Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KELAS XII ∆P = Pox Xt x i

SEMESTER 1
b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
BAB 1. SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ∆Tb = m X Kb X i
A. RUMUS KONSENTRASI
1. Molaritas (M) adalah banyaknya c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
mol zat terlarut dalam setiap liter
larutan. ∆Tf = m XKf X i

Rumus : M = gram terlarut/Mr d. Tekanan Osmotik (π)


X 1000/V
Π=MxRxTXi
2. molalitas (m) adalah banyaknya
mol zat terlarut dalam 1000 gram Rumus Faktor Van’t Hoff (i) i=1+
pelarut (n – 1)α

Rumus : m = gram terlarut/Mr X


1000/P

3. Fraksi mol BAB 2. REDOKS DAN


ELEKTROKIMIA
a. Xt = nt/nt + np
b. Xp = np/nt + np

B. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. KONSEP REDOKS


Adalah sifat yang dipengaruhi oleh Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi
jumlah partikel zat terlarut. perubahan bilangan oksidasi.
1.Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit Oksidasi = reaksi suatu zat/pengikatan
dengan oksigen (konsep lama); reaksi yang
a. Penurunan Tekanan Uap (∆P) disertai pelepasan elektron dan mengalami
kenaikan bilangan oksidasi (konsep baru).
∆P = Pox Xt Reduksi = reaksi pelepasan oksigen
(konsep lama); reaksi yang disertai
b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb) pengikatan elektron dan mengalami
penurunan bilangan oksidasi (konsep
∆Tb = m X Kb baru).

Konsep penyetaraan persamaan reaksi


c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
redoks :
∆Tf = m X Kf 1. Konsep setengah reaksi
Jumlah elektron yang dilepaskan
d. Tekanan Osmotik (π) pada setengah reaksi oksidasi sama
dengan jumlah elektron yang diikat
Π=MxRxT pada setengah reaksi reduksi.
2. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
2. Konsep bilangan oksidasi
a. Penurunan Tekanan Uap (∆P) Naiknya bilangan oksidasi pada
reaksi oksidasi disamakan dengan
turunnya bilangan oksidasi pada 1. Jika ada leburan/lelehan/cairan dari
reaksi reduksi. logam golongan IA, IIA, Al dan Mn, maka
Catatan : Dalam suasana asam, yang tereduksi adalah ion logam itu
pihak yang kurang O ditambah sendiri.
H2O, kurang H 2. Jika ada larutan dari logam golongan
ditambah H+. Dalam suasana IA, IIA, Al dan Mn, maka yang tereduksi
basa,pihak yang kelebihan O adalah air.
ditambah H2O, kurang H ditambah 2H2O + 2e H2 + 2OH-
OH-. 3. Jika ada asam maka yang tereduksi ion
H+, dengan reaksi : 2H+ + 2e H2
B. SEL ELEKTROKIMIA 4. Logam-logam selain golongan IA, IIA,
Al dan Mn, maka yang terduksi adalah ion
B.1 SEL VOLTA (SEL GALVANI) logam itu sendiri

Pada sel volta terjadi perubahan energi - Reaksi Pada Anoda


kimia menjadi energi listrik. Berlaku Jika elektroda inert (C, Pt, Au) : * sisa
KPAN, Katoda (+) terjadi reaksi asam Oksi : 2H2O O2 + 4H+ + 4e
reduksi dan Anoda (-) terjadi reaksi *Jika ada basa :
oksidasi. 4OH- O2 + 2H2O + 4e
Potensial listrik yang dihasilkan * Anion dari
disebut potensial sel (Eo) dengan rumus : golongan Halogen : 2X- X2 + 2e
* Anion
Eosel = Eo reduksi dari golongan Oksida : 2O2- O2 +
– Eo oksidasi 4e
Perhitungan Pada Sel Elektrolisis
Jika Eo sel bernilai (+) maka reaksi Berlaku hukum Faraday
spontan/berlangsung dan jika Eo sel Faraday I : W = e . F = Ar/valensi
bernilai (-) maka reaksi tidak spontan/tidak .i.t/96500
berlangsung. Faraday II : W1/W2 = e1/e2

