Anda di halaman 1dari 5

Outline

Teknik Riset Operasi


1. Membuat Jaringan Berarah
2. Menentukan Jalur Kritis
Kuliah 9 3. Menyusun Jadwal Proyek
Penjadwalan Proyek

Vini Indriasari, ST, M.Sc., Ph.D. Bagian 1


Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer
Membuat Jaringan Berarah
UPN Veteran Jakarta

Membuat Jaringan Berarah Membuat Jaringan Berarah Membuat Jaringan Berarah


• Proyek adalah serangkaian aktivitas yang saling • Perbedaan CPM dan PERT terletak pada asumsi • Untuk menggambarkan hubungan antar aktivitas
berkaitan. tentang durasi aktivitas: dalam proyek, kita dapat menggunakan
• Setiap aktivitas memiliki durasi dan aktivitas – CPM: menggunakan asumsi deterministik, yaitu durasi representasi jaringan.
pendahulu yang harus selesai sebelum aktivitas setiap aktivitas adalah pasti. – Setiap aktivitas direpresentasi oleh sebuah busur anak
tersebut dapat dilaksanakan. – PERT: menggunakan asumsi probabilistik, yaitu durasi panah yang mengarah ke kemajuan proyek.
aktivitas ditaksir menggunakan teori peluang, terdiri dari – Node menggambarkan hubungan urutan antar aktivitas.
• Terdapat dua metode berbasis jaringan yang tiga kemungkinan: – Node mencerminkan event, yaitu titik waktu dimana
sering dipakai dalam perencanaan, penjadwalan, • Optimis (m): kemungkinan tercepat. suatu aktivitas selesai dan aktivitas lainnya dimulai.
dan pengawasan proyek. • Normal (a): kemungkinan paling realistis.
– Critical Path Method (CPM) • Pesimis (b): kemungkinan terlama.
– Program Evaluation Review Technique (PERT) • Kuliah ini hanya akan membahas model
deterministik CPM.

Membuat Jaringan Berarah Membuat Jaringan Berarah Membuat Jaringan Berarah


• Aturan membuat jaringan: • Aturan membuat jaringan: Aturan (2): Setiap aktivitas diidentifikasi oleh pasangan node yang
1) Setiap aktivitas direpresentasi hanya oleh satu busur. – Jaringan tidak boleh memuat sirkuit (graf berarahnya berbeda. Jika ada dua aktivitas yang terjadi bersamaan, harus dibuat
aktivitas dummy agar pasangan nodenya tidak sama.
2) Masing-masing aktivitas diidentifikasi oleh pasangan harus asiklik).
node awal dan akhir yang berbeda-beda. Setiap node – Jaringan harus memiliki titik awal dan titik akhir yang
diberi nomor. tunggal. Titik awal merupakan awal dari keseluruhan Aktivitas A dan B
3) Untuk menjamin hubungan urutan yang tepat, rangkaian kegiatan. Titik akhir merupakan akhir dari terjadi bersamaan

pertanyaan-pertanyaan berikut perlu diperhatikan semua kegiatan.


ketika menambahkan suatu aktivitas ke jaringan:
• Aktivitas apa yang mendahului aktivitas ini? Siklus graf seperi ini tidak
diperbolehkan karena tidak jelas
• Aktivitas apa yang mengikuti aktivitas ini? aktivitas mana yang menjadi
• Aktivitas apa yang bersamaan dengan aktivitas ini? prasyarat.

Ada 4 cara menambahkan aktivitas dummy


Membuat Jaringan Berarah Membuat Jaringan Berarah Membuat Jaringan Berarah
Membuat Jaringan Latihan 1 (A)
Untuk memahami aturan (3), perhatikan contoh berikut:
1. Aktivitas C baru dapat dimulai setelah A dan B selesai. Misalkan suatu proyek terdiri dari aktivitas A sampai G. Hubungan urutan Buatlah jaringan proyek yang terdiri dari aktivitas A sampai L yang
2. Aktivitas E baru dapat dimulai setelah B selesai. aktivitas dapat dilihat pada tabel berikut: memiliki hubungan urutan berikut:
1. A, B, dan C merupakan aktivitas pertama dari proyek, dapat
Penggambaran jaringan seperti di samping tidak Aktivitas Pendahulu dijalankan bersamaan.
tepat, karena seolah-olah E baru bisa dimulai A - 2. D dapat dimulai setelah A dan B selesai.
setelah A dan B selesai. Padahal syaratnya hanya B B A 3. B mendahului E, F, H.
yang harus selesai. 4. F dan C mendahului G.
C A
5. I dan J mengikuti E dan H.
D - 6. K mengikuti C, D, F, dan J.
E C 7. L mengikuti K.
Maka, pada kondisi ini dapat ditambah F D, A 8. I, G, dan L adalah aktivitas terminal (akhir) dari proyek.
aktivitas dummy D agar hubungan urutan G B, E, F
aktivitas digambarkan dengan benar.
Buatlah jaringan dari aktivitas-aktivitas di atas.

