Anda di halaman 1dari 1

 Mereka yang ingin hidup sebagai petani

 Dia bermain untuk membunuh harapan mereka dan aku bermain untuk membuat mereka
menang
 Bantu kami sedikit menanam
 Kau pergi meninggalkan desa karena dulu tidak baik
 Benih tumbuh hari ini, dan kau mendapatkan hasil segera. Lalu apa selanjutnya?
 Karena dunia tak peduli dengan masalah petani. seorang petani tak punya nilai di sini, bahkan tak
punya rasa hormat. Masalahnya adalah masyarakat kita. Setidaknya jika mereka hidup, mereka
akan pergi ke suatu tempat dan pergi sepertiku. Dulu petani adalah raja, sekarang menjadi buruh.
 Kenapa kita harus bertani? Apa hubunganmu dengan pertanian
 Setiap orang yang hidup di muka bumi ini punya hubungan dengan pertanian. Dari seorang
miliarder yang makan roti dan selai untuk sarapan dan orang miskin yang makan bubur nasi.
Setiap orang yang membutuhkan makanan berhubungan dengan pertanian. Tapi kita hidup
seolah tak mempunyai hubungan dengan petani yang menanam untuk kita.
 Petani melakukan pekerjaannya dan kita melakukan pekerjaan kita. Berarti kita sama? Bukankah
karena uang kita bekerja?
 Apa yang kau lakukan jika kau tak dibayar selama dua bulan? Mengundurkan diri? Bagaimana jika
petani berpikiran demikian? Kita datang ke jalan dan memprotes gaji kita tak naik setiap dua
tahun. Tapi si petani, bahkan jika dia mendapat keuntungan atau tidak selama bertahun-tahun,
dia terus mencari hidupnya dalam setiap benih yang dia tabur dengan harapan akan berhasil.
Bagaimana petani dan kita bisa sama?
 Kita bahkan tak memahami kerugian yang terjadi ketika seorang petani meninggal. Jumlah
pembudidaya turun dan jumlah konsumen makanan meningkat. Maka dari itu, seiring dengan
kenaikan harga di pasar, pemalsuan juga meningkat. Jika ini terus berlanjut, kekayaan yang akan
kau berikan pada anak-anakmu di masa depan tidak akan cukup bahkan untuk biaya rumah sakit.
Harga tanah meningkat dan nilai petani turun. Jika kita terus membangun bangunan karena harga
tanah meningkat. Apa yang akan kita makan? Itu sebabnya tidak ada petani yang ingin
menjadikan anaknya petani. Sudah generasi kita tidak tahu apa itu pertanian. Generasi
mendatang hanya akan melihat pertanian di buku-buku sejarah. Petani itu dulu hidup dengan
keberanian, tapi sekarang, petani itu hidup dalam ketakutan. Dia takut menabur tanaman tanpa
tahu dia punya cukup air. Jika ada air, dia takut jika dia bisa menuai panen. Jika dia menuai, dia
takut bagaimana dia melindunginya. Lalu dia menjual harga panennya bahkan dengan harga
murah. Lalu selama sepuluh kali harga beli di pasar. Orang yang menanam makanan hilang
 Hidup kita tidak ada hubungan dengan petani
 Tanggung jawab melindungi petani bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua orang yan hidup
di muka bumi
 Petani harus berani menjual hasil panennya
 Petani menghadapi kesulitan menjual hasi panennya
 Menghemat uang dan menjaga kesehatan: bisa langsung beli makanan dari petani. Hindari
supermarket
 Membiasakan bertani sebagai gaya hidup, daripada sebagai pelajaran. Setiap akhir pekan banyak
pemuda menikmati pesta, itu bisa disalurkan untuk bertani

Anda mungkin juga menyukai