Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PROYEK

Mengembangkan Manajemen Proyek


Dosen Pengampu:
Dra. Yekti Utami M.Si

Kelompok 4

Muhammad Fathur Rohman 141160357

Ayuni Rezky 141160444

Santika Febriana

Rahadian Ilham Pradana

Yohannes

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019

PAGE \* MERGEFORMAT 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena,
berkat rahmat, karunia, hidayah, dan nikmat berupa kesehatan, kesempatan,
kesabaran, kemudahan serta keikhlasan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua


pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini kurang sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan dalam perbaikan penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini, dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya atau bagi
penulis sendiri.

Yogyakarta 7 September 2019

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii

Mengembangkan Jaringan Poyek ……………………………………………….. 4

Dari Paket Kerja ke Jaringan …………………………………………………….. 5

Membuat Jaringan Proyek …………………………..…………………………… 5

Dasar-Dasar AON ……………………………………………………………….. 6

Proses Komputasi Jaringan ……………………………………………………… 7

Menggunakan Informasi Pelewatan Maju dan Pelewatan Mundur …………… 9

Tingkat Detail Aktivitas …………………………………………………………10

Pertimbangan-Pertimbangan Praktis ……………………………………….…… 10

Teknik Perluasan Jaringan untuk Mendekati Realitas ………………………… 11

Daftar Pustaka …………………………………………………………………... 12

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Bab I
Pendahuluan

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Pembahasan

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. MENGEMBANGKAN RENCANA PROYEK

Mengembangkan Jaringan Proyek


Jaringan proyek adalah alat yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan memonitor kemajuan proyek.jaringan menggambarkan
berbagai aktivitas yang harus diselesaikan, urutan logis, kesalingtergantungan dari
aktivitas-aktivitas yang diselesaikan, dan dalam banyak kasus menggambarkan
waktu dimana aktivitas tersebut mulai dan berakhir bersama dengan jalur
terpanjang di dalam jaringan / jalur kritis (critical path). Jaringan adalah kerangka
kerja untuk system informasi proyek yang akan digunakan oleh manajer proyek
untuk membuat keputusan berkenaan dengan waktu, biaya dan kinerja proyek.
Jaringan mudah dipahami oleh orang lain karena jaringan menyediakan
tampilan grafis dari alur dan sekuensi kerja di sepanjang proyek. Begitu jaringan
dibuat, amat mudah untuk memodifikasi atau mengubah ketika terjadi berbagai
peristiwa yang tidak diharapkan ketika proyek bergerak maju. Adapun beberapa
manfaat dari jaringan proyek:

a. Memberikan informasi dan pemahaman yang sangat berharga yaitu


memberikan basis bagi penjadwalan pekerja dan peralatan.
b. Memperkuat komunikasi yang menyatukan manajer dan berbagai
kelompok untuk duduk bersama-sama membicarakan waktu, biaya, dan
sasaran kinerja proyek.
c. Memberikan estimasi mengenai durasi proyek.
d. Memberikan waktu kapan aktivitas-aktivitas dapat dimulai, selesai, dan
dapat ditunda.
e. Memberikan basis untuk menganggarkan arus kas proyek.
f. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas mana yang “kritis”.
g. Menyoroti aktivitas-aktivitas mana yang dipertimbangkan jika proyek
perlu ditekan untuk memenuhi tenggang waktu