Membuat Jaringan Berarah Menentukan Jalur Kritis


Latihan 2 (B)
• Hasil akhir dari analisis CPM adalah terbentuknya
Buatlah jaringan proyek yang terdiri dari aktivitas A sampai P yang sebuah tabel jadwal (gantt chart) untuk proyek.
memenuhi hubungan urutan berikut:
1. A, B, dan C adalah aktivitas pertama dari proyek, boleh dikerjakan • Untuk mencapai hasil ini, kita perlu melakukan
bersamaan. penghitungan khusus untuk mendapatkan
2. D, E, dan F mengikuti A.
3. I dan G mengikuti B dan D. informasi:
4. H mengikuti C dan G. – Total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
5. K dan L mengikuti I.
proyek secara keseluruhan.
6. J mengikuti E dan H.
7. M dan N mengikuti F, namun tidak dapat dimulai sebelum E dan H – Klasifikasi aktivitas sebagai kritis dan non-kritis.
selesai.
8. O mengikuti M dan I.
9. P mengikuti J, L, dan O. Bagian 2
10. K, N, dan P adalah aktivitas terminal dari proyek.
Menentukan Jalur Kritis

Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis


• Aktivitas kritis: • Untuk setiap node, perlu dihitung: Forward Pass: menghitung waktu terjadi paling awal (ES)
– Tidak ada fleksibilitas dalam penentuan titik mulai dan – ESj (earliest start): waktu terjadi paling awal dari event j. Dimulai dari node 1, bergerak maju, dan berakhir di node n.
selesainya. – LFj (latest finish): waktu terjadi paling akhir dari event j.
– Menentukan total durasi proyek secara keseluruhan. – Dij: durasi aktivitas (i,j).
Tahap inisiasi: set ES1 = 0 untuk menunjukkan bahwa proyek dimulai
dari time 0.
• Aktivitas non-kritis: • Dij diketahui, sedangkan ESj dan LFj dihitung Tahap selanjutnya: misalkan node-node p, q, …, dan v merupakan
– Titik mulai dan selesainya dapat digeser lebih awal atau node-node yang mendahului node j, dan ES dari node-node ini telah
dengan metode: dihitung, maka ES untuk node j adalah:
lebih akhir pada limit waktu tertentu, tanpa – Forward Pass: mulai dari node pertama bergerak maju
mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan. hingga mencapai node terakhir jaringan, dilakukan
ESj = max{ESp + Dpj, ESq + Dqj, …, ESv + Dvj}

untuk menghitung ESj.


Forward pass selesai jika ESn untuk node n telah dihitung. ESj
– Backward Pass: mulai dari node terakhir bergerak merupakan jalur terpanjang (durasi terlama) untuk mencapai node j.
mundur hingga mencapai node pertama jaringan,
dilakukan untuk menghitung LFj.
Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis
Forward Pass Forward Pass
Backward Pass: menghitung waktu terjadi paling akhir (LF)
8
Node 1. Set ES1 = 0
Dimulai dari node n, bergerak mundur, dan berakhir di node 1. 3
Node 2. ES2 = ES1 + D12 = 0 + 5 = 5
Tahap inisiasi: set LFn = ESn untuk menunjukkan bahwa waktu terjadi Node 3. ES3 = max{ES1 + D13, ES2 + D23} = max{0+6, 5+3} = 8
Mulai
paling awal dan paling akhir node terakhir adalah sama. Node 4. ES4 = ES2 + D24 = 5 + 8 = 13
Tahap selanjutnya: misalkan node-node p, q, …, dan v merupakan
Node 5. ES5 = max{ES3 + D35, ES4 + D45} = max{8 + 2, 13+0} = 13
node-node yang mengikuti node j, dan LF dari node-node ini telah
0 1 H(12) Node 6. ES6 = max{ES3 + D36, ES4 + D46, ES5 + D56}
dihitung, maka LF untuk node j adalah:
13 5 6 25
= max{8+11, 13+1, 13+12} = 25
LFj = min{LFp - Djp, LFq - Djq, …, LFv - Djv}

Backward pass selesai jika LF1 untuk node 1 telah dihitung. Pada tahap
ini, LF1 = ES1 = 0. 2
4
5 ES
13

Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis


Backward Pass Backward Pass Jalur Kritis Jaringan 11
11 8 Jalur kritis: A → D → H
Node 6. Set LF6 = ES6 = 25 Durasi proyek = 25 hari
3 3
Node 5. LF5 = LF6 – D56 = 25 – 12 = 13
Node 4. LF4 = min{LF6 – D46, LF5 – D45} = min{25-1, 13-0} = 13
Mulai Node 3. LF3 = min{LF6 – D36, LF5 – D35} = min{25-11, 13-2} = 11
0
Node 2. LF2 = min{LF4 – D24, LF3 – D23} = min{13-8, 11-3} = 5 0
0 1 H(12) Node 1. LF1 = min{LF3 – D13, LF2 – D12} = min{11-6, 5-5} = 0 1 13 H(12)
25
13 5 6 25 13 5 6
25
Jika penghitungan backward pass dilakukan dengan benar, maka hasil
LF1 harus selalu 0.
2 2
4 4 LF
5 LF 5 13 ES
13 5 13

Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis Menentukan Jalur Kritis


Model Linear Programming Masalah Jalur Kritis Model Linear Programming Masalah Jalur Kritis
• Suatu aktivitas (i,j) dikatakan kritis jika ia
memenuhi tiga kondisi berikut: CPM mencari jalur terpanjang antara node awal dan akhir
Kendala:
Total aliran masuk = total aliran keluar
1. LFi = ESi dari suatu jaringan proyek. Masalah ini dapat dimodelkan
2. LFj = ESj sebagai linear programming sebagai berikut: Misalnya untuk node j, kendala di atas dapat diterjemahkan menjadi:

3. LFj – LFi = ESj – ESi = Dij Maksimum Z =  Dij X ij  Input luar   Output luar 
• Aktivitas yang tidak memenuhi ketiga kondisi
semua  +  X ij =  +  X jk
aktivitas i , j
 ke node j  i  dari node j  i
seluruh seluruh
Dimana:
tersebut dinyatakan non-kritis. Xij = jumlah aliran yang masuk ke aktivitas (i,j), untuk seluruh i dan j
aktivitas i,j aktivitas j,k

• Aktivitas kritis menyusun jalur tak terputus yang 1 jika aktivitas i, j berada pada jalur terpanjang
= 
membentang di sepanjang jaringan, dari awal 0, jika tidak
hingga akhir, disebut dengan jalur kritis. Dij = durasi aktivitas (i,j) untuk seluruh aktivitas i dan j
Membuat Jadwal Proyek Membuat Jadwal Proyek
• Untuk setiap aktivitas (i,j), • Kita dapat membuat jadwal aktivitas-aktivitas
– ESi mencerminkan waktu mulai paling awal dari proyek berdasarkan limit waktu aktivitas.
aktivitas (i,j) – Aktivitas kritis memiliki limit waktu yang sama dengan
– LFj mencerminkan waktu selesai paling akhir dari durasinya. Aktivitas-aktivitas ini harus dijadwalkan
aktivitas (i,j). secara berurutan untuk menjamin agar proyek dapat
• Maka: selesai tepat waktu.
– Aktivitas non-kritis memiliki limit waktu yang lebih
– Interval (ESi, LFj) membatasi limit waktu dimana
panjang dari durasinya, sehingga terdapat jeda waktu
aktivitas (i,j) dapat dijadwalkan tanpa menyebabkan
dalam penjadwalannya.
keterlambatan terhadap proyek.

Bagian 3
Membuat Jadwal Proyek

Membuat Jadwal Proyek Membuat Jadwal Proyek Membuat Jadwal Proyek


Jadwal Proyek Dalam Bentuk Gantt Chart
• Bagaimana cara menjadwalkan aktivitas non- • Jika aktivitas non-kritis seluruhnya dijadwalkan di
Waktu (hari)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
kritis? awal waktu, maka tidak akan ada jadwal yang
– Secara normal, kita sebaiknya menjadwalkan aktivitas bentrok. Namun jika ada aktivitas yang dijadwal-
A(5)
non-kritis sedini mungkin, sehingga masih ada jeda kan tidak di awal waktu, akan ada kemungkinan
D(8)
waktu di akhir jika terjadi keterlambatan. konflik.
H(12)
– Di pihak lain, kita mungkin perlu menunda aktivitas non- – Contohnya aktivitas C dan E. Meskipun C harus selesai
B(6) kritis. Contoh: aktivitas E dan F memerlukan buldozer, sebelum E, jika melihat limit waktu C dan E kita dapat
C(3) sementara hanya ada satu yang tersedia. Jika E dan F menjadwalkan C antara 6 dan 9, dan E antara 8 dan 10,
E(2) sama-sama dimulai di awal waktu antara 8 dan 10, dimana ini melanggar syarat bahwa C mendahului E.
maka diperlukan dua buldozer. Kita dapat
F(11) – Maka, diperlukan “red flag” untuk menandai
menghilangkan overlap dengan menunda pelaksanaan
G(1) kemungkinan konflik penjadwalan, dengan terlebih dulu
aktivitas F ke limit di antara 10 dan 14.
menghitung float untuk aktivitas non-kritis.
Limit waktu Aktivitas kritis Aktivitas non-kritis

