Daftar Isi..................................................................................................................................... i
1
1.2 Rumusan masalah
2
1.3 Tujuan
3
BAB 2 Tinjauan Pustaka
4
kation logam dan rantai nonpolar yang menganugerahkan kelarutan
dalam pelarut organik. Kombinasi mengarah ke penggunaan sebagai
surfaktan dan pelunakan agen. Asam stearat mengalami reaksi khas
asam karboksilat jenuh, yang menonjol menjadi pengurangan untuk
stearil alkohol, dan esterifikasi dengan berbagai alkohol. Ini digunakan
dalam berbagai macam manufaktur, dari yang sederhana ke perangkat
elektronik yang kompleks.
Asam stearat terutama digunakan dalam produksi deterjen, sabun,
dan kosmetik seperti shampoo dan produk krim cukur. Sabun tidak
dibuat langsung dari asam stearat, tetapi secara tidak langsung dengan
saponifikasi trigliserida yang terdiri dari ester asam stearat. Ester dari
asam stearat dengan etilena glikol, glikol stearat, dan glikol distearat
digunakan untuk menghasilkan efek mutiara dalam shampoo, sabun dan
produk kosmetik lainnya. Mereka ditambahkan ke produk dalam bentuk
cair dan dibiarkan mengkristal dalam kondisi yang terkendali. Deterjen
diperoleh dari amida dan turunan alkylammonium kuartener dari asam
stearat.
Mengingat struktur yang lembut dari garam natrium, yang
merupakan komponen utama dari sabun, garam lainnya juga berguna
untuk sifat pelumas mereka. Lithium stearat merupakan komponen
penting dari lemak. Garam stearat seng, kalsium, kadmium, dan timbal
digunakan untuk melunakkan PVC. Asam stearat digunakan bersama
dengan minyak jarak untuk mempersiapkan pelembut di ukuran tekstil.
Mereka dipanaskan dan dicampur dengan kalium kaustik atau soda
kaustik. Garam terkait juga sering digunakan sebagai agen rilis, mis
dalam produksi ban mobil.
5
rentang suhu 20 oC sampai 26 oC. Tanaman jarak pagar tergolong
tanaman hari panjang, yaitu tanaman yang memerlukan sinar matahari
langsung dan terus menerus sepanjang hari (Hamdi 2005 di dalam Tim
Departemen Teknologi Pertanian USU 2005). Tanaman jarak pagar
menghasilkan biji yang memiliki kandungan minyak cukup tinggi, yaitu
sebesar 30% sampai 50% (Hambali et al. 2007). Menurut Faradisa et al.
(2006), buah jarak pagar berbentuk bulat telur dengan diameter 2 cm
sampai 4 cm dan berwarna hijau ketika masih muda serta kuning ketika
masak. Buah jarak pagar terbagi menjadi tiga ruang yang diisi masing-
masing satu biji. Biji berbentuk lonjong, warna cokelat kehitaman.
6
Berikut kandungan senyawa kimia dalam tanaman jarak
a. Biji
Minyak ricinic 40-50% dengan kandungan glyceride dari ricinoleic
acid, isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga
mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan
beberapa enzim. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat
didapat acidic ricin dan basic ricin.
b. Daun
Kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol,
quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit. C 275 mg %
c. Minyak
Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic
acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%,
monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%.
d. Akar
Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne,
Beta-sitoterol.
7
2.2 Pemilihan proses
Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses
dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi
yang disebut teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama
dari sebuah pabrik kimia adalah sistem pereaksian serta sistem
pemisahan dan pemurnian.
8
twitchell, proses batch dengan menggunakan autoclave, proses
continous, dan
proses enzymatic (Gervajio, 2005).
1. Proses Twitchell
Proses Twitchell merupakan suatu proses pembuatan asam lemak
yang awal muncul. Proses ini biasa digunakan dalam industri kecil dan
menengah karena beberapa keuntungan yang dimilikinya antara lain
biaya awal yang rendah dan proses yang sederhana. Walaupun
demikian terdapat kekurangan dalam proses ini, yaitu konsumsi energi
yang tinggi, yield
produk yang rendah dan waktu reaksi yang lama (Gervajio, 2005).