DERET VOLTA : Berdasarkan harga Eo Manfaat Elektrolisis :pembuatan dan


tersebut dapat disusun suatu deret unsur pemurnian logam, proses
mulai dari Eo kecil sampai Eo besar. melapisi/menyepuh.
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Ni Sn KOROSI
Pb H Cu Hg Ag Pt Au Merupakan suatu reaksi redoks dan proses
Salah satu contoh penerapan sel volta elektrokimia. Faktor yang mempercepat
dalam kehidupan sehari-hari adalah antara lain adanya uap air, oksigen, larutan
baterai, aki, sel bahan bakar, baterai litium, garam, gas SO2 dan CO2 serta bagian
sel perak oksida. permukaan yang tidak rata.
Untuk mencegah terjadinya korosi dapat
NOTASI SEL VOLTA : Penulisan notasi dilakukan dengan di cat, perlindungan
sel A/A+ //B/B+ katodik (menghubungkan dengan logam
B.2 SEL ELEKTROLISIS lainyang lebih aktif / Eo lebih kecil).
Pada sel elektrolisis terjadi perubahan
energi listrik menjadi energi kimia. BAB 3. KIMIA UNSUR
Berlaku KNAP, Katoda (-) terjadi reduksi I. GAS MULIA
dan Anoda (-)terjadi reaksi oksidasi.  Unsur – unsur gas mulia : He, Ne,
Ar, Kr, Xe dan Rn
Reaksi Pada Sel Elektrolisis  Sifat – sifat : Gas mulia bersifat
-Reaksi Pada Katoda ( Reduksi) inert/stabil/sukar bereaksi
 Terdapatnya : He terbanyak di  Kegunaan :
alam dan Ar terbanyak di udara / Na2CO3 : pembuatan gelas,
atmosfer industri kertas, sabun, detergen dan
 Reaksi gas mulia : minuman botol.
Pada tahun 1962, Neil Barlett NaHCO3 : soda kue (pengembang
berhasil mereaksikan Xe dan PtF6 kue)
yang berlangsung pada suhu KOH : bahan sabun mandi
kamar. KClO3 : petasan dan korek api
Xe + PtF6 XePt F6 KBr : obat-obatan
 Kegunaan Gas Mulia  Pembuatan : melalui proses
1. Helium dipakai sebagai : elektrolisis leburan garamnya.
pengisi balon udara, campuran 
gas dengan oksigen untuk III. ALKALI TANAH
menyelam, megusir udara pada  Unsur-unsur alkali tanah : Be, Mg,
proses pengelasan. Ca, Sr, Ba, Ra.
2. Neon dan Argon sebagai gas  Terdapatnya : Mg dalam magnesit
pengisi bola, fungsinya : MgCO3
melindungi filamen kawat agar Dolomit : MgCO3. CaCO3
tidak mudah rusak. Ca dalam gips :
3. Kripton dan Xenon untuk CaSO4. 2H2O
anestetika/membius pada Ba dalam Barit :
pembedahan. BaSO4
4. Radon untuk terapi radiasi  Sifat – sifat : Bereaksi dengan
terhadap kanker. udara, dengan air, dengan hirogen,
5. Sebagai alat penerang dengan dengan klor dan asam. Kelarutan
warna : Neon (merah), Argon M(OH)2 semakin ke bawah dalam
(merah muda pada tekanan satu golongan semakin besar.
rendah dan biru pada tekanan  Kegunaan :
tinggi), Kripton (putih Be : pembuatan rudal dan tabung
kebiruan) dan Xenon (biru). sinar X
 Pembuatan Mg : Magnalum (Al 90% dan Mg
Helium, neon, argon, kripton dan 10%) untuk rangka pesawat
xenon dibuat dengan penyulingan terbang
(destilasi) bertingkat udara Mg(OH)2 sebagai antasida obat
cair.Radon dibuat dengan sakit maag.
peluruhan radioaktif. Ca: Ca(OH)2 untuk menghilangkan
kesadahan air
II. ALKALI CaC2 untuk pembuatan gas
 Unsur-unsur alkali : Li, Na, K, Rb, asetilen
Cs dan Fr. CaOCl2 (kaporit) untuk
 Terdapatnya : Li dalam Spodumene desinfektan
: Li2O. Al2O3. 2SiO2  Pembuatan : melalui proses
Na dalam soda : elektrolisis leburan garamnya.
Na2CO3. 10H2O
Borax : Na2B4O7. 10H2O IV. HALOGEN
 Sifat – sifat : Bereaksi dengan  Unsur-unsur halogen : F, Cl, Br, I
udara, dengan air, dengan asam dan At.
kuat dan dengan halogen. Warna  Terdapatnya : F dalam CaF2
nyala : Li (merah), Na (kuning), K (flourspar)