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Dari Paket Kerja ke Jaringan
Aktivitas adalah sebuah elemen di dalam proyek yang memakan waktu.
Aktivitas ditempatkan dalam satu sekuensi yang memungkinkan penyelesaian
proyek secara berurutan. Jaringan dibangun dnegan menggunakan node yang
menggambarkan sebuah aktivitas dan anak panah yang menggambarkan
ketergantungan dan aliran proyek. Integrasi paket kerja dan jaringan adalah
tempat yang sering gagal dilakukan oleh manajemen. Manajer proyek harus
dengan cermat menjamin kontinuitas dengan cara memastikan bahwa orang yang
membangun aktivitas-aktivitas jaringan adalah orang yang sama ayang membuat
WBS (paket kerja untuk jaringan) dan paket kerja.
Input utama untuk mengembangkan sebuah rencana jaringan proyek
adalah paket kerja yang ditentukan secara terpisah dari paket-paket kerja lainnya,
memiliki titik mulai dan titik akhir yang terbatas, membutuhkan sumberdaya
spesifik, melibatkan berbagai spesifikasi teknis, dan ada estimasi biaya untuk
paket. Sebuah aktivitas jaringan dapat memasukkan satu atau lebih paket kerja.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Gambar 6.1 melacak bagaimana paket-paket kerja digunakan untuk
mengembangkan sebuah jaringan proyek. Anda dapat melacak penggunaan paket
kerja berdasarkan skema pengodean. Sebagai contoh, aktifitas A menggunakan
paket kerja D-1-1 dan D-1-2 ( spesifikasi dan dokumentasi ), sedangkan aktifitas
C menggunakan paket kerja S-22-1. metodelogi pemilihan paket kerja untuk
menggambarkan berbagai aktivitas digunakan untuk mengembangkan jaringan
proyek, yakni aktifitas sekuensi dan waktu proyek. Semua paket kerja harus
dimasukkan dengan hati-hati. Manajer mengambil estimasi waktu aktifitas dari
waktu tugas pada paket kerja. Sebagai contoh, aktifitas B ( proto 1 ) perlu waktu
lima minggu untuk selesai, sedangkan aktifitas K ( pengujian ) memerlukan waktu
3 minggu. Setelah menghitung waktu awal dan ahir dari aktifitas, manajer dapat
menjadwalkan sumberdaya dan anggaran time phased ( dengan tanggal ).
Membuat Jaringan Proyek

1. Terminologi
Adapun beberapa istilah yang digunakan untuk membangun jaringan
proyek yaitu:
 Aktivitas (activity) : adalah sebuah elemen proyek yang membutuhkan
waktu, dan mungkin atau mungkin tidak membutuhkan biaya.
 Aktivitas gabungan (merge activity) : sebuah aktivitas yang memiliki
lebih dari satu aktivitas yang mendahuluinya.
 Aktivitas parallel (parallel activity) : aktivitas yang dapat terjadi pada
saat yang sama, jiika diperlukan oleh manajer.
 Jalur (path) : sebuah sekuensi atau urutan dari berbagai aktivitas yang
berhubungan dan tergantung.
 Jalur kritis (critical path) : istilah yang digunakan untuk jalur
terpanjang pada jaringan.
 Event : istilah yang menunjukkan satu titik waktu dimana sebuah
aktivitas dimulai atau diselesaikan dan tidak memakan waktu.
 Aktivitas menggelembung (bust activity) : aktivitas yang mempunyai
lebih dari satu aktivitas yang mengikuti.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
2. Dua Pendekatan
Dua pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan jaringan proyek
adalah activity on node (AON) dan activity on arrow (AOA). Namun
dalam prakteknya, metode AON mendominasi kebanyakan proyek.
3. Ketentuan Dasar Mengembangkan Jaringan Proyek
Berikut ini delapan aturan yang berlaku secara umum ketika
mengembangkan sebuah jaringan proyek:
 Jaringan umumnya mengalir dari kiri ke kanan.
 Sebuah aktivitas tidak bisa mulai sampai semua aktivitas yang
mendahuluinya telah terselesaikan.
 Panah pada jaringan menandakan adanya aktivitas yang
mendahului dan jalur.
 Masing-masing aktivitas harus memiliki nomor identifikasi unik
(ID).
 Nomor identifikasi sebuah aktivitas harus lebih besar dari semua
aktivitas yang mendahuluinya.
 Pengulangan (looping) tidak diperbolehkan.
 Pernyataan bersyarat tidak diperbolehkan.
 Ketika ada banyak start, dapat digunakan node start yang umum
untuk mengindikasikan permulaan proyek pada jaringan.

Dasar-Dasar AON
Sebuah aktivitas diwakili oleh sebuah node (kotak). Node dapat
mengambil banyak bentuk, tetapi akhir-akhir ini node direpresentasikan dengan
sebuah kotak bujur sangkar (box). Ketergantungan antar aktivitas dilukiskan
dengan anak panah di antara bujur sangkar pada jaringan AON. Anak panah
menandai bagaimana aktivitas-aktivitas dikaitkan dan di urutan dimana hal harus
dipenuhi/diselesaikan. Panjang dan kemirinngan anak panah adalah terserah dan
diset untuk kenyamanan menggambar jaringan. Huruf di dalam kotak berfungsi
untuk mengidentifikasi aktivitas selagi mempelajari dasar-dasar konstruksi dan
analisis jaringan.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Ada tiga hubungan dasar yang harus dibuat untuk aktivitas-aktivitas yang
tercakup pada sebuah jaringan proyek. Hubungan dapat ditemukan dengan
menjawab tiga pertanyaan berikut ini untuk masing-masing aktivitas:
a. Aktivitas-aktivitas mana yang harus diselesaikan segera sebelum aktivitas
ini? Aktivitas ini disebut pendahulu (predecessor).
b. Aktivitas mana yuang harus seketika mengikuti aktivitas ini? Aktivitas ini
disebut aktivitas pengganti (successor).
c. Aktivitas-aktivitas mana yang dapat terjadi selagi aktivitas ini terjadi?
Dikenal sebagai hubungan parallel atau konkuren.

