkan oleh konstraksi bahan selama polimerisasi dan
perbedaan koefisien thermal ekspansi bahan restorasi dengan gigi yang dapat menggagalkan
perlekatan antara sistem adhesi dan dinding kavitas sehingga membentuk celah. Kekurangan
ini dapat menyebabkan masuk dan terperangkapnya gas pada saat terjadinya perubahan tekanan
udara ke gigi dan tubulus - tubulus dentin sehingga dapat mengakibatkan terangsangnya
reseptor yang ada di pulpa. Beberapa penelitian mengenai mikroleakage yang membandingkan
bahan flowable dengan nonflowable komposit menunjukkan hasil yang lebih baik dengan
bahan flowable baik ketika digunakan sebagai bahan penumpat seluruh kavitas atau sebagai
bahan liner. Flowable resin komposit memiliki sifat yang lebih mudah mengalir karena
persentase bahan pengisi inorganik yang lebih rendah dan persentase matriks yang lebih tinggi
dibanding dengan komposit hibrid biasa.
Flowable resin komposit merupakan bahan yang relatif hidrophobik dan
penggunaannya sebagai lining pada restorasi komposit atau sebagai bahan tambalan telah
secara luas dipakai. Material ini terdiri dari partikel yang memiliki ukuran partikel-partikel
6
komposit yang sama dan sebagian besar diklasifikasikan sebagai minifilled atau microhibrid.
Penurunan dari filler content dan peningkatan dari matriks resin menyebabkan bahan ini
memiliki viskositas yang lebih rendah dari pada restoratif komposit lainnya sehingga material-
material ini juga dikenal dengan sebutan resin komposit dengan viskositas rendah. Salah satu
sifat dari flowable resin komposit yang berkaitan ialah modulus elastisitas, yang secara
signifikan lebih rendah dari tradisional hibrid resin komposit ( 30-50%). Selain itu modulus
elastisitas dari flowable resin komposit berada pada range rendah sampai sedang, sedangkan
hibrid komposit memiliki nilai modulus elastisitas tertinggi dan microfilled terendah.
Radiopasitas
Syarat bahan restorasi yang baik adalah radiopasitas yang adekuat yang dapat
memberikan kemampuan dalam mengevaluasi integritas restorasi, membedakan karies dari
bahan restorasi pada gambaran radiografi secara jelas dan memeriksa kekosongan,
overhanging dan margin yang terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mardewi S. Endodontologi. Jakarta: Hafizh, 2003 :82-91
7
2. Sularsih, Sarianoferni. Penggunaan resin komposit untuk mengurangi resiko
barodontalgia. Jurnal Kedokteran Gigi 2007;1(2):100-5.
3. Nugrohowati, Wianto D. Penggunaan bahan flowable untuk restorasi. Jurnal Ilmiah
dan Teknologi Kedoteran Gigi 2003 ; 1(2);146-7.
4. Anusavice KJ. Philips’ Science of Dental Material. Edisi X. Alih Bahasa: Johan AB,
Susi P. Jakarta: EGC, 2003: 227-49
5. Prabhakar AR, Madan M, Raju S. The marginal seal of a flowable komposit, an
injectable resin modified glass ionomer and a compomer in primary molars-an in vitro study.J
Indian Soc Pedo Prev Dent 2003;21(2):45-8.
6. De Goes MF, Giamini M, Hipolito FD, Carrilho MRO, Daronch M, Rueggeberg FA.
Microtensile bond strength of adesif sistem to dentin with or without application of an
intermediate flowable resin layer. Braz Dent J 2008; 19(1):1-9
7. Attar N, Tam LE, McComb D. Flow, strength, stiffness and radiopacity of flowable
resin komposits. J Can Dent Assoc 2003;69(8):516-21.