Anda di halaman 1dari 16

Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Judul laporan ini adalah “Perawatan dan Perbaikan Pompa


Sentrifugal Bertingkat” yang berisi 4 ( empat ) bagian utama, yakni;
pendahuluan, dasar teori, peralatan dan langkah kerja, serta analisa dan
kesimpulan.
Laporan ini kami buat setelah kami melakukan praktikum perawatan
perbaikan pompa Sentrifugal. Setelah kami dinyatakan selesai pada
praktikum ini, maka kami dapat melanjutkan pratikum selanjutnya, yaitu
“Perawatan dan Perbaikan Pada Kompressor Tegak”.

Hasil belajar yang telah kami capai dari pratikum ini adalah:
 Kami dapat menyiapkan material untuk pembongkaran.
 Kami dapat menyiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
pembongkaran dan pemasangan kembali pompa Sentrifugal Bertingkat.
 Kami dapat membongkar dan memasang kembali pompa tersebut.
 Kami dapat mengidentifikasi kerusakan-kerusakan yang terjadi dan
peralatan-peralatan yang harus diganti.

Dari pemahaman dan penguasaan kompetensi-kompetensi di atas,


akan sangat berguna bagi kami sebagai pembentukan watak dalam
bekerja di bidang teknik perpipaan. Dan akan menjadi kebiasaan positif
saat bekerja di bidang Industri, yang nantinya akan menjadi salah satu
penunjang budaya mutu dan budaya kerja profesional bagi kami. Hal ini
akan mempunyai pengaruh yang positif pula terhadap peningkatan
(pengetahuan, kemampuan, dan sikap) kami dalam menguasai
kompetensi lainnya dalam bidang keahlian yang sama

1
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

B. PRASYARAT

Persyaratan yang telah kami lakukan untuk mempelajari dan melakukan


praktikum ini adalah:
 Kami telah membaca dan memahami modul yang sudah diberikan dan
referensi-referensi yang lainnya.
 Kami sudah memahami bentuk dan kondisi benda kerja.
 Atau selain point di atas kami telah mengikuti dan dinyatakan lulus test
penguasaan kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk pelaksanaan
praktikum ini. Test tersebut dilakukan oleh pihak yang berwenang atau
dosen yang bersangkutan untuk melakukan uji kompetensi.

C. TUJUAN AKHIR

Tujuan akhir yang didapat/dicapai setelah melakukan dan mempelajarinya


secara seksama praktikum ini adalah:
1. Kinerja yang didapat.
a. Kami mampu memahami cara kerja pompa Sentrifugal Bertingkat.
b. Kami mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali
pompa Sentrifugal Bertingkat.
c. Kami mampu menyebutkan komponen-komponen dari pompa
Sentrifugal tersebut.
d. Kami dapat menganalisa kerusakan-kerusakan yang terjadi pada
pompa Sentrifugal tersebut.
2. Kriteria keberhasilan.
a. Persyaratan kerja dapat kami pahami.
b. Peralatan untuk melakukan praktikum dapat disiapkan sesuai dengan
prosedur.
c. Setelah benda kerja kami bongkar, benda tersebut berfungsi normal,
dan bahkan dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.

2
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

3. Kondisi atau variabel yang diberikan.


a. Kondisi pompa dapat digunakan atau tidak dapat digunakan.
b. Peralatan yang dibutuhkan terpenuhi atau tidak terpenuhi.
c. Benda kerja/pompa tersebut sudah diperiksa oleh dosen pembimbing
atau belum diperiksa.

3
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

BAB II
DASAR TEORI

TEORI POMPA CENTRIFUGAL BERTINGKAT

1. Teori Umum Pompa

Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk


memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan
suatu tekanan yang sifatnya mengalir dari suatu tempat ke tempat yang
bertekanan lebih rendah. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa
harus mampu membangkitkan tekanan fluida sehingga sehingga dapat
mengalir atau berpindah. Fluida yang dipindahkan adalah fluida
incompresibel atau fluida yang tidak dapat dimampatkan. Dalam kondisi
tertentu pompa dapat digunakan untuk memindahkan zat padat yang
berbentuk bubukan atau tepung.
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan
terhadap fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan
menurunkan tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi
perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan permukaan fluida yang
dihisap. Akibatnya fluida akan mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen
pompa fluida ini akan didorong atau diberikan tekanan sehingga fluida
akan mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan.
Proses kerja ini akan berlangsung selama pompa beroperasi. Untuk
melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan energi yang
berasal dari penggerak pompa. Energi mekanis dari penggerak pompa
oleh elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida
sehingga fluida akan memiliki daya air. Energi dari penggerak pompa
selain untuk memberi daya alir pada fluida juga digunakan untuk
melawan perbedaan energi potensial, mengatasi hambatan dalam
saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang digunakan untuk
mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan

4
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

kerugian energi bagi pompa. Dari keterangan diatas maka dapat


disimpulkan fungsi pompa adalah untuk mengubah energi mekanis dari
pengerak pompa menjadi energi tekan dalam fluida sehingga akan
menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida melalui saluran tertutup.
Kapasitas pompa jenis displacement sebanding dengan perubahan
volume ruang pompa. Sehingga kapasitas pompa displacement sangat
ditentukan oleh ukuran ruang pompa dan jumlah langkah atau putaran
per satuan waktu. Untuk pompa resiprokating kapasitas yang dapat
dicapai bergantung pada kecepatan aliran fluida, yang mana ini
dipengaruhi oleh bentuk impeler, putaran, bentuk rumah pompa dan
bentuk saluran yang digunakan.
Pompa diklasifikasi menjadi dua jenis menurut prinsip kerjanya,
yaitu pompa dinamik dan pompa displacement. Masing-masing jenis
diatas masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis menurut jumlah tingkat,
bentuk element pompa, jumlah kerja dan arah aliran fluida.

2. Teori Pompa Centrifugal Bertingkat

Pompa Sentrifugal Bertingkat ini prinsipnya yaitu berputar sebuah


roda pompa berbentuk bintang (kipas denyut), yang terdiri dari sejumlah
ruang main samping yang kecil antara dua dinding. Pada sudu-sudu tiap
sahap memiliki lubang masuk aliran fluiida.
Zat cair yang melalui kipas memiliki kecepatan rata-rata sama
dengan kecepatan keliling kipas. Saluran samping berbentuk sedemikian
rupa, sehingga kecepatan zat cair dalam saluran ini lebih rendah
daripada kecepatan zat cair pada kipas (pada rendemen yang sempurna
kurang lebih seperdua).
Energi kecepatan zat cair antara dua buah sudu kipas dalam saluran
samping diubah menjadi tekanan. Hal ini terjadi pada setiap sudu.
Hasilnya ialah bahwa tekanan dalam saluran samping selalu meningkat,
sehingga diperoleh tekanan yang cukup tinggi. Apabila dibandingkan
dengan pompa sentrifugal biasa, pompa Centrifugal Bertingkat ini

5
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

menghasilkan tekanan kurang lebih 5 kali lebih tinggi dari pada


kecepatan pompa centrifugal ganda.
Pompa Centrifugal Bertingkat ini bersifat menghisap sendiri dan
dapat memampatkan udara yang dihisap. Bila udara (gas) yang di hisap,
zat cair yang tertinggal di dalam pompa membentuk suatu gelang zat
cair. Saluran samping yang terletak pada roda pompa tidak sama atau
berbeda-beda volumenya, sehingga dalam saluran itu silih berganti air
diambil lebih banyak atau lebih sedikit. Karena itu ruang antara dua
buah sudu yang berurutan yang tersisa untuk udara, berganti-ganti
menjadi lebih besar dan lebih kecil. Dengan demikian udara menjadi
terhisap dan dimampatkan kembali.

Kelebihan dari pompa Sentrifugal Bertingkat ini antara lain adalah:


a) Kontruksi dari pompa sangat kuat
b) Debit yang di hasilkan sangat banyak
c) Tekanan yang di hasilkan sangat tinggi
d) Tidak mudah rusak dan mudah perawatannya
e) Mempunyai banyak tipe untuk kerja dari tekanan rendah hingga
tekanan tinggi

Kerugian dari pompa ini adalah :


a. Bila gigi-giginya mulai aus maka arus fluida akan mengalami
kebocoran/back leakage, hal ini menyebabkan kurang maksimalnya
kerja pompa. Bila sampai terjadi hal semacam ini maka perhitungan
dari kapasitas /debit yang dialirkan pompa akan dikurangi dengan
besarnya Ploss.
b. Apabila kekentalan fluida yang mengalir lebih tinggi maka pompa ini
tidak dapat bekerja secara maksimum.

6
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

BAB III
PERALATAN DAN LANGKAH KERJA

A. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN

Pada saat pembongkaran


a. Kunci pas satu set
b. Palu lunak dan keras
c. Obeng positif dan negative
d. Tracker.

Pada saat packing


a. Kertas atau karet packing
b. Gunting
c. Cutter
d. Lem
e. Amplas
f. Penggores/bool point

Pada saat pengukuran


a. Jangka sorong
b. Penggaris

Gambar3.1. peralatan yang digunakan untuk pembongkaran dan pemasangan


pompa.

7
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

B. PROSES PEMBONGKARAN

a. Langkah awal yang kami lakukan yaitu melepas sahap bantalan dengan
membuka mur dan baut pengunci
b. Lalu kami melepas batang tarik pada sisi rumah bantalan agar sahap dan
rumah bantalan dapat dilepas.
c. Setelah melepas bantalan yang terdapat pada poros tutup rumah, kami
melepas penekan packing pada tutup rumah pompa.
d. Setelah tutup rumah pompa tersebut kami lepas, kami membuka rumah
sahap satu persatu dan bantalan yang lainnya.
e. Disaat kami membuka rumah sahab, kami juga melepas impeller yang
berada di dalam cashing.
f. Setelah rumah sahab dan impeler kami lepas, kami buka juga poros
penghubung impeller yang satu dengan yang lainnya pula dengan cara
menarik atau memukul secara perlahan menggunakan palu lunak agar
poros tidak rusak akibat pukulan benda keras.