GAMBAR 6.2 Dasar-dasar Jaringan AON


Dengan AON ini, kita dapat mengembangkan sebuah jaringan sederhana. Ingat,
anak panah dapt menerjang anak panah lain, dibengkokkan, atau dengan serong
atau panjang sembarang. Kerapihan bukanlah ukuran jaringan yang valid dan
bermanfaat. Ukuran validitas jaringan adalah akurasi semua aktivitas proyek,
ketergantingan mereka, dan estimasi waktu. Penambahan waktu pada jaringan

PAGE \* MERGEFORMAT 1
memungkinkan kita mengestimasi berapa lama proyek akan berlangsung.
Estimasi waktu aktivitas dapat diperoleh dengan terlebih dahulu menilai
kebutuhan sumber daya terkait dengan material, peralatan, dan orang.

KOLL Business Center

Proses Komputasi Jaringan

1. Pelewatan Maju – Waktu Paling Awal


Perlewatan maju mulai dengan aktivitas pertamadari proyek dan
melacak masing-masing jalur (rantai aktivitas sekuensial) di sepanjang
jaringan sampai aktivitas terakhir dari proyek. Jalur terpanjang

PAGE \* MERGEFORMAT 1
menandakan waktu penyelesaian proyek dalam rencana dan disebut jalur
kritis (critical path).
Adapun hal-hal yang perlu diingat ketika menghitung waktu
aktivitas awal, yaitu:
 Menambahkan waktu aktivitas sepanjang masing-masing jalur di
dalam jaringan (ES+Dur = EF).
 Membawa finish awal (EF) ke aktivitas berikutnya di mana ia
menjadi start awal (ES), kecuali
 Aktivitas berikutnya adalah aktivitas gabungan. Dalam hal ini kita
harus memilih angka finish awal (EF) paling besar dari semua
aktivitas pendahulunya.
2. Pelewatan Mundur – Waktu Paling Akhir
Pelewatan mundur mulai dengan aktivitas terakhir dari proyek
pada jaringan. Kita harus melacak mundur pada masing-masing jalur yang
mengurangi waktu aktivitas untuk menemukan start akhir (L) dan waktu
finish (LF) untuk masing-masing aktivitas.
Sama halnya dengan pelewatan maju, kita juga harus mengingat 3
hal berikut ini:
 Mengurangi waktu aktivitas sepanjang masing-masing jalur mulai
dengan aktivitas terakhir dari proyek (LF – Dur = LS).
 Membawa LS ke aktivitas mendahului berikutnya untuk
menetapkan LF, kecuali
 Aktivitas mendahului berikutnya adalah aktivitas menggelembung,
dalam hal ini kita harus memilih LS terkecil dari semua aktivitas
pengganti berikutnya untuk menetapkan LF nya.
3. Menentukan Slack (atau Float)
Jika pelewatan maju dan mundur telah dihitung, maka aktivitas
mana yang dapat ditunda dapat ditentukan dengan menghitung “slack”
atau “float”. Slack atau float total untuk sebuah aktivitas adalah perbedaan
antara LS dan ES (LS – ES = SL) atau antara LF dan EF (LF – EF = SL).

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Total slack menunjukkan jumlah waktu sebuah aktivitas dapat ditunda,
tetapi tidak menunda proyek.
Setelah slack untuk setiap aktivitas dihitung, maka jalur kritis
dengan mudah dapat dikenali. Ketika LF = EF untuk akhir aktivitas
proyek, jalur kritis dapat dikenali sebagai aktivitas yang juga memiliki LF
= EF atau slack nol (LF – EF = 0) (atau LS – ES = 0). Jalur kritis adalah
jalur jaringan yang mempunyai salck paling sedikit.
4. Free Slack (Float)
Aktivitas dengan free slack adalah unik, karena aktivitas dapat
ditunda tanpa menunda ES dari aktivitas yang mengikutinya. Free slack
menggambarkan perbedaan antara EF dari sebuah aktivitas dan ES dari
aktivitas yang mengikutinya. Free slack tidak pernah negative. Hanya
aktivitas-aktivitas yang terjadi pada akhir sebuah rantai aktivitas yang
dapat memiliki free slack.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Menggunakan Informasi Pelewatan Maju dan Pelewatan Mundur

