Laporan Pengukuran Tahanan Pembumian JTR Dan JTM - 42116026
Laporan Pengukuran Tahanan Pembumian JTR Dan JTM - 42116026
Oleh:
FISCHER SIAMPA
421 16 026
Laporan .................................................................................................................... i
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
2. Mengoperasikan alat ukur pembumian pengaman jaringan JTM dan JTR
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan
sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah sehingga dapat
mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen-
komponen instalasi dari bahaya tegangan/arus abnormal. Oleh karena itu, sistem
pentanahan menjadi bagian esensial dari sistem tenaga listrik. Pentanahan tidak
terbatas pada sistem tenaga saja, namun mencakup juga sistem peralatan elektronik,
seperti telekomunikasi, komputer, dll. Secara umum, tujuan sistem pentanahan
adalah menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan
normal atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan langkah, menjamin kerja
peralatan listrik/elektronik, mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik, dan
menyalurkan energi serangan petir ke tanah. Sistem pentanahan yang digunakan
baik untuk pentanahan netral dari suatu sistem tenaga listrik, pentanahan sistem
penangkal petir dan pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang peralatan
khususnya dibidang telekomunikasi dan elektronik perlu mendapatkan perhatian
yang serius, karena pada prinsipnya pentanahan tersebut merupakan dasar yang
digunakan untuk suatu sistem proteksi. Tidak jarang orang umum atau awam
maupun seorang teknisi masih ada kekurangan dalam memprediksikan nilai dari
suatu hambatan pentanahan. Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari
suatu sistem Pentanahan adalah hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut.
Agar sistem pentanahan dapat bekerja secara efektif, harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut;
1. Membuat jalur impedansi rendah ke tanah untuk pengamanan personil dan
peralatan, menggunakan rangkaian efektif.
2. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat surja
hubung (surge currents).
3. Menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi tanah,
untuk meyakinkan kontinuitas penampilannya sepanjang umur peralatan yang
dilindungi.
3
4. Menggunakan system mekanik yang kuat namun mudah pelayanan.
4
Keuntungan lain dengan cara ini adalah pengaruh musim dapat diperkecil karena
dicpainya air tanah.
Bila kondisi tanah tidak memungkinkan untuk menanam secara seri beberapa
batang pipa, maka untuk memperoleh harga tahanan yang rendah, pipa-pipa
elektroda dapat dipasang secara pararel. Jarak antar elektroda tersebut minimum
harus dua kali panjang elektroda.
5
Gambar 1 Alat Ukur Earth Tester
Earth tester merupakan alat ukur yang di gunakan untuk mencari besarnya
tahanan tanah sebelum dilakukannya pentanahan sebagai sitem pengaman dalam
instalasi listrik. Earth tester ada 2 macam yakni earth tester analog dan earth tester
digital. Pada pengukuran tahanan tanah ini diperlukan nilai yang presisi karenan
fungsinya sangat fital dalam instalasi listrik, maka dari itu earth tester digital lebih
sering digunakan karena memiliki keakuratan dalam pengukuran. Earth tester
digital ini penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen, sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur (lihat gambar 1).
Perancangan alat ukur tahanan digital ini menggunakan tiga batang
elektroda yang ditanahkan yaitu elektrida E (Earth), Elektroda P (Potensial), dan
Elektroda C (Current). Terminal E dihubungkan dengan terminal ground yang akan
kita ukur, lalu terminal P ditanam membentuk garis laris dari terminal earth plate
(E) sejauh 5 meter dan terminbal C segaris lurus dengan terminal E dan P, jaraknya
5 meter dari terminal P seperti gambar 2.
6
Gambar 2 Skema pemasangan earth tester
7
probe-probe yang tidak segaris ini sudah pernah dilakukan oleh Jinxi Ma dan Farid
P. Dawalibi (2002). Studi tersebut dilakukan untuk menentukan lokasi probe
potensial di mana pengukuran yang akurat masih dapat diperoleh (selanjutnya
disebut dengan “lokasi probe eksak”). Studi tersebut juga menghasilkan kurva
untuk menentukan kesalahan pengukuran jika probe potensial ditempatkan pada
lokasi di mana tahanan pembumian yang sebenarnya tidak dapat diukur dengan
tepat. Arus I diinjeksikan di antara elektroda E (elektroda pembumian) dan
elektroda C (elektroda arus). Kemudian diukur tegangan V di antara elektroda E
dan elektroda P (elektroda potensial). Nilai tahanan pembumian adalah sama
dengan V/I.
8
2. Tahanan Tinggi, dengan tahanan tinggi kerusakan karena arus sangat berkurang.
Pengetanahan ini dipilih dengan tujuan :
b. Elektroda pita ( strip plat ) yang dibentuk lingkaran ditanam minimum 0,5 – 1m
dari permukaan tanah.
9
Elektroda jembatan (mesh/grounding bridge) dibuat dari strip plat yang
dirangkai 89 menyerupai jembatan biasanya dipasang dibawah tower transmisi
(Elektroda Jembatan Hantaran pentanahan yaitu hantaran sebagai penyalur arus,
harus jenis penghantar yang baik, kuat secara mekanis dan dilindungi untuk
menjaga kemungkinan gangguan mekanis yang dapat menyebabkan turunnya daya
hantar ataupun terputus. Satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasangan
sistem pentanahan adalah cara penyambungan/kontak sambung. Penyambungan
harus baik dan benar sehingga memenuhi persyaratan mekanis maupun daya hantar
listriknya, sambungan harus dapat dibuka dalam rangka pengujian besarnya
tahanan pentanahan dan pemeliharaan.
10
BAB III PEMBAHASAN
konduktor/stik besi.
pentanahan. Arrester dengan dua posisi yaitu posisi sejajar dan segaris
masing pada jarak seperti pada tabel 1. Hubungkan kabel merah serta
11
g. Jika semua kabel telah terpasang, lakukan pengukuran dengan menekan
tombol “Test” pada alat ukur. Kemudian catatlah hasil pengukuran yang
telah dilakukan.
12
3.2 Hasil Pengukuran
Tabel 1 Data Hasil Pengukuran Tahanan Pembumian
Jarak
Tahanan Pembumian Pengaman (ohm)
Elektroda
No
Sementara Posisi segitiga (45°) Posisi segaris
(m) 1 2 3 1 2 3
1 5 12 12 12 12 12 12
2 10 12 12 12 12 12 12
nol Ohm (0 Ohm), karena untuk mendapatkan nol Ohm (0 Ohm) sulit maka
Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 yaitu kurang dari atau
pada range 0 ohm – 5 ohm adalah nilai aman dari suatu instalasi pembumian
/ grounding. Nilai tersebut berlaku untuk seluruh sistem dan instalasi yang
13
Gambar 1 Standar Nilai Resistans Pembumian - PUIL 2000
ini kering atau gersang atau bahkan berkerikil sehingga kandungan air
dalam tanah kurang dan konduktivitas dari tanah menjadi semakin buruk.
pentanahan yaitu tekstrur tanah yang berpasir akan sulit untuk mendapatkan
tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini air dan mineral akan
14
BAB IV KESIMPULAN
kondisi tanah yang kurang baik sehingga konduktivitas tanah menjadi semakin
buruk.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul. 2000. Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik. Jakarta: Universitas
Indonesia.
https://docplayer.info/54958914-Transformator-adalah-suatu-alat-listrik-
yang-dapat-memindahkan-dan-mengubah-energi-listrik-dari-satu.html
Buku PLN
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pentanahan
16