C. PROSES PEMASANGAN

1. Langkah awal dalam proses pemasangan yang kami lakukan pertama kali
adalah memasukkan poros pada rumah pompa.
2. Lalu kami memesang pasangan penutup bantalan.
3. Saat pemasangan poros,kami melakukannya secara perlahan dan berhati-
hati agar tangan tidak terjepit.
4. Setelah pemasangan poros kami memasang tutup depan dari pompa dan
memasang pula impellrnya. Dengan terlebih dahulu memasang paking
dan memberinya sealent. Agar air tidak mengalami kebocoran pada saat
pengujian (beroperasi).
5. Setelah kami pasang sealnya,kami memasang baut penutup depan dari
pompa, dengan cara mengeraskan baut dengan kunci sesuai momen yang
diijinkan, dan kami sangat berhati-hati agar ulir tidak mengalami
keausan.

8
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

6. Setelah semua baut terpasang, langkah yang kami lakukan adalah


memasang belt pada pully motor listrik dan juga pully pompa.
7. Setelah pemasangan selesai, maka kami membuka tutup lubang untuk
saluran pancing air untuk mengisi air yang berfungsi sebagai
pemancingan.
8. Kemudian kita lakukan percobaan dengan cara menghidupkan motor
listrik.

BAB IV
KESIMPULAN

9
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

Dari hasil pretikum yang kami lakukan pada tanggal 19 november 2008, kami
menemukan beberapa kerusakan antara lain patahnya penyangga poros dan
bearing yang sudah mulai aus. Ada beberapa hal yang memepengaruhi
kerusakan tersebut, antara lain :
1. penanggana yang kasar dan kurang profesional
2. Faktor keausan antara impeller dengan housingnya.
3. Faktor perawatan.
4. Faktor usia pompa.
Kerusakan ini akan berakibat fatal bila tidak segera dilakukan perbaikan
karena pompa tidak dapat menghasilkan debit yang maksimal, seperti kondisi
semula. Tapi hal utama yang lebih penting adalah bahwa pompa ini masih
mampu beroperasi.

Komponen-Komponen Pompa Centrifugal Bertingkat terdiri dari:


1. Pasak letak untuk kopling.
2. Poros.
3. Sahap Bantalan
4. Sumbat Pengisian
5. Bantalan Peluru dengan Tabung Tarik
6. Rumah Bantalan.
7. Penekan Packing.
8. Tabung Poros Sisi Masuk
9. Packing.
10.Sahap Masuk.
11.Pelat Pelapis.
12.Kipas Denyut
13.Gelang Karet
14.Impeller
15.Gelang Perapat.
16.Roda Antar.

10
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

17.Pasak Letak untuk Kipas


18.Kipas Ujung
19.Tabung Pelepas.
20.Gelang Karet.
21.Sahap Keluar.
22.Tabung Packing
23.Mur untuk Batang Tarik
24.Batang Tarik.
25.Tabung Poros Sisi Keluar.
26.Pasak Letak untuk Sakra Pelepas
27.Roda Antar Tingkat Terakhir.

DAFTAR PUSTAKA

11
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

Priyonggo, projek. Perbaikan dan perawatan pompa dan kompresor.


2002.surabaya.PPNS
www.gudang ilmu.co.id
www.energy.com
www.wekipidia.com

LAMPIRAN

12
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

Gambar 1. pompa centrifugal Bertingkat


Keterangan:
 Jumlah tingkat 6 tingkat
 Jumlah impeller 3 buah
 Jumlah pasak pengikat 4 buah
 Diameter pasak pengikat 14,7 mm
 Panjang pasak pengikat 326 mm

Gambar 2. impeller pompa centrifugal


Keterangan:
 Diameter luar impeller 139 mm
 Diameter dalam impeller 71 mm
 Tebal impeller 18 mm
 Jumlah sudu-sudu impeller 20 buah

13
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

Gambar 3. poros pompa dan poros pengikat


Keterangan:
 Panjang poros pompa 590 mm
 Diameter poros pompa 20,75 mm
 Panjang poros pengikat 326 mm
 Diameter poros pengikat 14,7 mm

Gambar 4. ruang bertingkat pompa


Keterangan:
 Diameter luar ruang pompa 166 mm
 Diameter dalam ruang pompa 140 mm
 Tebal tingkat / ruang 33,5 mm

14
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

Gambar 5. rumah pompa centrifugal bertingkat


Keterangan:
 Diameter luar ruang pompa 153 mm
 Diameter dalam ruang pompa 51 mm
 Tebal tingkat / ruang 256 mm
 Lebar rumah pompa 70 mm
 Panjang rumah pompa 314 mm

Gambar 6. kerusakan pada penyangga poros

Gambar 7. kerusakan pada bearing karena sudah kocak

15
Perawatan dan Perbaikan Pompa Centrifugal Bertingkat – Kelompok IV

16

Anda mungkin juga menyukai