Manajer proyek harus segera mengetahui bahwa slack penting karena ia


membolehkan adanya fleksibilitas dalam penjadwalan sumber daya langka
(personel dan peralatan) yang digunakan pada lebih dari satu aktivitas parallel
atau proyek lain. Mengetahui empat waktu aktivitas ES, LS, EF, dan LF sangatlah
pentung untuk perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian tahap-tahap proyek.
ES dan LF memberitahu manajer proyek interval waktu dimana aktivitas harus
diselesaikan.

Dengan mengetahi jalur kritis, maka pengelolaan sumber daya dari


aktivitas-aktivitas pada jalur kritis dapat dilakukan dengan sangat ketat sehingga
tidak ada kesalahan yang akan mengakibatkan keterlambatan.

Tingkat Detail Aktivitas

Umumnya sebuah aktivitas menghadirkan satu atau lebih dari sebuah


paket kerja. Berapa banyak tugas yang dimasukkan pada setiap aktivitas
menentukan tingkat detail. Dan semakin banyak infomasi yang dikelola akan
meningktakan biaya overhead.

Pertimbangan-Pertimbangan Praktis

1. Kesalahan logika jaringan


Teknik jaringan proyek memiliki aturan logika yang harus diikuti.
Aturannya adalah pernyataan bersyarat seperti “jika pengujian prototype
sukses ; jika desain kembali gagal” tidaklah diizinkan. Aturan lainnya
adalah looping. Looping adalah usaha oleh perencana untuk kembali ke
sebuah aktivitas sebelumnya. Aktivitas hanya terjadi sekali. Jika ia terjadi
lagi,aktivitas itu harus memiliki nama dan nomer identifikasi baru dan
ditempatkan dalam urutan yang benar pada jaringan.
2. Penomoran aktivitas

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Masing-masing aktivitas memerlukan sebuah kode identifikasi
unik (biasanya berupa angka). Dan biasanya ada gap di antara angka
tersebut. Gap digunakan untuk penamabhan aktivitas yang hilang atau
aktivitas baru. Karena penggambaran sebuah jaringan proyek tidak ada
yang sempurna.
3. Menggunakan komputer untuk mengembangkan jaringan
Walaupun pengunaan perangkat lunak manajemen proyek dapat
sangat membantu, namun sangat diperlukan pengetahuan agar dapat
mengoperasikannya dan tidak ada kesalahan input.
4. Tanggal kalender
Menetapkan tanggal kalender diperlukan untuk setiap aktivitas
proyek. Apabila tidak menggunakan program komputer, tanggal
ditentukan secara manual.
5. Banyak start dan banyak proyek
Ketika beberapa proyek diikat bersama-sama dalam sebuah
organisasi, menggunakan node start dan finish akan membantu
mengidentifikasi total periode perencanaan dari semua proyek.
Penggunaan dummy aktivitas menunggu dari node start yang umum
memungkinkan adanya tanggal start yang berbeda untuk masing-masing
proyek.

Teknik Perluasan Jaringan untuk Mendekati Realitas

1. Laddering
Dalam standar hubungan finish-to-start, ketika sebuah aktivitas
memiliki durasi panjang dan akan menunda start dari sebuah aktivitas
yang segera mengikutinya, maka aktivitas itu dapat dibagi ke dalam
beberapa segmen dan jaringan digambar dengan menggunakan pendekatan
laddering sehingga aktivitas berikutnya dapat segera mulai dan tidak
menunda pekerjaan.
2. Penggunaan lag

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Penggunaan lag bertujuan untuk menawarkan fleksibilitas yang
lebih besar dalam konstruksi jaringan. Lag adalah jumlah waktu minimum
dimana sebuah aktivitas dependen harus ditunda untuk mulai atau
berakhir.
Penggunaan lag terjadi untuk dua pertimbangan utama, yaitu
 Jika aktivitas dengan durasi panjang menunda start atau finish dari
aktivitas pengganti. Flag digunakan untuk menghidari penundaan
yang cukup panjang dari aktivitas pengganti dan mengurngai detail
jaringan.
 Lag dapat digunakan untuk membatasi start dan finish dari sebuah
aktivitas.

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Anda mungkin juga menyukai