Float Pada Aktivitas Non-Kritis Float Pada Aktivitas Non-Kritis Float Pada Aktivitas Non-Kritis
Aktivitas B terjadi dari node 1 ke 3, diikuti oleh aktivitas F dari node 3 ke 6. Aktivitas C terjadi dari node 2 ke 3, diikuti oleh aktivitas E dari node 3 ke 5.
• Menentukan float: ES1 = 0, ES3 = 8, dan LF3 = 11, D13 = 6. ES2 = 5, ES3 = 8, dan LF3 = 11, D23 = 3.
– Float adalah jeda waktu yang tersedia pada limit waktu F dijadwalkan E dijadwalkan
ES1 ES3 LF3 ES2 ES3 LF3
aktivitas non-kritis. di akhir waktu di akhir waktu
– Dua jenis float 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

• Total Float (TFij): jeda waktu ketika aktivitas (i,j) dimulai di B(6) TF13 C(3) TF23
awal waktu, dan aktivitas berikutnya di akhir waktu: F(11) E(2)
TFij = LFj – ESi – Dij TF13 = LF3 – ES1 – D13 = 11 – 0 – 6 = 5 TF23 = LF3 – ES2 – D23 = 11 – 5 – 3 = 3
F dijadwalkan E dijadwalkan
• Free Float (FFij): jeda waktu ketika aktivitas (i,j) dan di awal waktu di awal waktu
aktivitas berikutnya dimulai di awal waktu:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
FFij = ESj – ESi – Dij
B(6) FF13 C(3)
F(11) E(2)
• Dimana: FFij ≤ TFij
FF13 = ES3 – ES1 – D13 = 8 – 0 – 6 = 2 FF23 = ES3 – ES2 – D23 = 8 – 5 – 3 = 0
Float Pada Aktivitas Non-Kritis Float Pada Aktivitas Non-Kritis Float Pada Aktivitas Non-Kritis
• Aturan memberikan red-flag untuk aktivitas non- TF dan FF untuk seluruh aktivitas non-kritis • Makna red flag
kritis (i,j): – Aktivitas tanpa red flag dapat dijadwalkan kapan saja di
Aktivitas ESi ESj LFj Durasi Total float Free float antara ES dan LF-nya (dalam limit waktunya).
– Jika FFij = TFij, maka aktivitas (i,j) dapat dijadwalkan (Dij) (TFij) (FFij)
dimana pun pada limit tanpa menyebabkan konflik. B(1,3) 0 8 11 6 11 – 0 - 6 = 5 8–0–6=2 – Untuk aktivitas B: Karena TF = 5 hari, maka seharusnya
– Jika FFij < TFij, maka aktivitas (i,j) dapat ditunda dapat ditunda 5 dari dari titik ES-nya. Namun karena TF
C(2,3) 5 8 11 3 11 – 5 – 3 = 3 8-5–3=0
maksimum sebesar FFij, relatif terhadap waktu awalnya. = 2 hari, maka jika B ditunda > 2 hari akan ada
E(3,5) 8 13 13 2 13 – 8 – 2 = 3 13 – 8 – 2 = 3
Penundaan lebih lama dari FFij harus disertai dengan kemungkinan konflik jadwal dengan aktivitas
F(3,6) 8 25 25 11 25 – 8 – 11 = 6 25 - 8 – 11 = 6 berikutnya, yaitu E dan F.
penundaan yang sama besar untuk aktivitas berikutnya.
G(4,6) 13 25 25 1 25 – 13 – 1 = 11 25 – 13 – 1 = 11
• Red flag hanya diperlukan jika kita ingin menunda – Jika B ditunda 2+d (≤5) hari, maka aktivitas berikutnya
juga harus ditunda setidaknya d hari agar tidak terjadi
suatu aktivitas, dimana kita perlu memperhatikan Aktivitas B dan C diberi red flag karena FFij < TFij konflik jadwal.
titik mulai untuk aktivitas berikutnya.
– Untuk aktivitas C: FF = 0. Ini berarti jika C ditunda d
hari, aktivitas berikutnya juga harus ditunda d hari.

Latihan Latihan
Latihan 3 (A) Latihan 4 (B)

Tentukan jalur kritis pada jaringan berikut, lalu buat jadwal proyeknya. Tentukan jalur kritis pada jaringan berikut, lalu buat jadwal proyeknya.
Hitung Total Float dan Free Float untuk aktivitas non-kritis. Hitung Total Float dan Free Float untuk aktivitas non-kritis.

C
H I
A A D J
F
D I E L
B
F G
B G
J M
C K
E H

Anda mungkin juga menyukai