Proses ini menggunakan reagen Twitchell dan asam sulfat sebagai
katalis dalam proses hidrolisis minyak menjadi asam lemak.
9
CH2COOC17H34O CH2OH
CHCOOC17H34O + 3 H2O (l) 3 C17H35COOH (l) + CHOH
CH2COOC17H34O (l) CH2OH (l)
Trigliserida Air Asam Stearat Gliserol
B. Pemilihan Proses
1. Berdasarkan Reaksi dan Kondisi Operasi
10
Dari keempat proses tersebut di atas, yang akan digunakan dalam
perancangan pabrik asam stearat adalah proses hidrolisis kontinyu pada
tekanan dan temperatur tinggi dengan beberapa pertimbangan sebagai
berikut :
1. Proses hidrolisis kontinyu pada tekanan dan temperatur tinggi
memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan proses yang
lainnya.
2. Penggunaan air untuk proses hidrolisis lebih murah dan mudah
terjangkau jika dibandingkan dengan penggunaan enzim lipase yang
mahal.
3. Proses pemisahan antara air dengan asam lemak setelah proses
hidrolisis lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan
menggunakan enzim lipase ataupun reagen Twitchell.
Jenis Proses
NO Item Twitchell Colgate- Enzymatic
Batch Proses
Proses Emery Proses Proses
1 Konversi 75% 95% 99% 90%
2 Waktu 24 jam 10 jam 3 jam 72 jam
3 Suhu 100 ᵒC - 250 ᵒC 35 ᵒC
4 Tekanan 1 atm 11,2 atm 47,4 atm -
Pendidihan Splitting
Mobilisasi
5 Proses berulang dlm Autoclave minyak dlm
Enzim lipase
reaktor pompa
6 Kualitas Produk Rendah Tinggi Medium Tinggi
7 Katalis Asam sulfat Zn, Mg, CaO2 - Enzim Lipase
8 Reagent Twitchell - - -
9 Aspek Lingkungan Kurang baik Kurang baik Baik Baik
11
2.3 Penentuan kapasitas
Kapasitas adalah tingkat kemampuan produksi dari suatu fasilitas
biasanya dinyatakan dalam jumlah volume output per periode waktu.
Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan
pertimbangan untuk merancang kapasitas. (Lalu Sumayang, 2003).
Dalam menentukan kapasitas suatu pabrik, ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan, antara lain :
a. Ketersediaan Bahan Baku
b. Analisa Pasar
1 2012 447.880,576
2 2013 440.806,737 -1,6%
3 2014 474.273,604 7,6%
4 2015 493.848,1623 4,12%
5 2016 464.938,2194 -5,85%
Total 2.321.747,299 4,27%
Rata-rata 1,07%
Tabel 2.2 Data Ekspor Asam stearat menurut BPS selama 5 tahun terakhir
12
2.4 Spesifikasi bahan
2.4.1 Spesifikasi Bahan Baku
1. Biji Jarak
Spesifikasi persyaratan mutu biji jarak (SNI 01-1677-1989) dan minyak
biji jarak (SNI 01-1904-1990).