(ungu), Rb (merah) dan Cs (biru).
Cl dalam NaCl  Logam :Na, Mg dan Al
Br dalam KBr  Semilogam / metaloid : Si
Iod dalam NaIO3  Non logam : P, S, Cl dan Ar
 Sifat-sifat : - dalam bentuk molekul  Wujud pada suhu kamar :
diatomik dengan ikatan kovalen semua berwujud padat,
non polar, F2; Cl2, Br2, dan I2. kecuali : Cl dan Ar
- Jika bereaksi  Dapat membentuk: oksida
dengan basa kuat basa : Na2O, MgO; oksida
mengalami reaksi amfoter : Al2O3 dan oksida
autoredoks. asam : SiO2, P2O5, SO3 dan
- Semuanya Cl2O7
membentuk asam  Proses pembuatan:
oksi , kecuali F Na = Proses Down
(tidak punya asam Mg = Elektrolisis leburan
oksi). garamnya
 Kegunaan : - Flour : sebagai Al = Proses Hall Heroult
polimer dari teflon, mencegah Si = SiO2 + C Si + CO2
kerusakan gigi; HF untuk P = Proses Wohler dengan reaksi
mengetsa kaca. :
- Khlour : pada 2Ca3(PO4)3 + 6SiO2 + 10C P4
industri plastik + 6CaSiO3 + 10CO
(PVC), industri S = Proses Frasch dan Proses
insektisida (DDT), Sisilia
bahan pemutih = dalam bentuk H2SO4 dibuat
(NaClO), kaporit melalui proses kontak dan bilik
Ca(OCl)2 timbal
- Brom : AgBr Cl = Proses Down
digunakan dalam Ar = Proses destilasi bertingkat
fotografi udara cair
- Iodin : NaI  Kegunaan :
digunakan pada Al = peralatan dapur, kabel tiang
pembuatan hormon listrik, campuran Alnico
kelenjar gondok Si = bahan baku teknologi canggih
seperti kalkulator, komputer
V. UNSUR PERIODE TIGA P = banyak digunakan sebagai
bahan pupuk sintesis
 Unsur-unsur Periode Tiga : Na, S = vulkanisasi karet
Mg, Al,Si, P, S, Cl dan Ar.
 Terdapatnya: VI. UNSUR PERIODE EMPAT
Na : Air laut (NaCl), sendawa chili  Unsur-unsur periode empat : Sc,
(NaNO3) Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu dan
Mg : Magnesit (MgCO3), dolomit Zn.
(MgCO3.CaCO3)  Terdapatnya :
Al : Kriolit (Na3AlF6), bauksit Sc = jarang terdapat di alam
(Al2O3) Ti = TiO2 (rutil)
Si : Pasir / kuarsa (SiO2) V = Pb3(VO4)2 [vanadit]
P : Fosforit [Ca3(PO4)3] Cr = PbCrO4 (timbal kromat)
S : Pirit (FeS2) Mn = MnO2 (Pirolusit)
Cl : Halite (NaCl) Fe = Fe2O3 (hematit), Fe3O4
 Sifat-sifat : (magnetik)
Co = CoAsS (Cobaltit)
Ni = FeS.NiS ( Pentlandite)
Cu = Cu(OH)2CO3 (malasit)
Zn = ZnS (seng blende)
 Sifat-sifat :
Sifat fisik : kerapatan besar, titik
lebur tinggi, konduktor dan struktur
kristal terjejal.
Sifat kimia : bersifat logam,
senyawa berwarna, membentuk ion
kompleks dan memiliki beberapa
biloks kecuali Sc dan Zn.
 Ion Kompleks : terdiri dari ion
pusat (ion dari unsur transisi), ligan
(molekul atau ion yang
mengelilingi atom pusat dan
bilangan koordinasi (jumlah ligan
dalam ion kompleks)
Contoh : Ion kompleks
[Cr(NH3)6]3+ = ion pusat (Cr3+);
ligan (NH3) , bilangan koordinasi
(6); dibaca Ion heksaamin krom
(III)
 Pembuatan :
Cr : Proses Goldsmith dengan
bahan Cr2O3
Cu : Proses pengapungan
(floating), pemanggangan
(roasting), reduksi, pemurnian dgn
redoks
Fe : Proses tanur tiup/tanur tinggi
dengan bahan kokas (C) dan bijih
besi
 Kegunaan :
V : V2O5 sebagai katalis pada
proses kontak (pembuatan H2SO4)
Cr : Stainlesssteel (Fe, Ni dan Cr)
Mn : MnO2 sebagai elektrolit
dalam batu baterai
Fe : sebagai katalis dalam proses
haber bosch (pembuatan NH3)
Ni : katalis pada pembekuan
minyak menjadi lemak (margarine)
Cu : campuran kuningan (Cu dan
Zn), perunggu ( Cu dan Sn), monel
(Cu, Ni dan Mn) dan Alnico (Al,
Ni,Co)
Zn : Pembuatan layar yang
berflouresensi, bahan pengisi pada
pembuatan ban mobil.

Anda mungkin juga menyukai