Tabel 2.4 Mutu biji jarak dan mutu minyak biji jarak
2. Air (H2O)
Berat molekul :18,016
Spesifik gravity (20oC) :1
Titik beku : 0 oC
Titik lebur : 0 oC
Titik didih (760 mmHg) : 100 oC
Tekanan uap murni (100 oC) : 760 mmHg
Temperatur kritis : 374 oC
Tekanan kritis : 218 atm
Viskositas (20 oC) : 1,050 cp
Kemurnian : 100%
13
Tekanan kritis : 13,4221 atm
Titik didih : 375,2 oC
Titik leleh : 69,6 oC
SpGr pada 60 oF : 0,847
Bentuk : Solid
Kemurnian : 99,5%
Kelarutan : 0,1027 gr/gr toluene (T = 30 oC)
: 0,00000588 gr/gr toluene (T = -30 oC)
Harga : Rp. 9.579/ kg (http://icispricing.com)
Densitas : 0,847 g/cm3 at 70 oC
2. Asam Oleat
Rumus kimia : C18H34O2
Berat molekul : 282
Temperatur kritis : 507,85 oC
Tekanan kritis : 13,717 atm
Titik didih : 359,444 oC
Titik leleh : 13,38 oC
SpGr pada 60 oF : 0,8934
Bentuk : Liquid
Kemurnian : 0,0968%
Kelarutan : 55,5150 gr/gr toluene (T = 30 oC)
: 0,0322 gr/gr toluene (T = -30 oC)
Harga : Rp. 12.834/kg (http://icispricing.com)
3. Gliserol
Rumus kimia : C3H8O3
Berat molekul : 92
Temperatur kritis : 576,85 oC
Tekanan kritis : 74,0190 atm
Titik didih : 288,85 oC
14
Titik leleh : 18,18 oC
SpGr pada 60 oF : 1,26533
Bentuk : Liquid
Kemurnian : 90,0002 % (0,0121% asam
stearat 9,9877% air)
Harga : Rp. 12.369/kg (http://icispricing.com)
15
2.5 Kegunaan produk
Salah satu penggunaan paling populer asam stearat adalah dalam
produksi lilin. Asam ini digunakan untuk mengeraskan dan memperkuat
lilin. Asam stearat juga memiliki pengaruh pada titik leleh lilin
sehingga meningkatkan daya tahan dan konsentrasi nyala lilin. Selain
untuk produksi lilin, asam stearat masih memiliki banyak manfaat
diantaranya yaitu :
16
adalah fakta bahwa sebagian besar asam stearat diubah menjadi asam
oleat yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.
17
2.6 Pemilihan lokasi
Ada beberapa faktor –faktor pertimbangan dalam menentukan pemilihan
lokasi, diantaranya :
1. Lokasi pasar
2. Lokasi sumber bahan baku
3. Alat angkutan (transportasi)
4. Sumber energi
5. Pekerja dan tingkat upah
6. Undang-undang dan pajak
7. Sikap masyarakat
8. Air dan limbah industri
18
BAB 3 Metode Perancangan
19
dan asam oleat dengan lemak yang tidak bereaksi ini.
Proses pemisahan dilakukan dengan menggunakan sebuah kolom
distilasi. Asam lemak yang memiliki titik didih lebih rendah akan
teruapkan dan keluar melalui bagian atas kolom distilasi. Sedangkan
unreacted feed akan keluar dari bagian bawah kolom distilasi dan di
reaksikan kembali untuk menghasilkan asam lemak.
6. Drying
Kristal-kristal asam stearat yang telah terpisah dari larutan filtratnya
masih mengandung sedikit etil asetat dan asam oleat. Oleh karena itu,
dilakukan distilasi untuk mengeluarkan toluene, benzene dan xylene dari
asam stearat.
20
8. Proses Penanganan Produk Samping
Produk samping yang terbentuk ialah gliserol. Dari proses reaksi
hidrolisis tristearin dengan air, dihasilkan gliserol yang masih bercampur
dengan air yang disebut dengan sweet water. Untuk meningkatkan nilai
jual dari produk samping ini, maka perlu dilakukan proses pemekatan
kandungan air yang bercampur dengan gliserol.
21
3.2 Diagram alir
22
Jadwal Tugas Akhir
23
Daftar Pustaka
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/62203/4/BAB%20II%20Tinj
auan%20Pustaka.pdf
http://permathic.blogspot.co.id/2013/04/kandungan-manfaat-dan-khasiat-
tanaman.html
ma2qu.blogspot.co.id
https://www.sumberberliankimia.co.id/products/personal-care-division/fatty-
acid/stearic-acid.html
digilib.unila.ac.id
Gervajio, Gregorio C. 2005. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products 6th Edition. NYC:
John & Wiley Sons.
24